Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TATA


RUANG PROVINSI DKI JAKARTA

a. Kebijakan Pembangunan (RPJP, RUSPB, RUPE)


i. Visi

Berdasarkan kondisi dan tantangan yang akan dihadapi, serta


memperhitungkan modal dasar maka Visi Pembangunan DKI yang dipakai
adalah sama dengan visi pembangunan Provinsi DKI Jakarta 2010-2030.
Hal ini dilakukan karena visi ini masih cukup relevan untuk dijadikan acuan
dalam pembangunan sampai 2030. Adapun Visi Pembangunan tersebut
adalah:

” JAKARTA SEBAGAI KOTA JASA YANG SEJAHTERA, NYAMAN,


DAN BERKELANJUTAN ”

Pemahaman terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut:


1.Jakarta yang sejahtera bermakna terwujudnya derajat kehidupan
penduduk Jakarta yang sehat, layak dan manusiawi.
2.Jakarta yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib,
tentram dan damai.
3. Jakarta yang berkelanjutan bermakna pembangunan secara terus
menerus.

Jakarta adalah sebuah kota yang bisa menjanjikan kehidupan yang


nyaman dan sejahtera untuk semua, jika pemerintah dan masyarakatnya
sepakat untuk secara optimal menjawab tantangan, menyelesaikan
permasalahan, serta memanfaatkan potensi dan peluang yang ada.
Kebersamaan adalah sebuah kata kunci. Kepemimpinan adalah jawaban
terhadap setiap tantangan. Tata kelola pemerintahan yang baik adalah titik
tolak untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.

Dengan modal kebersamaan, kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan


yang baik, diharapkan masyarakat akan lebih mampu memanfaatkan
segala potensi dan peluang yang tersedia.

3-1
ii. Misi

Untuk mewujudkan visi, misi pembangunan Provinsi DKI Jakarta 2010-


2030 adalah sebagai berikut :
a. Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi;

b. Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi bencana;

c. Menciptakan kehidupan kota yang sejahtera dan dinamis;

d. Mengoptimasikan produktivitas kota;

e. Mengembangkan budaya perkotaan; dan

f. Menyerasikan kehidupan perkotaan dengan lingkungan hidup

b. Konsep Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan pada strategi penataan ruang dikembangkan konsep


pengembangan tata ruang Jakarta seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 3. 1 Konsep Pengembangan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta

3-2
1. Konsep diatas, menggambarkan bahwa back bone dari Tata Ruang
adalah Angkutan Umum massal yang membentang dari timur-barat, utara
selatan serta tenggara dan barat daya. Terdapat 3 jaringan berbentuk
radial yaitu inner ring road, outer ring road, dan outer outer ring road.
2. Pemanpatan atau konsentrasi pemusatan kegiatan dengan intensitas
yang tinggi diarahkan pada kawasan pusat kota terutama dalam loop line
kereta api. Pengembangan kegiatan dengan intensitas tinggi lainnya
mengikuti jalur angkutan umum massal timur-barat. Pada bagian ini
dilakukan upaya secara intensif untuk memenuhi prasarana seperti
transportasi, pengendalian banjir, system penyediaan air bersih, system
pengolahan limbah cair dan padat, dan energy serta telekomunikasi.
3. Pada bagian selatan, walaupun tetap masih bisa dikembangkan, tetap
mempertahankan sifat atau karakternya sebagai kawasan resapan air
dengan pengembangan intensitas yang rendah.
4. Pada bagian utara selain pengembangan pusat untuk melayani Kawasan
Kepulauan Seribu juga dikembangkan reklamasi dan revitalisasi kawasan
guna memperbaiki kondisi pantura dan teluk Jakarta. Kawasan
perumahan dikembangkan secara campuran dengan intensitas tinggi
untuk mendorong dan mengurangi urban sprawl ke wilayah sekitar
Jakarta sekaligus mendorong penduduk untuk kembali ke Jakarta.

