Anda di halaman 1dari 3

METODE PENGUKURAN DEBIT PADA SALURAN TERBUKA

DENGAN BANGUNAN UKUR EMPAT PERSEGI


SNI 03-6455.3-2000
(Pd M-29-2000-03)

RUANG LINGKUP :
Standar ini merupakan metode pengukuran aliran sempurna pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur ambang lebar empat persegi.
RINGKASAN :
Materi yang disajikan dalam standar ini meliputi, acuan yang digunakan, pemasangan,
permeliharaan dan persyaratan umum, pengukuran tinggi tekan, ambang lebar empat
persegi, hal-hal yang berkaitan dengan debit, penyimpangan dalam pengukuran aliran dan
contoh perhitungan debit.
Survei pendahuluan dilakukan terhadap kondisi fisik dan hidraulik pada lokasi yang
diusulkan, apakah sesuai untuk keperluan pengukuran dengan ambang atau tidak.
Pemilihan lokasi ambang harus memperhatikan hal-hal berikut, yaitu tersedia panjang
dan lebar saluran dengan penampang yang teratur, distribusi kecepatan yang ada,
menghindari adanya terjunan, keadaan aliran di hilir, kekedapan tanah tempat bangunan,
tanggul banjir, stabilitas tanggul, pembersihan dasar saluran dan pengaruh angin.
Pemasangan bangunan ukur yang lengkap terdiri dari saluran pengarah, bangunan ukur
dan saluran hilir. Kondisi dari masing-masing komponen tersebut akan mempengaruhi
akurasi atau ketelitian pengukuran. Persyaratan pembuatan bangunan ukur diantaranya
termasuk penghalusan permukaan ambang, bentuk penampang melintang saluran,
kekasaran diding saluran serta pengaruh dari bangunan ukur di udik dan hilur saluran.
Pemeliharaan bangunan ukur dan saluran pengarah penting untuk menjamin akurasi
pengukuran yang berkesinambungan. Saluran pengarah harus bersih, Sumur duga air dan
pintu masuk dari saluran pengarah juga harus bebas dari tumpukan sampah. Ambang
harus bersih, bebas dari lumpur dan tumbuh-tumbuhan dan bebas dari lekatan kotoran
serta pada waktu pembersihan tidak terjadi kerusakan pada ambang.
Tinggi tekan di udik bangunan ukur dapat diukur dengan menggunakan alat duga air tipe
kait, meteran taraf, papan duga air atau otomatik, untuk melakukan pencatatan secara
kontinu. Tabung pengukur harus vertikal dan diperpanjang minimal di atas perkiraan
muka air maksimum untuk pencatatan dalam tabung pengukur. Penjelasan lebih rinci
tentang tabung ukur dapat dilihat pada ISO 1100-1.

Spesifikasi standar ambang adalah harus licin, horizontal, permukaan rata empat persegi,
lebar mercu tegak lurus arah aliran sama dengan lebar saluran tempat ambang. Ujung
udik dan hilir harus licin, permukaan rata dan tegak lurus sisi dengan dasar saluran lokasi
ambang.
Pisometer atau alat duga titik untuk mengukur tinggi tekan di ambang harus ditempatkan
pada jarak yang cukup di udik ambang untuk mencegah terjadinya penurunan permukaan.
Pengukuran tinggi tekan ditempatkan pada jarak setara dengan tiga atau empat kali tinggi
tekan maksimum dari udik permukaan ambang. Persamaan debit yang didasarkan pada
penggunaan pengukuran tinggi tekan adalah:

Keterangan:
Q

adalah debit (m3/det)

adalah percepatan gravitasi (m/det2)

adalah lebar ambang empat persegi tegak lurus arah aliran (m)

adalah koefisien pengukuran debit

h1 adalah tinggi tekan di udik terhadap elevasi ambang (m)

Penyimpangan dalam pengukuran aliran dapat diperkirakan jika penyimpangan dari


berbagai variasi yang ada disatukan. Umumnya kontribusi terhadap jumlah
penyimpangan dapat diperkirakan. Hal ini menandakan apakah debit dapat diukur dengan
cukup teliti sewaktu digunakan atau tidak. Referensi acuan adalah ISO 5168. Sumber
kesalahan dalam pengukuran debit antara lain: koefisien debit , pengukuran dimensi
bangunan dan ukuran (h1). Kesalahan dapat diklasifikasikan secara acak sistematik.
Standar ini juga menyajikan suatu contoh perhitungan untuk menghitung debit dan
hubungan penyimpangan dalam pengukuran aluran tunggal menggunakan bangunan ukur
ambang lebar empat persegi untuk kondisi aliran yang diatur.

Gambar 2.
Ambang lebar empat persegi
Link http://vdocd.wordpress.com/2010/12/07/metode-pengukuran-debit-pada-saluranterbuka-dengan-bangun-ukur-empat-persegi/

Anda mungkin juga menyukai