Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengertian
Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid
memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan
caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching
pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan
sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara
melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol
HTTP dan FTP, Squid juga menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya
termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan
HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content Adaptation
Protocol (ICAP).

Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object cache",
yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at
Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego
dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif
dikembangkan dengan cara usaha sukarela.

Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski Squid
juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah lisensi GNU
General Public License, maka Squid merupakan perangkat

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat
dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik
listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan
terendah sinyal pada saluran komunikasi (band).

Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk
mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian
bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan
kualitas suatu layanan jaringan.

B. Latar Belakang
Kebutuhan akan akses Internet dewasa ini sangatlah penting. Baik untuk mencari
informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating. Pembagian
bandwidth pada setiap network atau host adalah satu bagian yang penting untuk dilakukan
bagi penyedia layanan internet ataupun administrator jaringan pada sebuah perushaan.
Kenapa pembagian bandwidth begitu penting ?, karena tidak semua network dalam sebuah
jaringan memerlukan bandwidth yang besar dalam melakukan aktivitasnya. Dalam
pembagian bandwidth, kita harus tahu mana network yang memerlukan bandwidth yang
besar dan mana network yang memerlukan bandwidth yang kecil. Lalu bagaiman cara
melakukan pembagian bandwidth dengan cara yang mudah ?. Salah satu solusinya adalah
menggunakan salah satu aplikasi yang ada di sistem operasi linux, yaitu Squid.
C. Persiapan Software dan Hardware
 Sumber internet melalui PPPOE
 Komputer Server Debian sebagai Router
 Komputer Server Proxmox
 VPS / VM yang telah terinstall dengan debian server pada proxmoxnya
 1 Switch
 1 Mikrotik RB 750
 Access Point
 Kabel penghubung Straight dan Crossover seperlunya
 Laptop (digunakan sebagai Client)

D. Maksud dan Tujuan


Kegiatan ini bermaksud agar kita dapat melakukan konfigurasi pengaturan pembagian
bandwith pada tiap-tiap network dengan menggunakan salah satu aplikasi pada linux,
yaitu Squid. Dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat mengelola jaringan kita dengan
baik, karena kita dapat memprioritaskan mana network yang memerlukan bandwidth lebih
dan mana network yang memerlukan bandwidth kecil.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


1. Untuk topologi dan pembagian bandwidthnya, pada kali ini saya samakan dengan
postingan yang dulu tentang limitasi menggunakan wonder shaper. Gambaran topologinya
seperti dibawah ini.

2. Sedangkan konfigurasi-konfigurasi yang saya lakukan adalah sebagai berikut :


Pada Komputer Debian Router

 PPPOE Client : agar Server mendapatkan koneksi internet dari PPPOE Server
 VLAN : agar dapat membuat beberapa jalur virtual pada sebuah enthernet, sehingga
kita dapat membuat network yang lebih banyak.
 Proxy Server (dengan Squid) : agar kita dapat melakukan pemblokiran terhadap
situs-situs yang dilarang maupun file yang di download oleh client.
 NAT : agar koneksi dari internet dapat diteruskan ke client-client yang terhubung
dengan debian router.
 DHCP Server : Agar bisa memberikan IP DHCP ke network Public Hotspot
 Atur IP interface eth0 secara static (eth0 merupakan interface yang digunakan untuk
menyediakan DHCP server ke Hotspot).
Pada Server Proxmox :

 Atur ip secara Static satu jaringan dengan Debian Router


 Buat VM dan atur Vlan Tagnya sesuai dengan Vlan ID pada topologi, VM ini yang
nantinya kita gunakan sebagai VPS
Pada VPS :

 Atur IPnya satu jaringan / satu subnet dengan interface VLan yang telah di buat pada
Debian Router (interface VLannya sesuai dengan VLAN ID yang tersetting pada pembuatan
VM)
 Atur Gatewaynya dengan ip interface VLAN pada debian router
 Atur DNSnya pada /etc/resolv.conf

Pada Switch :

 Hubungkan ethernet-ethernet ke port-port di switch sesuai dengan topologi.