3-3
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

Tabel 3. 1 Visi. Misi, Tujuan, Strategi, Dan Kebijakan Penataan Ruang Dki Jakarta

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

1 Sejahtera Menciptakan kehidupan A. Terciptanya ruang wilayah 1. Pengembangan kawasan pusat- a. Mengembangkan pusat kegiatan baru secara
kota yang sejahtera dan provinsi yang menyediakan pusat kegiatan utama guna berhirarki;
dinamis; kualitas kehidupan kota meningkatkan produktifitas dan
yang produktif dan inovatif; daya saing kota; b. Mengembangkan pusat kegiatan pada simpul
angkutan umum massal melalui konsep Transit
Oriented Development (TOD);
c. Mendorong pengembangan kawasan pusat
perkantoran, perdagangan, jasa, ekonomi kreatif
dan pariwisata yang berfungsi dalam skala
regional, nasional dan internasional; dan
d. Meningkatkan kualitas pasar tradisional dan
sarana atau fasilitas sosial utama sebagai pusat
kegiatan yang berskala lokal.

2. Penyediaan prasarana dan a. Membangun sistem angkutan umum massal


sarana penunjang di pusat-pusat sebagai tulang punggung (backbone) transportasi;
kegiatan dan antar pusat
kegiatan sesuai dengan standar b. Membangun sistem transportasi angkutan barang
yang berlaku; yang efisien dan efektif;
c. Meningkatkan keterpaduan antara sistem
angkutan laut, udara dan darat;
d. Mengintegrasikan sistem transportasi skala lokal,
regional, nasional, dan internasional; dan
e. Membangun fasilitas pelabuhan bertaraf
internasional yang mendukung terwujudnya
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jakarta.

3-4
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

3. Penyediaan Utilitas di pusat- a. Mengembangkan prasarana konservasi sumber


pusat kegiatan dan antar pusat daya air untuk memelihara keberadaan serta
kegiatan sesuai dengan standar keberlanjutan sumber daya air;
yang berlaku; dan
b. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air
secara berkelanjutan dengan mengutamakan
pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan
masyarakat secara adil;
c. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan
air bersih sesuai standar pelayanan minimal
secara merata;
d. Meningkatkan kualitas dan jangkauan sistem
persampahan dan sanitasi lingkungan sesuai
standar pelayanan minimal secara merata;

e. Memisahkan sistem drainage dan sewerage


secara bertahap dan memperluas sistem
pengelolaan air limbah;
f. Menjamin pasokan energi untuk sektor-sektor
strategis kota;

g. Meningkatkan keandalan dan kesinambungan


penyediaan pasokan energi dengan
memperhatikan faktor konservasi, dan diversifikasi
energi; dan
h. Mendorong peningkatan sistem jaringan
telekomunikasi agar lebih efektif dan merata untuk
peningkatkan daya saing kota.

3-5
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

4. Pertumbuhan ekonomi sampai a. Meningkatkan kapasitas dan intensitas pusat


dengan tahun 2030 adalah kegiatan primer dan sekunder untuk mewadahi
sekitar 7% sampai dengan 8% aktivitas pejdagangan, jasa, dan industri kreatif
per tahun, dengan basis berskala internasional, nasional, dan regional;
ekonomi kota Jakarta melalui
sektor perdagangan, jasa, b. Membangun Kawasan Sentra Primer Barat, Sentra
industri kreatif, industri teknologi Primer Timur, Kawasan Segitiga Emas Setiabudi,
tinggi dan non pencemar, dan Kawasan Manggarai, Kawasan Jatinegara,
pariwisata. Kawasan Bandar Baru Kemayoran, Kawasan
Dukuh Atas, Kawasan Mangga Dua, Kawasan
Tanah Abang, Bagian Tengah Kawasan Pantura,
dan KEK Marunda;
c. Untuk pengembangan kegiatan industri;
d. Membangun prasarana pariwisata untuk
pevyelenggaraan k}giatan MICE bertaraf
internasional;
e. Mempercepat revitalisasi kawasan kota tua
sebagai pusat kegiatan pariwisata sejarah dan
budaya;
f. Membangun dan meningkatkan prasarana dan
sarana transportasi untuk melayani pusat kegiatan
primer, pusat kegiatab sekunder, KEK Marunda,
dan kawasan pariwisata berskala internasional
dan nasional;
g. Membangun dan meningkatkan utilitas perkotaan
untuk melayani pusat kegiatan primer, pusat
kegiatan sekunder, KEK Marunda, dan kawasan
pariwisata berskala internasional dan nasional.

