Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit kardiovaskular

yang banyak dijumpai di dunia dengan angka mortalitas teringgi (HIMAPID,


2008).
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi
penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner
menyempit atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai darah
ke otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak. Terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat memicu penyakit ini yaitu gaya hidup, faktor genetik, usia dan
penyakit penyerta yang lain (Norhasimah, 2010).
PJK sendiri masih menjadi masalah baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Majid (2007) menyatakan di USA setiap tahunnya 550.000 orang
meninggal karena penyakit ini. Di Eropa diperhitungkan 20- 40.000 orang dari 1
juta penduduk menderita PJK. Pada tahun 1999 Penyakit jantung di Indonesia
menempati urutan ketiga sebagai penyakit penyebab kematian, dibawah penyakit
diare dan stroke (Johari, 2003).
Di Negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian
akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137% pada laki-laki dan 120%
pada wanita, sedangkan di Negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48%
pada laki-laki dan 29% pada wanita. Di tahun 2020 diperkirakan penyakit
kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Oleh karena
itu, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomer
satu di dunia (HIMAPID, 2008).
Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan
beragam. Tentu saja mulai dari infeksi klasik dan modern, penyakit degeneratif
serta penyakit psikososial yang menjadikan Indonesia saat ini yang menghadapi
triple burden disease. Namun tetap saja penyebab angka kematian terbesar adalah

akibat penyakit jantung koroner-the silence killer. Tingginya angka kematian di


Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26%. Berdasarkan
hasil survei kesehatan rumah tangga nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir
angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka
kematian akibat PJK adalah 16%, kemudian di tahun 2001 angka tersebut
melonjak menjadi 26.4%. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5
per 100.000 penduduk di negara kita (HIMAPID, 2008).
Berdasarkan wawancara yang didiagnosis dokter serta yang didiagnosis
dokter atau gejala meningkat seiring bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok
umur 65-74 tahun yaitu 2% dan 3.6 %, menurun sedikit pada kelompok umur
75 tahun. Prevalensi PJK yang didiagnosis dokter maupun berdasarkan diagnosis
dokter atau gejala lebih tinggi pada perempuan (0.5% dan 1.5%). Prevalensi PJK
lebih tinggi pada masyarakat tidak bersekolah dan tidak bekerja. Prevalensi PJK
lebih tinggi diperkotaan (RISKESDAS, 2013).
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang sangat
mematikan, namun penyakit ini dapat dicegah, terdapat banyak sekali faktor risiko
untuk terjadinya penyakit ini, faktor risiko tersebut dapat kita kelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu faktor risiko yang dapat diubah, faktor risiko yang
tidak dapat diubah, dan faktor risiko lainnya. Faktor risiko yang dapat diubah
meliputi kebiasaan merokok, hiperkolesterol, hipertensi, kurangnya aktifitas fisik,
obesitas dan berat badan berlebih, dan diabetes melitus. Faktor risiko yang tidak
dapat diubah meliputi, umur, jenis kelamin, dan keturunan. Faktor risiko lainnya
meliputi, stress, alkohol, dan diet (Heart-Health Screenings. American Heart
Association, 2010).
Dengan

keadaan

ini

penulis

tertarik

untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Kecamatan Secanggang Kabupaten


Langkat tentang faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK).

1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat

Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tentang faktor risiko terjadinya


penyakit jantung koroner (PJK)?
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1.Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tentang faktor risiko terjadinya
penyakit jantung koroner (PJK).
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tentang faktor risiko terhadap
terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan jenis kelamin.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tentang faktor risiko terhadap
terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan usia.
1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat kepada petugas kesehatan tentang tingkat pengetahuan, sikap, dan


perilaku masyarakat Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tentang faktor
risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK).

Anda mungkin juga menyukai