Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 1 MODUL 2 EVIDENCE BASED DENTISTRY

Kelompok 3
Tutor : Drg. Hidayati, MKM

Ketua : Rindu Dinanti


Sekretaris Meja : Kuntum Khaira Ummah
Sekretaris Papan : Siti Hartsur Rahmy
Anggota :
Orchidia Anneta P
Athiyya Husna
Zulfa Nurrahmani
Rayhan Agna Daneo
Ridha Dian Lestari
Iswara Sardi
Izzah Dhiyaul Auni
Elicya Eka Putri

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2016
MODUL 2

EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)

SKENARIO 2
Searching...

Bayu (12 tahun) mengeluh giginya berlubang dan sakit sekali. Teman-teman
disekolahnya mengatakan gigi berlubang disebabkan oleh makanan yang manis. Dirumah
nenek Bayu mengatakan giginya berlubang disebabkan karena ada ulat.
Bayu mencari informasi di internet dan banyak sekali informasi mengenai gigi
berlubang. Bayu kesulitan dalam memilah informasi yang ada dan yang mana yang bisa
dipercaya.
Sorenya dengan diantar oleh ibunya Bayu datang ke praktek Dokter gigi. Dokter
gigi menjelaskan penyebab gigi berlubang sesuai dengan evidence based medicine.
Bagaimana saudara membantu Bayu mencari informasi tersebut?

LANGKAH I
Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal
yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi

Evidence Based Medicine : proses penelaahan bukti-bukti ilmiah terbaru


berdasarkan kebutuhan kesehatan penderita sebagai dasar pengambilan keputusan
klinik.
Evidence Based Dentistry : suatu pendekatan pada pelayanan kesehatan oral yang
bekaitan dengan riwayat oral dan riwayat medic dari pasien, disertai dengan
keahlian dokter gigi
Gigi berlubang : gigi yang lapisan terluarnya sudah rusak sehingga lapisan tengah
bahkan lapisan dalamnya sudah terbuka tanpa adanya perlindungan.
Langkah II
Menentukan masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa saja gejala gigi berlubang?


Apa saja penyebab gigi berlubang?
Mengapa gigi berlubang menyebabkan sakit?
Kenapa teman-teman Bayu mengatakan gigi berlubang disebabkan makanan manis?
Apa saja bahaya gigi berlubang terhadapa kesehatan tubuh lainnya?

6. Apa ciri-ciri informasi yang dapat dipercaya?


7. Bagaimana cara memilih informasi yang akurat?
8. Apa saja aspek yang penting dipelajari di EBM?
9. Apa ciri-ciri EBD dan EBM?
10. Apa tujuan utama EBD dan EBM?
11. Apa langkah-langah dalam menerapkan EBM?
12. Kenapa EBM harus diterapkan?
13. Bagaimana penerapan EBM pada Kedokteran Gigi?
14. Apa dampak bila EBM tidak diterapkan?
15. Apa saja hambatan dalam penerapan EBM?
16. Apa manfaat EBM / EBD bagi pasien maupun dokter?
17. Bayu bingung memilih informasi mana yang benar. Bagaimana cara mendapatkan
informasi kesehatan yang benar?

Langkah III
Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge

1. Gejala gigi berlubang


- Merasa nyeri / ngilu saat mengunyah makanan
- Permukaan gigi berwarna coklat
- Nyeri yang menusuk ketika makan
- Timbul nanah disekitar gigi
- Giginya berlubang
2. Penyebab gigi berlubang
o Tumpukan plak dan bakteri
o Makanan manis yang menyebabkan suasana asam pada mulut
o Kurang menjaga kebersihan mulut
o Cara menyikat gigi yang salah
o Penggunaan kawat gigi
o Sikat gigi yang tidak sesuai
o Rokok
3. Penyebab sakit pada gigi berlubang
Gigi berlubang merupakan gigi yang lapisan terluarnya sudah rusak sehingga
lapisan tengah bahkan lapisan dalamnya sudah terbuka tanpa adanya perlindungan.
Apabila gigi tersebut terkena makanan terutama makanan panas, dingin, dan manis
yang menyebabkan asam maka akan menimbulkan sakit pada saraf (pulpa).

4. Alasan teman-teman Bayu mengatakan gigi berlubang disebabkan makanan manis


- Pengaruh pendapat yang berkembang di masyarakat
- Sejak kecil, anak-anak sering dilarang oleh orangtua memakan makanan
manis agar giginya tidak berlubang
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang factor yang menyebabkan gigi
berlubang
5. Bahaya gigi berlubang pada kesehatan tubuh lainnya
- Sakit jantung , ginjal , nyeri pada mata , memperparah diabetes , dan kanker
mulut
6. Ciri-ciri informasi yang dapat dipercaya
- Sumber yang jelas
- Berupa fakta bukan opini semata
- Berasal dari forum / website resmi yang ditulis oleh pakar dibidangnya
- Didalamnya terdapat riset atau penelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan
7. Cara memilih informasi yang benar
- Langsung dari pakarnya
- Melalui buku-buku , jurnal-jurnal , yang bisa dipertanggung jawabkan
- Di dapat dari penyuluhan atau seminar dari narasumber yang berkompeten
8. Aspek yang penting dipelajari dalam EBM
- Aspek kasus/ penyakit dengan bukti yang sesuai
- Cara dokter berkomunikasi dengan pasien
- Langkah yang akan dilakukan selanjutnya setelah penyakit telah didiagnosa
9. Ciri-ciri EBD / EBM
- Bukti-bukti ilmiahnya berdasarkan studi yang terpercaya dengan keahlian
klinis
- Fakta yang disetakan dengan penelitian berkualitas tinggi
10. Tujuan utama EBM / EBD
- Untuk meningkatkan penelitian yang berkualitas tinggi
- Untuk mendiagnosa pasien
- Untuk menetukan pengobatan apa yang akan dilakukan
- Mencegah terjadinya tuduhan mal praktek kepada dokter
11. Langkah-langkah dalam menerapkan EBM
- Menyusun dan memformulasikan pertanyaan imliah yang berkaitan dengan
masalah
- Menelusuri informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
- Menelah bukti-bukti imiah yang didapat
- Penerapan bukti tadi kedalam pengambilan keputusan
- Pengevaluasian terhadap keefektifitasan bukti
12. EBM harus diterapkan karena
- Agar mahasiswa dapat terlatih mencari bukti-bukti imliah terbaru

Agar tidak terjadi mal praktek karena dokter yang kurang pengetahuan
terbaru
- Agar dapat meningkatkan kemampuan dokter
- Agar dapat lebih mudah dalam mendiagnosis penyakit pasien
- Agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
13. Penerapan EBM di Kedokteran Gigi
- Yaitu dokter gigi yang punya pengetahuan yang terbaru dan punya
pengalaman klnik yang baik
14. Dampak apabila EBM tidak diterapkan
- Informasi/ pengetahuan baru tidak berkembang
- Pelayanan keswhatan tidak dapat dipertanggung jawabkan karena tidak ada
fakta yang mendukung
- Timbulnya kesalah pahaman pasien tentang penyakit yang ia derita
- Pasien tidak mendapat penanganan yang tepat (mal praktek)
- Hilangnya rasa kepercayaan pasien kepada dokter
15. Hambatan yang terdapat dalam penerapan EBM
- Sumber informasi yang begitu banyak, sehingga banyak pula informasi yang
diragukan kebenarannya
- Tidak adanya sinkron antara kemampuan dokter dengan bukti-bukti ilmiah
terpercaya
- Kurang pengetahuan pasien tentang kesehatan gigi
- Kurang efektifnya komunikasi pasien dengan dokter
- Mahasiswa lebih suka mencari informasi di internet saja , tidak suka
membaca buku
- Kurangnya kemampuan dokter dalam menemukan permasalahannya,
menelaahnya, dan mencari solusi atau penanganan yang tepat
16. Manfaat EBM bagi pasien maupun dokter
- Pasien mendapatkan informasi yang akurat sehingga tidak terjadi kesalah
pahaman
- Dokter mampu mendapat informasi baru, sehingga dapat melakukan metode
terbaik dan terbaru untuk pasien
- Berkembangnya pengetahuan dokter
- Mempermudah diagnosis pasien dengan metode terbaru
17. Hak bagi Bayu sebagai pasien
- Mendapatkan informasi yang benar dan pemeriksaan yang tepat
- Bertanya tentang penyakitnya
- Menyetujui / menolak pengobatan yang akan dilakukan
Langkah IV
Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.

