mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan
umunya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen, dll). Sedangkan Penetapan Harga
adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima
oleh perusahaan dari produk atau jasa yang dihasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang
berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Dalam penetapan harga,
produsen harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Isu utama
yang berkaitan dengan sensitifitas harga, yaitu : elasitas harga dan ekspetasi harga. Pengertian dari
elasitas harga adalah :
Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana kenaikan
perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu
segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan factorfaktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.
Berikut ini adalah beberapa acuan yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu
produk :
Harga Pokok
Pastikan bahwa harga pokok yang didapat adalah harga yang umum didapati oleh pedagangpedagang lainnya. Untuk itu, jangan berbelanja hanya dari satu agen saja, cobalah berbelanja
dibeberapa agen. Jika kebetulan harga pokok dari agen lebih mahal, maka keuntungan harus
dikurangin (diperkecil) agar harga jual tetap dapat bersaing.
Pemakai Produk
Pastikan bahwa suatu produk itu apakah tergolong produk yang sudah dikenal/dipakai secara
umum atau belum. Untuk barang yang sudah dikenal secara umum harga jualnya harus mengikuti
harga pasaran, walaupun akhirnya keuntungan yang akan didapat tidak seberapa karena begitu
ketatnya persaingan. Sebaliknya jika produk tersebut tidak dikenal sehingga harga masih gelap,
dapat dipasang harga dengan keuntungan yang lebih tinggi, disesuaikan dengan kualitas barang,
penampilan barang serta minat konsumen akan barang tersebut.
Harga Pesaing
Pastikan bahwa harga jual produk harus hampir sama dengan harga pesaing. Dapat menetapkan
harga sedikit lebih tinggi, jika lokasi usaha lebih strategis, tempat lebih mewah atau nyaman,
pelayanan lebih cepat dan menyenangkan atau pelanggan tetap sudah lebih banyak.
Memantau Harga
Untuk bisa menentukan apakah harga jual produk harus lebih rendah atau apakah keuntungannya
bisa lebih besar lagi, kuncinya adalah harus selalu rajin memantau harga-harga, barang-barang dan
pelayanan daripada pesaing-pesaing.
Pentingnya Pelayanan
Jangan lupa untuk terus meningkatkan pelayanan demi kepuasan pelanggan. Harga murah belum
tentu jaminan usaha lancar jika pelayanan buruk.
pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk
meraih pangsa pasar.
3. Penetapan harga berdasarkan permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang diterima (price
value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap
kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat
digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen
merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas
yang diterima.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Strategi
penetapan
harga
adalah
tahapan
dimana
perusahaan
mengklasifikasikan
dan
menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan produk baru yang belum memiliki
konsumen loyal/tetap atau produk yang telah beredar yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life
Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan,
Kematangan dan Penurunan.
Memahami bagaimana strategi perusahaan besar dalam menetapkan harga produk baru
Cara agar produk baru dapat merebut posisi dipasaran :
Kondisi mutu dan harga yang bagaimana yang menjadi sasaran pemasaran untuk produk baru.
Sehingga tahu siapa pesaing Anda.
Pastikan produk Anda sudah melewati masa percobaan produksi. Sehingga modal dan kwalitas
sesuai perencanaan pemasaran.
Apabila produk baru yang dibuat adalah produk tiruan, perhatikan terhadap biaya lisensi.
Sehingga tidak ada tuntutan hukum dikemudian hari.
Jika produk baru merupakan produk inovatif, lakukan langkah hukum untuk mendapatkan hak
paten. Sehingga tidak mudah ditiru oleh pesaing.
Jika produksi massal, biaya produksi dan distribusi harus bisa lebih rendah lagi. Sehingga harga
produk dipasaran bisa lebih murah lagi dan pertumbuhan pasar lebih besar.
Jika produksi terbatas, usahakan biaya produksi dan transfortasi tidak terlalu tinggi, sehingga
pesaing sulit untuk memproduksi barang sejenis, karena memang harga sudah tinggi.
Memperhatikan daya tarik masyarakat secara ekonomi dan manfaat terhadap produk baru
tersebut. Sehingga perusahaan dapat meraup keuntungan yang sebesar-besarnya pada setiap
lapis pasar.
Untuk merebut posisi di pasaran, selain masalah harga dan mutu produk, untuk produk baru pembeli
juga mengharapkan ada pelayanan after sales yang baik, yang dikemas pada saat penjualan.
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan
ini terdapat beberapa alternatif strategi penetapan harga, yaitu :
Cara lain sebagai pengganti cara meraup pasar dengan harga tinggi pada segmen pasar yang kecil
adalah Penetapan Harga Penetrasi Pasar. Cara ini cepat dan dalam sehingga bisa menguntungkan,
karena harga awal yang rendah bisa menarik pembeli dalam jumlah besar dan meraih pangsa
pasar yang besar. Volume penjualan yang besar menyebabkan turunnya biaya, sehingga harga
dapat diturunkan lebih jauh. Misalnya, Dell dan Gateway menggunakan penetapan harga
penetrasi untuk menjual produk komputer bermutu tinggi lewat saluran pos berbiaya rendah.
Penjualan mereka melejit ketika IBM, Compaq, Aplle, dan pesaing lain yang menjual lewat toko
eceran tidak dapat bersaing dalam harga. Begitu juga Home Depot, Wal-Mart, dan banyak
pengecer lain menggunakan penetapan harga penetrasi. Memasang harga rendah, volume
penjualan naik tinggi. Volume tinggi menyebabkan biaya rendah, sehingga membuat mereka bisa
mempertahankan harga rendah.
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi
produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada
3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni :
1. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya pesaing.
Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap
mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi
harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi
persaingan yang semakin ketat.
2. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan
harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar,
konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan psikologis
konsumen maupun pemotongan harga (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga
loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan
yang diperoleh.
3. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara
terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah
utama
yang
dapat
dipilih. Pertama,
strategi
diskonting
(pemotongan
harga)
Perubahan situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli,
teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan
antar produsen. Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama
dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan
setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi
biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial
ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru
bagi perusahaan untuk melayani pasar. Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya
untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua
jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan
berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving.
Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi
produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau
gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata
kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang
bersifat niche.
tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi pasar yang tersedia tidak semua
permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa
persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang
tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan oleh
pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang dilayani (served
marked) perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani
akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun
tujuan perusahaan. Bagi pasar (target market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran
yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi
penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat
dikuasai adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang
dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas
pasar (market share).
2. Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan
seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market Share.
Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan
terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri.
Tingkat market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka
tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya
dipasar. Sehingga seringkali tingkat market share dapat dipergunakan dalam pedoman atau
standart
keberhasilan
pemasaran
perusahaan
dalam
kedudukannya
dengan
pesaing-
penguasaan
Tujuan
pasar
perusahaan
dapat
pada
dipandang
sebagai
umumnya
adalah
salah
satu
indikator
mempertahankan
atau
meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap
sebagai keberhasilan perusahaan.
o
Posisi
Reaktif
Proaktif
Leader
-Balas
- Pengembangan pasar
- Persaingan harga
-Menantang
- Me Too
-Menyerang
- Status Quo
- Me Too
Challenger
Follower
Market
Leader adalah
memiliki karakteristik
perusahaan
yang
memiliki pangsa
memegang
pasar
40%
- Market Nicher
bagaian terbesar
dan
dalam
pasar
yang
untuk
Leader untuk
memperluas
pangsa
pasarnya. Market
perusahaan
yang
mengusik Market Leader dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi
kondisi pasar
Market Nicher adalah perusahaan yang khusus melayani sebagian pasar yang diabaikan
perusahaan besar dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar.
Strategi SO. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
Strategi ST. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
adalah
situasi
internal
organisasi
yang
berupa
dimana
menguntungkan.
