Anda di halaman 1dari 7

[1] Medis: dokter, dokter gigi.

[2] Keperawatan: perawat, bidan.


[3] Kefarmasian: analis farmasi, apoteker, asisten apoteker.
[4] Gizi: dietisian, nutrisionis.
[5] Keterapian fisik: fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara.
[6] Keteknisian medis: radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, ortotik
prostetik, teknisi transfusi darah, perekam medis.
[7] Kesehatan masyarakat: epidemiolog kesehatan, entomolog
kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan, sanitarian.

DAFTAR JENIS TENAGA KESEHATAN DAN ORGANISASI


PROFESI DI INDONESIA
Posted on 12/12/2010by Cipta Indo Medica

N
O

Kelompok
Tenaga
Kesehatan

Jenis Tenaga
Kesehatan

Organisasi Profesi

Keterangan

Tenaga Medis

DOKTER

Ikatan Dokter
Indonesia(IDI)

Tenaga Medis

DOKTER GIGI

Persatuan Dokter Gigi


Indonesia(PDGI)

PDGI

Tenaga
Keperawatan

PERAWAT

Persatuan Perawat
Nasional
Indonesia(PPNI)

PPNI

Tenaga
Keperawatan

BIDAN

Ikatan Bidan
Indonesia(IBI)

IBI

Tenaga
Keperawatan

PERAWAT GIGI

Persatuan Perawat Gigi


Indonesia(PPGI)

PPGI

Tenaga
Kefarmasian

APOTEKER

Ikatan Sarjana Farmasi


Indonesia(ISFI)

ISFI

Tenaga
Kefarmasian

ASISTEN
APOTEKER

Persatuan Ahli Farmasi


Indonesia(PAFI)

PAFI

Tenaga
Kesehatan
Masyarakat

EPIDEMIOLOG
KESEHATAN

Perhimpunan Ahli
Epidemiolog
Indonesia(PAEI)

PAEI

IDI

N
O

Kelompok
Tenaga
Kesehatan

Jenis Tenaga
Kesehatan

Organisasi Profesi

Keterangan

Tenaga
Kesehatan
Masyarakat

ENTOMOLOG
KESEHATAN

Perhimpunan
Entomolog Kesehatan
Indonesia(PEKI)

PEKI

10

Tenaga
Kesehatan
Masyarakat

SANITARIAN

Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan
Indonesia(HAKLI)

HAKLI

11

Tenaga Gizi

NUTRISIONIS
DAN DIETISIEN

Persatuan Ahli Gizi


Indonesia(PERSAGI)

PERSAGI

12

Tenaga
Keterampilan
Fisik

FISIOTERAPIS

Ikatan Fisioterapi
Indonesia(IFI)

IFI

13

Tenaga
Keterampilan
Fisik

OKUPASI
TERAPIS

Ikatan Okupasi Terapi


Indonesia(IOTI)

IOTI

14

Tenaga
Keterampilan
Fisik

TERAPIS
WICARA

Ikatan Terapi Wicara


Indonesia(IKATWI)

IKATWI

15

Tenaga
Keteknisian
Medis

RADIOGRAFI

Persatuan Ahli
Radigrafer
Indonesia(PARI)

PARI

16

Tenaga
Keteknisian
Medis

TEKNISI GIGI

Persatuan Teknik Gigi


Indonesia(PTGI)

PTGI

17

Tenaga
Keteknisian
Medis

TEKNISI
ELEKTROMEDIS

Ikatatan Teknik
Elektromedik
Indonesia(IKATEMI)

IKATEMI

PATELKI

18

Tenaga
Kefarmasian

ANALIS
FARMASI

Persatuan Ahli Teknik


Laboratorium
Kesehatan
Ind(PATELKI)

19

Tenaga
Keteknisian
Medis

REFRAKSIONIS
OPTISIEN

Ikatan Refraksionis
Optisien
Indonesia(IROPIN)

IROPIN

20

Tenaga
Keteknisian
Medis

PEREKAM MEDIS

Perhim Profesi Perekam


Medis & Informasi Kes
Ind(PORMIKI)