Pada Mikrotik :

 Buat interface Bridge, dan lakukan bridge pada semua port yang ada di mikrotik
sehingga dapat seolah-olah router Mikrotik kita menjadi Switch
 Buat interface VLAN pada setiap port yang mengarah ke client (Port eth2, eth3, eth4,
eth5) agar dapat meneruskan VLAN yang telah di buat pada server.
Pada Access point :

 Atur SSID untuk Access pointnya.


 Atur Frequencynya agar tidak bertabrakan dengan Wifi lain yang berada di sekitar
kita.
 Hubungkan Acces Point dengan Switch.
 Jika perlu, anda juga dapat mengatur password untuk Wifi anda.

Pada Komputer Admin, Staff, HRD, dan Manager :

 Lakukan instalasi VLAN "apt-get install vlan"


 Buatlah interface VLAN dengan VLAN ID sesuai dengan VLAN ID yang di khususkan
untuk komputer tersebut / sesuai dengan topologi diatas.
 Atur IP pada interface VLAN satu jaringan dengan interface VLAN pada Debian
Router yang dikhususkan bagi jaringan tersebut.
 Atur Gatewaynya
 Atur DNSnya
3. Selanjutnya kita buat terlebih dahulu perencanaan pemberian bandwidth pada masing-
masing jaringan, seperti contoh di bawah ini.

5. Pertama kita akses terlebih dahulu server yang berfungsi sebagai router kita, dengan
melakukan konfigurasi langsung dengan server atau mengaksesnya dengan SSH melalui
perintah "ssh user@ip_server".
4. Setelah masuk ke debian router pastikan anda sudah melakukan instalasi Squid. Jika anda
belum tahu bagaimana instalasi dan konfigurasi pada squid, anda bisa membaca postingan
saya yang dulu di sini .

5. Untuk melakukan konfigurasi pembagian / limitasi bandwidth dengan menggunakan


Squid, kita harus mengedit file konfigurasi squid dengan mengetikkan perintah

# nano /etc/squid3/squid.conf
6. Pada file konfigurasi Squid, carilah kalimat "ACL CONNECT" dengan menekan CTRL + W
kemudian ketikkan kalimat tersebut dan tekan enter.
7. Selanjutnya kita akan buat ACL untuk masing-masing network pada topologi di atas atau
lebih tepatnya adalah mendefinisikan subnet yang akan di manage bandwidthnya ke Squid.
untuk daftar subnet dari topologi di atas adalah sebagai berikut :

 Bagian VPS1 : 192.168.103.0/24


 Bagian VPS2 : 192.168.104.0/24
 Bagian VPS3 : 192.168.105.0/24
 Bagian VPS4 : 192.168.106.0/24
 Bagian VPS5 : 192.168.107.0/24
 Bagian VPS6 : 192.168.108.0/24
 Bagian VPS7 : 192.168.109.0/24
 Bagian Admin : 192.168.110.0/24
 Bagian Staff : 192.168.111.0/24
 Bagian HRD : 192.168.112.0/24
 Bagian Manager : 192.168.113.0/24
 Bagian Public Hotspot : 192.168.101.0/24

8. Lakukan konfigurasi ACL pada subnet-subnet tersebut seperti pada gambar di bawah ini :
9. Selanjutnya baru kita lakukan konfigurasi untuk pembagian bandwidth pada masing
masing subnet sesuai dengan kebijakan yang telah kita buat. Jika dalam wonder shaper kita
menggunakan satuan kilobit, maka pada Squid ini satuan yang akan kita gunakan
adalah Byte.
Keterangan :

1. delay_pools
menyatakan berapa banyak bagian/pool yang akan dibuat
misal delay_pools 2 .

2. delay_class
menentukan klas/tipe pembagian bandwith dari setiap pool. 1 pool hanya boleh memiliki
1 clas, tidak lebih atau kurang. Bagian merupakan nomer urut dari jumlah pool didelay pool,
jadi ada 1 s/d n bagian dimana n merupakan angka jumlah pada delay_pools tipe
merupakan tipe class delay yang dipakai.

