Anda di halaman 1dari 4

CAVE MAPPING

I. DEFINISI PEMETAAN GUA


Definisi Pemetaan Gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas
bidang datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan
matematis dengan menggunakan skala tertentu.
II. MANFAAT PETA GUA
1. Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai penulusuran yang pertama kali
menelusuri goa tersebut.
2. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeologi, Hidrologi, Arkeologi ataupun ilmu-ilmu
lainnya yang berkaitan dengan Speleologi.
3. Untuk mencari korelasi dengan goa-goa disekitarnya atau System Perguaan yang ada
disekitarnya
4. Untuk memudahkan dalam usaha pertolongan apabila terjadi kecelakaan didalam gua/Cave
Rescue.
5. Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Nasional ( HANKAMNAS ).
6. Sebagai data rekaman keadaan gua saat itu ( biasanya dilampiri foto ).
7. untuk memudahkan / menentukan dalam pengembangan obyek wisata gua di bidang
pariwisata.
8. Sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan penelitian ilmiah dan keperluan
pelajaran penelusuran gua.
III. JENIS PETA GUA
Peta Gua ada beberapa jenis sesuai dengan metode penggambaran yang kita gunakan. Jenis
jenis

peta

gua

merupakan

faktor

pendukung

untuk

memudahkan

pembaca dalam

memahaminya.
Adapun jenisnya adalah :
1. Plan View/Plan Section, yaitu Peta Gua yang digambarkan dalam bentuk tampak dari atas.
Yang ditampilkan adalah bentukan arah lorong gua jika dilihat dari atas sesuai hasil pengukuran
dari Kompas.
2. Extended Section, yaitu Peta Gua digambarkan dalam bentuk tampak samping gambar gua
digambarkan dalam bentuk memanjang tanpa proyeksi, yang terlihat hanya perubahan sudut
Elevasi Gua/Sudut Kemiringan/Keterjalan Lorong sesuai hasil pengukuran Klinometer.
3. Projected Section/Projected Elevation, yaitu Peta Gua yang digambar dalam bentuk tampak
samping akan tetapi diproyeksikan dengan Plan Section/TampakAtas.
4. Cross Section, yaitu Gambar Peta Gua yang digambar dalam bentuk tampak depan. Cross
Section biasanya berupa sayatan dari Plan Section.
5. Peta Gua 3 Dimensi (3D) Perspektif, adalah Gambar Peta secara visual mendekati dengan
kenyataan sesunguhnya. Stasiun dan detailnya mengunakan sumbu X, Y, dan Z. sumbu X dan
Y, untuk menentukan koordinat stasiun pada bidang datar. Sumbu Z untuk menentukan posisi
stasiun berdasarkan elevasinyaterhadap titrik 0.

IV. PERALATAN PEMETAAN GUA


1. Kompas
Untuk mengukur azimuth lorong gua atau mengukur besar derajat perbedaan antara lorong
gua/jalan terhadap arah sumbu utara.
2. Klinometer
Digunakan untuk mengukur beda tinggi elevasi lorong gua/kemiringan lorong gua pada tiap
stasiun pemetaan.
3. Topofil
Topofil mempunyai fungsi yang sama dengan Pita Ukur, tapi topofil bekerja berdasarkan roda
yang

berputar

dan

menggerakkan

angkaangka

dalam

satuan centimeter.

