yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah
berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan. Apabila orang tua
datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh
kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda.
Interpretasi hasil KPSP :
Hitunglah berapa jawaban Ya.
o Jawaban Ya : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa
atau pernah atau sering atau kadangkadang melakukannya.
o Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak
belum pernah
melakukan atau tidak
pernah
atau ibu/pengasuh anak tidak
tahu.
Jumlah jawaban Ya
o 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
o 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
o 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi:
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
Beri pujian kepada Ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Berikan stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin,
sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
Posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap ada kegiatan Bina
Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36
72 bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD, Kelompok Bermin dan Taman Kanak-Kanak.
Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan
pada anak berumur kurng dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak
umur 24 sampai 72 bulan.
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada
anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
Ajarkan ibu cara melakukan interv
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa
7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali
gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9
bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan
lagi.
Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8
jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah
sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
F. Prosedur
o Pada waktu pemeriksaan / skrining, anak harus dibawa.
o Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan
tahun anak lahir dan menjadikannya dalam bulan.
o Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.
Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
o Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai
dengan umur anak.
o KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh:
Dapatkah bayi makan kue sendiri?
Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh:
Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda pada
pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi
duduk.
o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut
menjawab, oleh karena
itu
pastikan
ibu/pengasuh
anak
mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
o Tanyakan
pertanyaan
tersebut
secara
berurutan,
satu
persatu. Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau
Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
o Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
YA
Gerak kasar
Sosialisasi
dan
kemandirian
Bicara dan
bahasa
Gerak halus
Gerak halus
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Gerak kasar
TIDA
K
Gerak kasar
10
Bicara dan
bahasa
YA
gerak halus
gerak kasar
gerak halus
Gerak kasar
Bicara &
Bahasa
6
7
gerak kasar
Sosialisasi&
kemandirian
gerak halus
TIDA
K
gerak halus
Gerak kasar
Gerak kasar
Gerak halus
Gerak halus
Gerak halus
Gerak kasar
Gerak halus
YA TIDA
K
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Bicara &
Bahasa
Sosialisasi
&
kemandirian
YA
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak halus
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak halus
Gerak kasar
Bicara &
bahasa
Gerak halus
TIDA
K
5
6
7
YA
Gerak halus
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Bicara &
Bahasa
Gerak kasar
Gerak kasar
Sosialisasi
&
kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
TIDA
K
PEMERIKSAAN
YA
Gerak
kasar
Gerak
kasar
7
8
Sosialisasi
&kemandir
ian
Gerak
kasar
Gerak
halus
Gerak
halus;
Sosialis
asi
&
Sosialisasi
&
kemandiria
n
TIDA
K
YA
Gerak
kasar
Gerak
halus
Sosialisasi
&kemandir
ian
Sosialisasi
&kemandir
ian
Gerak
halus
3
4
Sosialisasi
&kemandiri
an
Gerak
kasar
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
TIDA
K
3
4
8
9
YA
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
Gerak
halus
; sosialisasi
&
kemandiria
n
TIDA
K
YA
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Gerak
kasar
Bicara &
Bahasa
Sosialisasi
&
kemandiria
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
Gerak
halus
7
8
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
TIDA
K
Bicara &
bahasa
PEMERIKSAAN
Gerak
halus
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
YA
Bicara &
bahasa
Bicara &
Bahasa
Gerak
halus
TIDA
K
Gerak
kasar
Sosialisasi
dan
kemandiri
an
Gerak
kasar
YA
Sosialisasi
&
Kemandiria
Gerak
kasar
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Gerak
kasar
Gerak
halus
Gerak
kasar
Gerak
halus
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Sosialisasi
&
kemandiria
n
TIDA
K
YA
Gerak
kasar
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Gerak
kasar
Gerak
kasar
Gerak
halus
Gerak
halus
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Bicara &
bahasa
TIDA
K
YA
Gerak
halus
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Bicara &
bahasa
Bicara &
Bahasa
Sosialisasi
&
kemandiria
Gerak
kasar
TIDA
K
Gerak halus
Gerak halus
Bicara &
bahasa
PEMERIKSAAN
Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban
anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
YA
Bicara &
bahasa
2
3
Sosialisasi
&
kemandiri
an
Gerak
kasar
Gerak
halus
TIDA
K
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
10
Sosialisasi
&
kemandiria
n
Bicara &
bahasa
Sosialisasi
&
kemandiria
PEMERIKSAAN
Jangan membantu anak dan jangan
memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?
YA
Gerak
halus
Bicara &
bahasa
Sosialisasi
&
kemandiri
an
Bicara &
bahasa
Gerak
kasar
Sosialisasi
&
kemandiri
TIDA
K
10
Gerak
halus
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimatkalimat yang belum selesai ini, jangan
membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Bicara &
bahasa
Gerak
halus
Gerak
kasar
PEMERIKSAAN
Jangan menunjuk, membantu atau
membetulkan, katakan pada anak :
YA
Bicara &
Bahasa
3
4
Gerak
kasar
Sosialisasi
&
kemandiri
an
Gerak
halus
TIDA
K
10
Sosialisasi
&
kemandiri
an
Gerak
kasar
bicara &
bahasa
Gerak
kasar
Gerak
halus
TEMA
Pemeriksaan perkembangan anak Denver Developmental Screening Test
II
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui instrumen penilaian tumbuh kembang anak dengan DDST II
selain KPSP.
