5. Buah
Buah merupakan hasil setelah terjadi persarian daun mahkota akan mengerut,
menguncup, mengering, dan pada akhirnya akan gugur. Kelopak- kelopak di
bawah akan melipat ke arah dalam dan berbentuk seperti payung. Buah
ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang
air kecil, dan penyakit kuning.
Dari semua bagian ceplukan dari akar hingga buah, hampir semua dapat di
gunakan dan di manfaatkan untuk pengobatan herbal, tetapi sayang belum semua
orang yang tahu akan manfaat dan kegunaan akan buah ceplukan yang di sia-siakan
dan tumbuh liar ini yang sebagian besar orang atau petani berasumsi bahwa poho
ceplukan itu tumbuhan pengganggu atau gulma yang merusak tanaman lain, hal
tersebut bisa di atasi jika semua orang mengetahui manfaat dan kegunaanya.
2. Manfaat dari Buah Ceplukan
Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai :
Antihiperglikemi
Antibakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan
Antivirus
Imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator)
Antiinflamasi
Antioksidan
Analgesik dan sitotoksik.
Sebagai peluruh air seni (diuretic)
Menetralkan racun
Meredakan batuk
Mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor
Buah ceplukan juga berkhasiat mengobati penyakit seperti berikut :
Obat Penyakit Ayan, caranya konsumsi buah ciplukan 8-10 biji secara
rutin setiap hari.
Obat Sakit Paru-paru, caranya konsumsi ciplukan dari akar, daun,
batang dan buah direbus dengan 3-4 gelas air hingga mendidih,minum
air rebusan ceplukan tiga kali sehari sebanyak satu cangkir.
Obat Bisul dan luka atau borok, caranya siapkan setengah genggam
daun ciplukan selanjutnya dihaluskan dan ditempelkan pada bisul
atau luka. Untuk obat borok caranya sama, tetapi ditambahkan air
kapur sirih secukupnya.
Hingga sekarang ini masih sedikit sekali penelitian yang mengambil tema
tentang tanaman kersen ini yang bisa menolong setiap orang yang membutuhkan.
4. Kandungan Lain dalam Buah Ceplukan
Dalam buah Ceplukan terdapat juga kandungan lain (kimia) atau senyawa aktif
yaitu:
Pada tunas terdapat Saponin, senyawa aktif yang kuat menimbulkan
basa jika di kocok dalam air. Saponin memiliki rasa pahit yang menusuk
biasanya menyebabkan bersin atau iritasi terhadap selaput lender yang
bersifat racun terhadap binatang berdarah dingin misalnya ikan. Selain
itu juga meningkatkan absorbs diuretika serta merangsang kerja ginjal.
Pada daun dan tunas terdapat Flavonoid, mempunyai bentuk dua
flavoid yaitu yang terdapat dalam bentuk bebas (aglikogen) dan dalam
bentuk terikat gula (glikosida).Penggolongan Flavonoid berdasarkan
atas penambahan rantai oksigen heterosiklik dan perbadaan distribusi
dari gugus hidrofilnya. Perbedaan oksidasi di bagian atom C
menentukan
sifat,
khasiat,
dan
golonganatau
type
dari
flavonoid.perbedaan rantai C3 yaitu flavon, flavonol, flavonon,
flavononol, isoflavon, dan calcon bagian terbesar yang sering di
temukan dalam tanaman adalah flavon dan flavonol.
Senyawa
Flavonoid memiliki aktivitas biologis yang bermacam-macam,
diantaranya sebagai antivirus, anti hitamin, diuretik, anti hiprtensi,
bakteriosida, estrigenik, mengativasi enzim.
Pada buah terdapat Polifenol, merupakan inti banzen yang mempunyai
gugus hidroksi lebih dari satu. Senyawa- senyawa polifenol sederhana
misalnya, hidrokuion, resonsinol, dan pirokatenol. Polifenol jarang di
temukan dalam tumbuhan tinggi, senyawa-senyawa yang paling banyak
di temukan adalah arbutin dan metil ater.
Pada biji terdapat, Asam palmitat merupakan proses awal biosintesis
asam lemak. Dalam industri asam palmitat banyak di manfaatkan pada
bidang kosmetika atau pewarnaan dan dari segi gizi asam palmitat
merupakan sumber kalori penting, namun memiliki daya antioksidasi
yang rendah
Pada akar terdapat,Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung
atom nitrogen yang terkait netral,basa, dan asam lemah,alkaloid juga
mengandung oksigen dan sulfur.
Pada batang dan daun terdapat Chlorogenik Acid merupakan biosintesis
penting, senyawa ini sebagai antioksidan dapat memperlambat
pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.
Pada buah terdapat Tannin, vitamin C, Kriptoxantin, withangulatin A.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. G Kartasapoetra. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta : Rineka
Cipta
Hery Suryoko. 2011. Tanaman Obat Terpopuler.Yogyakarta : Andi Offset
Ir. Setijo Pitojo (2002) Ceplukan Herba Berkhasiat Obat.Yogyakarta : Kanisius
Alam Endah. 2010. Ceplukan (Physalis Angulata) yang kaya manfaat. (online)
http://www.hear.org/pier/species/physalis_angulata.htm
Diakses pada tanggal 14 November 2013