PORMIKI

21

Tenaga

PERAWAT

Ikatan Perawat Anestesi

IPAI

N
O

22

Kelompok
Tenaga
Kesehatan

Keterangan

ANASTESI

Indonesia(IPAI)

Tenaga
Kesehatan
Masyarakat

PENYULUH
KESEHATAN

Perkumpuln Promosi &


Pendidikan Kes Masy
Ind(PPKMI)

PPKMI

AKUPUNKTUR
THERAPI

Himpunan Akupunktur
Terapi
Indonesia(HAKTI)

HAKTI

ORTOTIK
PROSTETIK

Ikatan Ortotik Prostetik


Indonesia(IOPI)

IOPI

AHLI FISIKA
MEDIK

Ikatan Ahli Fisika


Medik
Indonesia(IKAFMI)

IKAFMI

PARAMEDIK
TRANSFUSI
DARAH

Ikatan Paramedik
Teknologi Transfusi
Darah Ind(IPPTDI)

IPPTDI

Tenaga
Keteknisian
Medis

25

26

Organisasi Profesi

Keperawatan

23

24

Jenis Tenaga
Kesehatan

Tenaga
Keteknisian
Medis
About these ads

1. Anamnesa / Anamnesis
Anamnesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara antara
pasien/keluarga pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan
penyakit yang diderita pasien
Anamnesa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Auto-anamnesa yaitu kegiatan wawancara langsung kepada pasien karena
pasien dianggap mampu tanya jawab
Allo-anamnesa yaitu kegiatan wawancara secara tidak langsung atau dilakukan
wawancara/tanya jawab pada keluarga pasien atau yang mengetahui tentang
pasien.
Allo-anamnesa dilakukan karena ;
Pasien belum dewasa (anak-anak yang belum dapat mengemukakan pendapat
terhadap apa yang dirasakan)
Pasien dalam keadaan tidak sadar karena sesuatu
Pasien tidak dapat berkomunikasi

Pasien dalam keadaan gangguan jiwa


2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan
kondisi fisik dari pasien.
Pemeriksaan fisik meliputi :
Inspeksi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat/memperhatikan
keseluruhan tubuh pasien secara rinci dan sistematis
Palpasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan cara meraba pada bagian tubuh yang
terlihat tidak normal
Perkusi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mengetuk daerah tertentu dari bagian
tubuh dengan jari atau alat, guna kemudian mendengar suara resonansinya dan
meneliti resistensinya
Auskultasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang
terjadi karena proses fisiologi atau patoligis di dalam tubuh, biasanya
menggunakan alat bantu stetoskop
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakuan atas
indikasi tertentu guna memperoleh ketarangan yang lebih lengkap. Tujuan
pemeriksaan ini dapat bertujuan :
Terapeutik, yaitu untuk pengobatan tertentu
Diagnostik, yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu
Pemeriksaan,laboratorium,Rontagen, USG, dll
4. Diagnosis
Diagnosis, yaitu penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis hasil
anamnesa dan pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali artinya
untuk menentukan pengobatan atau tindakan berikutnya. Diagnosis ditinjau dari
segi prosesnya, yaitu :
Diagnosis awal atau diagnosis kerja, yaitu penetapan diagnosis awal yang belum
diikuti dengan pemeriksaan yang lebih mendalam
Diagnosis banding (deferensial diagnosis), yaitu sejumlah diagnosis (lebih dari 1)
yang ditetapkan karena adanya kemungkinan-kemungkinan tertentu guna
pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih lanjut
Diagnosis akhir, yaitu diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat
dan didasarkan pada hasil-hasil pemeriksaan yang mendalam
Diagnosis ditinjau dari segi keadaan penyakitnya, yaitu :

