PROGRAM
KELOMPOK 6
AGUSTINA RHISTIA DEWI
143010004432
DEWI SETYORINI
143010004450
JUWITO ARIBOWO
143010004411
RIDWAN
HERIANSYAH
PUTRA
STUDI
DIPLOMA
III KEBENDAHARAAN
143010004527
NEGARA
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2016
PENDAHULUAN
Asumsi dasar ekonomi makro adalah
indikator utama ekonomi makro yang
digunakan sebagai
acuan dalam
menyusun postur APBN.
Asumsi dasar ekonomi makro (ADEM)
disusun
mengacu
pada
sasaransasaran
pembangunan
jangka
menengah
yang
terdapat
pada
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah (RPJM) maupun sasaransasaran tahunan yang terdapat pada
PENDAHULUAN
Saat ini, asumsi dasar ekonomi
makro terdiri atas 6 indikator utama yaitu:
(i) pertumbuhan ekonomi,
(ii) inflasi,
(iii)nilai tukar rupiah terhadap dolar
US,
(iv)suku bunga SPN 3 bulan,
(v) harga minyak mentah Indonesia
(Indonesias Crude Price/ICP),
(vi)lifting minyak Indonesia dan lifting
gas.
PENDAHULUAN
Proses perumusan ADEM dilakukan melalui rapat
koordinasi yang dilakukan secara intensif antara
Kemenkeu, Bappenas, Kementerian ESDM, BPS, dan
Bank Indonesia. Koordinasi juga dilakukan dalam
rangka pemantauan dan evaluasi realisasi asumsi
dasar ekonomi makro sehingga apabila diperlukan,
ADEM dapat diusulkan untuk disesuaikan melalui
mekanisme APBN Perubahan.
PENDAHULUAN
Dalam kaitannya dengan tugas DPR dalam
penyusunan APBN, Komisi DPR yang terkait
pembahasan ADEM dan parameter APBN dengan
pemerintah yaitu Komisi VII dan Komisi XI
Komisi VII membahas:
- harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia
(ICP)
- lifting minyak
- lifting gas
Komisi XI membahas:
- pertumbuhan ekonomi
- inflasi
- tingkat suku bunga SPN 3 bulan
PENDAHULUAN
Perbedaan
pembahasan
ADEM
pada
Pembicaraan Pendahuluan (Mei-Juni) dengan
Pembahasan RAPBN (Agustus-Oktober).
ADEM pd Pembicaraan Pendahuluan dapat
mempunyai range nilai tertentu (mis:
pertumbuhan ekonomi 5,5% 6%, inflasi
3,5% - 5%, nilai tukar 11.500 12.100 per
USD; suku bunga SPN 6% - 6,5%; ICP 830
ribu 900 ribu barrel per hari; lifting gas
bumi 1,2 juta 1,2 juta barel perhari). Nilai
range tsb menjadi single nilai pada saat
Pembahasan RAPBN.
Pertumbuhan Ekonom
Pertumbuhan
ekonomi
yang
menjadi
asumsi dasar ekonomi makro
merupakan sasaran pertumbuhan
ekonomi yang ingin dicapai pada
suatu kurun waktu tertentu.
Kementerian Keuangan,
Bappenas,
dan
Badan Pusat Statistik (BPS)
merupakan
tiga
istitusi
pemerintah yang terlibat
dalam
menentukan target pertumbuhan
ekonomi di dalam asumsi dasar
ekonomi
makro
APBN dan
Pertumbuhan Ekonom
Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak
langsung pada kenaikan pendapatan perpajakan
dan berdampak tidak langsung terhadap kenaikan
anggaran transfer ke daerah terutama dana bagi
hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dan Dana
Otonomi Khusus.
Kenaikan
anggaran
transfer
ke
daerah
tersebut
menyebabkan peningkatan belanja negara yang
harus
diikuti
dengan
peningkatan
anggaran
pendidikan dan anggaran kesehatan.
Dampak peningkatan pertumbuhan ekonomi terhadap
kenaikan penerimaan perpajakan masih jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan kenaikan belanja
negara,
sehingga
secara
total
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
akan
berdampak
positif
Pertumbuhan Ekonom
Pertumbuhan Ekonom
Pertumbuhan Ekonom
2. Pendekatan Pengeluaran
Pertumbuhan Ekonom
Pertumbuhan ekonomi menggunakan nilai PDB rill yaitu
Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan
itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya.
Berdasarkan international best practice Indikator inflasi
dapat menggunakan 2 indikator sebagai berikut:
1. Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK
dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga
dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat.
2. Deflator
Produk
Domestik
Bruto
(PDB)
menggambarkan pengukuran level harga barang
akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam
Inflasi
Inflasi
Keterangan :
= IHK pada tahun tertentu
= IHK pada tahun dasar
Inflasi
IHK adalah indeks yang sering dipakai namun bukanlah
Sensitivitas ADEM
Angka sensitivitas APBN tahun 2016 terutama digunakan
untuk melakuan perhitungan cepat postur
APBN. Perhitungan cepat tersebut diharapkan
mampu menangkap perubahan asumsi dasar
ekonomi makro yang terjadi dan memberikan
gambaran atas arah besaran defisit APBN
tahun 2016.
TERIMA KASIH