Destri Rahma
Melisa Dian N
Kelompok :4
Kelas : 6R
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Ini dikarenakan kabel jenis serabut tidak dapat disambungkan secara pas dan efisien dengan cara
dipuntir dan dapat membuat bagian penghantar yang terdapat dalam kabel menjadi rapuh
sehingga kabel panas dan menimbulkan percikan bunga api.
Sambungan dengan socket atau dengan skun (kaki kabel) biasanya digunakan pada alat elektrik
seperti dispenser, rice cooker, dan juga panel power motor listrik 3 fasa karena pada alat listrik
yang disebutkan tadi, kabel yang digunakan adalah kabel NYAF atau kabel serabut tunggal.
Keuntungan kabel serabut ini adalah sangat fleksibel sehingga mudah untuk ditekuk melewati
bagian dalam alat elektronik dengan mudah.
Berbeda dengan kabel serabut, kabel tunggal lebih kuat sehingga digunakan untuk intalasi listrik.
Disebut sambungan mata itik karena dibulatkan menyerupai mata pada itik.
Sambungan bulatan mata itik sebenarnya bukanlah sambungan untuk menghubungkan kabel satu
dengan kabel lainnya. Sambungan ini adalah penghubung kabel berinti tunggal (NYA) yang
tidak dilengkapi skun (kaki kabel) pada suatu komponen kelistrikan yang sambungannya
menggunakan baut atau skrup, misalnya pada stop kontak, terminal mesin listrik dan sebagainya.
2
Cara membuat bulatan mata itik menggunakan tang pembulat atau tang lancip. Pada saat
pemasangan, usahakan posisi sambungan ini searah dengan jarum jam karena pada posisi seperti
itu, ketika baut diputarkan maka sambungan bulatan mata itik akan ikut mengencangkan.
Disebut ekor babi karena sambungan ini mirip sekali dengan ekor babi. Sambungan ekor babi
merupakan sambungan yang paling sering digunakan oleh para instalator pada saat pemasangan
instalasi rumah, karena cara menyambungnya yang sederhana.
Teknik penyambungan sambungan ekor babi ini adalah dengan mengupas kabel terlebih dahulu
sepanjang 2 sampai 5 cm dari masing-masing kabel, lalu jepit kabel pada kedua ujung kupasan
kemudian puntir (belitkan) kabel menggunakan tang kombinasi sebanyak 6x putaran dengan arah
puntiran menuju kanan searah dengan jarum jam.
Arah kanan diharuskan karena nantinya sambunagna akan diberikan isolator pengaman lastdop
yang arahnya sama. Untuk memperkuat sambungan, putarkan juga bagian kabel yang belum
dikupas.
Langkah terakhir adalah memotong bagian atas (ujung) kabel agar lebih rapih.
Kelemahan dari sambungan ini adalah tidak dapat menjadi sambungan untuk kabel yang akan
ditarik karena rentan lepas dan tidak stabil. Jadi gunakan sambungan ini untuk meyambung kabel
yang tidak ada daya tariknya, misalnya pada kontak hubung (T-dus) dan sambungan lain.
3
3. Sambungan Puntir
Untuk mengatasi kelemahan dari sambungan ekor babi maka digunakan sambungan punter.
Sambungan puntir adalah sambungan yang memungkinkan kabel untuk dapat ditarik. Pada
umumnya sambungan puntir adalah memutarkan kedua kabel sambungan secara lurus dan saling
mengikat. Pada sambungan puntir ada beberapa cara penyambungan yaitu :
Teknik penyambungan bell hangers merupakan teknik penyambungan kabel yang cukup kuat
dan cocok untuk kabel yang memiliki daya tarik. Teknik penyambungan bell hangers yaitu
dengan mengupas kabel agak panjang lalu bengkokan kabel 1,5 cm dari pangkal kabel yang
dikupas sehingga membentuk huruf L kemudian kaitkan kedua kawat pada bengkokan tadi
kemudian puntirkan kawat ke arah berlawanan.
4
b. Sambungan Western Union
Hampir sama dengan sambungan bell hangers, hampir sama sekali. Teknik sambungan western
union yaitu dengan cara mengupas kabel agak panjang sekitar 5 sampai 7 cm lalu jepit kabel
pada poangkal kupasan. Namun agak tengahan lalu tempelkan kabel yang satunya lagi sekitar 2
cm dari ujung kawat lalu puntir kabel terpuntir lalu puntir kabel yang belum terpuntir dengan
cara menjepit kawat yang telah di ikat, kemudian puntir kembali searah jarum jam.
Cara menyambungkan kabel dengan teknik ini yaitu dengan cara mengupas kabel pertama
dengan panjang 3 cm dan kabel kedua 5 sampai 7 cm. Kemudian letakan dua buah kabel
tersebut untuk disambungkan. Tekuk bagian kabel yang panjang menjadi sejajar dengan kabel
yang pendek lalu puntirkan searah jraum jam. Kemudian bengkokan kabel yang lebih panjang
180 derajat dan puntirkan kembali kabel yang tersisi dan bengkokan kembali.
Beberapa sambungan lain yang sejenis dengan sambungan bolak balik namun dengan sidikit
perbedaan yaitu :
a. Sambungan Britania
Jika kabel yang akan disambungkan berukuran cukup besar, misalnya 5-7 mm sehingga sulit
untuk memuntirkan dengan cara sambungan ekor babi atau sambungan western union, apalagi
pemuntiran dilakukan dengan tangan, maka digunakan sambungan britania yaitu dengan
menggunakan kawat yang lebih kecil untuk mengikatnya.
5
Hal yang harus dilakukan untuk mempraktekkan sambungan ini adalah siapkan kabel yang lebih
kecil yang bisa dipuntir dengan mudah kemudian kupas bagian isolasinya sampai tidak tersisa.