2 Nyaman Membangun prasarana B. Terwujudnya pelayanan 1. Pertumbuhan jumlah penduduk a. Membangun dan menata kembali kawasan

3-6
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

dan sarana kota yang prasarana dan sarana kota Jakarta sampai pada tahun 2030 permukiman sesuai dengan pola ruang;
manusiawi; yang berkualitas, dalam dibatasi sebanyak-banyaknya
jumlah yang layak, 10.000.000 jiwa dengan b. Mengarahkan pembangunan perumahan vertikal
berkesinambungan dan kepadatan penduduk rata-rata dan kompak sesuai dengan arahan
dapat diakses oleh seluruh provinsi berkisar 150 jiwa per pengembangan zona;
warga kota; hektar; c. Membatasi perkembangan kawasan perumahan
horisontal;
d. Mengintegrasikan pola kawasan perumahan dan
kawasan kegiatan ekonomi dengan daerah
berbatasan di Bodetabek;
e. Mengintegrasikan prasarana transportasi dengan
daerah berbatasan dengan Bodetabek;
f. Membangun dan meningsatkan prasarana
transportasi di kywasan perumahan berintensitas
tinggi; dan
g. Membangun dan meningkatkan pelayanan utilitas
perkotaan di kawasan perumahan berintensitas
tinggi.

2. Penyediaan prasarana dan a. Menyediakan angkutan pengumpan yang


sarana kota yang terintegrasi terintegrasi secara hirarkis dengan angkutan
secara hirarkis sesuai dengan umum massal;
standar yang berlaku; dan
b. Menyediakan simpul-simpul perpindahan antar
moda;
c. Menyediakan jalur pedestrian dan jalur sepeda
yang nyaman dan aman; dan
d. Menyediakan jalur dan ruang evakuasi bencana.

3-7
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

3. Penyediaan utilitas kota yang a. Meningkatan sistem drainase yang terintegrasi


terintegrasi secara hirarkis secara hirarkis;
sesuai dengan standar yang
berlaku. b. Meningkatan sistem persampahan yang
terintegrasi;
c. Meningkatan sistem air bersih yang terintegrasi
secara hirarkis;
d. Mengembangkan prasarana konservasi sumber
daya air untuk memelihara keberadaan serta
keberlanjutan sumber daya air;
e. Meningkatan sistem energi yang terintegrasi; dan
f. Meningkatan sistem listrik yang terintegrasi secara
hirarkis.

Membangun prasarana C. Terwujudnya keterpaduan 1. Penataan dan a. Menjaga keterkaitan fungsional antara Jakarta
dan sarana kota yang penataan ruang wilayah pengembangan pusat-pusat sebagai Kota Inti dengan Bodetabekpunjur; dan
manusiawi; Provinsi DKI Jakarta dengan kegiatan yang dapat
wilayah yang berbatasan; memantapkan peran dan fungsi b. Menyebarkan fungsi-fungsi regional Jakarta ke
jakarta sebagai kota inti pada Bodetabekpunjur.
pusat kegiatan nasional (pkn)
kawasan perkotaan
jabodetabek;
2. Pengintegrasian a. Mengembangkan prasarana dan sarana untuk
sistem tata air provinsi dki pengendalian banjir dengan pemulihan dan
jakarta dengan wilayah hulu pengembangan situ dan waduk dan normalisasi
serta wilayah sekitarnya; sungai;
b. Memadukan sistem jaringan sumber daya air
untuk penyediaan air bersih; dan
c. Menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air
permukaan.

3-8
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

3. Pengintegrasian a. Melakukan kerjasama pengelolaan sampah


sistem persampahan provinsi dki dengan wilayah sekitarnya dengan prinsip saling
jakarta dengan wilayah menguntungkan ; dan
sekitarnya;
b. Mengaplikasikan teknologi dalam pengelolaan dan
pengendalian sampah.

Mengarusutamakan D. Tercapainya penurunan 1. Pengembangan a. Mengembangkan prasarana dan sarana untuk


pembangunan berbasis resiko bencana; prasarana dan sarana pengendalian banjir dengan pengembangan
mitigasi bencana; pengurangan resiko bencana sistem polder, pemulihan dan pengembangan situ
alamiah; dan dan waduk, normalisasi sungai serta
pembangunan tanggul pengaman sungai dan laut;
b. Mengembangkan kawasan Pantai Utara sebagai
upaya mengantisipasi perubahan iklim;
c. Memperbaiki dan meningkatkan sistem drainase
kota;
d. Mengembangkan jalur, kawasan dan ruang
evakuasi bencana;
e. Meningkatkan penyediaan ruang terbuka biru
untuk antisipasi intensitas curah hujan;
f. Menciptakan kehidupan harmonis berdampingan
dengan air; dan
g. Menyempurnakan peraturan bangunan dan
lingkungannya yang lebih sesuai dengan
ancaman bahaya di Jakarta misalnya gempa dan
kebakaran.

3-9
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

2. Pengembangan a. Mengembangkan jalur, kawasan dan ruang


prasarana dan sarana evakuasi bencana;
pengurangan resiko bencana
non alam atau ulah manusia. b. Memberikan kemudahan akses bagi respon gawat
darurat, terutama pada kawasan-kawasan
perumahan padat; dan
c. Menyediakan prasarana dan sarana
penanggulangan bencana.

3. Penurunan emisi a. meningkatkan ruang terbuka


rumah kaca sebesar 30%. hijau;

b. meningkatkan sarana angkutan umum masal;


c. mengaplikasikan konsep green building pada
banguan bangunan dan lingkungan;

d. Mengelola sampah berbasis teknologi;


e. Mengembangkan Energi alternatif.

3 Berkelanjutan Mengoptimasikan E. Terwujudnya pemanfaatan 1. Pengembang a. Mengoptimalkan pengembangan pusat kegiatan


produktivitas kota; kawasan budidaya Kota an kawasan budidaya yang primer didukung prasarana dan sarana yang
Jakarta secara optimal memilki nilai ekonomi berskala memadai; dan
dalam rangka meningkatkan regional, nasional, dan
produktivitas dan nilai internasional; b. Mengembangkan pulau-pulau kecil potensial
tambah perkotaan; dengan pendekatan gugus pulau untuk
meningkatkan daya saing dan skala ekonomi.

3-10
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

2. Pengembang a. Mewujudkan pengembangan kawasan


an kawasan budidaya pembangunan terpadu yang multi fungsi (mixed
Metropolitan Jakarta melalui use) dalam satu blok atau satu gedung; dan
pemanfaatan ruang secara
vertikal dan kompak; b. Mewujudkan kawasan pembangunan terpadu
yang dapat mengakomodasikan seluruh golongan
sosial ekonomi masyarakat dalam satu blok atau
satu gedung.

3. Pengendalian a. Memprioritaskan pengembangan kota ke arah


perkembangan kegiatan Timur, Barat, dan Utara serta membatasi
budidaya agar tidak melampaui perkembangan ke arah Selatan;
daya dukung dan daya tampung
lingkungan; dan b. Melaksanakan reklamasi dan revitalisasi kawasan
Pantura Jakarta;
c. Membatasi pemanfaatan air tanah bagi kegiatan
budidaya;
d. Mengarahkan pemanfaatan ruang bawah tanah
untuk kegiatan budidaya secara terbatas;
e. Mengendalikan pembangunan berpola pita; dan
f. Mengembangkan pola pengendalian pengendaian
kawasan menurut zona promosi pembangunan,
zona pengendalian pembangunan dan zona
peremajaan.

