Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN 1

WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN TENAGA LISTRIK


Macam-macam penyambungan kabel
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Workshop Instalasi Tenaga Listrik
yang Dibimbing oleh Bapak Sujono

oleh:
1. Siska Dwi Ambarwati
2. Syarifuddin Baharsyah

(140534603377)
(140534602230)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
September 2016
A. Tujuan

Dari proses pelaksanaan praktikum mahasiswa diharapkan :


a. Mahasiswa terampil dan mampu menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Mahasiswa mampu membuat jenis-jenis sabungan kabel dengan baik.
c. Mahasiswa dapat memotong, mengupas, dan melilitkan kabel dengan baik dan
sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.

B. Dasar Teori
1. Jenis-jenis Kabel
Mengapa harus memperhatikan bahan/jenis kabel yang akan dikerjakan terlebih
dahulu?
Karena tidak akan mungkin seorang yang menyambungkan kabel sebesar tiang
listrik dengan cara memuntirnya menggunakan tang, jenis kabel yang di anjurkan
sebaiknya kabel nya(kabel tunggal) yang berukuran 2,5 mm, karena kabel dengan
ukuran ini memiliki ketahanan yang lebih lama dan memiliki ruang yang lebih
besar untuk arus yang mengalir sehingga kabel tidak mudah panas. Dalam instalasi
listrik rumah tangga sebaiknya tidak menggunakan kabel serabut, karena kabel
jenis ini tidak dapat di sambungkan secara akurat dengan cara di puntir, jika pun
bisa nantinya dapat membuat logam yang terdapat dalam kabel menjadi rapuh
sehingga kabel panas dan menimbulkan percikan bunga api.
a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan
dari kabel NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang
relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman
memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan

apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang, bentuk
kabel seperti gambar dibawah :

Gambar A.1 Kabel NYA


b. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus
tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi).
Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan
diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi
PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan
isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus,
bentuk kabel seperti gambar dibawah :

Gambar A.2 Kabel NYY

c. Kabel NYAF
Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel
fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini
sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan belokan tajam.

Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang
lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung, bentuk kabel seperti
gambar dibawah :

Gambar A.3 Kabel NYAF

2. Jenis-jenis Penyambungan Kabel


Dalam teknik instalasi listrik ada beberapa jenis sambungan kabel, di antaranya
yaitu: samungan ekor babi (pig tile), sambungan cabang datar, sambungan puntir
sambungan bolak balik(turn back), dan lain-lain.
a. Sambungan Ekor Babi (Pig Tile)
Menyambung cara ekor babi ialah cara yg paling sederhana dan mudah.
Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau
beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada
kotak sambung dan umumnya dipasang LASDOP sebagai pengikat dan
sekaligus sebagai isolasi. Teknik penyambungan yaitu, dengan cara mengupas
kabel sepanjang 2 sampai 3 cm dari masing-masing kabel, lalu jepit kabel pada
kedua pangkal kupasan. Lalu puntir kabel menggunakan tang yang lain dengan
cara memuntirnya ke arah kanan atau searah jarum jam, jangan memuntir ke
arah kiri karena sambungan akan di isolasi menggunakan pengaman lastdop.
Bentuk sambungan ekor babi ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:

Gambar B.1 Sambungan Ekor Babi (Pig Tile)


b. Sambungan Puntir
1. Sambungan Bell Hangers
Sambungan ini pada umumnya dilakukan untuk menyambung dua buah
kabel yang akan direntang. Adakalanya dalam pekerjaan instalasi listrik terpaksa
menyambung kabel dengan cara direntang karena adanya pertimbangan tertentu
seperti untuk penghematan bahan atau adanya isolasi kabel yang cacat. Cara
penyambungannya adalah mengupas kabel agak panjang lalu benkokan kabel
sekitar 1,5 cm dari pangkal kupasan kabel sehingga membentuk huruf l
kemudian kaitkan kedua kawat pada bengkokan tadi dan puntir kawat ke arah
berlawanan lakukan sampai selesai seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar B.2 Sambungan Bell Hanger

2. Sambungan Western Union

Teknik penyambungannya yaitu dengan cara mengupas kabel agak


panjang sekitar 5 sampai 7 cm lalu jepit kabel pada pangkal kupasan namun
agak tengah lalu tempellkan kabel satunya lagi sekitar 2 cm dari ujung kawat
lalu puntir kabel se arah jarum jam hingga ujung kabel terpuntir lalu puntir kabel
yang belum terpuntir dengan cara menjepit kawat yang telah di ikat, dan puntir
searah jarum jam lakukan sampai selesai.