Bayu (12
tahun)

Gigi
Berlubang

Mencari
Informasi

Informasi
opini

Menyaring
Informasi

Informasi
terpercaya

Dokter Gigi

EBM / EBD

Langkah V
Memformulasikan tujuan pembelajaran
1.
2.
3.
4.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyebab dan solusi gigi berlubang
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara mencegah gigi berlubang
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara mencari informasi yang benar
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara menyaring informasi yang
benar
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan EBM

Langkah VI
Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, daln lain-lain

Langkah VII
Sintesa dan uji informasi yang diperoleh
1. Penyebab dan solusi gigi berlubang

a. Penyebab
- Tumpukan plak dan bakteri
Plak terbentuk ketika makanan masuk kedalam mulut dan mengendap
selama 20 menit. Ketika plak dan bakteri bergabung dan didiamkan di dalam
mulut, maka akan merusak lapisan terluar gigi yang dapat meretakkan gigi,
dan menyebabkan gigi berlubang. Bakteri yang menyebabkan gigi berlubang
adalah bakteri lactobacillus dan streptococcus
-

Tidak membersihkan mulut setelah makan makanan manis


Dalam keadaan biasa, mulut manusia bersifat basa. Ketika memakan
makanan manis, lama kelamaan keadaan mulut akan berubah menjadi asam
dan merusak email gigi.

Kurang menjaga kebersihan mulut


Contoh dari kurangnya menjaga kebersihan mulut yang paling
banyak ditemui adalah tidak menggosok gigi sebelum tidur.

Cara menyikat gigi yang salah


Cara menyikat gigi yang salah menyebabkan tertinggalnya plak dan
sisa-sisa makanan di mulut yang berakibat menurunnya kesehatan gigi. Cara
menyikat gigi yang benar bukanlah dari kanan ke kiri ataupun sebaliknya,
melainkan dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Selain itu sebaiknya
menyikat gigi selama 1-2 menit dan menyikat gigi di depan cermin agar
kotoran mudah terluhat.

Sikat gigi yang salah


Sikat gigi yang benar yaitu yang memiliki bulu lembut, tidak kasar.
Sikat gigi yang kasar akan mengikis lapisan email gigi dan menjadikan gigi
berpotensi untuk berlubang. Selain itu, kebersihan sikat gigi juga perlu
dijaga. Gantilah sikat gigi setidaknya setiap 3 bulan.

Pemasangan braket/behel/kawat gigi


Pemasangan behel kawat gigi dapat menjadi satu faktor pemicu gigi
berlubang karen karet dari kawat gigi yang dipasang pada gigi menutupi
permukaan gigi dan menyulitkan pembersihan gigi.
Pola makan salah
Contoh dari pola makan salah yang menyebabkan gigi berlubang adalah
makan malam setelah gosok gigi. Makan setelah menyikat gigi kan
meninggalkan plak dan kotoran pada gigi. Jika hal ini menjadi kebiasaan,
maka plak yang tertinggal di gigi akakn menyebabkan gigi berlubang

Tembakau yang berasal dari rokok

Makanan yang terlalu manis

b. Solusi
- Kunjungi dokter gigi
Jika merasakan sakit pada gigi atau melihat tanda-tanda gigi
berlubang, segeralah periksakan ke dokter gigi tanpa harus menunggu jadwal
sekali dalam 6 bulan. Jelaskanlah gejala dan tanda kerusakan yang anda
rasakan agar dapat membantu dokter gigi menemukan lubang tersebut, lalu
jalanilah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi.
-

Lakukan terapi flourida


Terapi flourida dilakukan pada tahap awal terjadinya lubang karena
flurida dapat memperbaiki kerusakan gigi.

