Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk


menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan
kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas
komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya
kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus
merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu
lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa
dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama
dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses
komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada
barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan
komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa.
Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak,

menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan umum. Iklan non komersil lebih
dikenal dengan iklan layanan masyarakat
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan.
Untuk mengetahui unsur komunikasi.
Untuk mengetahui komponen komunikasi.
Untuk mengetahui proses komunikasi.
Untuk mengetahui factor-factor yang mempengaruhi komunikasi.
Jenis dan bentuk komunikasi

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR KOMUNIKASI
A. Pengertian
1. Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communicatus yang
artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi

adalah

suatu

proses

melalui

mana

seseorang

(komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang lain (khalayak).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lainlain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-lain.
Berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan digunakan untuk memahami
komunikasi organisasi, maka kami berusaha menyusun definisi sendiri sebagai berikut :
komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.
Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi. Begitu juga
halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala
bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.
Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui trahap-tahap tertentu

secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi
merupakan proses yang timbale balik karena antara si pengirim dan si penerima saling
mempengaruhi satu sama lain.
Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi
di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor.

B. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia,
sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Pengirimpesan (komunikator).
2. Penerimapesan (komunikan).
3. Pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana yang dikenal dengan SMCR, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel
(saluran-media) dan Receiver (penerima).

Komunikator

Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif


menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:
1. Satu orang.
2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.
3. Massa.

Komunikan

Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling

bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat
terjadi 9 kemungkinan.

Pesan

Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik,
gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:

Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).

Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:

Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)

Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi


Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima.
Terdapat dua cara:

Non mediated communication (face to face), secara langsung.

Dengan media.

Efek Komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator
dalam diri komunikannya.
Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:

Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).

Afektif (sikap seseorang terbentuk).

Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).

Umpan Balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator
yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan
terus-menerus saling bertukar peran.
C. Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsurunsur komunikasi, yaitu:
1. KomponenKomunikan.
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat
maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
2. KomponenKomunikator.
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya
berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas
penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit
DBD.
3. KomponenPesan.
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya biasa
berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.

4. KomponenUmpan Balik.
Umpan balik merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang
diterima dibandingkan dengan yang diterima.
5. Komponen Media

Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media
dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan
dengan kegiatan penyuluhan.
6. Komponen Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah
nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya
tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.
D. Proses Komunikasi
Proseskomunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proseskomunikasi, banyak
melalui perkembangan.
Proseskomunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapanproseskomunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.

Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proseskomunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan
abstrak menjadi konkret.
Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim
lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat
pengirimpesan.
Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga
pesan diterima oleh komunikan.
Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan
jasmaniah komunikan.
Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan.

Proseskomunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :


1. Perspektif psikologis.
Perspektif ini merupakan tahapankomunikator pada proses encoding, kemudian hasil
encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasiinterpersonal.
2. Perspektif mekanis.
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan
bahasa verbal/non verbal.
Komunikasi ini dibedakan :
1. Proseskomunikasi primer.
Proseskomunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan
menggunakan lambang sebagai media.
2. Proseskomunikasi sekunder.
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
3. Proseskomunikasi linier.
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
4. Proseskomunikasi sirkular.
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Kesimpulan adanya proseskomunikasi:
1. Komunikasi bersifat dinamis.
2. Tahapanproseskomunikasi bermanfaat untuk analisis.
3. Proseskomunikasi dapat terhenti setiap saat.
4. Pesankomunikasi tidak harus diterima.
5. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi
ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi
unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat
sebagai komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam
penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan
sebagai efek positif.

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring


perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau
komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai