Anda di halaman 1dari 19

MAKALH

PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA KOTA KUPANG

NAMA

: YUNARDI AMTIRAN

NIM

: 1223713994

JURUSAN

: TEKNIK SIPIL

PRODI

: TPPJJ

SEMESTER

: VIII

KELAS

:C

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ I
DAFTAR ISI ......................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A.

Latar Belakang .............................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah ...................................................................... 1

C.

Tujuan Penelitian ........................................................................ 1

BAB II ISI ............................................................................................. 2


A.

Pengertian Pencemaran Lingkungan ............................................ 2

B.

Macam Pencemaran Lingkungan ................................................ 2

C.

Parameter Pencemaran Lingkungan ........................................... 8

D.

Penyebab Pencemaran Lingkungan. ............................................ .8

E.

Dampak Pencemaran Lingkungan. .............................................. 10

F.

Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan ..................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................... 12


A.

Kesimpulan ................................................................................... 12

B.

Saran.. ......................................................................................... 12

C.

Daftar Pustaka. ............................................................................ 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kota kupang merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah sungai yang
mengalir dan bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup berbagai
organisme, misalnya tanaman air, ikan, udang, ganggang dan organisme lainnya.
Semua organisme tersebut saling berinteraksi dan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lain. Begitu juga manusia turut memanfaatkan komponen-komponen
biotik maupun abiotik disungai tersebut. Dan air menjadi kebutuhan pokok yang
dimanfaatkan oleh manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, daerah tesebut
menjadi suatu pemukiman padat penduduk. Banyak manusia yang tidak peduli akan
lingkungannya. Mereka membuang sampah atau limbah rumah tangga ke sungai
atau permukaan jalan sehinga mengangu kenyamanan arus lalulintas. Pabrik-pabrik
membuang limbah ke sungai. Sungai yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh
bahan-bahan yang beracun. Hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia terutama pada kesehatan.
Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan disekitarnya.
Karena sebagai makhluk sosial harus bisa bertindak sebelum terjadi hal yang tidak
diinginkan. Agar kelestarian alam tetap terjaga dan lingkungan tidak tercemar serta
nyaman untuk ditempat tinggali oleh masyarakat penduduk, maka perlu sekali
dilakukan sebuah tindakan atau upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat di kota kupang adalah kurangnya
pemahaman mengenai lingkungan, jenis pencemaran lingkungan, dan penyebab
terjadinya pencemaran serta upaya apa yang harus dilakukan untuk dapat
mengatasi permasalahan pencemaran yang terjadi di sekitar lingkungan tersebut.

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah agar dapat mengetahui apa itu
pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran yang ada disekitar, serta cara atau
upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran lingkungan yang
terjadi .

BAB II
ISI

A. Pengertian
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu :
Lingkungan abiotik : suhu, udara, cahaya atmosfer, air, tanah, api
Lingkungan biotik : makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik
Faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme,
juga berinteraksi sesame faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan
mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu.
Pencemaran adalah masuknya suatu komponen kedalam suatu lingkungan dengan
kadar yang melebihi batas normal.
Masuknya suatu komponen ketempat yang tidak semestinya, atau masuknya
makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan
atauberubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran lingkungan adalah masuknya bahan-bahan kedalam lingkungan yang
dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Pencemaran terjadi baik
secara alami maupun akibat tindakan manusia. Pencemaran alami, seperti
meletusnya gunung berapi.
Perubahan lingkungan yang tercemar dapat dilihat dari udara, daratan, dan
air. Baik secara fisik, kimia maupun biologi. Secara fisik, misalnya panas dan radiasi.
Secara kimia, contohnya limbah yang mengandung logam merkuri (Hg), gas CO2,
gas CFC dan pestisida. Secara biologi, contohnya bakteri pada sampah dan
kotoran.

B. Macam-macam pencemaran lingkungan


Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan
pencemar, dan tingkat pencemaran.
1. Pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya
a. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah masuk dan tercampurnya unsur-unsurberbahaya
kedalam atmosfer yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia dan secara umum menurunkan kualitas
lingkungan.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan
rumah, perkotaan, dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya
pencemaran udara terbagi menjadi dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran
hutan, debu) dan manusia (hasil pembakaran bahan bakar fosil pembakaran
bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan industri).
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala
mikro. Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia, seperti udara
yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan
menimbulkan keracunan dan kematian. Dampak pencemaran udara berskala
makro, misal fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala
global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Pencemaran udara diakibatkan oleh gas yang dikeluarkan oleh industry,
kendaraan bermotor, dan kegiatan rumah tangga. Gas-gas tersebut berupa gas
hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) dan penggunaan gas berbahaya,
seperti gas CFC (klorofluokarbon).

Gas hasil pembakaran

Hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) berupa gas buangan dalam
bentuk karbon dioksida (CO2) dan belerang oksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan
oleh pabrik, mesin, mobil, sepeda motor, kompor minyak, pesawat terbang dan
pembakaran

kayu.

Semakin

besarnya

populasi

manusia

dan

semakin

meningkatnya kesejahteraan, akan meningkatkan proses pembakaran yang


mengakibatkan gas buangan CO2 semakin besar. Jika dibandingkan wilayah
perkotaan dan pedesaan, pencemaran udara di perkotaan dan daerah industri
lebih tinggi daripada di pedesaan.

Semakin meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca.


Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu bumi yang terjadi karena
meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Disebut efek rumah kaca
karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi dirumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk kedalamnya.
Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi
dipantulkan kembali kearah kaca yang sinar pantulnya tidak dapat keluar
sehingga rumah kaca menjadi panas.
Panas matahari yang mencapai permukaan bumi dipantulkan ke angkasa.
Namun, karena bumi diselubungi gas pencemar, panas tersebut dipantulkan
kembali ke bumi, sehingga suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi dikenal
dengan istilah pemanasan global.
Dampak dari peningkatan suhu bumi adalah terjadi perubahan iklim dan
mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Hal ini akan mengakibatkan
naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah
pinggir laut akan tenggelam, sedangkan di daerah yang kering menjadi semakin
kering. Efek rumah kaca akan menimbulkan perubahan iklim, seperti kekeringan
atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat sehingga mempengaruhi
produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan
manusia.

Gas CFC
CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau,

dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat
karet busa), pendingin (AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum).
Semakin banyaknya penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas
tersebut yang terlepas ke udara dan mencapai bumi.
Di atmosfer terdapat gas ozon (O3) yang merupakan lapisan gas pelindung
bumi dari cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya
ultraviolet terpantul ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai
bumi.
Gas CFC didi atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan
ozon berkurang sehingga terbentuk lubang ozon.melalui lubang ozon tersebut,
cahaya ultraviolet mencapai bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil,

alga dilaut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme),


menyebabkan kenker kulit dan mata.
Upaya penanggulangan pencemaran udara dilakukan baik tingkat rumah
tangga, wilayah, maupun tingkat nasional

1. Penanggulangan pencemaran udara ditingkat rumah tangga, yaitu :


Tidak membakar sampak di pekarangan
Segera mematikan kompor atau kayu bakar jika proses memasak selesai
Tidak menggunakan lemari es yang memkai CFC
Tidak merokok di dalam ruangan
Menanam tanaman hias dipekarangan atau di pot

2. Penanggulangan pencemaran udara tingkat wilayah, yaitu :


Ikut berpartisipasi dalam gerakan penghijauan
Ikut memelihara atau tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
Tidak melakukan penebangan hutan, pohan dan tumbuhan liar secara
sembarangan

3. Penanggulangan pencemaran di tingkat nasional.


Upaya penanggulangan ini berupa kebijakan pemerintah, yaitu :
Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti seperti dikloro-difeniltrikloroetana (DDT)
Keharusan membuat cerobong asap bagi industry dan pabrik
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinya dengan listrik tenaga air, surya, atau angin
Membatasi beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin pembakar yang
sudah tua dengan penertiban uji emisi
Larangan penggunaan gas CFC
Pengaturan lokasi industry yang jauh dari wilayah pemukiman

b. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar)
berupa bahan cair, atau padat ke suatu areal tanah. Bahn cair atau padat
tersebut seperti limbah rumah tangga, pertambangan (industri), dan kegiatan

