PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu bisnis terdiri dari input dan proses yang diterapkan pada input tersebut dan mampu
menghasilkan output. Walaupun bisnis biasanya menghasilkan output, akan tetapi output tidak
disyaratkan untuk suatu rangkaian terpadu agar dapat disebut sebagai suatu bisnis. Tiga unsur
bisnis tersebut didefi nisikan sebagai berikut:
(a) Input. Setiap sumber daya ekonomi yang menghasilkan (atau memiliki kemampuan untuk
menghasilkan) output jika satu atau lebih proses diterapkan pada sumber daya ekonomi
tersebut. Misalnya termasuk aset tidak lancar (termasuk aset tidak berwujud atau hak untuk
menggunakan aset tidak lancar), kekayaan intelektual, kemampuan untuk mendapatkan akses
atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan.
(b) Proses. Setiap sistem, standar, protokol, konvensi atau peraturan yang jika diterapkan
terhadap input, menghasilkan atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan output.
Misalnya termasuk proses manajemen strategis, proses operasional dan proses manajemen
sumber daya. Proses tersebut umumnya didokumentasikan, tetapi tenaga kerja terorganisir
yang memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan beserta peraturan dan konvensi
mungkin menyediakan proses yang diperlukan yang mampu diterapkan pada input untuk
menghasilkan output. (Sistem akuntansi, penagihan, penggajian, dan administrasi lainnya
umumnya bukanlah proses yang digunakan untuk menghasilkan output.)
(c) Output. Hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input tersebut yang memberikan
atau memiliki kemampuan untuk memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih
rendah, atau manfaat ekonomi secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota atau
peserta lainnya.
Suatu rangkaian terpadu dari aktivitas dan aset mensyaratkan dua unsur dasar yaitu input
dan proses yang diterapkan kepada input tersebut, yang secara bersama-sama digunakan atau akan
digunakan untuk menghasilkan output. Akan tetapi, suatu bisnis tidak perlu meliputi semua input
atau proses yang digunakan oleh penjual dalam menjalankan bisnis tersebut jika pelaku pasar
mampu memperoleh bisnis dan melanjutkannya untuk menghasilkan output, misalnya, dengan
mengintegrasikan bisnis dengan input dan proses miliknya sendiri.
Halaman 8
B. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun bertujuan sebagai bahan pembelajaran bagi kelompok kami sebagai
pengantar materi Kombinasi Bisnis dan Konsolidasi. Sehingga diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi tidak hanya bagi penulis tapi juga mungkin untuk mahasiswa dan dosen
dalam Program Pendidikan Akuntansi (PPAk). Karena makalah ini juga disusun dalam rangka
tugas/aktivitas mahasiswa Semester 1 Mata Kuliah Pelaporan Korporat pada Program Pendidikan
Akuntansi (PPAk) Universitas Lambung Mangkurat.
C. METODOLOGI PENULISAN
Penulisan makalah ini dilaksanakan melakukan kajian pustaka atas sumber-sumber yang telah ada
baik melalui buku, jurnal, dan sumber-sumber di internet. Bahan-bahan yang ada dijadikan
sumber acuan untuk selanjutanya dilaksanakan analisis sederhana sesuai dengan pendapat dan
pengetahuan kelompok kami. Sehingga diharapkan dapat memberi gambaran dan tambahan
informasi tidak hanya bagi pembaca namun juga bagi penyusun makalah ini.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disajikan menjadi tiga bab yang terdiri dari Pendahuluan (Bab I),
Pembahasan (Bab II) dan Penutup (Bab III). Pendahuluan makalah ini menguraikan mengenai
latar belakang pemilihan topik makalah ini, tujuan dari penulisan makalah, metodologi yang
digunakan dalam penulian makalah ini, serta sistematika penulisan makalah ini.
Bab II dari makalah ini menguraikan pembahasan topik yang kami angkat dalam
makalah ini mengenai akuntansi manajemen. Dimulai dengan tambahan informasi dan
pemahaman yang diuraikan dalam landasan teori. Untuk selanjutnya pembahasan topik dalam
makalah ini dibatasi hanya mengenai akuntansi manajemen. Sedangkan Bab III yang merupakan
simpulan dari pembelajaran akuntansi manajemen.
