Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

SKS/Jenis
: 2 SKS/MKK
TM/Materi : 9/PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING
PASAR UANG
Pengertian
Pasar uang: suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan
kepada calon pemakai yg membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.
Dana jangka pendek: dana-dana yg dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu
dari satu hari sampai satu tahun yg dapat dapat diperjualbelikan dalam pasar uang.
Fungsi Pasar Uang
1. Sebagai perantara dlm perdagangan surat berharga berjangka pendek
2. Sebagai penghimpun dana berupa surat berharga jangka pendek
3. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
4. Sebagai perantara bagi investor LN dalam mneyalurkan kredit jangka pendek kepada perushaan di
Indonesia
Fungsi lain: Sarana alternatif bagi lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka
meminjamkan dana atas kelebihan likuiditasnya serta sebagai sarana pengendali moneter
dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.
Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yg membutuhkan dana:
1. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuidasi
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
4. Sedang mengalami kalah keliring
Dari pihak yg menanamkan dana:
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
2. Mebantu pihak-pihak yg mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi
Instrumen Pasar Uang
1. Interbank Call Money, penempatan/peminjaman dana jk pendek (dalam hitungan hari) antar bank.
Jangka waktu pelunasan berkisar 1-7 hari.
2. SBI, surat berharga dalam mata uang rupiah yg diterbitkan BI sebagai pengakuan utang jangka pendek.
Tujuan: untuk mengurangi peredaran uang di dalam masyarakat.
3. SBPU, surat berharga berjangka pendek yg dapat diperjualbelikan secara diskonoto dengan BI atau
lembaga diskonto yg ditunjuk BI. SBPU dapat dibedakan menajdi:
a. Surat sanggup (aksep/promes), diterbitkan nasabah dlm rangka penerimaan kredit dari bank untuk
membiayai kegiatan tertentu atau diterbitkan oelh bank dalam rangka pinjaman antar bank.
b. Surat wesel, yg ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam rangka transaksi tertentu
4. Sertifikat deposito, Instrumen keuangan yg diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan
dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito dapat
dipindahtangankan/diperjualbelikan sebelum jk waktu jatuh tempo melalui LK lainnya.
5. Commercial Paper, instrumen utang jangka pendek yg diterbitkan oleh bank-bank besar dan
perusahaan-perusahaan terkemuka. CP merupakan promes yg tidak disertai jaminan dengan jakwa
waktu berkisar mulai dari beberapa hari sampai 270 hari.
6. Treasury Bills, instrumen utang yg diterbitkan oelh pemeirntah/bank sentral atas unjuk dengan jumlah
tertentu yg akan dibayarkan kepada pemegang pad atanggal yg telah ditetapkan.
7. Repurchase Agreement, transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual
akan membeli kembali surat berharga yg dijual tersebut pada tangga dan dengan harga yg telah
ditetapkan terlebih dahulu.
8. Bankers Acceptence, suatu instrumen pasar uang yg digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir dan importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing. Jk waktu
1

berkisar antara 1 sampai 6 bulan. Bunga sekuritas didapatkan dgn sistem diskonto dimana bunganya
dibayarkan dimuka berupa diskon terhadap nilai nominalnya.
Indikator Pasar Uang
1. Suku Bunga Pasar Uang Anatar Bank (Rp), tingkat bunga yg dikenakan oleh bank terhadap bank lain
dalam hal pinkam meminjam dana dalam bentuk rupiah.
2. Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp), jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam
meminjam dalam bentuk rupiah.
3. Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank (US$), tingkat bunga yg dikenakan oleh bank terhadap bank lain
dalam hal pinkam meminjam dana dalam bentuk US$.
4. Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp), jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam
meminjam dalam bentuk US$.
5. JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate), suku bunga yg ditawarkan untuk transaksi pinjam meinjam
antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/th), tingkat bunga yg diberikan para deposan yg mendepositokan
uangnya dalam bentuk rupiah.
7. Suku bunga deposito US$ (%/th), tingkat bunga yg diberikan para deposan yg mendepositokan
uangnya dalam bentuk US$.
8. Nilai tukar rupiah (Kurs), harga/nilai suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
9. Suku bunga kredit, tingkat bunga kredit yg dikenakan bank/LK lainnya kepada para kreditor.
10. Inflasi, kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu.
11. Indeks Harga Konsumen (IHK), angka indeks yg menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yg harus
dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. SBI, instrumen jangka pendek yg bebas resiko.
Lembaga/Pihak yg Terlibat
1. Bank
2. Lembaga Pemeirntah
3. Perusahaan Asuransi
4. Yayasan
5. LK lainnya (Pegadaian, Koperasi)
6. Perusahaan-perusahaan besar
7. Individu/masyarakat
Resiko Investasi di Pasar Uang
1. Resiko pasar (interest rate risk): resiko yg berkaitan dengan turunnya harga surat berharga yg
mengakibatkan investor mengalami capital loss.
2. Resiko reinvestment: resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu aset finansial yg harus di reinvest dalam aset yg berpendapatan rendah.
3. Resiko gagal bayar (default risk): resiko yg terjadi akibat debitur tidak mampu memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian.
4. Resiko inflasi/resiko daya beli: untuk menghadapi ini, kreditur berusaha mengimbangi proyeksi inflasi
dengan mengenakan tingkat bunga yg lebih tinggi.
5. Resiko valuta (exchange rate risk)
6. Resiko politik: berkaitan dgn kemungkinan adanya perubahan ketentuan per-UU yg berakibat turunnya
pendapatan yg diperkirakan dari suatu investasi/kerugian total dari modal yg diinvestasikan.
7. Marketability/Liquidity Risk: terjadi apabila instrumen pasar uang yg dimiliki sulit untuk dijual kembali
sebelum jatuh tempo. Karena hal tsb memberikan resiko untk tidak dpt mencairkan kembali instrumen
pasar uang daam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.
PASAR VALUTA ASING
Pasar Valas: pertukaran uang dari nilai mata uang yg berbeda. Valas merupakan suatu mekanisme dimana
orang dpt mentransfer daya beli antar negara, memperoleh/menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional dan meminimalkan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs.
Dalam perdagangan pasar valas internasioanl hanya mata uang yg tergolong convertible curriencies yg
ditentukan dari volume perdagangan suatu negaar, baik kualitas maupun kuantitas.
2