Secara umum tipe menyatakan bagaimana cara membagi bandwidth, ada 3 tipe:

a. Tipe class 1
semua bandwidth yang ada akan dibagi sama rata untuk semua user squid contoh ada
bandwidth 128 dan semua bandwith dipakai untuk browsing

b. Tipe class 2
membatasi pemakaian bandwith dari total bandwidth yang ada, dan bandwith yang
diperuntukan squid akan dibagi semua user dengan sama rata.
Contoh : ada bandwidth 128 dimana 28 kbit dipakai untuk email dan sisanya (128-28) 100
kbit dipakai untuk browsing
c. Tipe class 3
membatasi pemakaian bandwidth dari total bandwidth yang ada, setiap network class C
akan mendapat bandwidth sama besar, setiap user pernetwork akan mendapat bandwidth
yang sama besar dari total bandwidth per network
Contoh: bandwidth tersedia 512 kb, untuk browsing disediakan bandwidth 384 kb, sisanya
untuk aktifitas lain. Di jaringan tersebut ada 3 departement dengan network yang berbeda
misal lab (192.168.1.0/24), manajer(192.168.2.0/24), sales(192.168.3.0/24). Nah misah oleh
admin di set bahwa pernetwork mendapat jatah 128 kb/s. Maka user² di sales akan
mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s. Maka user² di lab akan
mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s. Maka user² di manajer
akan mendapat pembagian bandwidth sama besar dari total 128 kb/s.

misal:
delay_class 1 2 # pool 1 memakai clas tipe 2
delay_class 2 3 # pool 2 memakai clas tipe 3

3. delay_access
Memberi batasan siapa saja yang boleh mempergunakan delay pools ini.
Penting untuk diingat sebaiknya setelah menetukan batasan jangan lupa di akhiri dengan
deny all.
misal:
delay_access 1 allow manajer
delay_access 1 deny all
delay_access 2 allow sales
delay_access 2 deny all

4. delay_parameters
Ini adalah bagian terpenting dari delay pools memberikan aturan main setiap delay pools
yang dibentuk. Delay parameter mempunyai format yang disesuaikan dengan tipe/class
yang dipakai. Tapi disetiap tipe yang dipakai ada 1 format baku yaitu restore/max.

class 1

delay_parameters
Contoh: delay_parameters 1 1000/64000
Berarti semua network akan mendapat bandwidth yang sama di pool no 1.
Sebesar 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.

class 2

delay_parameters
Contoh: delay_parameters 1 32000/32000 1000/64000
Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua
bandwidth. Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka total yang dihabiskan tetap 256
kbit/sec dan tiap user akan mendapat bandwidth maksimum 1 kbytes/sec (8 kbits/sec),
dengan burstable file 64 kb.
class 3

delay_parameters
Contoh: delay_parameters 1 32000/32000 8000/8000 1000/64000
Berarti squid akan memakai bandwidth maksimum (32000*8) 256kbits dari semua
bandwidth. Bila terdapat lebih dari 1 network class C, maka setiap network akan dipaksa
maksimum sebesar (8000*8) 64 kbits/sec dan tiap user pada satu network akan mendapat
bandwidth maksimum 1 kbytes/sec (8 kbits/sec), dengan burstable file 64 kb.

10. Kemudian save pengaturan yang sudah anda lakukan dengan menekan CTRL + X,
kemudian ketikkan "y" dan tekan Enter.

11. Coba check pakah konfigurasi squid anda sudah benar atau belum, dengan mengetikkan
perintah "squid -z". jika hasilnya seperti dibawah ini, maka konfigurasi anda sudah benar.
12. Restartlah service dari squid3 anda dengan mengetikkan perintah "service squid3
restart " agar konfigurasi yang telah kita lakukan dapat diterapkan.
13. Lakukan perbandingan speed download dari salah satu network sebelum diatur
bandwidthnya dengan setelah diatur bandwidthnya. Jika terdapat perubahan setelah di limit
bandwidthnya dan kecepatannya hampir sama dengan yang telah kita atur,
berarti pengaturan limitasi bandwidth anda telah berhasil.
Speed download sebelum di limit
Speed download setelah di limit

Anda mungkin juga menyukai