Anda di halaman 1dari 58

Mengenal Lebih Dekat dengan Android

Studio
by Reza Maulana Januari 23, 2015
Mengenal Lebih Dekat dengan Android Studio. Artikel ini lanjutan dari artikel Membuat
Project Android di Android Studio. Bagi yang sudah terbiasa menggunakan eclipse mungkin
mengalami kesulitan dalam menggunakan android studio. Dalam tutorial ini, kami akan berikan
panduan migrasi dari IDE eclipse ke Android Studio.

1. Layout
Sama seperti eclipse, layout di android dibedakan menjadi 2, yaitu design dan text, secara default
pada saat dibuka layout xml di android studio menggunakan mode design, tapi Kamu bisa
mengubah ke mode text, sehingga terlihat source code dari text XML nya.

Di Android studio sudah memiliki Live Preview, jadi tidak perlu bolak-balik ke mode design
hanya untuk melihat hasil kode XML nya.

2. Struktur Folder

Struktur folder pada Android Studio seperti berikut.

Terdapat folder .idea, app, gradle dan file file


yang ada diroot folder. Folder app/ adalah folder utama pada aplikasi android, didalamnya akan

seperti ini.
Pada folder build sepertti gen/ di
eclipse, isinya file-file hasil generate dari IDE, jadi tidak perlu diubah-ubah isi folder tersebut.
Kemudian folder libs/ sama seperti di eclipse. Jika Kamu menggunakan library dalam bentuk .jar
maka tempatkan difolder libs. Selanjutnya folder src/. src adalah folder dimana tersimpan source
java dan layout dalam bentuk XML, secara default android studio akan mengenerate dua folder

yaitu, androidtest dan main. Folder androidtest adalah folder khusus UnitTest, jika kamu belum
paham, fokus saja pada folder main,karena source dan resource terletak difolder tersebut.

3. Gradle
Yang baru di Android Studio adalah gradle, sebuah featured build automation. Selengkapnya
dapat lihat di situs berikut ini http://www.gradle.org/. File Gradle berisi library yang digunakan,
versi aplikasi, signed key properties,lokasi repository dll. File yang akan sering kita ubah adalah
file build.gradle yang berada dalam folder app/ berikut ini.

Kita dapat lihat, file ini berisi pengaturan untuk versi sdk yang di compaile, build version yang
digunakan, nama paket aplikasi, minSDK yang digunakan, versioncode, versionname dan
dependencies yang digunakan.
Demikian postingan Mengenal Lebih Dekat dengan Android Studio. Semoga bermanfaat, jika
ada pertanyaan mengenai postingan ini, dapat tanyakan di kotak komentar. Terimakasih.

Mengenal Activity pada Aplikasi Android


by Reza Maulana Mei 9, 2015
Mengenal Activity pada Aplikasi Android. Activity merepresentasi satu layar dengan user
interface. contoh, Sebuah aplikasi email memiliki activity yang menunjukkan daftar email baru,
dan activity lainya seperti menulis email dan membaca email.
Jika kita sudah mempelajari bahasa pemrograman c, c++, dan java pasti kita melihat program
dimulai dengan function main(). Hal ini sangat mirip, pada aplikasi android, program dimulai
dengan method callback onCreate(). Urutan method callback dari mulai activiy sampai
berakhirnya activity dapat dilihat pada diagram activity lifecycle

Activity Lifecycle (sumber gambar : developer.android.com)


Method callback mendefinisikan suatu event, Kita tidak perlu mengimplementasi semua method
callback. Namun, Anda penting memahami masing-masing method Callback, sehingga aplikasi
kita berprilaku sesuai harapan pengguna.
Method
Description
onCreate() Method ini pertama kali dipanggil ketika activity pertama dimulai.
onStart()
Method ini dipanggil ketika activity sudah terlihat pada user.

onResume() Method ini dipanggil ketika activity mulai berinteraksi dengan user.
Method ini Dipanggil ketika activity berhenti sementara tidak menerima inputan user dan tidak men
onPause()
apapun.
onStop()
Method ini dipanggil ketika activity sudah tidak terlihat pada user.
onDestroy() Method ini dipanggil sebelum sebuah activity di matikan.
onRestart() Method ini dipanggil setelah activity berhenti dan ditampilkan ulang oleh user.

