Kelompok
Sunardiman 125070207111015
Denny 12507020111019
Nurul Fatimah 125070207111021
Ulfia Fitriani N 115070207111021
Titik Dyah S. 125070201111019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2O12
ABORSI
A. Pengertian Aborsi
dalam
kamus
B. Macam-macam Aborsi
1. Abortus spontan (Spontanea abortus), yaitu abortus yang tidak disengaja.
Abortus spontan ini terjadi karena sebeb-sebab alamiah, bukan karena
D. Proses Aborsi
1. Pada kehamilan muda (dibawah 1 bulan)
Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat kecil, aborsi
dilakukan dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang
anak yang masih sangat lembut langsung terhisap dan hancur
berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah berupa
gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut.
2. Pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan)
Pada tahap ini, dimana janin baru berusia sekitar beberapa minggu,
bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan
cara menusuk
anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong
dengan
disadari oleh para wanita calon ibu yang melakukan aborsi. Mereka
merasa bahwa aborsi itu cepat dan tidak sakit, mereka tidak sadar
karena dibawah pengaruh obat bius.
E. Pandangan
Islam
Terhadap
Nyawa,
Janin,
dan
Pembunuhan
1. Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh dihinakan baik
dengan merubah ciptaan tersebut, maupun mengranginya dengan cara
memotong
sebagiananggota
tubuhnya,
maupun
dengan
cara
Maidah:32)
Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang masih
dalam kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman
Allah swt :
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat.
Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar. (Qs al
4.
Isra : 31)
Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak Allah swt,
sebagaimana firman Allah swt
G. Dampak Aborsi
Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam
buku Facts of Life yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
9. Kanker hati (Liver Cancer)
10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan
menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan
berikutnya
11. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic
Pregnancy)
12. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Resiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang
wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Post-Abortion
Syndrome (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat
dalam Psychological Reactions Reported After Abortion di dalam
penerbitan The Post-Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan
dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam
hidupnya.
H. Hukum Aborsi
1. Menurut syariat Islam
Di dalam teks-teks al Quran dan Hadist tidak didapati secara khusus
hukum aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa
orang tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt :
Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,
maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di
dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta
menyediakan baginya adzab yang besar( Qs An Nisa : 93 )
Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud bahwasanya
Rosulullah saw bersabda :
Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di
dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat
puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah beku. Ketika genap
empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging.
Kemudian Allah mengutus malaikat
hukumnya
sama
dengan
membunuh
manusia.
Dalam
hadits
dinyatakan:
, ,
. ,
Sesungguhnya kalian dikumpulkan didalam rahim ibu selama 40 hari
dalam bentuk air mani, dan 40 hari dalam bentuk gumpalan darah, dan
40 hari dalam bentuk gumpalan daging, lalu Allah SWT mengutus
malaikat meniupkan ruh (HR.Bukhori,Muslim)
Pelaku aborsi pada kandungan yang sudah berusia 120 hari juga
tergolong pembunuhan yang mewajibkan kaffaroh, yakni puasa dua
bulan secara berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin bagi
yang tidak mampu puasa. Disamping itu juga wajib membayar denda
jinayah 5% diyat atau setara dengan harga emas seribu dinar. Satu
dinar setara dengan emas 4.250 gr.
Akan tetapi menurut pendapat yang di nuqil oleh Imam ibnu Hajar AlHaytami dalam kitab Tuhfatu al-Muhtaj dari sebagian ulama madzhab
Hanafi, hukum mengugurkan kandungan secara mutlak diperbolehkan
meskipun kandungan sudah memasuki usia 120 hari. Namun pendapat
ini diragukan kebenarannya oleh Ibnu Abdil Haq As-sanbathi. Beliau
berkata: Aku menanyakan masalah ini kepada sebagian ulama
madzhab Hanafi, dan mereka mengingkarinya. Mereka bahkan
mengaku berpendapat boleh dengan syarat sebagaimana diatas
(sebelum kandungan berusia 120 hari).
Meskipun pendapat ini diragukan kebenarannya oleh sebagian ulama,
akan tetapi Syekh Sulaiman Al-Kurdi tetap memperbolehkan untuk
diikuti dengan terlebih dahulu bertaqlid kepada madzhab Hanafi.
Dengan demikian, pendapat ini layak dijadikan sebagai solusi ketika
menghadapi kondisi yang mengharuskan untuk dilakukan aborsi untuk
menyelamatkan nyawa ibu.
3. Menurut hukum kenegaraan
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau
pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah
Abortus Provocatus Criminalis
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja
merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri,
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena
takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya,
diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana,
dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi
orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau
pembunuhan dengan rencana.
Pasal 346
Daftar Pustaka :
1. A, Merriam Webster, Websters Ninth New Collegiate Dictionary,
hal. 45
2. Abdul Qadir Audah, al-Tasyri al-JinaI, juz II. Hal. 262
3. Budi Utomo Setiawan.,Fikih Aktual.,2003. Gema Insani.,hlm 24
4. Cholil Uman., Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad
Modern.1994.Ampel Suci.,hlm 54
5. Clifford R. Anderson,MD, Petunjuk Modern Kepada Kesehatan,
Indonesia Publishing House, Bandung,tt,hal. 98
6. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Edisi 2, Jakarta, 1996 hal.2
7. Ebrahim, adbul fadl mohsin. Cetakan 1 Ramadhan 1417/febuari
1988. Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan. A.S.
noordeen: Kuala lumpur,Malaysia
8. Hasan, M.Ali. 1996. Masail Fiqiyah al-haditsah. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
9. Hj. Mursyidah Thohir, Seputar Masalah Perkawinan, Aborsi &
Pornografi, PP Muslimat NU, Jakarta, hal. 42
10. http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsidalam-islam/. 2008:Jakarta. puskfi (pusat kajian ilmu fiqih dan
kajian ilmu islam) 12:30
11. Ibid.
12. Setiawan, Budi Utomo. 2003. Fikih Aktual. Jakarta. Gema Insani.
13. Uman,Cholil.1994.Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah
Abad Modern.Surabaya.Ampel Suci.