Tambal gigi
Tambal gigi merupakan tindakan pemulihan gigi ketika kerusakan
gigi mencapai bagian enamel gigi dan menjadi permanen.tembal gigi
dilakukan dengan cara:
Lubang dibersihkan menggunakan bor, kemudian ditambal dengan bahan
yang sewarna dengan gigi, porselen atau amalgam perak.

Pasang mahkota gigi


Mahkota gigi adalah jaket atau sarung yang dipasang menyelubungi
gigi untuk mengatasi gigi berlubang. Perawatan ini dilakukan ketika gigi
berlubang sudah melebar. Mahkota gigi terbuat dari material dan warna yang
mirip dengan gigi asli.

Lakukan perawatan saluran akar


Perawatan dilakukan ketika kerusakan telah mencapai pulpa gigi dan
bagian dalam gigi telah membusuk, terinfeksi, atau mati. Dokternakan
membuat sayatan dekat bagian atas gigi, kemudian membersihkan pulpa
yang membusuk dari ruang dan saluran di bagian dalam gigi. Gigi kemudian
akan diisi dengan bahan seperti karet dengan pasta pelekat. Terkadang gigi
yang sudah dirawat dengan saluran akar harus dilapisi dengan mahkota
untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Gigi yang tidak bisa diselamatkan harus dicabut


Satu-satunya solusi untuk gigi yang telah membusuk secara
keseluruhan adalah dengan pencabutan.

2. Cara mencegah gigi berlubang

Memeriksa gigi secara rutin


Lakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk
memeriksakan apakah ada gigi yang berlubang dan agar dapat ditangani
dengan segera. Melakukan pemeriksaan rutin walaupun tidak merasakan
sakit akan mencegah munculnya kerusakan gigi.

Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat


Waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur. Pada saat tidur, air liur tidak banyak dihasilkan
sehingga gigi akan rusak apabila membiarkan sisa makanan menempel di
gigi dan tidak menyikatnya sebelum tidur. Hal ini disebabkan karena air liur
berguna untuk melindungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.

Menyikat gigi dengan cara yang benar


Walaupun menyikat gigi secara teratur namun jika dilakukan dengan
cara yang salah maka hasilnya tidak akan maksimal. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, cara menyikat gigi yang benar adalah dari atas ke
bawah atau sebaliknya dengan rincian; ke arah bawah untuk gigi seri atas, ke
arah atas untuk gigi seri bawah, dan mendatar pada bagian atas geraham atas
dan bawah. Menyikat gigi geraham sebaiknya dilakukan lebih lama karena
pada gigi inilah berpotensi menempel sisa makanan.

Kumur setelah makan


Menyikat gigi setiap selesai makan memang tidak memungkinkan.
Maka cara terbaik yang dapat dilakukan adalah berkumur-kumur agar sisa
makanan tidak menempel, terutama setelah memakan makanan manis untuk
mengurangi keadaan asam pada mulut.

Gunakan benang gigi


Sisa makanan pada sela gigi seharusnya segera dibersihkan.
Pemakaian tusuk gigi untuk membersihkan sisa makanan berpotensi
menyebabkan melebarnya celah antar gigi dan luka pada gusi.

Pilih pasta gigi yang mengandung flouride


Fluride merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Pasta gigi
yang menggunakan flouride akan mencegah pembusukan pada gigi.

Kurangi makan makanan yang mengandung gula dan tepung


Makanan yang mengandung gula dan tepung apabila tertinggal dan
menempel di gigi akan menyebabkan mulut lebih asam dibandingkan dengan
makanan yang lain yang membuat gigi berlubang.