Ancaman (Threat)
adalah
situasi
eksternal
organisasi
yang
berpotensi
menimbulkan kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19)
a. Analisa lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan
peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu
perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu
kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya budaya, demografi dan
lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing. Salah satu
bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut David (1997),
matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum, teknologi,
persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada.
b. Analisa lingkungan internal
Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini
sangat berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah
pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Dalam penyusunan
analisa lingkungan internal yang menyangkut kekuatan dan kelemahan organisasi,
dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks analisa lingkungan internal IFAS
(Internal Factors Analisys Summary) untuk mengidentifikasi faktor strategi internal.
Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran,
sistem informasi, dan produksi (David, 1997).
Analisis Pesaing
a. Definisi Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya
persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan
bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan itu. Persaingan yang tidak
terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan perpecahan bahkan peperangan yang
menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang
mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang
merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta
kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan.
Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan
yang keras ini.
Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun
cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan
lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh teknologi baru,
dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan
laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang
kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau
setiap gerak-gerik pesaing. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: Kelengkapan
mutu, desain dan bentuk produk, Harga yang ditawarkan, Saluran distribusi atau lokasi
cabang yang dimiliki, Promosi yang dijalankan, Rencana kegiatan pesaing ke depan
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara:
Mengidentifikasikan pesaing. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta
kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi:
Jenis produk yang ditawarkan
Melihat besarnya pasar yang dikuasai
Identifikasi peluang dan ancaman
Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Menentukan sasaran pesaing berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat
laju pesaing. Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang
dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiilki lawannya.
Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan
lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang
lengah.
Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu,
namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing, identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat
dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran,
strategi dan kinerja pesaing.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologi dan lobi di pasar.
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan
Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing,
maka perusahaan dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
Identifikasi reaksi pesaing. Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha
mempelajari lebih dahulu baru membalas.
Strategi menghadapi pesaing. Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara
melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk
itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya
adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masingmasing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di
masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman. Dengan mengestimasi besarnya market share, akan
kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa
yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan
peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul
pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan. Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti
memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing.
Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya
dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
c. Menentukan Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan
pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir
sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah
perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga
keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro,
pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing
antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk,
atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan
berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share
dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang
baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam
mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu
sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan
cara penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah.
Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan
dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan
mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan
atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan,
jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
d. Identifikasi Strategi Pesaing
Ada beberapa macam strategi yang dijalankan, antara lain:
1. Strategi pemimpin pasar
Mayoritas industri memiliki satu perusahaan yang
dikenal
sebagai
pemimpin
pasar.Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang relevan.
Keunggulan perusahaan ini dari perusahaan lainnya, pada umumnya mencakup perubahan
harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi dan intensitaas promosi.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnyauntuk
mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk
mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga
tingkat pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik.
Ketiga,berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya
meskipun luas pasar tidak berubah.
Bila pasar berkembang, biasanya
perusahaan
dominanlah
yang
memperoleh
posisi
menghadapi
pesaingnya
pada
setiap
pasar
sasaran.
Untuk
enteng oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu berupa penurunan
harga, jasa pelayanan yang lebih baik atau tambahan penampilan produk, maka denga
cepat pemimpin pasar akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang dilancarkan oleh
perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya
produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus
cepat memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Ada tiga strategi umum yang bisa
dimanfaatkan :
Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin
pada banyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran. Pengikut, tampaknya
hampir-hampir seperti penantang, tapi hanya akan terjadi konflik langsung.
Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembaurang pasar yang
pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan
pengikut dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program
pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut
membantu si pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar.
Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal yang
dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri.
Perusahaan ini mungkin sangat inovatif, walaupun demikian, ia menghindari persaingan
langsung
dan
mengikuti
banyak
strategi
pemimpin
pasar
yang
jelas
akan
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus,
prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat
memberikan pemuas kebutuhannya.
2. Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi
bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing,
sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga
produknya. Tujuan tersebut adalah:
Mendapat keuntungan maksimum
Target pengembalian investasi
Untuk mengurangi persaingan
Mempertahankan atau memperbaiki market share
3. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya
permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi
penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa.
Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or
stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan
pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk.
4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam
proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah
lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen
dan konsumen.
Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu
kita harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting artinya
karena dalam pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi pada produk yang
disalurkan.
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
OKTOBER 2014