Fungsi Pasar Valas


1. Transfer daya beli
2. Penyediaan kredit
3. Mengurangi resiko valas
Pelaku Pasar Valas
1. Dealer (market maker), sebagai pihak yg membuat pasar bergairah di pasar uang.
2. Perusahaan/Perorangan.
3. Spekulan dan Arbitrator, orang yg mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran mereka didorong
oleh motif mengejar keuntungan.
4. Bank Sentral, melakuakn jual beli valas untuk menstablikan nilai tukar mata uangnya (intervensi).
5. Pialang, sebagai perantara yg mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang
tertentu.
6. Pemerintah.
Tujuan Transaksi Valas
1. Untuk mempertahankan daya beli, dengan kebijakan pemerintah yaitu devaluasi.
2. Sebagai transaksi pembayaran (impor/eskpor)
3. Pengiriman uang ke LN
4. Mencari keuntungan, keuntungan suku bunga dan spekualsi valas
5. Pemagaran resiko (hedging), dgn nilai lindung yg sudah disepakati kontraknya di awal tahun
6. Kemudahan berbelanja, dgn traveller cheque dgn tk bunga yg menyesuaikan perkembangan.
Jenis Transaksi Valas
1. Transaksi tunai (spot), transaksi valas dgn penyerahan dan pembayaran dilakukan saat itu juga
meskipun dalam praktek transaksi spot diselesaikan 2 hari kerja berikutnya. Tiga cara oenyerahan
dalam transaksi spot:
a. Value today/cash: penyerahan dilakuakn pada tanggal yg sama dgn transaksi.
b. Value tomorrow/one day: penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
c. Value spot: penyerahan dilakukan 2 hari kerja setelah transaksi.
2. Transaksi tunggak (forward), penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang (mingguan/bulanan).
Dilakukan untuk pemagaran resiko terhadap dluktuasi nilai tukar.
3. Transaksi barter (swap), pembelian dna penjualan bersamaan sejumlah mata uang dgn 2 tanggal
valuta/penyerahan yg berbeda. Pembelian dan penjualan dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis yg
umum adalah spot terhadap forward. Swap dapat dilakukan antara bank dengan nasabanya dan
atantara bank dengan BI (reswap) yg terdiri dari:
a. Swap likuiditas, swap yg dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yg berasal dari PLN. Posisi likuiditas
ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank tsb.
b. Swap investasi, swap yg dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap dgn nasabah yg dananya
berasal dari PLN untuk keperluan investasi di Indoneisa.
4. Transaksi opsi (option), kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli/menjual yg tidak harus
dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka wnktu tertentu.
Margin Trading
Margin Trading: kegiatan pembelian valas secara terus menerus dalam suatu pasar untuk kemudian dijual
kembali dipasar lain dengan harga yg lebih tinggi.
Persyaratan Margin Trading:
1. Dilaksanakan berdasarkan kebiajkan direksi dan suatu kontrak yg telah disetujui sebelumnya.
2. Margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit yg tersedia.
3. Ditetapkan setinggi-tingginya 10% dari modal bank utnuk kepentingan bank.
4. Untuk kepentingan nasabah margin trading ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali dari margin deposit
nasabah yg disetor ke bank.
5. Jika mengalami kerugian 5% dari modal, maka harus segera menghentikan margin trading dan baru
dilakukan kembali setelah mendapat persetujuan BI.
6. Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalam laporan mingguan dan bulanan.

Anda mungkin juga menyukai