BAB
12
A
BEHAVIORAL
INTERPRETATION
OF
DECENTRALIZATION
(INTERPRETASI ATAS PERILAKU
DESENTRALISASI)
DILEMA BISNIS
POLKA grup awalnya dimulai pada 1972 sebagai perusahaan pabrik es cream di
Lahore, Pakistan sebelah utara. Kapasitas pabrik mampu mensuplai es cream
dari Lahore (dekat perbatasan dgn India) ke Khyber Pass (dekat perbatasan dgn
Afganistan) sejauh 500 mil. Ide dari pabrik es cream berasal dari gagasan Mr A,
yg secara aktif dibantu oleh saudaranya Mr Z. Pabrik secara cepat sukses karena
pemasaran yang kreatif dan usaha pendistribusian. Pada 1975, Perusahaan
mendirikan pabrik yang ke-2 di Karachi untuk melayani setengah bagian dari
Pakistan Selatan. Pabrik di Karachi merupakan pabrik es cream terbesar di
Pakistan.
Pada 1978, POLKA grup telah berkembang dalam 2 divisi yang berbeda. Mereka
mendirikan pabrik utk memproduksi bahan pengemas produk es cream, sereal,
rokok dsb. Hanya sebagian kecil dari kapasitas produk pengemasan yg
dibutuhkan untuk es cream dan sisanya direncanakan utk penjualan kepada
pihak luar. Mereka juga mendirikan pabrik es cream di daerah kaya minyak di
Sharjah, bagian dari Uni Emirat Arab. Pada awal 1980, pabrik pengemasan dan
pabrik es cream di Sarjah dijadwalkan utk mulai berproduksi. Mr Z bertanggung
jawab utk operasional di Pakistan dan Mr A pindah ke Sharjah utk mengawasi
operasional di sana. Kemudian staf permesinan susu yang telah terlatih, dibawa
dari Lahore ke Sharjah. Mr K (senior executive POLKA grup) juga ikut berangkat
dan ikut membuat komentar atas laporan awal dari staf permesinan susu tsb:
Ketika kamu berada dalam proses untuk menjelaskan keadaan kami yang
sulit kepada Mr Z, akankah kamu juga akan bertanya kepadanya mengapa
pabrik pengemasan akhir-akhir mengirimkan kepada kami kualitas yang
buruk. Kami membayar dengan harga pasar untuk produk tersebut dan
kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kami membeli produk
lokal dan dengan harga yang lebih rendah. Kami mengerti bahwa mereka
adalah bagian dari grup usaha, tetapi dengan kualitas dan pengiriman
yang buruk telah membawa efek yang buruk pada operasional kami di
Lahore dan saat ini di Sharjah.
Segera setelah percakapan ini, Mr A duduk untuk menulis permasalahan tentang
penjelasan atas beberapa permasalahan dari POLKA grup.
Kamu lihat, kita telah menikmati tingkat pertumbuhan yang fenomenal
dlm beberapa thn terakhir ini. Selama dalam proses tsb, kita telah
memiliki waktu untuk berpikir melalui konsekuensi organisasi. Hasilnya
bersejarah utk mendukung dalil ini. Dlm penelitian ini, Chandler mengkaitkan
antara perkembangan dari perusahaan yg divisinya desentralisasi utk berubah
krn lingkungan (perkembangan dari jalur kereta api & telegraph) dan
perkembangan krn teknologi (perkembangan dari teknik produksi massal).
Terkesediaan dari teknologi yg berkembang dan kapasitas produksi
memungkinkan perusahaan utk mengejar suatu integrasi strategi utk tarik maju
& tarik mundur yg vertikal. Sbg contoh, banyak pabrik yg meng-akuisisi
pedagang grosir besar utk memasarkan produk mrk secara langsung, sedangkan
yg lain meng-akuisisi pemasok suku cadang yg mrk gunakan dlm proses produksi
mrk. Sbg hasil dari ekspansi dan diversifikasi mengakibatkan perusahaan
berubah dari struktur fungsional menjadi multi divisi. Beberapa penelitian
berikutnya telah meverifikasi pergerakan ini dari struktur fungsional menjadi
multi divisi sebagaimana yg dinyatakan oleh Chandler.
Suatu fitur kunci dari struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah
desentralisasi. Suatu desentralisasi dapat memungkinkan perusahaan utk
mengatasi
permasalahan
koordinasi
dgn
mendelegasikan
keputusan
operasioanal ke lini bawah. 2 penelitian yaitu Jesse Markham di 1973 dan Vancil
di 1979, menyediakan dukungan utk dalil bahwa suatu strategi diversifikasi
memimpin utk divisioanlisasi, yg mana merubah pendampingan yg umumoleh
desentralisasi yg lebih besar. Bagaimanapun, suatu permasalahan umum di
dalam mendirikan validitas uji empiris utk dalil ini adalah kesulitan utk
memperoleh suatu pengukuran yg memuaskan dari desentralisasi. Sesuai dgn
petunjuk oleh Jennergen, perolehan suatu pengukuran desentralisasi adalah sulit
dan sebelumnya telah menarik hasil daripada konflik pengukuran dan
kesimpulan ttg kelanjutan dari desentralisasi perusahaan. Juga, kesepakatan
besar dari bukti penelitian ini adalah korelasi , hanya menyarankan bahwa
divisionalisasi adalah umumnya digambarkan sbg desentralisasi.
Tesis dasar daripada Chandler ttg lingkungan utk strategi utk struktur adalah
penerimaan yg mendalam sebagai suatu penjelasan ttg desentralisasi dan telah
menjadi dasar utk banyak penelitian selanjutnya. Kerangka dasar R.N. Anthony
daripada sistem kontrol manajemen menggunakan analisa Chandler sbg dasar
teori yg utama. O.E. Williamson telah mengembangkan hasil kerja daripada
Chandler utk meng-argumentasikan bahwa divisi yg terstruktur secara
desentralisasi mengurangi biaya transaksi utk perubahan pasar yg melibatkan
kontrak berulang dibawah ketidakpastian di antara sedikit pihak2x dan didukung
oleh investasi dlm aset yg spesific. Lalu, mrk menyediakan suatu struktur yg
lebih cocok, menjelaskan mengapa beberapa perubahan telah ditarik dari pasar
dan dilakukan dgn hiraki organisasi. Yg lebihnya pada akhir2x ini, pendekatan
populasi ekologi juga menggunakan bukti2x dari Chandler utk mengargumentasikan bahwa bentuk divisional timbul dlm merespon perubahan di dlm
ketersediaan, stabilitas dan konsentrasi daripada sumber2x di dlm lingkungan.
Tidak seperti hasil
pendekatan biaya
lingkungan suatu
perusahaan. Suatu
daya di-identifikasikan dgn suatu unit kemudian tidak berkaitan dgn kemampuan
seorg manajer utk membuat keputusan ttg mrk. Ini secara terpisah adalah
kebenaran dari fasilitas umum , yg mana selalu menyajikan tidak peduli berapa
pun terpisahnya aktivitas aktual dlm struktur organisasi. Juga, pusat laba adalah
bangunan struktur dlm suatu organisasi. Mrk membantu proses dari
desentralisasi dgn memunculkan hasrat berprilaku dari para manager. Ini berarti
bahwa pusat laba tdk harus berkaitan dgn aktivitas fisik, mereka dapat
dirancang utk melebihi atau kurang dari batas2x oleh sese-org formal manager
unit , otoritas atau kontrol. Penciptaan beberapa imitasi pusat laba harus di-ikuti
oleh kemampuan manager utk mempengaruhi suatu aktivitas ketimbang
kepemilikan mereka atas formal kontrol. Perilaku, bukanlah diagram organisasi
formal, seharusnya menentukan apa akuntabilitas struktur sumber daya utk
ditempatkan di atas berbagai variasi sub unit dlm organisasi.
Adalah penting utk menyatakan bahwa kriteria perilaku utk merancang struktur
oragnisasi di-ajukan disini adalah terlalu sering diabaikan atau membingungkan
di dlm praktek dan teori. Banyak standar tulisan pada subject setipe
memperingatkan terhadap tanggung jawab yg dipegang oleh manager utk
mengatakan biaya yg tdk dapat terkontrol. Biaya yg tdk dapat terkontrol ini
adalah setipe utk didefinisikan sbg biaya yg timbul dari aktivitas di luar kebijakan
langsung atau garis tanggung jawab manager. Ketika ini merupakan praktek yg
bagus, kriteria kita menyarankan bahwa dlm beberapa kasus, pelanggaran
ucapan ini mungkin saja meguntungkan sejak itu bermanfaat dlm hasil yg diinginkan ketimbang perilaku disfungsional. Karena struktur suatu organisasi
desentralisasi adalah dirancang utk memunculkan hasrat perilaku manager,
penciptaan subunit fisik dan keuangan harusnya menfasilitasi hal ini. Ini berarti
bahwa suatu keterkaitan yg ketat antara akuntabilitas tugas/pengambilan
keputusan dan akuntabilitas keuangan adalah tdk penting utk segala situasi.
