Anda di halaman 1dari 1

.

Latar Belakang Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan


kesehatan di seluruh dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa
menyatakan bahwa semakin modern dan industrial suatu masyarakat, semakin
besar pula stressor psikososialnya, yang pada gilirannya menyebabkan orang
jatuh sakit karena tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyakit itu adalah
gangguan jiwa skizofrenia. Dalam sejarah perkembangan skizofrenia sebagai
gangguan klinis, banyak tokoh psikiatri dan neurologi yang berperan. Mula-mula
Emil Kreaplin (18-1926) menyebutkan gangguan dengan istilah dementia prekok
yaitu suatu istilah yang menekankan proses kognitif yang berbeda dan onset
pada masa awal. Istilah skizofrenia itu sendiri diperkenalkan oleh Eugen Bleuler
(1857-1939), untuk menggambarkan munculnya perpecahan antara pikiran,
emmosi dan perilaku pada pasien yang mengalami gangguan ini. Bleuler
mengindentifikasi symptom dasar dari skizofrenia yang dikenal dengan 4A
antara lain : Asosiasi, Afek, Autisme dan Ambivalensi. Skizofrenia merupakan
gangguan psikotik yang paling sering, hampir 1% penduduk dunia menderita
psikotik selama hidup mereka di Amerika. Skizofrenia lebih sering terjadi pada
Negara industri terdapat lebih banyak populasi urban dan pada kelompok sosial
ekonomi rendah. Walaupun insidennya hanya 1 per 1000 orang di Amerika
Serikat, skizofrenia seringkali ditemukan di gawat darurat karena beratnya
gejala, ketidakmampuan untuk merawat diri, hilangnya tilikan dan pemburukan
sosial yang bertahap. Kedatangan diruang gawat darurat atau tempat praktek
disebabkan oleh halusinasi yamg menimbulkan ketegangan yang mungkin dapat
mengancam jiwa baik dirinya maupun orang lain, perilaku kacau, inkoherensi,
agitasi dan penelantaran Diagnosis skizofrenia lebih banyak ditemukan
dikalangan sosial ekonomi rendah. Beberapa pola interaksi keluarga dan faktor
genetik diduga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya skizofrenia.5
75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia
remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi karena tahap kehidupan ini
penuh stressor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan
lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri
Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia
hebefrenik disebut juga disorganized type atau kacau balau yang ditandai
dengan inkoherensi, affect datar, perilaku dan tertawa kekanak-kanakan, yang
terpecah-pecah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri, menunjukkan
gerakan-gerakan aneh, mengucap berulang-ulang dan kecenderungan untuk
menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial (Dadang Hawari, 2001:64-65).
Gangguan jiwa skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berat dan gawat yang
dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan lebih
gawat ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut perubahan
pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada lansia angka
prevalensinya sekitar 1% dari kelompok lanjut usia (lansia) (Dep.Kes.1992). B.
Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk
memberikan gambaran ringkas mengenai Skizofrenia terutama dalam hal gejala
klinis, diagnosis serta penanganan yang tepat pada pasien dan keluarga pasien.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai