Anda di halaman 1dari 1

RESUME

Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang merupakan jenis bakteri basil
gram positif. Habitat bakteri ini yaitu di tanah, dan kejadian tetanus sering dihubungkan dengan
paku berkarat, hal tersebut karena permukaan kasar pada paku karat merupakan tempat yang
cocok untuk endospore, selain itu oksigen disekitar paku berkarat cenderung telah bereaksi
dengan besi dan menciptakan lingkungan anaerob yang cocok untuk tempat tinggal bakteri ini
yaitu anaerob fakultatif. Bakteri ini mampu bertahan pada lingkungan yang ekstrim dengan cara
membentuk endospore terminal untuk mempertahankan materi genetiknya, dan mampu kembali
lagi menjadi bakteri vegetative apabila lingkungan memungkinkan.
Clostridium tetani masuk melalui luka, hanya masuk ke jaringan, namun tidak sampai
menginvasi sel. Namun bakteri ini menghasilkan eksotoksin yaitu tetanospasmin dan tetanolisin
yang mampu menyebar melalui saluran limfe atau saraf. Tetanospasmin diabsorbsi pada ujung
saraf motoric kemudian melalui ganglioside ke sel saraf tepi lalu ke konu anterior sumsum tulang
lalu mempengaruhi system saraf pusat. Tetanospasmin dapat mengblokade neurotransmitter
GABA yang fungsinya untuk menginhibisi kerja dari acetilkolin. Fungsi acetilkolin adalah untuk
merangsang keluarnya Ca2+ pada reticulum sarkoplasma, kemudian Ca2+ akan berikatan
dengan troponin, sehingga active side aktin bebas, dan dapat berikatan dengan myosin untuk
kontraksi. Pada kasus tetanus, GABA tidak disekresikan, sehingga acetilkolin tidak dihambat
oleh siapapun, dan dapat menyebabkan kontraksi otot yang terus menerus, sehingga
menyebabkan kejang otot/spasme. Spasme yang terjadi pada otot maseter membuat mulut sulit
untuk dibuka/ trismus. Otot maseter yang dipersarafi oleh nervus mandibularis yang merupakan
cabang dari nervus trigeminus, otot maseter berfungsi untuk membuka dan menutup mulut.
Riwayat pasien yang tidak pernah diimunisasi, membuat antibody yang terbentuk pada
tubuh untuk melawan antigen lebih lambat. Meningkatnya leukosit terjadi karena leukosit
merupakan pertahanan pertama pada saat ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun
infeksi tetanus tidak sampai menyebabkan demam tinggi karena bakteri clostridium tetani tidak
menginvasi hingga ke sirkulasi, sehingga antibody tubuh sulit untuk mendeteksi.

Anda mungkin juga menyukai