1. Pendahuluan
Dokumen ini adalah tutorial menggunakan TC (Traffic Control) dengan HTB (Hierarchical
Token Bucket) untuk melakukan management traffic di sebuah Linux mesin.Tutorial ini
diperuntukan untuk System Administrator yg sudah punya :
Traffic Control menjadi istilah diberikan kepada keseluruhan paket yang queuing subsistem di
(dalam) suatu jaringan atau jaringan. Traffic Control terdiri dari beberapa operasi yang berbeda.
Penggolongan adalah suatu mekanisme dimana untuk mengidentifikasi paket dan menempatkan
[mereka/nya] di (dalam) kelas atau individu yang ada. Menjaga ketertiban mekanisme dimana
membatasi banyaknya paket atau bytes di (dalam) suatu current yang mempertemukan
penggolongan tertentu .
Ini banyak karakteristik suatu traffic control dapat dikombinasikan di (dalam) jalan kompleks
untuk memesan/mencadangkan bandwidth untuk current tertentu (atau aplikasi) atau untuk
membatasi jumlah bandwidth tersedia untuk aplikasi atau arus tertentu.
Salah satu [dari] konsep utama traffic control menjadi konsep token (penandaan). Suatu menjaga
ketertiban atau implementasi membentuk harus mengkalkulasi banyaknya bytes atau paket yang
(mana) sudah [lulus/lewat] tentang apa tingkat rate. Masing-Masing paket atau byte ( tergantung
pada implementasi), sesuai dengan suatu token (penandaan), dan menjaga ketertiban atau
implementasi membentuk akan hanya memancarkan atau lewat paket jika [itu] mempunyai suatu
token tersedia.
Suatu kontainer [yang] berkenaan dengan metafora umum di mana suatu implementasi
[menyimpan/pelihara] token nya menjadi bucket [itu]. Singkatnya, suatu bucket menghadirkan
kedua-duanya banyaknya token yang (mana) dapat digunakan dengan segera ( ukuran dari
bucket), dan tingkat di mana token diisi ulang ( seberapa cepat bucket mendapat/kan diisi
kembali).
Di bawah linux, traffic control telah sudah menjadi sejarah suatu usaha yang kompleks. Tc
command line tool menyediakan suatu alat penghubung kepada struktur inti yang (mana)
melaksanakan yang membentuk, penjadwalan, menjaga ketertiban dan menggolongkan.
Sintaksis [dari;ttg] perintah ini adalah, bagaimanapun, rahasia.
2. Apa itu HTB ?
Hierarchichal Token Bucket adalah suatu classful qdisc yang ditulis oleh martin Devera dengan
suatu [yang] lebih sederhana satuan bentuk wujud parameter dibanding CBQ. Ada banyak
dokumentasi pada [atas] lokasi pengarang dan juga pada [atas] Stef website Coene’S tentang
HTB dan penggunaannya.
Di bawah adalah suatu ringkasan sket [menyangkut] HTB sistem. Secara konseptual, HTB
adalah suatu jumlah yang berubah-ubah dari token bucket diatur di (dalam) suatu hirarki ( ya,
kamu mungkin sudah bisa menggambarkan tanpa bantuan kalimatku). Mari kita
mempertimbangkan skenario yang paling sederhana. Yang utama [yang] queuing disiplin di
device dikenal sebagai root qdisc.
The root qdisc akan berisi satu kelas (skenario kompleks bisa mempunyai berbagai kelas berkait
dengan the root qdisc ). HTB kelas Tunggal ini akan diset dengan dua parameter, suatu tingkat
tarip ( a rate) dan suatu ceil (a ceil). Nilai-Nilai ini harus merupakan yang sama untuk the top-
level class, dan akan menghadirkan total bandwidth yang tersedia di link [jaringan].
Di HTB, rate berarti bandwidth yang dijamin dari yang tersedia untuk kelas yang ditentukan dan
ceil (ceiling) adalah yang (mana) menandai (adanya) bandwidth maksimum untuk kelas yang
diijinkan untuk mengkonsumsi. Bandwidth yang digunakan antara rate dan ceil itu meminjam
dari suatu kelas parent, sarannya yang rate dan ceil menjadi yang sama di (dalam) kelas yang
tertinggi [itu].Jumlah kelas child dapat dibuat di bawah kelas ini (parent), masing-masing
[di/yang mana] dapat dialokasikan beberapa jumlah bandwidth yang tersedia dari kelas parent.
Di (dalam) kelas child ini, tingkat rate dan ceil parameter nilai-nilainya tidak perlu sama seperti
saran untuk kelas parent. Ini mengijinkan kamu untuk memesan/mencadangkan suatu jumlah
ditetapkan bandwidth [bagi/kepada] kelas tertentu . [Itu] juga mengijinkan HTB untuk
mengkalkulasi perbandingan distribusi [dari;ttg] bandwidth tersedia kepada perbandingan dari
kelas diri mereka. Ini harus [yang] lebih nyata di (dalam) contoh di bawah.
Implements Hierarchical Token Bucket adalah suatu classful yang queuing mekanisme untuk
linux traffic control sistem, dan menyediakan tingkat rate dan ceil untuk mengijinkan pemakai
untuk mengendalikan bandwidth kemutlakan ke kelas bandwidth [yang] tertentu seperti halnya
menandai (adanya) perbandingan distribusi bandwidth ketika bandwidth ekstra menjadi tersedia
(up to ceil).
Ingat ketika memilih bandwidth untuk kelas [yang] tertinggi mu (top-level class) bahwa traffic
shaping hanya membantu jika kamu menjadi bottleneck antar[a] LAN mu dan Internet [itu].
khususnya, ini menjadi kasus di (dalam) lingkungan jaringan kantor dan rumah, [di mana/jika]
suatu keseluruhan LAN dilayani oleh suatu DSL atau T1 koneksi.Dalam prakteknya, kamu
mungkin perlu menetapkan bandwidth untuk kelas [yang] tertinggi mu ke bandwidth [yang]
tersedia.
* HTB Script
* kernel harus dukung HTB; kernel 2.4.20 ke atas
HTB.INIT adalah suatu shell script yg berasal dari CBQ.INIT yang mempermudah pengaturan
traffic control HTB-BASED di Linux. HTB ( Hierachical Token Bucket) adalah suatu disiplin
antrian baru yang (mana) mencoba untuk memperbaiki kelemahan dari implementasi CBQ.
Installasinya mudah dengan hanya men-download file tersebut dan anda letakkan di file system
init /etc/init.d/htb.init, perintah lengkapnya sebagai berikut :
4. Konfigurasi HTB
make sure (pastikan anda) sudah membuat direktori /etc/sysconfig/htb (dijelaskan secara detail di
section berikutnya) dan file exec htb di /etc/init.d/htb.init .Perhatikan gambar berikut :
4.1 Membuat file konfigurasi HTB
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0-10
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0-10:20.aa-ul
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0-10:30.andi-ul
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0-10:40.adi-ul
shell>touch /etc/sysconfig/htb/eth0-10:50.masterpop3-ul
catatan: untuk konfigurasi file uplink, jika :Linux BOX anda di setting sebagai Router, maka
anda akan memerlukan penandaan (MARK), yg di set mangling di dalam firewall iptables.
5. Penutup
Contoh yang saya berikan di atas adalah untuk bandwidth management download 1:1 dan upload
1:4 . Sekarang pilihan terserah pada anda, memilih yg mana, semua bisa disesuaikan dengan
kebutuhan.
Terimakasih ke :
http://www.tldp.org/HOWTO/Traffic-Control-HOWTO/index.html
http://www.tldp.org/HOWTO/Traffic-Control-tcng-HTB-HOWTO/
http://luxik.cdi.cz/~devik/qos/htb/
http://efnet.linux.or.id/docs/instalasi-htb-cbq.html
12-Nov-2003
________________________________________
Alangkah baiknya siapkan satu pak rokok (A mild) dan makanan ringan :). Distro yang
digunakan adalah Redhat Linux 7.2. dan 7.3 .Tidak ada copyright apapun dalam dukumen ini,
anda bebas menyalin, mencetak, maupun memodifikasi (dengan menyertakan nama penulis asli).
Semoga bermanfaat dan memajukan opensource software di Indonesia.
________________________________________
Pastikan login pada server anda adalah sebagai root
#--------Isi lilo.conf------------
prompt
boot=/dev/hda
timeout=50
message=/boot/message
install=/boot/boot.b
root=/dev/hda2
default=2.4.22
linear
#kernel lama
image=/boot/vmlinuz-2.4.7-10
label=2.4.7-10
root=/dev/hda2
read-only
initrd=/boot/initrd-2.4.7-10.img
#kernel baru
image=/boot/vmlinuz-2.4.22
label=2.4.22
root=/dev/hda2
read-only
#--------------------------------
2. Upgrade Iptables
Untuk menghindari agar iptables linux anda masih tetap berjalan dan tidak ada troble karena
kernel, sebaiknya anda upgrade iptables
Untuk HTB, bila komputer hanny tidak menggunakan internet, maka bandwith akan pakai
FULLoleh komputer dedy dan komputer amek (bandwith downlink hanny 64Kbps bisa dibuat
rebutan FULL oleh dedy dan amek) sedangkan (bandwith upstrime hanny 32Kbps dibuat rebutan
FULL oleh dedy dan amek )
Untuk CBQ, bila komputer hanny tidak menggunakan internet, maka bandwith tidak bisa pakai
FULL oleh host dedy dan host amek (bandwith downlink hanny 64Kbps bisa dibuat rebutan
MAX 1 Kbps - 2 Kbps oleh dedy dan amek) sedangkan (bandwith upstrime hanny 32Kbps
dibuat rebutan MAX 1 Kbps - 2 Kbps oleh dedy dan amek )
________________________________________
3.5 Agar bisa autorun saat restart, tambahkan script pada rc.local
[root@probiotik iptables-1.2.9]#echo /sbin/htb.init-v0.8.4 start > /etc/rc.local
4. INSTALASI CBQ (Class-Based Queueing)
Ada banyak cara untuk membuat shapper CBQ, anda bisa membuat dengan cbq.init
4.5 Agar bisa autorun saat restart, tambahkan script pada rc.local
[root@probiotik iptables-1.2.9]#echo /sbin/cbq.init-v0.7.1 start > /etc/rc.local
5. Tools untuk melihat limit bandwith
- MRTG http://people.ee.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/
- Iptraf http://www.linuxhelp.net/guides/iptraf/
Thank's to
-------------------------------------------
http://luxik.cdi.cz/~devik/qos/htb/
http://www.docum.org/stef.coene/qos/faq/cache/