PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jembatan merupakan bagian dari jalan yang menghubungkan jalan yang
terputus karena rintangan seperti sungai, lembah, laut, jalan maupun rel kereta api.
Perencanaan jembatan di mulai dari tahapan pra survei, survei, perencanaan dan
perancangan teknis, pelaksanaan pembangunan fisiknya hingga pemeliharaan
harus terintegrasi (tidak terpisahkan). jembatan juga merupakan bagian dari suatu
sistem transportasi darat, dalam rangka untuk menunjang aktivitas masyarakat
dari asal ke tujuan tertentu. Sehingga, tingkat pelayanannya haruslah mampu
memberikan rasa aman dan nyaman baik dari segi geometrik maupun
struktur/konstruksi jembatan.
Pembangunan prasarana transportasi memegang peranan yang sangat
penting dalam keseluruhan sektor kegiatan transportasi. Dalam waktu dan kondisi
tertentu, konstruksi jembatan akan mengalami penurunan kemampuan dalam
memberikan pelayanan bagi pemakai jalan. Menyadari pentingnya prasarana
transportasi maka, pemerintah melalui Dinas terkait mempunyai peranan sebagai
pembina sehingga, berkewajiban menyusun rencana dan merumuskan kebijakan
pembangunan transportasi dalam rangka pemeliharaan jalan dan jembatan.
Infrastruktur jembatan dipandang sebagai sebuah aset yang harus dikelola
sedemikian rupa, sehingga mampu memberikan layanan yang memadai bagi
pemakai jalan. Demi kelancaran perjalannya, pengguna jembatan menuntut agar
konstruksi
jembatan
yang
dilalui
selalu
memberikan
kenyamanan
dan
Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu penulis dapat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Jembatan
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai
penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh sungai, saluran, lembah, dan selat
atau laut, jalan raya dan jalan kereta api . Jembatan adalah suatu konstruksi yang
gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih
rendah, atau suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang saluran
air, lembah atau menyilang jalan lainnya yang tidak sama tinggi permukaanya dan
lalu lintas jalan itu tak terputus oleh karenanya . jembatan adalah bangunan
pelengkap jalan raya yang berfungsi untuk melewatkan lalu lintas. Dari berbagai
pengertian di atas, maka definisi jembatan dapat disimpulkan sebagai salah satu
bangunan pelengkap jalan yang dibuat untuk meneruskan dan memperlancar arus
lalu lintas barang dan jasa.
2.2
1.
Menurut Penggunanya
Fungsi utama jembatan adalah sebagai penyeberang maka dikenal bermacammacam jembatan sebagai berikut :
a. Jembatan jalan raya adalah jembatan yang khususnya untuk lalu lintas
bermotor.
b. Jembatan kereta api yaitu jembatan yang khususnya dilewati kereta api.
c. Jembatan penyeberangan orang yaitu jambatan yang khususnya untuk
pejalan kaki.
d. Jembatan-jembatan khusus misalnya untuk penyaluran irigasi, pipa minyak,
jaringan telepon dan jaringan PLN.
2.
Bahan Penyusunnya
Material pembentuk adalah bahan yang digunakan pada bangunan atas pada
jembatan, maka dikenal jenis-jenis jembatan (Supriyadi, 2007) antara lain:
a. Jembatan Rangka (russ bridge)
itu boleh diimbangi. Ini selalu terjadi jika tebing yang betul-betul bertentangan
membuatkan kerja-kerja pembuatan lebih sukar.
Jembatan kerangka bisa dibuat dari hampir semua bahan yang keras dan kuat,
termasuk batang kayu, keluli ataupun konkrit diperkuat. Konsep kerangka ini juga
digunakan dalam jembatan-jembatan yang lain ataupun komponen-komponen
jembatan seperti struktur geladak jembatan gantung.
b. Jembatan Gelagar Baja (steel girder bridge)
Bangunan atas gelagar baja banyak digunakan pada jembatan yang
mempunyai panjang relatif kecil karena gelagar baja tidak kuat untuk
menahan beban yang besar tanpa adanya suatu sistem yang memperkuatnya.
Panjangnya berkisar antara 6 m 12 m.
pilar
ditengahnya.
Jembatan
gantung
terdiri
atas
pelengkung
penggantung dan batang penggantung (hanger) dari kabel baja dan bagian yang
lurus berfungsi mendukung lalulintas (dek jembatan).
Selain bentang utama, biasanya jembatan gantung mempunyai bentang luar
(side span) yang berfungsi untuk mengikat atau mengangkerkankabel utama
pada balok angker. Walaupun pada kondisi tertentu terdapat keadaan dimana
kabel utama dapat langsung diangkerkan pada ujung jembatan dan tidak
memungkinkan adanya bentang luar, bahkan kadangkala tidak membutuhkan
dibangunnya pilar.
Bagian-bagian jembatan
Konstruksi jembatan dibagi atas 2 bagian utama, yaitu :
Railing
Lantai Kendaraan
Tiang Sandaran
Trotoar
Pipa Cucuran
Pipa Cucuran
Gambar 2.10 Bangunan Atas
(sumber:http://www.google.com/bangunan+atas+pada+jembatan)
Diafragma
Gelagar Induk/Utama
Karena letak abutmen yang berada di ujung jembatan, maka abutmen ini juga
berfungsi sebagai penahan tanah. Bagian-bagian abutmen antara lain :
1) Tembok Belakang (back wall), terletak di atas kepala jembatan dan berfungsi
untuk menahan pergeseran gelagar dalam arah memanjang dan juga untuk
menahan tanah timbunan di belakang kepala jembatan.
2) Plat Injak, terletak di bawah tembok belakang berfungsi untuk memberikan
jaminan kepadatan pada tanah timbunan di belakang kepala jembatan.
3) Tembok sayap, terletak di samping kiri dan kanan abutmen dan berfungsi untuk
menahan tanah isian pada kepala jembatan.
4) Dinding kepala jembatan, berfungsi sebagai penyalur beban dari kepala
jembatan ke footing dan juga sebagai penahan tanah tekanan pada kepala
jembatan.
5) Footing kaki jembatan, berfungsi untuk menerima beban dari kepala jembatan
dan dinding untuk disalurkan secara merata kepada jembatan.
b. Pilar Jembatan (pier)
Berbeda dengan abutmen yang jumlahnya dua buah dalam satu jembatan, maka
pilar ini belum tentu ada dalam satu jembatan. Pilar jembatan pada umumnya
terkena pengaruh aliran sungai sehingga di dalam perencanaannya selain
diperhitungkan segi kekuatannya, harus juga diperhitungkan segi
keamanannya. Untuk pilar yang terkena pengaruh air, maka kolom bulat lebih
disarankan karena lebih memberikan keamanan terhadap sudut potong arus air.
KaretElastomer
Abutmen
Perletakan
10
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam penulisan makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
pembuatan makalah ini penulis dapat mempelajari dan dapat mengerti pengertian
dari jembatan, tipe dan jenis jembatan serta bagian-bagian jembatan.
3.2
Saran
11
Adapun saran dari penulis dalam penulisan makalah ini adalah, kiranya makalah
ini dapat berguna bagi para pembaca agar dapat mengerti dan memahami arti,
tipe, jenis dan bagian-bagian dari jembatan .
12