Sebelumnya menyimpulkan bagian ini, adalah tepat utk mengomentari pada
evolusi akhir2x ini daripada struktur matriks. Beberapa struktur adalah biasanya
umum di banyak perusahaan teknologi tinggi karena mrk mengijinkan
perusahaan utk mempertahankan desentralisasi fungsional dan tetap mengatasi
permasalahan daripada penciptaan koordinasi oleh suatu struktur fungsional.
Struktur matriks tipenya melibatkan produksi daripada suatu proyek besar yg
berlainan atau suatu perangkat aktivitas di dlm suatu program. Tanggung jawab
utk memelihara proyek atau program adalah biasanya ditujukan utk sese-org
manager, ketika kontrol atas sumber daya tetap di tangan fungsional manager.
Struktur matriks lalu mencari kombinasi fungsional dan desentralisasi divisonal.
Dualitas ini juga tercermin di dlm struktur keuangan, yg mana
mengakumulasikan biaya berdasarkan departement fungsional (setipe dgn pusat
biaya) dan oleh proyek dan program. Sejak manager proyek atau manager
program adalah setipe ditarik dari eselon ketiga, itu cenderung utk
mempromosikan
desentralisasi
dgn
memberikan
otonomi
lebih
dan
mempengaruhi manager yg tingkatan lebih rendah pada suatu organisasi.
MENGEMBANGKAN SUATU ATURAN MAIN
Pilihan akan suatu struktur yg tepat adalah langkah awal pada arah menuju
desentralisasi. Suatu tugas yg sama pentingnya adalah mengembangkan suatu
aturan main yaitu suatu perangkataturan operasi dan prinsip yg akan mengatur
hubungan sub-unit dgn ktr pusatnya dan dgn sub-unit lainnya. Hubungan subunit dgn ktr pusat meminta pengaturan aktivitas melebihi yg mana suatu subunit memiliki otoritas utama dan tanggung jawab dan cara yg mana ktr pusat
mengharapkan manager sub-unit utk memelihara aktivitas yg ditunjuk utk unit
mereka. Hubungan di antara unit-unit memerlukan pembentukan petunjuk utk
mengatur perubahan dari sub-unit ke yg lainnya.
AKTIVITAS PENDELEGASIAN
Suatu prasyarat penting utk desentralisasi adalah menentukan bagaimana
aktivitaas seharusnya didelegasikan kepada sub-unit dan bagaimana aktivitas
seharusnya dikontrol secara terpusat. Dlm teori, suatu sistem desentralisasi yg
lengkap harus menunjuk seluruh aktivitas yg dapat tersebar utk sub-unit, dgn
minim atau tanpa aturan utk manajemen pusat. Teori daripada produser
terpecah dlm suatu pasar yg sempurna sangat dekat dgn model ini. Jika
beberapa pasar, berada di dlm parkteknya, yg mereka jarang lakukan, aturan
daripada otoritas pusat akan dapat mengurangi suatu penengah atau suatu
payung. Kebanyakan bisnis tidak pernah mendekat kepada tingkat ini daripada
desentralisasi. Ini krn manajemen pusat daripada aktivitas tertentu adalah setipe
lebih efisien daripada penyebaran eksekusi mereka oleh sub-unit. Sbg contoh,
jasa hukum mungkin saja lebih ekonomis jika kinerja-nya terpusat daripada jika
tersebar pada sub-unit bisnis.
Pengujian yg lebih dekat menyarankan 6 petunjuk yg mana dapat menjelaskan
praktek ini dan mungkin berguna utk organisasi dlm proses desentralisasi. Hal ini
terdiri dari: (1) bakat yg memaksimalkan spesialisasi; (2) skala ekonomi; (3)
keseragaman; (4) konsekuensi akhir; (5) jangka waktu; dan (6) dorongan utk beruji coba.
Kebutuhan utk memenuhi bakat spesialisasi yg maksimal mungkin dihitung utk
aktivitas2x seperti hukum, penghitungan dan akuntansi menjadi terpusat. Secara
ekonomis, konsep daripada ruang lingkup ekonomi menangkap ide ini daripada
memperluas ke dalam aktivitas bahwa memaksimalkan kapasitas saat ini
menjadi lebih baik. Aktivitas ini setipe membutuhkan personel yg terlatih yg
mana dlm pasokan jangka pendek dan biasanya tersedia sbg aset tak
berwujud. Utk menghindari penggunaan yg tdk maksimal daripada personel
terlatih yg mirip jika aktivitas ditiru, kebanyakan organisasi cenderung
mensentralisasikan beberapa aktivitas.