4. Pengarahan a. Mengembangkan perumahan vertikal maupun


perkembangan kawasan horisontal yang dilengkapi dengan prasarana dan

3-11
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

perumahan sesuai dengan sarana kota yang memadai;


karakteristik kawasan.

b. Mengembangkan kawasan perumahan dengan


intensitas tinggi yang mempunyai akses terhadap
prasarana angkutan umum massal;
c. Melakukan pemugaran pada kawasan-kawasan
bersejarah;
d. Memindahkan secara bertahap perumahan yang
berlokasi pada kawasan yang berpotensi sebagai
kawasan lindung setempat;
e. Menetapkan kawasan perumahan secara selektif
sebagai kawasan pemugaran;
f. Melakukan perbaikan lingkungan kawasan
perkampungan secara terpadu; dan
1. Melakukan pembangunan secara vertikal pada
kawasan-kawasan perumahan baru.
Mengoptimasikan F. Terciptanya fungsi-fungsi 1. Peny a. Mengelompokkan pusat-pusat pemerintahan
produktivitas kota; kawasan khusus yang elenggaraan Pemerintahan nasional yang dihubungkan dengan sistem
mendukung peran Jakarta Nasional (eksekutif, legislatif, jaringan arteri; dan
sebagai Ibukota Negara dan yudikatif) yang efisiensi dan
secara optimal; efektif; b. Membangun sistem utilitas dan prasarana dan
sarana penunjang.

2. Peng Mengembangkan sistem promosi dan komunikasi


uatan Jakarta sebagai bagian melalui kerjasama antar kota di dunia (bilateral dan
dari jaringan kota-kota dunia multilateral).
(global city); dan

3-12
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

3. Peny a. Mengelompokkan pusat-pusat pelayanan kegiatan


ediaan prasarana dan sarana perwakilan asing dan lembaga internasional yang
untuk kelancaran pelayanan dihubungkan dengan sistem jaringan arteri; dan
kegiatan perwakilan asing dan b. Membangun sistem utilitas dan prasarana dan
lembaga-lembaga internasional. sarana penunjang.

Menyerasikan G. Terwujudnya keterpaduan 1. Pelaksanaan a. Mengelola kawasan sempadan sungai untuk


kehidupan perkotaan pemanfaatan dan konservasi kawasan lindung dan menjamin tidak terjadinya kerusakan pada
dengan lingkungan pengendalian ruang darat, sumber daya air, serta pinggiran sungai dan tidak terganggunya
ruang laut, dan ruang udara, pengembangan ruang terbuka pengaliran air sungai dari beban kawasan sekitar;
hidup.
termasuk ruang di bawah hijau untuk keseimbangan
permukaan tanah dan di ekologi kota; b. Mengembangkan dan memelihara hutan
bawah permukaan air harus mangrove sebagai penahan intrusi air laut dan
mempertimbangkan kondisi pengaman terhadap abrasi pantai;
Jakarta sebagai Delta City c. Mempertahankan kawasan cagar alam, suaka
dan daya dukung sumber margasatwa, hutan lindung, taman nasional laut
daya alam serta daya Kepulauan Seribu untuk perlindungan
tampung lingkungan secara keanekaragaman biota, ekosistem, gejaan dan
berkelanjutan keunikan alam bagi kepentingan plasmanutfah,
ilmu pengetahuan dan pembangunan pada
umumnya;
d. Mempertahankan dan mengembangkan
lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk
kepentingan sejarah, ilmu pengetahuan,
kebudayaan dan kepariwisataan; dan
e. Meningkatkan fungsi perlindungan kawasan

3-13
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

setempat dan kawasan perlindungan bawahannya.

2. Peningkatan luas a. Menyediakan ruang terbuka hijau;


ruang terbuka hijau sebagai b. Tidak mengalihfungsikan Ruang Terbuka Hijau
upaya peningkatan kualitas eksisting;
kehidupan kota; c. Merevitalisasi dan memantapkan kualitas Ruang
Terbuka Hijau eksisting;
d. Memfungsikan kembali ruang dan kawasan yang
berpotensi dan/atau peruntukannya adalah
sebagai Ruang Terbuka Hijau;
e. Mengembangkan dan mengoptimalkan
penyediaan Ruang Terbuka Hijau melalui
penambahan penyediaan lahan terutama pada
bagian selatan kota dan kawasan perlindungan
setempat;
f. Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau untuk
berbagai fungsi dengan tidak mengurangi fungsi
utamanya;
g. Menerapkan inovasi penyediaan Ruang Terbuka
Hijau Non Lindung antara lain melalui tegakan
yang memiliki koefisien tertentu terhadap luasan
Ruang Terbuka Hijau, introduksi taman atap (roof
garden) pada bangunan tinggi, dinding hijau
(green wall) pada kawasan padat bangunan, dan
taman mini pada setiap lahan terbuka dengan
ukuran sekecil apapun;
h. Melibatkan dan meningkatkan peranserta
masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan,
peningkatan kualitas, dan pemeliharaan Ruang
Terbuka Hijau baik privat maupun publik;

3-14
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

i. Menterpadukan pengembangan Ruang Terbuka


Hijau dengan Ruang Terbuka Non Hijau sebagai
satu kesatuan kawasan;
j. Menempatkan penyediaan Ruang Terbuka Hijau
Jakarta dalam konteks Ruang Terbuka Hijau
Jabodetabekpunjur sebagai suatu kesatuan
ekologis dalam rangka mencapai luasan Ruang
Terbuka Hijau sebagaimana dimaksud dalam
Ketentuan Peraturan Perundangan; dan
k. Melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan.

3. Pengarahan a. Mengembangan perumahan vertikal maupun


perkembangan kawasan horisontal yang dilengkapi dengan prasarana dan
perumahan sesuai dengan sarana kota yang memadai
kaerakteristik kawasan;
b. Mengembangkan kawasan permukiman dengan
intensitas tinggi yang mempunyai akses terhadap
prasarana angkutan umum massal
c. Melakukan peremajaan kota pada kawasan-
kawasan bersejarah yang perlu dilestarikan

4. Peran serta dalam a. Menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan


mitigasi dan adaptasi dampak (green building) dan konsep perancangan kota
perubahan iklim; dan yang berkelanjutan (sustainable urban design);
b. Membangun tanggul laut guna mencegah
kenaikan muka air laut;
c. Mengarahkan pemanfaatan ruang kawasan
bencana untuk kegiatan budidaya yang
mempunyai daya adaptasi tinggi;
d. Mengurangi resiko bencana melalui penataan
ulang kawasan, penerapan teknologi dan
rekayasa pada kawasan yang terlanjur sudah
berkembang; dan

3-15
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

e. Menyiapkan ruang dan jalur evakuasi bencana.


5. Penetapan kawasan a. Menetapkan kawasan strategis untuk
strategis yang memiliki nilai kepentingan ekonomi yang memiliki sektor
strategis ekonomi yang unggulan yang dapat menggerakan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, potensi ekspor, potensi
pertumbuhan ekonomi provinsi, ekonomi cepat tumbuh, dan dukungan jaringan
nilai strategis lingkungan dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi;
nilai strategis sosial budaya di b. Menetapkan kawasan strategis untuk
wilayah provinsi DKI Jakarta. kepentingan lingkungan yang memberikan
perlindungan keseimbangan tata air,
mempengaruhi perubahan rona alam, dan
memberikan dampak luas terhadap kelanjutan
kehidupan; dan
2. Menetapkan kawasan strategis untuk
kepentingan sosial budaya yang merupakan
pelestarian pengembangan adat istiadat budaya
dan merupakan perlindungan peninggalan
budaya.
Menyerasikan H. Terwujudnya penataan 1. Pengelolaan dan pengendalian Pengembangan wilayah sebagai daerah tujuan
kehidupan perkotaan ruang wilayah pesisir dan pembangunan Wilayah wisata Regional, Nasional dan Internasional serta
pulau-pulau kecil yang berdasarkan karakteristik dan sebagai penghasil komoditi kelautan dan perikanan
dengan lingkungan berkelanjutan; kondisi geografis wilayah
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat
hidup. sebagai kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil yang dan memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional,
mencakup tata ruang perairan dan internasional.
laut dan tata ruang daratan
pulau;

2. Pengembangan tata ruang a. Penataan dan Pengembangan pada pulau


pesisir yang terintegrasi dengan pemukiman melalui reklamasi terutama pada
tata ruang pulau-pulau kecil pulau-pulau pemukiman padat penduduk.
dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampung b. Menata dan meningkatkan kualitas lingkungan

3-16
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

lingkungannya; pada semua pulau permukiman.


c. Merehabilitasi pulau-pulau yang sebagian atau
seluruh bagiannya telah terabrasi.