Diagnosis utama, yaitu jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah
dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam
Diagnosis komplikasi, yaitu penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit
utamanya
Diagnosis kedua, ketiga dst atau Diagnosis Co-Morbid, yaitu penyakit penyerta
diagnosis utama yang bukan berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada
sebelum diagnosis utama ditemukan
5. Prognosis
Prognosis, yaitu ramalan medis dan hasil pemeriksaan dan diagnosis
berdasarkan teori-teori atau hasil penelitian pada penyakit yang bersangkutan.
Kemungkinannya yaitu:
a) Cenderung baik (dubia ad bonam)
b) Cenderung memburuk (dubia ad malam)
6. Terapi
Terapi, yaitu pengobatan yang diberikan kepada pasien atas dasar indikasi medis
atau diagnosis yang ditemukan dokter.
Terapi dapat berupa :
a) Terapi medikamentosa, yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk
obat/bahan kimia
b) Terapi suportif, yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk dukungan
moral utuk proses
penyembuhan pasien
c) Terapi invasif, yaitu pengobatan dengan melakukan tindakan yang
menyebabkan disintegrasi
(tidak utuhnya) jaringan atau organ
7. Tindakan Medis
Tindakan medis, yaitu suatu intervensi medis yang dilakukan pada seseorang
berdasar atas indikasi medis tertentu yang dapat mengakibatkan integritas
jaringan atau organ terganggu. Tindakan tersebut dapat berupa :
Tindakan terapetik yang bertujuan untuk pengobatan
Tindakan diagnostik yang bertujuan untuk menegakanatau menetapkan
diagnosis.
Tindakan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilakukan informed consent,
yaitu persetujuan atau penolakan pasien yang bersangkutan terhadap tindakan

medis yang akan diterimanya setelah memperoleh informasi lengkap tentang


tindakan tersebut.

INFORMED CONSENT
4. Prosedur
persetujuan tindakan medik adalah ekspresi pemahaman dan
kerelaan seseorang untuk melanjutkan atau menghentikan tindakan
tertentu dalam suatu konteks spesifik. Sebaliknya apabila pasien
tidak mau, tidak mengerti,atau konteks spesifiknya
berubah,persetujuan tindak medik tidak sah.
a. Tujuan dari informed consent mendapat informasi yang cukup
untuk dapat mengambil keputusan atas tindakan yang akan
dilaksanakan. Hak pasien untuk menentukan nasibnya dapat
terpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah menerima semua
informasi yang diperlukan sehingga pasien dapat mengambil
keputusan yang tepat.
b. Dokter memiliki kewajiban untuk memberitahukan pasien
mengenai kondisi,diagnosis,diagnosis banding,pemeriksaan
penunjang, terapi, resiko, alternatif, prognosis, dan harapan. Dokter
seharusnya tidak mengurangi materi atau memaksa pasien untuk
segera memberi keputusan. 13
c. Tidak semua pasien boleh memberikan pernyataan,baik setuju
maupun tidak setuju. Pasien tersebut harus sudah dewasa,secara
umum menggunakan batas 21 tahun,pasien yang dibawah batas
umur tetapi sudah menikah,pasien dalam keadaan sadar, dapat
diajak berkomunikasi secara wajar dan lancar dan dalam keadaan
sehat akal.
d. Bentuk persetujuan harus berdasarkan semua elemen dari
informed consent yang benar yaitu pengetahuan dan kompetensi.
Beberapa rumah sakit dan dokter telah mengembangkan bentuk
persetujuan yang merangkum semua informasi dan juga rekaman
permanen,biasanya dalam rekam medis pasien.
e. Pasien berhak bertanya tentang hal-hal seputar rencana tindakan
medis yang diterimanya apabila informasi yang diberikan dirasakan
belum jelas dan berhak menolak rencana tindakan medis karena
suatu alasan tertentu dari informasi yang diterima pasien.

f. Semua informasi sudah harus diterima pasien sebelum rencana


tindakan medis dilaksankan. Pemberian informasi ini selayaknya
bersifat obyektif, tidak memihak, dan tanpa tekanan, setelah
menerima semua informasi seharusnya pasien diberi waktu untuk
berfikir dan memutuskan pertimbangannya.
g. Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan tindakan
medis bisa saja tidak dilaksanakan oleh dokter apabila situasi pasien
dalam kondisi gawat darurat.dalam kondisi ini,dokter akan
mendahulukan tindakan dalam penyelamatan nyawa pasien 14
namun prosedur penyelamatan nyawa pasien tetap harus dilakukan
sesuai dengan standar pelayanan disertai profesionalisme yang
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai