NEUROLOGI
KEPANITERAAN KLINIK RSUD KAB. KUDUS
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik
Ilmu Penyakit Saraf
Rumah Sakit Daerah Kudus
Pembimbing :
dr. Susatyo Pramono Hadi , Sp.S
Disusun oleh
Muhammad Ulil Albab
01.210.6228
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
: 605.578
Tanggal Periksa
DAFTAR MASALAH
MASALAH AKTIF
1. Hemiparesis sinistra spastik
Tanggal
16 Maret 2015
MASALAH PASIF
-
2. Hipertensi
16 Maret 2015
3. Cephalgia
16 Maret 2015
II. SUBJEKTIF
Anamnesa
: Autoanamnesa tanggal 16 Maret 2015, pkl. 11.30 WIB
Keluhan Utama : Lemah anggota gerak sebelah kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
- Lokasi
:- Onset
: 1 minggu SMRS
- Kualitas
: Hanya dapat berbaring
- Kuantitas
:-
KRONOLOGI:
Pasien dibawa ke IGD RSUD kudus pada tanggal 16 Maret 2015 pkl. 11.30
WIB dengan keluhan 1 minggu anggota gerak sebelah kiri tiba-tiba lemah
setelah banging tidur. Keluhan disertai nyeri kepala. Tidak ada keluhan mual dan
muntah.
a) RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat DM (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Merokok (-)
Riwayat Stroke (-)
b) RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Stroke (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
c) RIWAYAT SOSIAL EKONOMI :
Pasien menggunakan BPJS.
III.
OBJEKTIF
1. Status Present
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
RR
Suhu
Kepala
Mata
: Tampak lemah
: Composmentis, GCS: E4V5M6
: 160/100 mmHg
: 118x/menit
: 20x/menit
: 36 o C
: Mesocephal, simetris
: CA (-/-), SI (-/-), pupil bulat isokor 3mm/3mm,
reflex cahaya
(+/+)/(+/+)
Leher
Thorax
Jantung:
Abdomen
2. Status Psikis
Cara berpikir
: baik
Afek
: baik
Tingkah laku
: baik
Ingatan
: baik
3. Status Neurologi
a) Kepala:
Bentuk
Nyeri tekan
Pulsasi
: Mesocephal, simetris
: tidak dilakukan
: (-)
: normal
: normal
::-
c) Nervus Cranialis
1. Nervus I (Olfaktorius) :Tidak dilakukan
2. Nervus II (Opticus)
Refleks cahaya
Tajam penglihatan
Lapang penglihatan
Melihat warna
Funduskopi
KANAN
(+)
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
KIRI
(+)
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
Pergerakan bulbus
Strabismus
Nistagmus
Eksoftalmus , endoftalmus
Pupil :
Bentuk
Diameter
Refleks akomodasi & konvergensi
Diplopia
KANAN
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
-
KIRI
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
-
Isokor, bulat
Isokor, bulat
3mm
3mm
Tidak dilakukan
-
Tidak dilakukan
-
4. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas muka
Membuka mulut
Menggerakkan rahang
Menggigit
Reflek kornea
KANAN
+
+
+
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
+
+
+
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
Simetris
Sama
+/+
+
Menutup mata
Menyeringai
Bersiul/mencucu
Menggembungkan pipi
+
+
+
+
Detik arloji
Suara berbisik
Tes Webber
Tes Rinne
KANAN
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
+
(-)
(-)
Dapat menelan
Dapat mengejan
8. Nervus XI (Accesorius)
KANAN
KIRI
+
+
KANAN
KIRI
Mengangkat bahu
Memalingkan kepala
Pergerakan lidah
Kedudukan lidah saat istirahat
Tremor lidah
Artikulasi
normal
normal
Tidak ada
normal
KANAN
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KANAN
+
5
Normotonus
Eutrofi
KIRI
1
Normotonus
Eutrofi
KANAN
(+)
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
(+)
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kanan
Kiri
Refleks fisiologis :
Bisep
Trisep
(+)
(+)
(+) meningkat
(+)
Reflex Patologis
Hoffman - trommer
(-)
(-)
(-)
(-)
Kanan
Kiri
Normotonus
Normotonus
Eutrofi
Eutrofi
(+)
(+)
(+)
(+)
Motorik :
-
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Sensibilitas :
-
Taktil
Nyeri
Thermi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Diskriminasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
(+)
(+)
(+) meningkat
(+)
Reflek fisiologis :
-
Patella
Achilles
Reflek patologis :
-
Babinski
Chadock
Openheim
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Schaefer
(-)
Gordon
(-)
Klonus paha
(-)
Klonus kaki
Tidakdilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidakdilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
5. Gerakan Abnormal :
Tremor
Khorea
Athetosis
Mioklonus
6. Alat Vegetatif :
Miksi
Defekasi
IV.