3. Pengembangan sistem Rencana Mempertahankan dan melestarikan kawasan-


Zonasi Wilayah (RZW) kawasan lindung baik di daratan pulau maupun
berdasarkan pengelompokan perairan laut yang mencakup: ekosistem terumbu
letak pulau, zonasi TNL-KS, karang, mangrove, padang lamun dan pantai
potensi pengembangan sumber berpasir di Kawasan Hijau Lindung I yaitu Zona Inti
daya alam (darat dan perairan TNL-KS serta pulau-pulau lain yang ditetapkan
laut), dan keterkaitan antar sebagai kawasan suaka alam (cagar alam dan suaka
kegiatan sosial-ekonomi; margasatwa).

4. Pengembangan pemanfaatan a. Mengembangkan pariwisata bahari pada pulau-


ruang secara terpadu dengan pulau peruntukan pariwisata dan pariwisata
pola peruntukan campuran antar domestik massal di pulau-pulau permukiman.
pulau untuk mendukung
pengembangan fungsi utama di b. Mengembangkan potensi perairan pesisir untuk
masing-masing Rencana Zonasi kegiatan budidaya perikanan
Wilayah (RZW); dan

5. Pengembangan sistem b. Mengembangkan sistem transportasi yang dapat


prasarana dan sarana yang meningkatkan kapasitas pelayanan.
terintegrasi dengan sistem
Regional, Nasional dan 6. Mengembangkan sistem transportasi laut dengan
Internasional. membangun pelabuhan angkutan reguler
Kepulauan Seribu di Muara Angke Wilayah Kota
Administrasi Jakarta Utara.

Mengembangkan I. Terciptanya budaya 3. Perwujudan budaya kota a. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai yang
budaya perkotaan; perkotaan Jakarta yang yang tertata dan terkendali; layak secara fungsional dan estetika;
setara dengan negara-
b. Menciptakan pembangunan menghadap badan air

3-17
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

No VISI MISI TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

negara besar lainnya. (waterfront development); dan


c. Mengurangi dan menertibkan penyalahgunaan
ruang-ruang publik dan mengembalikan pada
fungsi yang telah ditetapkan.

4. Pengembangan ruang kota a. Menyediakan prasarana dan sarana yang


yang dapat mendisiplinkan dirancang untuk mendisiplinkan masyarakat;dan
masyarakat perkotaan; dan
b. Membangun sarana sistem pengawasan
kedisiplinan masyarakat.

5. Peningkatan kualitas a. Menyusun Panduan Rancang Kota (Urban Design


rancang kota dan arsiterktur Guideline/UDGL) yang dapat terdiri dari beberapa
kota guna membentuk wajah segmen membentuk suatu koridor terpadu pada
kota Provinsi DKI Jakarta. kawasan-kawasan yang mempunyai dampak
besar terhadap wajah kota;
b. Mengembangkan proporsi yang seimbang antara
masa bangunan dengan ruang public;
c. Meningkatkan keterkaitan antar kawasan baik
keterkaitan visual, structural dan kolektif;
d. Mengembangkan bangunan dan kawasan secara
kontekstual dengan mempertimbangkan aspek
tipologi, skala, morfologi, dan identitas suatu
tempat; dan

e. Memperkuat dan mengkombinasikan jalur (path),


tepian (edge), kawasan (district), simpul (node),
tengeran (landmark ) agar wajah kota menjadi
lebih kuat.

3-18
Naskah Akademis RTRW DKI Jakarta 2010-2030

Contents
BAB 3.................................................................................................................1

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TATA RUANG PROVINSI DKI JAKARTA...................1

a. Kebijakan Pembangunan (RPJP, RUSPB, RUPE)............................................1


i. Visi ...........................................................................................................1
ii. Misi...........................................................................................................2
b. Konsep Tata Ruang Wilayah .......................................................................2

DAFTAR GAMBAR

3-19

Anda mungkin juga menyukai