Bengkokan sedikit kedua bagian kumparan besar yang ingin disambungkan tersebut kemudian
puntirkan kawat kecil tersebut mengelilingi bagian kumparan yang besar.
Sambungan ini biasanya digunakan pada kabel ukuran besar dan juga kabel yang sudah tidak
dapat dipanjangkan lagi dan tidak memungkinkan melakukan sambungan ekor babi atau bell
hangers.
b. Sambungan scraf
Hampir sama dengan sambungan britania, sambungan scraf digunakan untuk mengikat kabel
berukuran besar dengan kabel yang lebih kecil. Bedanya, sambungan scraf digunakan pada kabel
yang lebih besar yang dipipihkan kemudian dililit kabel kecil yang lebih banyak.
5. Sambungan Percabangan
Sambungan percabangan merupakan cara menyambung kabel lebih dari 2 kabel, misalnya 3 atau
4 kabel dengan adanya 1 kabel utama. Pada sambungan percabangan dikenal beberapa teknik
penyambungan yaitu :
Ketika ingin menambah beban listrik maka dibutuhkan penyambungan kabel dengan mengambil
sumber arus listrik dari kabel utama. Untuk itu diharuskan mengupas kabel utama dan
menghubungkannya dengan kabel yang akan ditambahkan pada kabel utama. Untuk itu
dibutuhkan teknik penyambungan.
Caranya adalah dengan mengupas kabel utama sesuai dengan yang di inginkan lalu kupaslah
kabel yang ingin di tempelkan pada kabel utama lalu puntir searah jarum jam.
Cara penyambungan kabel ini hampir sama dengan sambungan datar single plan joint,
perbedaannya hanya terdapat pada proses penyambungan kabel sambungan dan kabel utama
karena memiliki ikatan simpul agar ikatan pada kawat utama lebih kuat.
6
c. Sambungan datar percabangan ganda satu nadi
Sambungan ini digunakan ketika ingin menghubungkan dua kabel sekaligus pada kabel utama
yang telah dikupas, sehingga memiliki dua cabang kabel tambahan. Cara menyambungkannya
hampir sama dengan sambungan datar single plan joint namun pada pengikatan ke kabel utama
di ikat secara bersamaan.
Sambungan ini adalah sambungan yang cukup rumit. Mesikpun demikian, sambungan ini sangat
baik. Sambungan ini menghubungkan satu-persatu kabel dari banyak kabel denganc ara
sambungan bell hangers kemudian disatukan hingga rapih.
6. Glosarium
1. Pig Tail ialah cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi.
Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel
pada satu titik.
2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
7
3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus
listrik yang lain.
4. Sambungan Puntir adalah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis
lurus. Ada dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan
sambungan puntir Western union.
5. Turn Back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana
kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap
rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik.
6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu cara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu
dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya.
7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar.
8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang
datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat
8
BAB II
PELAKSANAAN
9
4 Tang Kombinasi 1 Buah 1. Menjepit kabel
2. memuntir kabel
3. memotong kabel
10
2.2 Langkah Kerja
1. Mata Itik
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 Cm dari salah satu ujungnya
dengan menggunakan tang pengupas.
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi
kabel yang terkupas.
3. Buat bulatan sesuai dengan ukuran baut yang akan di pasang ke mata itik.
11
3. Sambungan Puntir (Bell Hengers)
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 15 Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas.
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada bagian kabel yang
terkupas.
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat seperti
ditunjukkan gambar dibawah ini:
12
3. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian dipuntir pakai tang
kombinasi dengan arah yang berlawanan kekiri dan kekanan dengan kuat.
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan.
13
4. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai dengan kebutuhan.
1. Kupas masing-masing kabel NYA sepanjang 5 Cm dari salah satu ujungnya dengan
menggunakan pisau atau tang pengupas sebanyak 3 buah.
2. Bersihkan dengan scaper atau gosok dengan kertas gosok pada setiap bagian nadi kabel
yang terkupas.
14
3.Tempelkan kedua kabel kemudian lilitkan kepada kabek yang di cabang secara
bersamaan.
15
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
16
4 Sambungan Puntir (Western Union) Sambungan Puntir (Bell
Hangers)
digunakan ketika ingin
menyambung antara dua kabel
yang berbentuk satu garis lurus
17
6 Sambungan datar single plan joint Sambungan datar single plan
joint
Digunakan untuk mencabang
satu jalur kabel menjadi dua
jalur kabel.
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Untuk instalasi pada rumah dianjurkan tidak menggunakan kabel serabut karena dapat
menimbulkan percikan
2. Dalam menyambung kabel harus dilakukan dengan kencang dan rapih agar tidak terjadi
loncatan bunga api yang menyebabkan kebakaran.
3. Mata itik digunakan untuk menghubungkan kabel dengan baut stop kontak jika kabelnya
tidak memiliki kaki kabel.
4. Sambungan Ekor Babi merupakan cara menyambung kabel yang paling banyak
digunakan dalam instalasi rumahan.
5. Sambungan Puntir (Bell Hangers), (westeren union), (britania) merupakan sambungan
pada bidang datar yang di buat agar tahan terhadap gaya tarik.
6. Pencabangan kabel dilakukan dengan melilitkan bagian kabel yang dicabang ke kabel
utama, semakin banyak lilitan dan semakin kuat lebih baik.
4.2. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum sebaiknya bekerja dengan rapih.
2. Lakukan praktikum sesuai prosedur dan arahan dari dosen pembimbing.
3. Tools harus mencukupi agar pengerjaan tidak memakan banyak waktu.
4. Hati-hati saat menggunakan alat instalasi
19