Gagasan mirip lainnya utk memaksimalkan kapasitas adalah ide daripada skala
ekonomi. Dimana skala ekonomi adalah dimungkinkan, aktivitas cenderung
dikelompokkan dan di-sentralisasi utk meng-eksploitasi mereka. Aktivitas seperti
manajemen kas dan pembelian di-sentralisasi krn tingkat suku bunga dan harga
beli yg lebih baik adalah tersedia ketika organisasi menegoisasikan-nya dlm
jumlah yg lebih besar. Sub-unit menarik mereka punya kebutuhan kas atau
pembelian dan membiarkan mereka utk dikelola secara terpusat sehingga
suatu organisasi. Hal yg mirip adalah cocok dgn hubungan antara negara bagian
dan pemerintahan federal di Amerika Serikat. Sejumlah undang2x atau standar
telah diberlakukan pada tingkatan Federal seetelah uji coba yg sukses pada
tingkatan negara bagian.
MENDIRIKAN NORMA PRILAKU
Suatu aturan main harus mengikuti divisi daripada aktivitas dgn mengeja keluar
norma perilaku yg kantor pusat harapkan pada manager sub-unitnya dlm
melaksanakan aktivitas ini. Sebagai contoh, ketika unit mungkin dapat bebas utk
membuat semua produk keputusan, ktr pusat mungkin mengharapkan beberapa
keputusan utk diarahkan oleh pertimbangan kemampuan mencetak keuntungan
dlm jangka panjang. Beberapa opsi utk norma keinginan berkomunikasi akan
perilaku adalah siap sedia. Sesuatu yg paling penting adalah: sosialisasi,
spesialisasi, standardisasi dan formalisasi. Semua metode ini menyediakan suatu
arti yg mana ktr pusat dapat mengkomunikasikan keinginan-nyaatau situasi
struktur yg mana keputusan sub-unit dan tindakan sesuai kepada norma
penerimaan akan perilaku.
Sebelum menguji bagaimana metode ini dapat digunakan utk mendirikan norma
daripada perilaku, adalah penting utk mengakui bahwa posisi yg mereka pakai
suatu bahaya yg nyata dari pemindahan suatu organisasi dari desentralisasi
kepada sentralisasi. Perilaku mengontrol secara langsung atau melalui kontrol
akan dasar2x pendapat pada keputusan adalah membuat kekalahan filosopi
daripada pendorongan oleh manager yg independen dan otonomi. Jennergen
akhirnya menyimpulkan bahwa spesialisasi, standardisasi dan formalisasi adalah
arti yg tdk langsung daripada perilaku mengontrol dan kemudian
memperkenalkan sentralisasi. Sebab itu adalah penting bahwa ktr pusat harus
menggunakan teknik ini utk mengkomunikasikan norma dan tdk mendikte atau
mengontrol perilaku daripada sub-unit.
Sosialisasi adalah proses daripada orientasi anggota baru kedalam norma suatu
organisasi. Itu mungkin adalah teknik yg paling penting, digunakan dlm
mengkomunikasikan perilaku apa yg dapat diterima. Perusahaan menggunakan
orientasi yg rumit dan program pelatihan, menciptakan mitos dan cerita, dan
mengunakan beberapa teknik yg lain utk melantik individu ke dlm nilai2x sistem
mrk. Akhir2x ini, banyak penekanan yg telah digantikan pada teknik ini sebagai
suatu cara utk menciptakan buadaya perusahaan.
Ide dasar di balik gagasan dari budaya perusahaan adalah bahwa ada suatu cara
yg efektif utk menanamkan dlm para manager suatu sitem nilai yg mengarahkan
tindakan mrk. Sosialisasi adalah yg paling efektif dlm komunikasi suatu nilai
perusahaan seperti kualitas dan jasa. Itu dapat menjadi bantuan yg besar dlm
desetralisasi jika kebebasan dlm pembuatan kesalahan dan mengambil resiko di
antara pendorongan niali2x dlm suatu organisasi.
Spesialisasi mengacu kepada jumlah spesialis dan sejauh mana profesionalisasi
dlm suatu organisasi. Kemudian adalah kepentingan yg khuusus sejak
pengunaan para profesional oleh suatu organisasi berarti sosialisasi dlm norma