Halaman 8
BAB II
PEMBAHASAN
A. INVESTASI PADA ENTITAS LAIN (ASET KEUANGAN, ENTITAS
ASOSIASI, VENTURA BERSAMA, DAN ENTITAS ANAK
1. Investasi Aset Keuangan
Investasi pada Aset riil adalah investasi pada aset yang memiliki wujud.
Contohnya aset riil ini adalah properti (tanah & rumah), emas, dan logam
mulia lainnya. Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum
dilakukan.
Contohnya,
kita
membeli
properti
dan
kemudian
menyewakannya
naik-turun,
tetapi
dalam
jangka
panjang
nilainya
cenderung
meningkat.
Investasi pada Aset Finansial merupakan aset yang wujudnya tidak
terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi. Umumnya aset finansial ini
terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal, yang di Indonesia
dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.
Beberapa contoh dari aset finansial adalah instrumen pasar uang, obligasi,
saham,
dan
reksa
dana.
investasi pada aset riil sifatnya lebih ke arah jangka panjang, salah
satunya
karena
sifatnya
yang
tidak
likuid
contohnya
properti.
dibutuhkan
waktu
agar
sebuah
properti
bisa
terjual.
Sedangkan aset finansial sifatnya jauh lebih likuid, dalam artian relatif
cepat dicairkan dananya. Jadi lebih cocok digunakan untuk jangka
pendek / untuk berjaga-jaga.
Misalkan memiliki deposito dan kita sedang membutuhkan uang maka
deposito tersebut dapat kita cairkan segera meskipun ada penalty yang
Halaman 8
harus dibayar. Begitu pula dengan saham, tabungan, reksadana dan aset
finansial lainnya.
(a) investor
adalah
entitas
anak
yang
dimiliki
seluruhnya
instrumen utang dan instrumen ekuitas investor tidak diperdagangkan di pasar public
(b) investor tidak menyampaikan, atau dalam proses menyampaikan, laporan keuangannya
pada badan pengawas atau organisasi regulator lain, untuk tujuan penerbitan setiap jenis
instrumen di pasar publik; dan
(c) entitas induk akhir atau entitas induk antara dari investor menerbitkan laporan keuangan
konsolidasian yang tersedia untuk pemakaian publik yang sesuai Standar Akuntansi
Keuangan.
Halaman 8
(a) Dua atau lebih venturer terikat oleh suatu perjanjian kontraktual
(b) Perjanjian kontraktual tersebut membentuk pengendalian bersama
Pengendalian Bersama Entitas Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama
yang melibatkan pendirian suatu perseoran terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang
mana setiap venturer mempunyai bagaian partisipasi.
dengan
bagian
partisipasi
dalam
pengendalian
bersama
operasi
dengan
bagian
partisipasinya
dalam
pengendalian
bersama
aset,
Halaman 8
SAK ETAP mendefinisikan entitas anak sebagai suatu entitas yang dikendalikan oleh
entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas
tersebut. Pengendalian dianggap ada jika entitas induk memiliki baik secara langsung
atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah hak suara dari suatu
entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak
menunjukkan adanya pengendalian.
Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang
hak suara suatu entitas tetapi memiliki:
a.
mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan
pemegang saham lain
b.
c.
d.
mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan
direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan
atau badan tersebut.
Investasi pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. SAK ETAP
tidak menganjurkan dilakukannya konsolidasi laporan keuangan. Investasi pada
entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) dan
selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi dan
pendapatan dan beban dari entitas anak.
B. KOMBINASI BISNIS
PSAK 22 Kombinasi bisnis mengatur perlakuan akuntansi untuk
kombinasi bisnis (business combination) dan isu-isu terkait seperti
goodwill dan kepemilikan minoritas (minority interest) dalam laporan
keuangan konsolidasi. PSAK 22 harus diterapkan dalam akuntansi
kombinasi bisnis yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011.
Pengertian kombinasi bisnis dalam PSAK 22 adalah penyatuan
dua atau lebih perusahaan (entitas) yang terpisah menjadi satu entitas
Halaman 8
venture)
Kombinasi bisnis antara entitas yang berada di bawah pengendalian
Halaman 8
disebut juga sebagai transaksi roll-up atau put-together); atau sekelompok pemilik
sebelumnya dari salah satu entitas yang bergabung memperoleh pengendalian atas entitas
hasil penggabungan tersebut.
Halaman 8
Halaman 8