pertanian

(penggunaan

pestisida

yang

berlebihan

terhadap

tanah).pencemaran dapat terjadi apabila ada bahan-bahan asing baik organic


maupun anorganik berada dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah
menjadirusak atau tidak dapat lagimenjadi daya dukung bagi kehidupan
manusia. Dalam keadaan normal tanah dapat memberikan daya dukungbagi
manusia, baik untuk keperluan pertanian, peternakan, kehutanan maupun
untuk pemukiman.
Limbah rumah tangga
Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah
banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah.
Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup
berbagai bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan
mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat
terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik, missal berbau, berwarna,
berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Bebrapa jenis sampah,
seperti plastik, dan logam yang merupakan sampah anorganik, sulit terurai
sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.
Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia
pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas

tumbuhan pengganggu

(herbisida) dapat mencemari tanah.


Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah
menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan
penyemprotan. Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan
da akhirnya mengendap di tanah.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama
di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan
organism tanah. Tanah yang tercemar pupuk buatan, pestisida, herbisida
dapat encemari sungai karena zat-zat tersebut terbawa air hujan atau erosi.

Limbah pertambangan
Aktivitas

penambangan

bahan

galian

juga

dapat

menimbulkan

pencemaran tanah. Penambangan emas merupakan salah satu kegiatan


penambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah.
Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri
(Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai
bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organism
tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.

c. Pencemaran air
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, atau komponen lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan
sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah
tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran
kapal tanker pengangkut minyak.

Limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran memberikan

andil yang cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama didaerah
perkotaan.
Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan
virus dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan
sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari, sampah dan kotoran juga
memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam
iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun sampai kurang dari 5
mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.

Limbah industri

Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah dan
kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan
logam berat, dan polutan panas antara lain berasal dari air pendingin industri.
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa
diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri,
pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu
sebelum di buang ke sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung
bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbale (Pb), krom (Cr),
tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan
kehidupan organism perairan, missal ikan.jika ikan yang tercemar tersebut
dikonsomsi manusia, akan me mbahayakan kesehatan manusia sendiri.

Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena

penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut


dapat meracuni organism air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air
tersebut, dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan
sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta
laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan
tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi
pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan
kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini
mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan
organism anaerob.

Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan

minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak.
Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, di antaranya burung laut dan ikan.
Minyak yang menempel pada burung dan insang ikan dapat mengakbatkan
kematian hewan-hewan tersebut.

d. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh kebisingan suara mesin pabrik, mesin
kendaraa bermotor, dan mesin pesawat. Orang yangterus-menerus berada
ditempat bising akan mengalami gangguan kesehatan , misalnya pendengaran
berkurang, jantung berdebar-debar, sulit tidur, pusing, dan mudah marah.

Upaya penanggulangan pencemaran suara, yaitu :


Membuat dinding kedap suara
Menanam tanaman disekitar rumah yang dapat meredam suara
Mesin pabrik dan kendaraan bermotor menggunakan peredam suara
(dengan knalpot yang memiliki peredam suara)
Tidak membuat kegaduhan, missal tidak membunyikan radio, TV, atau
music dengan suara keras
Larangan menyalakan petasan.

2. Pencemaran lingkungan menurut macam bahan pencemar


Pencemaran menurut macam bahan pencemar terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Pencemaran kimiawi
Bahan pencemar berupa zat-zat kimia, seperti zat radioaktif, logam (Hg, Pb,
Cd, Cr, dan Ni), pupuk anorganik, pestisida, deterjen, dan minyak.
b. Pencemaran biologi
Bahan pencemar berupa mikroorganisme, seperti Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thuposa.
c. Pencemaran fisik
Bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit terurai di alam, misalnya
kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

3. Pencemaran lingkungan menurut tingkat pencemaran


Dalam tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra
dan tubuh serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas
buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih

b. Pencemarn yang mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan


sakit yang kronis. Misalnya pencemaran oleh Hg (air raksa) di Minamata
Jepang yang menyababkan kangker dan lahirnya bayi cacat.
c. Pencemaran dengan kadar bahan pencemar sangat tinggi sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kamatian dalam lingkungan. Misalnya
pencemaran oleh nuklir.