Ciptakan lingkungan sehat pada mulut

Lingkungan sehat pada mulut dapat diciptakan dengan membiasakan


berkumur dengan larutan antiseptik setelah menyikat gigi. Jangan biasakan
membiarkan makanan menempel pada gigi karena akan menimbulkan plak.
- Makan makanan yang berserat
3. Cara Mencari Informasi yang Benar
-

Menelusuri situs-situs yang menulis tentang karya ilmiah, yang disertai


dengan lisensi dari kebenarannya isinya
Bersumber dari buku-buku
Berkonsultasi dengan ahli dibidangnya
Situs resmi dari institusi-institusi terpercaya, seperti web universitas, badanbadan resmi, atau website yang berdomain edukasi
Mengikuti seminar yang narasumbernya merupakan pakar yang
berkompeten

4. Cara Menyaring Informasi yang Benar


-

Ada bukti yang jelas


Rasional dan logis
Informasi yang benar yang merupakan fakta adalah informasi yang
rasional dan dapat diterima oleh pemikiran. Berita yang tidak masuk
akal, tidak rasional, atau tidak ada bukti yang jelas tidak bisa
digunakan sebagai acuan medis.
Sumber terpercaya
Untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat, carilah sumber
yang juga akurat dan dapat dipercaya. Informasi dari narasumber
yang tidak berpengalaman ataupun dari media yang tidak bisa
dipastikan, tidak bisa dipastikan sebagai informasi yang benar.

Kesesuaian informasi yang didapatkan


Informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang tersedia tidak dapat
dikatakan sebagai informasi yang benar, karena informasi yang benar
seharusnya sejalan dengan fakta.

Proses penerimaan informasi yang benar


Kesalahan dalam menerima informasi akan menyebabkan perubahan
informasi dan menjadikan informasi yang disampaikan tidak benar.

Menyaring informasi yang didapatkan

Tidak semua informasi yang kita dapatkan adalah benar. Oleh karena
itu, informasi yang didaptkan harus difilter atau bisa ditanyakan
kepada orang lain yang lebih ahli.
-

Membandingkan informasi yang didapatkan


Pembanding yang digunakan bisa berupa kesesuaian dengan fakta
dan sumber informasi.

5. Menjelaskan Evidence Based Medicine


Definisi:
-

Suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini


untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita
Proses yang digunakan secara sistematik untuk menemukan, menelaah, atau
mereview dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari
pengambilan keputusan klinik

Tujuan:
-

Untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk


kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dokter tidak khawatir terhadap tuntutan malpraktik, karena telah
menjalankan tugas profesinya sesuai kaidah etika ilmu kedokteran yang
berbasis ilmiah, valid, dan relable.

Langkah-langkah:
Memformulasikan pertanyaan tentang masalah kedokteran yang
dihadapi
Menelusuri bukti-bukti terbaik yang tersedia untuk mengatasi masalah
tesebut
Mengkaji bukti, validitas dan kesesuaiannya dengan kondisi praktik
Menerapkan hasil kajian
Mengevaluasi penerapannya (kinerjanya)

Aspek-aspek
1. Aspek medik

Berfungsi untuk melayani penderita


2. Aspek ilmiah
a. Melalui Evidence Based Medicine kita mengadakan survei tentang
keluhan sejumlah penderita penyakit tertentu
b. Melalui Evidence Based Medicine kita mengadakan survei tentang
kelainan fisik sejumlah penderita penyakit tertentu
c. Dapat melakukan survei terapi
3. Aspek personal
a.
Hubungan dokter dan penderita menjadi lebih baik
b.
Kualitas dan profesionalisme menjadi lebih baik
4. Aspek sosial
Penerapan Evidence Based Medicine secara luas akan meningkatkan
kesadaran serta perhatian masyarakat kepada kesehatan.

Alasan diterapkannya Evidence Based Medicine


1. Informasi yang didapatkan up to date
2. Buktinya terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkanTemuan dan
hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat digantikan
dengan temuan baru yang segera menggugurkan teori yang ada
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://lib.ft.ugm.ac.id/web/riset/mencari-informasi-ilmiah/.

http://jurnalkedokterangigi.com/artikel/penyebab-sakit-gigi-berlubang.html
ebd.ada.org/about/
https://www.scribd.com/doc/135357909/Evidence-Based-Dentistry

Anda mungkin juga menyukai