Sedangkan

berputarnya roda topofil dikarenakan benang yang dililitkan pada roda tersebut dan ditarik
kemudian roda akan menggerakkan angkaangka penunjuk.
4. Pita Ukur
Pita ukur digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, biasanya terbuat dari plat baja tipis
atau terbuat dari serat kaca (Fiber Glass).
5. Alat Tulis Menulis
Berupa Kertas anti air (Kodaktris) atau bisa menggunakan transparant paper, pensil/ballpoint
maker, papan pengalas (agar tidak menulitkan kita pada saat menulis), penghapus.
Kesemuanya digunakan untuk mencatat hasil pengukuran didalam gua, sketsa gua, diskripsi
gua dan halhal lain yang perlu didata.
V. TINGKAT KEAKURATAN/ GRADE PEMETAAN
Grade Pemetaan gua adalah tingkat keakuratan atau ketelitian peta. Yang sering digunakan
adalah tingkat ketelitian menurut BCRA (British Cave Research Association) yang membagi
beberapa tingkatan yaitu :
1. Grade 1
Gambar/Sketsa Kasar tanpa skala yang benar dan dibuat diluar gua dengan dasar ingatan dari
sipembuat terhadap loronglorong yang digambar.
2. Grade 2
Peta dibuat dalam gua tanpa skala yang benar dan tanpa menggunakan alat ukur apapun,
hanya bedasarkan perkiraan.
3. Grade 3
Sketsa dibuat dalam goa dengan menggunakan bantuan Kompas dan Tali yang ditandai tiaptiap meternya memiliki ketelitian pengukuran satuan 2,5 posisi stasiun per 5 m, dilakukan jika
waktu sangat terbatas, penggunaan Klinometer sangat dianjurkan.
4. Grade 4
Pengukuran telah menggunakan kompas serta Meteran atau Topofil. Dapat digunakan jika
diperlukan, untuk menggambarkan survey tidak sampai ke Grade 5, tetapi lebih akurat dari
Grade 3.
5. Grade 5

Pengukuran Dengan Kompas Prismatic dan Klinometer dengan kesalahan ukur 0,5, pita ukur
Fiber Glass dengan kesalahan ukur < dari 10 cm. Instrument dikalibrasikan terlebih dahulu,
Centre Line dianjurkan disurvey menggunakan Leap Frog Methode.
6. Grade 6
Pada dasarnya sama dengan Grade 5 akan tetapi pada Grade ini Kompas dan Klinometernya
menggunakan Tripod sehingga pada waktu melakukan pengukuran posisi alat tidak bergerak.
7. Grade X
Pada Grade ini menggunakan Pesawat Ukur Theodolit dan Pita Ukur Metallic. Akan tetapi grade
ini sangat jarang digunakan dikarenakan peralatan yang kurang efisien jika menggunakan
Theodolit dalam pemetaan gua karena kondisi lorong gua yang memiliki macam macam
variasi bentukan lorong sehingga alat ini juga cukup riskan jika digunakan didalam gua
terutapa pada loronglorong yang sempit.
Selain membuat macammacam tingkat ketelitian (Grade) peta gua, BCRA juga membuat
klasifikasi perincian survey, yaitu :
Class A : Semua detail lorong dibuat diluar kepala
Class B : Detail lorong diestimasi dan dicatat dalam gua
Class C : Detail lorong diukur pada tiap stasiun survey
Class D : Detail lorong diukur pada tiap stasiun survey dan diantara stasiun survey.
VI. SURVEY DAN PENGAMBILAN DATA
1. Methode Arah Survey
Dalam Pemetaan Gua ada macam Metode Arah Survey, Yaitu :
Forward Methode
Dimana pembaca alat dan pencatat berada pada stasiun 1 (pertama) dan pointer
(target) berada pada stasiun 2 (kedua), setelah pembacaan alat selesai pointer maju ke stasiun
selanjutnya yang telah ditentukan oleh leader dan pembaca alat maju tepat pada posisi pointer
tanpa merubah titik stasiun tempat berdiri pointer sebelumnya, begitu seterusnya.

Metode Arah Survey Foward


Leap Frog Methode
Pada metode ini pembaca alat berada pada stasiun kedua sedangkan pointer pada stasiun
pertama, setelah pembacaan alat selesai pointer maju langsung menuju stasiun ketiga sedang
pembaca alat tetap pada stasiun kedua dan melakukan pembacaan alat lagi, setelah
pembacaan selesai pembaca alat langsung menuju stasiun keempat dan melakukan
pembacaan

alat

lagi

dengan

sasaran

stasiun

tiga,

begitu

seterusnya.

Keuntungan

menggunakan methode ini adalah lebih akurat dan cepat hanya saja dalam pengolahan
dantanya kita harus berhatihati.

Anda mungkin juga menyukai