C. ALAT DAN BAHAN
Pasien simulasi
Blanko test : Digunakan untuk merekam hasil pelaksanaan test Test
terdiri dari 125 macam tugas (item) yang digambarkan dengan
balok/batangan berisi tugas yang harus dikerjakan oleh anak yang
diperiksa.
Benang wol merah
Manik-manik (permen tic tac-kismis)
Icik-icik dengan pegangan kecil
8 buah kubus ukuran panjang, lebar dan tebal 2.5 cm, warna merah,
biru, kuning, dan hijau, masing-masing 2 buah
Botol warna bening dengan lubang botol diameter 2 cm
Bel kecil
Bola tenis
Kertas
Pensil
D. SKENARIO
Bu Joni ,30 tahun, datang dengan membawa anaknya, jepri, laki-laki usia
3 tahun, dengan keluhan berbicara belum lancar. Dari anamnesa didapatkan
bahwa jepri selalu asyik main sendiri. Jepri tidak pernah menoleh sewaktu
dipanggil namanya, atau diperintah melakukan seseuatu. Jepri juga tidak
pernah mau melakukan kontak mata dengan orang yang berbicara padanya.
Bahkan jepri sering mengamuk tanpa sebab yang jelas dan sering berlari lari
tanpa tujuan didalam rumah.
E. DASAR TEORI
Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga
sebagai "Masa Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window
opportunity) atau Masa Kritis (critical period)" karena periode ini merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak
manusia, masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai
masukan dari lingkungan sekitarnya. Mengingat masa 5 tahun pertama
merupakan masa yang 'relatif pendek' dan tidak akan terulang kembali dalam
kehidupan seorang anak, maka orang tua / pengasuh / pendidik / masyarakat
dan tenaga kesehatan harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk
anak menjadi anak yang berkualitas tinggi melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Kegiatan SDIDTK meliputi:
adanya
Denver
Pengertian
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode
pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan
anak usia 0-6 tahun. Nama Denver menunjukkan bahwa uji skrining ini dibuat
di University of Colorado Medical Center di Denver.
Selain DDST, sebenarnya ada sejumlah pengkajian perilaku lainnya untuk
bayi dan anak usia dini, diantaranya:
Neonatal Behavioral Assesment Scale (NBAS), yang disusun oleh ahli
pediatri Harvard, T. Berry Brazleton dan lebih dikenal sebagai The
Brazleton;
Early Language Milestone (ELM) Scale untuk anak usia 0-3 tahun;
Clinical Adaptive Test (CAT) dan Clinical Linguistic and Auditory Milestone
Scale (CLAMS) untuk anak usia 0-3 tahun;
Infant Monitoring System untuk anak usia 4-36 bulan;
Early Screening Inventory untuk usia 3-6 tahun; dan
Peabody Picture Vocabulary Test ( The Peabody) untuk anak usia 2,5
sampai 4 tahun.
Dalam perkembangannya, DDST mengalami beberapa kali revisi. Revisi
terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan standardisasi dari
DDST dan DDSR-R (Revised Denver Developmental Screening Test). Perbedaan
Denver II dengan skrining terdahulu terletak pada item-item test, bentuk,
interpretasi, dan rujukan.
Pembahasan mengenai DDST dalam sejarahnya tidak terlepas dari
Denver Developmental Materials. Denver Developmental Materials bermanfaat
bagi petugas kesehatan yang memberi perawatan langsung pada anak.
Dengan prosedur yang sederhana dan cepat, metode ini dapat digunakan oleh
tenaga profesional maupun para profesional. Prosedur tersebut dirancang
untuk menilai perkembangan anak yang optimal sejak lahir hingga usia 6 tahun
melalui panduan dan identifikasi yang memerlukan evaluasi tambahan. Materi
pokok, yakni PDQ II, aparent answered questinnaire, dan The Denver II,
merupakan program surveilans perkembangan yang tepat untuk situasi ketika
waktu yang tersedia sempit.
Manfaat DDST
Penyimpangan perkembangan pada bayi dan anak usia dini sering kali
sulit dideteksi dengan dideteksi dengan pemeriksaan fisik rutin. DDST
dikembangkan untuk membantu petugas kesehatan dalam mendeteksi
masalah perkembangan anak seusia dini.
Menurut studi yang dilakukan oleh The Public Health Agency of Canada,
DDST adalah metode tes yang paling banyak digunakan untuk skrining
masalah perkembangan anak. Tes ini bermanfaat dalam mendeteksi masalah
perkembangan yang berat. Akan tetapi, DDST telah dikritik tidak reliabel
dalam memprediksikan masalah-masalah yang kurang berat dan spesifik. Kritik
ini juga dilontarkan terhadap versi DDST yang telah direvisi, yaitu Denver II.