C. Parameter pencemaran lingkungan


Untuk mengetahui suatu lingkungan telah tercemar dan berapa besar tingakat
pencemaran yang terjadi, dapat digunakan beberapa parameter. Parameter yang
merupakan indicator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman, alkanilitas, dan kadar
logam-logam berat.
b. Parameter biokimia
Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand).
BOD adalah kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada waktu dan
suhu tertentu, melalui penguraian bahan organic oleh mokroorganisme.
Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kadar oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigen diukur
lagi.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radio
aktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri
virus, bentos, dan plankton.

D. Penyebab pencemaran lingkungan


Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di
perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan
pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di
desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak
mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan
kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti
plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin
memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
Erosi dan curah hujan yang tinggi.
Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani
untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang
ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses
aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat
DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan
tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga
mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang
disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b. Menimbulkan

otot

kejang,

otot

lehah

dan

bisa

juga

kelumpuhan

Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga


telurnya tidak dapat menetas.
c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

E. Sumber Pencemaran

Pencemaran dapat dicegah dengan terlebih dahulu mengetahui sumber


pencemarnya. Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air
dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari
kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat
pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri,
dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat
organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai
pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat
dan fosfat.

F. Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau
mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak
langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah,
sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan
kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu
tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk
mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan.
Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap
atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan,
tumbuhan dan ekosistem.
G. Dampak pencemaran lingkungan
Punahnya Spesies
Bahan pencemar sangat berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai
jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, dan ada pula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, maka hewan tersebut akan mati.
Peledakan Hama

Penggunaan pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena


predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu
ekosistem.

Rantai

makanan,

jaring-jaring

makanan

dan

lairan

energi

menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan


daur biogeokimia menjadi terganggu.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna
tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus
menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan
kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
Pemekatan hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya

Lubang

ozon

dan

terjadinya

efek

rumah

kaca

merupakan

permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan
karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

1.

Dampak pencemaran air bagi makhluk hidup


a. Punahnya organisme dalam ekosistem air
b. Ikan atau hewan air yang tercemar dapat meracuni orang yang memakannya
c. Dapat menyebabkan banjir
d. Erosi
e. Kekurangan sumber air
f. Dapat membuat sumber penyakit
g. Tanah Longsor
h. Dapat merusak Ekosistem sungai

i.

2.

Kerugian untuk Nelayan

Dampak pencemaran udara bagi makhluk hidup


a. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan
(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
b. Rusaknya

bangunan

karena

pelapukan,

korosi

pada

logam,

dan

memudarnya warna cat.


c. Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat
asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi
dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik
sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
d. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

H. Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan


Upaya penanggulangan pencemaran lingkungan tidak akan berhasil jika tidak
ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya
terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah
yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi
tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan
banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah
tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampahsampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi
kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di
daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum


dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan
pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang
mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga
tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari
keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari
limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan
asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian
bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar
yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu,
dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor
yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap
asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar


Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur
hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan
bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa
mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke
atmosfer.

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk
ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan
oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu

juga

dengan

penggunaannya

penggunaan

melebihi

dosis

obat

yang

anti

hama

ditetapkan

tanaman.

akan

Jika

menimbulkan

pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan


musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.

Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang


dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

6. Pengurangan pemakaian CFC


Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi
penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan
penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer
sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik (suhu, udara, cahaya
atmosfer, air, tanah, api), dan lingkunan biotik (makhluk-makhluk hidup diluar
lingkungan abiotik). Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya,
macam bahan pencemar, dan tingkat pencemaran. Berbagai parameter limbah
digunakan untuk mengetahui tingkat limbah yang ada di lingkungan. Penyebab
pencemaran lingkungan tiada lain karena akibat ulah tangan manusia itu sendiri, dan
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Membuang sampah pada tempatnya,
Penanggulangan limbah industri, Penanggulangan pencemaran udara, Diadakan
penghijauan di kota-kota besar, Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama
tanaman yang sesuai, dan Pengurangan pemakaian CFC. Apabila hal ini dapat
diterapkan maka alhasil lingkungan akan terjaga kelestariannya dan tidak tercemar
oleh pencemaran lingkungan.
3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki

lingkungan untuk generasi mendatang.

Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga problem-

problem lingkungan dapat ditanggulangi dengan cepat.

Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan

kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.

Anda mungkin juga menyukai