Anda di halaman 1dari 4

Nn.

AX, usia 22 tahun, mahsiswa dibawa ke Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar dengan
keluhan sering menangis sendiri.

Selama proses wawancara Nn. AX nampak murung, tidak banyak bergerak, menjawab dengan
pelan, satu suku kata, menggunakan pakaian warna abu-abu dan tidak menggunakan riasan.
Terdapat mood yang sedih dengan afek yang sesuai. Terdapat juga perasaan tidak berguna,
rendah diri dan keinginan untuk mati. Nn. AX menyangkal adanya suara-suara bisikan yang
tidak bisa didengar oleh orang lain. Hasil pemeriksaan HDRS menunjukkan skor 51.

A. Klarifikasi Istilah
1. Murung : mudah sedih (KBBI)
2. Hampa : tidak bergairah (KBBI)
3. Mood : keadaan emosional atau keadaan pikiran seseorang (Dorland)
4. Afek : ekspresi eksternal, emosi yang terikat pada ide atau gambaran mental
pada objek (Dorland)
5. HDRS : skala yang digunakan untuk menilai keparahan suatu depresi
berdasarkan wawancara yang menitikberatkan gejala-gejala yang berkaitan dnegan
depresi (Dorland).

B. Identifikasi Masalah
1. Nn. AX, usia 22 tahun, mahsiswa dibawa ke Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi
Bahar dengan keluhan sering menangis sendiri.
2. Sekitar 2 bulan yang lalu, Nn. AX mula sulit tidur Ia tidak bisa tidur sebelum
pukul 1 dini hari, bangun pukul 3 pagi dan kemudian tidak bisa tidur kembali. Ia
juga kehilangan nafsu makan hilang minat tidak berenergi, jarang bicara dan
tampak murung sepanjang hari.
3. Sekitar 2 minggu yang lalu, Nn. AX sering menangis, mengurung diri di dalam
kamar, dan tidak lagi kuliah. Nn. AX mengatakan bahwa ia tidak berguna dan
tidak akan menjadi wanita yang sukses. Terkadang Nn. AX mengatakan ingin
mati saja.
4. Sebelum keluhan pertama muncul, Nn. AX mengatakan kepada kakaknya bahwa
ia kecewa terdapat temannya yang mendapat beasiswa keluar negeri tanpa
memberitahunya. Nn. AX memiliki satu kakak perempuan dan satu adik laki-
laki. Nn. AX merasa bahwa ibunya lebih menyayangi kakaknya dan sering
membandingkan dirinya dengan kakaknya. Apabila Nn. AX meraih prestasi
akademik, ibunya tidak pernah memujinya. Sejak remaja Nn. AX sering merasa
hampa dan sengaja membuat dirinya terluka untuk memperoleh perhatian ibunya.
5. Tidak ada riwayat gembira atau bersemangat berlebihan, banyak bicara dan
beraktivitas pada Nn. AX.
6.

C. Analisis Masalah
1. Nn. AX, usia 22 tahun, mahsiswa dibawa ke Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar
dengan keluhan sering menangis sendiri.
a. Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus? icha, geo
b. Apa yang menjadi indikasi keluhan sering menangis sendiri sehingga dibawa
kerumah sakit? ariefqi, wawa
c. Bagimana mekanisme menangis berkaitan dengan perasaan pada kasus? rifqoh, sita

2. Sekitar 2 bulan yang lalu, Nn. AX mula sulit tidur Ia tidak bisa tidur sebelum pukul 1
dini hari, bangun pukul 3 pagi dan kemudian tidak bisa tidur kembali. Ia juga
kehilangan nafsu makan hilang minat tidak berenergi, jarang bicara dan tampak murung
sepanjang hari.
a. Bagaimana mekanisme sulit tidur, kehilangan nafsu makan, kehilangan minat,
murung sepanjang hari? siti, nindya
b. Apa hubungan antar gejala yang dirasakan Nn. AX 2 bulan yang lalu? sarah, melina
c. Berapa waktu tidur yang baik sesuai usia pada kasus? melina, sarah
d. Apa dampak yang ditimbulkan dari sulit tidur? nindya, siti
e. Bagaimana seharusnya cara orang terdekat menanggapi orang dengan gejala seperti
pada kasus? sita, rifqoh

3. Sekitar 2 minggu yang lalu, Nn. AX sering menangis, mengurung diri di dalam kamar,
dan tidak lagi kuliah. Nn. AX mengatakan bahwa ia tidak berguna dan tidak akan
menjadi wanita yang sukses. Terkadang Nn. AX mengatakan ingin mati saja.
a. Apakah keluhan tersebut termasuk waham bersalah? wawa, ariefqi
b. Tipe kepribadian apa yang mudah mengalami keluhan seperti diatas? geo, icha

4. Sebelum keluhan pertama muncul, Nn. AX mengatakan kepada kakaknya bahwa ia


kecewa terdapat temannya yang mendapat beasiswa keluar negeri tanpa
memberitahunya. Nn. AX memiliki satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Nn.
AX merasa bahwa ibunya lebih menyayangi kakaknya dan sering membandingkan
dirinya dengan kakaknya. Apabila Nn. AX meraih prestasi akademik, ibunya tidak
pernah memujinya. Sejak remaja Nn. AX sering merasa hampa dan sengaja membuat
dirinya terluka untuk memperoleh perhatian ibunya.
a. Apa hubungan antara riwayat dengan keluhan (sulit tidur dll diatas itulo)? icha, geo
b. Bagaimana hubungan perlakuan orang tua dan orang sekitar terhadap pembentukan
kepribadian? ariefqi, wawa

5. Tidak ada riwayat gembira atau bersemangat berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas
pada Nn. AX.
a. Apa makna klinis dari pernyatan di atas? rifqoh, sita

Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Hasil pemeriksaan psikiatrikus:

6. Selama proses wawancara


Deskripsi umum
- Penampilan : pakaian abu-abu dan tidak memakai riasan
- Perilaku : murung, tidak banyak gerak, menjawab pelan satu suku kata

Mood dan afek

- Mood : sedih
- Afek : sesuai

Persepsi : disangkal adanya suara-suara bisikan yang tidak bisa didengar


ole orang lain.

Pikiran

- Isi pikiran : perasaan tidak berguna, merasa rendah diri, keinginan untuk mati

HDRS: 51

a. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan psikiatrikus? siti, nindya


b. Apakah ada pemeriksaan penunjang lainnya? sarah, melina

Hipotesis:

Nn. AX menderita karena

a. DD melina sarah
b. Algoritme nindya siti
c. DK sita rifqoh
d. Definisi wawa ariefqi
e. Epidemiologi geo icha
f. Etiologi icha geo
g. Faktor risiko ariefqi wawa
h. Manifestasi klinis rifqoh sita
i. Klasifikasi siti nindya
j. Patogenesis dan patofisiologi sarah melina
k. Pemeriksaan penunjang melina sarah
l. Tatalaksana (farmakologi dan nonfarmakologi) nindya siti
m. Edukasi dan pencegahan sita rifqoh
n. Prognosis wawa, ariefqi
o. SKDI geo, icha

Anda mungkin juga menyukai