oleh:
1. Siska Dwi Ambarwati
2. Syarifuddin Baharsyah
(140534603377)
(140534602230)
B. Dasar Teori
1. Jenis-jenis Kabel
Mengapa harus memperhatikan bahan/jenis kabel yang akan dikerjakan terlebih
dahulu?
Karena tidak akan mungkin seorang yang menyambungkan kabel sebesar tiang
listrik dengan cara memuntirnya menggunakan tang, jenis kabel yang di anjurkan
sebaiknya kabel nya(kabel tunggal) yang berukuran 2,5 mm, karena kabel dengan
ukuran ini memiliki ketahanan yang lebih lama dan memiliki ruang yang lebih
besar untuk arus yang mengalir sehingga kabel tidak mudah panas. Dalam instalasi
listrik rumah tangga sebaiknya tidak menggunakan kabel serabut, karena kabel
jenis ini tidak dapat di sambungkan secara akurat dengan cara di puntir, jika pun
bisa nantinya dapat membuat logam yang terdapat dalam kabel menjadi rapuh
sehingga kabel panas dan menimbulkan percikan bunga api.
a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan
dari kabel NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang
relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman
memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan
apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang, bentuk
kabel seperti gambar dibawah :
c. Kabel NYAF
Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel
kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel
fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini
sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan belokan tajam.
Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang
lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung, bentuk kabel seperti
gambar dibawah :
c. Sambungan Bercabang
Sambungan ini digunakan untuk mendapatkan pencabangan yg lebih kokoh
pada pencabangan datar, dibuat pencabangan simpul. Cara penyambungannya
adalah seperti pada gambar dibawah ini:
Cutter
D. Langkah Kerja
a) Penyambungan ekor babi
Teknik penyambungan yaitu, dengan cara mengupas kabel sepanjang 2 sampai 3
cm dari masing-masing kabel, lalu jepit kabel pada kedua pangkal kupasan. Lalu
puntir kabel menggunakan tang yang lain dengan cara memuntirnya ke arah
kanan atau searah jarum jam, jangan memuntir ke arah kiri karena sambungan
akan di isolasi menggunakan pengaman lastdop.
c) Penyambungan Bercabang
Seperti gambar dibawah ini:
E. Hasil Percobaan
-
Sambungan Bercabang
Sambungan Keseluruhan
F. Analisa Data
1. Dalam pembuatan sambungan pada kabel, dibutuhkan ketelitian, keuletan,
menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan praktikum dan harus sesuai
dengan langkah kerja yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan dapat
mematuhi peraturan-peraturan keselamatan kerja.
2. Melakukan proses penyambungan menggunakan tang cucut dan tang kombinasi
dapat menghasilkan sambungan kabel yang baik dan teratur. Jika hasil
sambungan tidak baik dan tidak teratur maka kabel bisa mengakibatkan
konsleting listrik dan memicu percikan bunga api.
3. Untuk penyambungan kabel bercabang harus dilakukan secara perlahan dan
teliti agar kabel tidak mudah putus, dikarenakan sambungan ini lebih rumit
daripada sambungan ekor babi, bell hanger, dan mata itik.
G. Kesimpulan
Dalam melakukan proses penyambungan kabel harus menggunakan alat dan bahan
yang sesuai dan melakukannya sesuai dengan langkah kerja yang ada. Proses ini juga
membutuhkan keuletan, ketekunan, kesabaran yang lebih untuk mengahasilkan
sambungan kabel yang rapi dan kuat. Sehingga akan meminimalisir kemungkinan
terjadi konsleting listrik.
Daftar Rujukan