Gambar B.3 Sambungan Western Union

c. Sambungan Bercabang
Sambungan ini digunakan untuk mendapatkan pencabangan yg lebih kokoh
pada pencabangan datar, dibuat pencabangan simpul. Cara penyambungannya
adalah seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar B.4 Sambungan Bercabang

d. Sambungan Mata Itik


Sebenarnya ini bukan sambungan melainkan sebuah bentuk yang di buat
khusus untuk menempatkan sekrup ataupun baut agar kabel melekat sempurna
pada komponen, memang sepeleh namun ini penting untuk pemasangan kabel
pada fiting, kotak-kontak, dan saklar. Cara pembuattanya dapat di kerjakan
menggunakan tang pembulat, tapi untuk membuat bulat usahakan searah jarum
jam karena jika ke arah kiri/berlawanan arah jarum jam, nanti ketika melakukan
pemasangan, bentuk bulat pada kawat akan berubah(melar) dan malah tambah
menyulitkan pemasangan. Bentuk sambungan ekor babi ditunjukkan seperti
gambar dibawah ini:

Gambar B.5 Sambungan Mata Itik

C. Alat dan Bahan


Tang cucut (Long Noise Plier)

Tang kombinasi (Multi Purpose Plier)

Kabel NYA 3 buah

Cutter

D. Langkah Kerja
a) Penyambungan ekor babi
Teknik penyambungan yaitu, dengan cara mengupas kabel sepanjang 2 sampai 3
cm dari masing-masing kabel, lalu jepit kabel pada kedua pangkal kupasan. Lalu
puntir kabel menggunakan tang yang lain dengan cara memuntirnya ke arah
kanan atau searah jarum jam, jangan memuntir ke arah kiri karena sambungan
akan di isolasi menggunakan pengaman lastdop.

b) Penyambungan Bell Hanger


Cara penyambungannya adalah mengupas kabel agak panjang lalu benkokan
kabel sekitar 1,5 cm dari pangkal kupasan kabel sehingga membentuk huruf l
kemudian kaitkan kedua kawat pada bengkokan tadi dan puntir kawat ke arah
berlawanan lakukan sampai selesai.

c) Penyambungan Bercabang
Seperti gambar dibawah ini:

d) Penyambungan Mata Itik


Cara pembuattanya dapat di kerjakan menggunakan tang pembulat, tapi untuk
membuat bulat usahakan searah jarum jam karena jika ke arah kiri/berlawanan
arah jarum jam, nanti ketika melakukan pemasangan, bentuk bulat pada kawat
akan berubah(melar) dan malah tambah menyulitkan pemasangan. Bentuk
sambungan ekor babi ditunjukkan seperti gambar dibawah ini:

E. Hasil Percobaan
-

Sambungan Ekor Babi

Sambungan Bell Hanger

Sambungan Bercabang

Sambungan Mata Itik

Sambungan Keseluruhan

F. Analisa Data
1. Dalam pembuatan sambungan pada kabel, dibutuhkan ketelitian, keuletan,
menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan praktikum dan harus sesuai
dengan langkah kerja yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan dapat
mematuhi peraturan-peraturan keselamatan kerja.
2. Melakukan proses penyambungan menggunakan tang cucut dan tang kombinasi
dapat menghasilkan sambungan kabel yang baik dan teratur. Jika hasil
sambungan tidak baik dan tidak teratur maka kabel bisa mengakibatkan
konsleting listrik dan memicu percikan bunga api.
3. Untuk penyambungan kabel bercabang harus dilakukan secara perlahan dan
teliti agar kabel tidak mudah putus, dikarenakan sambungan ini lebih rumit
daripada sambungan ekor babi, bell hanger, dan mata itik.

G. Kesimpulan
Dalam melakukan proses penyambungan kabel harus menggunakan alat dan bahan
yang sesuai dan melakukannya sesuai dengan langkah kerja yang ada. Proses ini juga
membutuhkan keuletan, ketekunan, kesabaran yang lebih untuk mengahasilkan
sambungan kabel yang rapi dan kuat. Sehingga akan meminimalisir kemungkinan
terjadi konsleting listrik.

Daftar Rujukan

Anda mungkin juga menyukai