Terhadap kritik tersebut Frankenburg menjelaskan bahwa tujuan pokok dari
DDST bukan untuk menetapkan diagnosis akhir, melainkan sebagai metode
cepat untuk mengidentifikasi anak-anak yang memerlukan evaluasi lebih
lanjut.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST
bergantung pada usia anak. Pada bayi lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai
masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Pada bayi, tes ini sering kali
dapat memberikan jaminan kepada orang tua atau bermanfaat dalam
mengidentifikasi berbagai problem dini yang mengancam mereka. Pada anak,
tes ini dapat membantu meringankan permasalah akademik dan sosioal.
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya.
2. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat.
3. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala
kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
4. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan.
5. Memantau anak yang berisiko mengalami kelainan perkembangan.
Pengukuran DDST
Sebelum menerapkan DDST, terlebih dahulu kita harus memahami apa
yang hendak diukur melalui tes tersebut. Agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan Denver II.
1. Denver II bukan merupakan tes IQ dan bukan alat peramal kemampuan
adaptig atau intelektual (perkembangan) pada masa yang akan datang.
2. Denver II tidak digunakan untuk menetapkan diagnosis, seperti
kesukaran belajar, gangguan bahasa, gangguan emosional, dan
sebagainya.
3. Denver II diarahkan untuk membandingkan kemampuan perkembangan
anak dengan anak lain yang seusia, bukan sebagai pengganti evaluasi
diagnostik atau pemeriksaan fisik.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tujuan pokok DDST bukan untuk
menetapkan diagnosis akhir gangguan perkembangan anak, melainkan
sebagai metode cepat untuk mengidentifikasi anak-anak yang memerlukan
evaluasi lebih lanjut terkait perkembangan mereka. Dengan demikian, tes ini
tidak memiliki kriteria kesimpulan hasil perkembangan anak abnormal, yang
ada hanyalah normal, tersangka dan tak dapat diuji. Uraian lengkap
mengenai kriteria hasil tes ini dijelaskan pada bagian tersendiri.
Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia
anak, mulai dari usia 0-6 tahun. Item-item tersebut tersusun dalam formulir
khusus dan terbagi menjadi 4 sektor, yaitu:
1. Sektor Personal-Sosial, yaitu penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan
pribadi.
2. Sektor Motorik Halus-Adaptif, yaitu koordinasi mata-tangan, kemampuan
memainkan dan menggunakan benda-benda kecil, serta pemecahan
masalah.
3. Sektor Bahasa, yaitu mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa.
4. Sektor Motorik Kasar, yaitu duduk, berjalan, dan melakukan gerakan umum
otot besar lainnya.
Setelah menyelesaikan tes Denver II, kita perlu melakukan tes perilaku untuk:
1.
2.
F. PROSEDUR
1. Senyum, salam, sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah.
Membina sambung rasa dan mulai menanyakan identitas pasien.
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan
Penting untuk orang tua (Pelaksanaan test)
- Diberitahu bahwa ini bukan test IQ
- Beritahu tujuan test
- Beritahu ortu bahwa Pemeriksa tidak mengharapkan anak dapat
melakukan semua tugas yang diberikan kepada anak
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
Penting untuk anak
- Dibutuhkan kerjasama yang aktif dari anak shg anak harus merasa
aman dan senang.
- Anak tidak sedang sakit
- Anak tidak ngantuk, lapar, haus, sedang marah, rewel
- Ruangan cukup luas, cukup ventilasi dan kesan mennyenangkan bagi
anak.
- Ajak anak bermain.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
- Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan
pada formulir.
- Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
Contoh :
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
Tahun Bulan Hari
Tgl pemeriksaan (11/3-04) 04.3.11
Tgl lahir (5/1- 03)-03...-1....-5
Umur anak : .1 .2..6
Tgl pemeriksaan (11/3-03).03.3..11
Tgl lahir (20/7-02)...-02....-7-20
Umur anak..0.7.....21
Catatan : Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas
Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan
berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
Tahun Bulan Hari
Tanggal pemeriksaan (11/3-03) 03.3.11
Tanggal lahir (4/2-02)......02.2..4
Umur anak:...........................1.1..7
Prematur 6 minggu ........................-1..-14
Umur yang sudah dikoreksi ................11..23
5. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal
pemeriksaan pada ujung atas garis umur.
b. Normal
Bila gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan disebelah
kanan garis umur, dikatagorikan sebagai normal.
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada tugas
perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75,
maka dikatagorikan sebagai normal.
c. Caution/ peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan,
dimana
garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.
d. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan ujicoba yang
terletak lengkap disebelah kiri garis umur.
e. No Opportunity/ tidak ada kesempatan.
Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua
melaporkan bahwa anaknya tidak ada kesempatan untuk melakukan
tugas perkembangan tsb. Hasil ini tidak dimasukkan dalam mengambil
kesimpulan.
H. DAFTAR PUSTAKA
Ramin A, David TW. Dalam : Ricard EB, Robert MK, Hal BJ, penyunting. Nelson
textbook of pediatrics. Edisi ke18. Philadelphia : Saunders, 2004; 15161