normal
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Eousinofil
Limfosit
Monosit
MCV
MCH
MCHC
NPV
: 1.2 % (L)
: 18.9% (L)
: 9.9 % (H)
: 74.9 fL (L)
: 24.4 pg (L)
:32.6 g/dL (L)
: 12.7 fl (H)
Kimia Klinik
Ureum
: 52.2 mg/dL (H)
Creatinin
: 0.8 mg/dL
Kolesterol
: 143 mg/dL
LDL Kolesterol : 94.6 mg/dL
Trrigliserida : 177 mg/dL (H)
Albumin
: 1.7 g/dL (L)
Uric acid
: 10.0 mg/dL (H)
Kesadaran
:0
Muntah
:0
Nyeri kepala
:1
Diastolik
: 10
Ateroma
:0
Konstanta
:-12
Skor SSS
:0
Skor Hasanuddin
1. Tekanan darah : systole < 200, diastole < 110 : 1
2. Waktu serangan : tidak sedang bergiat : 1
3. Sakit kepala : hebat : 7,5
4. Kesadaran menurun : tidak ada : 0
5. Muntah proyektil : 0
radiata kanan
Tak tampak deviasi midline
Sulcus, gyrus, fissura normal
V.
RESUME
Anamnesa
: Autoanamnesa tanggal 16 Maret 2015, pkl. 11.30 WIB
Keluhan Utama : Lemah anggota gerak sebelah kiri
VI.
ASSESMENT
a) Diagnose neurologis
Diagnosis Klinis
Diagnosis Topis
Diagnosis Etiologi
b) Hipertensi
VII. PLANNING
a. Masalah 1 (Stroke Iskemik)
Medikamentosa :- Infus RL 20 tetes/menit
- Piracetam 2 x 1 gr
-citicolin 2 x 500 mg
Non Medikamentosa :
-
Monitor:
-
Edukasi:
-
b. Masalah 2 (Hipertensi)
Medikamentosa
-
Non medikamentosa
-
Monitoring :
-
Edukasi :
-
VIII. PROGNOSA
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad sanam
: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
: dubia ad bonam
STROKE
Definisi
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder
karena trauma maupun infeksi.
4,11
a.
Aterosklerosis (tersering).
b.
c.
d.
b.
c.
a.
1.
11
2.
3.
11
12
12
11
lanjut,
yang
sering
mengalami
pembentukan
plak
11
1. Perdarahan subaraknoid
Patogenesis perdarahan subaraknoid yaitu darah keluar dari dinding
pembuluh darah menuju ke permukaan otak dan tersebar dengan cepat
melalui aliran cairan otak ke dalam ruangan di sekitar otak.
Perdarahan sering kali berasal dari rupturnya aneurisma di basal otak
atau pada sirkulasi willisii. Perdarahan subaraknoid timbul spontan
pada umumnya dan sekitar 10 % disebabkan karena tekanan darah
yang naik dan terjadi saat aktivitas.
2. Perdarahan intraserebral
Patogenesis perdarahan intraserebral adalah akibat rusaknya struktur
vaskular yang sudah lemah akibat aneurisma yang disebabkan oleh
kenaikan darah atau pecahnya pembuluh darah otak akibat tekanan
darah, atau pecahnya pembuluh darah otak akibat tekanan darah yang
melebihi toleransi (Yatsu dkk). Menurut Tole dan Utterback,
penyebab perdarahan intraserebral adalah pecahnya mikroaneurisma
Charcot-Bouchard akibat kenaikan tekanan darah.
Diagnosis
A. Anamnesis
Proses anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak
sebelah badan, mulut mencong atau bicara pelo, dan tidak dapat
b.
1.
2.
dan
profil
lipid
(trigliserid,
LDH-HDL
1.
Waktu protrombin.
2.
Kadar fibrinogen.
3.
Viskositas plasma.
d.
2. Pemeriksaan neurokardiologi
Sebagian
kecil
penderita
stroke
terdapat
perubahan
CT-scan otak
Perdarahan intraserebral dapat terlihat segera dan pemeriksaan ini
sangat penting karena perbedaan manajemen perdarahan otak dan
infark otak. Pada infark otak, pemeriksaan CT-scan otak mungkin
2.