Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Perilaku Organisasional

Kelas

:D

Silviana Suryajaya Abut

- 20395 / 10

Amelia Pramita

- 20875 /

Sharrent Angela

-20881 /

PENGGUNAAN VARIABEL STRUKTUR DAN PROSES


AGAR SUATU ORGANISASI DAPAT BERJALAN EFEKTIF
(sumber : perilaku organisasi karangan Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge)

Perilaku organisasi mencapai tingkat kecanggihanyang paling tinggi ketika kita


menambahkan variabel struktur yang formal atau tingkat sistem organisasi kedalam
pengetahuan kita yang sebelumnya mengenai perilaku individu dan kelompok. Seperti halnya
kelompok yang jumlahnya lebih dari pada tingkat individual, begitu pula dengan organisasi
yang lebih banyak dari jumlah anggota kelompok. Pada tingkatan struktur atau yang biasa
dikenal dengan tingkat sistem organisasi pasti sudah tersusun alur birokrasi, memiliki
kebijakan-kebijakan, kebudayaan dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Desain organisasi
formal, kultur internal organisasi, kebijaksanaandan praktik sumber daya manusia organisasi
(proses seleksi, program pelatihan dan pengembangan, serta metode evaluasi kinerja)
seluruhnya memiliki pengaruh terhadap perilaku individu yang menjadi aggota didalam
struktur tersebut.
Perilaku individu yang dapat dipengaruhi tersebut meliputi produktivitas, mangkir,
perilaku menyimpang di tempat kerja, perilaku kewargaan organisasional dan
kepuasan kerja. Berkaitan dengan produktivitas, suatu organisasi dapat dikatakan produktif
bila mampu mencapai tujuan-tujuannya secara efektif dan efisien. Mangkir yang
didefinisikan sebagai ketidakhadiran di kantor tanpa izin merupakan kerugian yang sangat
besar dalam suatu organisasi. Tak pelak lagi, adalah sulit bagi suatu organisasi untuk
beroperasi dengan lancar dan mencapai tujuan-tujuannya apabila ada anggota organisasi yang
mangkir. Arus kerja pastinya akan terganggu dan keputusan-keputusan pentung harus
tertunda. Selanjutnya berkaitan dengan perilaku menyimpang di tempat kerja adalah perilaku
yang sengaja dilakukan dan melanggar norma-norma organisasi yang dengan demikian
mengancam kesejahteraan anggota lainnya. Perilaku menyimpang di suatu organisasi
merupakan wujud respons terhadap ketidakpuasan yang bisa diungkapkan dengan banyak
cara. Mengendalikan perilaku seseorang tidak mungkin efektif kecuali orang tersebut mencari
penyebab utamanya.

Perilaku kewargaan organisasi merupakan perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian
dari kewajiban anggota organisasi namun hal ini dilakukan anggota tersebut demi
berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. Organisasi yang ingin berhasil membutuhkan
anggota yang akan melakukan lebih dari sekadar tugas utama mereka, yang akan memberikan
kinerja yang melebihi harapan. Kemudian kepuasan kerja, yaitu perasaan positif tentang
pekerjaan atau tugas dan tanggung jawab seseorang dalam suatu organisasi yang merupakan
hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. Keyakinan bahwa anggota organisasi yang
merasa puas menjadi lebih produktif dibandingkan dengan anggota yang merasa tidak puas
Berdasarkan hal tersebut perlu dikembangkan keahlian antarpersonal atau personal
jika ingin memperoleh kefektifan dalam organisasi. Dalam hal tersebut organisasi yang
terstruktur harus memahami dan mempelajari cara meningkatkan produktivitas karyawan,
mengurangi tingkat mangkirnya anggota organisasi dalam suatu kegiatan, mengurangi
perilaku menyimpang anggota organisasi kemudian meningkatkan perilaku kewargaan
organisasional dan kepuasan kerja. Sehingga komponen komponen perilaku individu dalam
variabel harus ditingkatkan untuk mencapai ke efektifan suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai