Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

NOMOR : 002/SK.Dir/RSUFB.RJ/VI/2015
TENTANG
KEBIJAKAN SKRINING PASIEN RSU FULL BETHESDA

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU Full Bethesda, maka
diperlukan penyelenggaraan skrining pasien yang efektif.
b. Bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di RSU Full Bethesda dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan RSU Full Bethesda sebagai landasan bagi
penyelenggaraan skrining pasien di RSU Full Bethesda.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan RSU Full Bethesda.
Mengingat
1.

Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

2.

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

5.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis


M E M U T U S K AN

Menetapkan :
Kesatu

: KEPUTUSAN RSU FULL BETHESDA TENTANG KEBIJAKAN


SKRINING PASIEN PASIEN RSU FULL BETHESDA

Kedua

: Kebijakan pelaksanaan skrining pasien di RSU Full Bethesda sebagaimana


tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga

: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan skrining pasien di RSU Full


Bethesda dilaksanakan oleh Direktur Pembinaan Pelayanan Medik RSU
Full Bethesda.

Keempat

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan
Tanggal

: Deli Serdang
: juni 2015

Direktur RSU Full Bethesda

Dr.Antonius Simangunsong.Sp, A, MHA, PhD

KEBIJAKAN SKRINING PASIEN


RSU FULL BETHESDA
Kebijakan Umum
Semua pasien yang datang berobat dilakukan skrining terlebih dahulu untuk
menentukan pelayanan yang dibutuhkan : preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
dan menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan Rumah Sakit.
Kebijakan Khusus
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar Rumah Sakit .
2. Skrining dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
3. Skrining dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
4. Skrining dilakukan oleh tim ( dokter dan perawat ) berdasarkan buku Panduan
Praktek Klinik
5. Hasil skrining dijadikan dasar untuk menentukan pemberian pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit atau pasien dirujuk ke Rumah sakit lain.
6. Khusus untuk skrining HIV dilakukan oleh tim Voluntery Conseling and
Testing HIV ( VCT ) sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah
ditetapkan oleh tim VCT.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Deli Serdang
: Juni 2015

Direktur
Rumah Sakit Umum Full Bethesda,

Dr.Antonius Simangunsong. Sp.A, MHA, PhD

Anda mungkin juga menyukai