Anda di halaman 1dari 3

Edit by Riska and Rony (^^) 10

Sinusitis Akut
Muhammad al-Fatih II

 Defenisi sinusitis akut.

Sinusitis akut adalah sinusitis yang berlangsung sampai 4 minggu atau memiliki tanda-
tanda peradangan akut. Peradangan ini dapat dimulai dari sumbatan pada daerah kompleks
osteomeatal atau dari penyebaran infeksi gigi. Sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh
terjadinya infeksi, obstruksi mekanik dan alergi.

 Etiologi sinusitis akut.

Sinusitis akut dapat disebabkan oleh :


1. Rinitis akut.
2. Faringitis.
3. Adenoiditis.
4. Tonsilitis akut.
5. Dentogen. Infeksi yang berasal dari gigi rahang atas seperti M1, M2, M3, P1 & P2.
6. Berenang.
7. Menyelam.
8. Trauma. Menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal.
9. Barotrauma. Menyebabkan nekrosis mukosa sinus paranasal.

 Gejala sinusitis akut.

Sinusitis akut memiliki gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif bersifat
sistemik dan lokal. Gejala sistemik berupa demam dan rasa lesu. Gejala lokal dapat kita temukan
pada hidung, sinus paranasal dan tempat lainnya sebagai nyeri alih (referred pain).
Gejala pada hidung dapat terasa adanya ingus yang kental & berbau mengalir ke
nasofaring. Selain itu, hidung terasa tersumbat. Gejala pada sinus paranasal berupa rasa nyeri dan
nyeri alih (referred pain).
Gejala subjektif yang bersifat lokal pada sinusitis maksila berupa rasa nyeri dibawah
kelopak mata dan kadang tersebar ke alveolus sehingga terasa nyeri di gigi. Nyeri alih (referred
pain) dapat terasa di dahi dan depan telinga.
Gejala sinusitis etmoid berupa rasa nyeri pada pangkal hidung, kantus medius, kadang-
kadang pada bola mata atau dibelakang bola mata. Akan terasa makin sakit bila pasien
menggerakkan bola matanya. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa pada pelipis (parietal).
Gejala sinusitis frontal berupa rasa nyeri yang terlokalisir pada dahi atau seluruh kepala.
Gejala sinusitis sfenoid berupa rasa nyeri pada verteks, oksipital, belakang bola mata atau
daerah mastoid.
Gejala objektif sinusitis akut yaitu tampak bengkak pada muka pasien.
Gejala sinusitis maksila berupa pembengkakan pada pipi dan kelopak mata bawah.
Gejala sinusitis frontal berupa pembengkakan pada
dahi dan kelopak mata atas. Pembengkakan jarang terjadi pada sinusitis etmoid kecuali ada
komplikasi.
Edit by Riska and Rony (^^) 10
 Rinoskopi sinusitis akut.

Pemeriksaan rinoskopi anterior menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema.
Terdapat mukopus (nanah) di meatus nasi medius pada sinusitis maksila, sinusitis forntal, dan
sinusitis etmoid anterior. Nanah tampak keluar dari meatus nasi superior pada sinusitis etmoid
posterior dan sinusitis sfenoid. Pemeriksaan rinoskopi posterior menampakkan adanya mukopus
(nanah) di nasofaring (post nasal drip).

 Pemeriksaan sinusitis akut.

Pemeriksaan penunjang berupa transiluminasi dan radiologik dapat kita gunakan untuk
membantu diagnosa sinusitis akut. Pemeriksaan transiluminasi menampakkan sinus paranasal
yang sakit lebih suram / lebih gelap daripada sinus paranasal yang sehat. Pemeriksaan radiologik
dapat menggunakan posisi Waters, PA, atau lateral.
Akan tampak adanya perselubungan, penebalan mukosa, atau batas cairan-udara (air fluid
level). Sebaiknya kita mengambil sekret dari meatus nasi medius atau meatus nasi superior pada
pemeriksaan mikrobiologik. Mikrobiologi yang mungkin kita temukan yaitu bakteri, virus atau
jamur.
Bakteri yang berfungsi sebagai flora normal di hidung maupun bakteri patogen keduanya
bisa kita dapatkan. Bakteri patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphyloccus, dan
Haemophilus influenzae.

 Terapi sinusitis akut.

Sinusitis akut dapat kita terapi dengan pengobatan (medikamentosa) dan pembedahan
(operasi).
Ada 3 jenis obat yang dapat kita berikan pada pasien sinusitis akut, yaitu :
1. Antibiotik. Berikan golongan penisilin selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sinusitis
akut telah hilang.
2. Dekongestan lokal. Berupa obat tetes hidung untuk memperlancar drainase hidung.
3. Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit.

Pembedahan (operasi) pada pasien sinusitis akut jarang kita lakukan kecuali telah terjadi
komplikasi ke orbita atau intrakranial. Selain itu nyeri yang hebat akibat sekret yang tertahan
oleh sumbatan dapat menjadi indikasi untuk melakukan pembedahan.

Daftar Pustaka

• Endang Mangunkusumo & Nusjirwan Rifki. Sinusitis dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT
& Prof.
dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Edit by Riska and Rony (^^) 10
2006.

Anda mungkin juga menyukai