Contoh Penggunaan Activity pada Aplikasi Android


Pada tutorial ini, kita akan mempelajari siklus activity pada aplikasi android. Ikuti langkah
berikut ini.
1. Buat project baru, pada tutorial ini saya menggunakan package com.teknorial.lifecycle . Jika
Anda belum mengerti cara membuat project diandroid studio, saya anjurkan baca artikel ini
Membuat Project Android di Android Studio
2. Modifikasi file MainActivity.java seperti dijelaskan dibawah ini.
Berikut isi file MainActivity.java, dalam file ini terdapat method-method callback yang
menjelaskan siklus hidup (LifeCycle). Method Log.d() digunakan untuk menghasilkan pesan
Log.
package com.teknorial.lifecycle;
import android.app.Activity;
import android.os.Bundle;
import android.util.Log;
public class MainActivity extends Activity {
String status = "Android: ";
/**Method ini pertama kali dipanggil ketika activity pertama dimulai.*/
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
Log.d(status, "The onCreate() event");
}
/**Method ini dipanggil ketika activity sudah terlihat pada user. */
@Override
protected void onStart(){
super.onStart();
Log.d( status,"The onStart() event");
}
/**Method ini dipanggil ketika activity mulai berinteraksi dengan user.*/
@Override
protected void onResume(){
super.onResume();
Log.d(status, "The onResume() event");
}
/**Method ini Dipanggil ketika activity berhenti sementara tidak menerima
inputan user
dan tidak mengeksekusi kode apapun.*/
@Override
protected void onPause(){
super.onPause();
Log.d(status,"The onPause() event ");

}
/**Method ini dipanggil ketika activity sudah tidak terlihat pada user.*/
@Override
protected void onStop(){
super.onStop();
Log.d(status,"The onStop() event");
}
/**Method ini dipanggil sebelum sebuah activity dimatikan (di destroy).*/
@Override
protected void onDestroy(){
super.onDestroy();
Log.d(status,"The onDestroy() event");
}
}

Sekarang kita coba menjalankan Aplikasi untuk melihat siklus hidup atau lifecycle,dalam tutorial
ini saya menggunakan emulator nexus bawaan dari android studio.
Jika aplikasi kita sudah berjalan di emulator, Kita dapat melihat pesan log dari LogCat di android
studio

Mari kita Coba klik tombol home pada emulator

maka LogCat akan menghasilkan pesan log seperti berikut:


05-09 13:39:12.608
onPause() event
05-09 13:39:12.643
onStop() event

5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The


5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The

Jika kita kembali membuka aplikasi kita, maka LogCat akan menghasilkan pesan log seperti
berikut:
05-09 13:43:22.174
onStart() event
05-09 13:43:22.174
onResume() event

5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The


5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The

Selanjutnya, Kita coba kembali tekan tombol back,

maka LogCat akan menghasilkan pesan log seperti berikut:


05-09 13:44:23.041
onPause() event
05-09 13:44:28.520
onStop() event
05-09 13:44:28.520
onDestroy() event

5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The


5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The
5751-5751/com.teknorial.lifecycle D/Android The

Demikian Artikel Mengenal Activity pada Aplikasi Android. Ikuti terus teknorial.com untuk
mengetahui banyak hal tentang android. Jangan lupa untuk Like Fanspage Teknorial di Facebook
dan Google Plus untuk mendapatkan update terbaru dari teknorial.com . Jika ada pertanyaan
jangan ragu untuk bertanya dikotak komentar. Terima Kasih

Mengenal Processes, Thread dan Service di Android

by Reza Maulana November 14, 2015


Mengenal Processes, Thread dan Service di Android. Ketika satu Komponen aplikasi
dijalankan dan aplikasi tidak memiliki komponen lain yang berjalan, sistem Android akan
memulai Linux process baru untuk aplikasi dengan single thread. Secara default, semua
komponen dari aplikasi yang sama berjalan dalam proses dan thread yang sama (disebut main
thread).

Komponen pada Aplikasi Android

Secara default, semua komponen dari aplikasi yang sama berjalan dalam proses yang sama dan
sebagian besar aplikasi tidak harus mengubah ini. Namun, jika Anda perlu untuk mengontrol
proses komponen tertentu, Anda dapat melakukannya di file manifest. Gunakan Atribut dari
android:process <activity> <service> <receiver> dan <provider> untuk menentukan proses
akan dijalankan. Komponen pada aplikasi berbeda dapat jalan dengan proses yang sama dengan
menggunakan android:process jika
Aplikasi tersebut saling berbagi linux user id yang sama.
Aplikasi tersebut signed dengan certifacates yang sama.
Proses yang mana seharusnya android kill ?

Android membandingkan pentingnya proses dengan yang lain dan memperhatikan user. Pada
kasus low memory, proses yang tidak digunakan oleh user akan di kill duluan.
Process Importance levels

1. Proses dengan Lowest Importance akan dieliminasi duluan.


2. Foreground Process [Highest Importance], suatu proses dianggap Foreground Process jika
salah satu kondisi berikut:
Activity dengan onResume() yang sedang berjalan dan user berinteraksi.
Service mengeksekusi method lifecycle, foreground service, atau user berinteraksi dengan
dengan serivice yang terikat pada activity yang sedang berjalan.
BroadcastReceiver mengeksekusi method onReceive().
3. Visible Process [2nd Highest Importance], sebuah proses yang tidak memiliki komponen
foreground, tapi masih dapat mempengaruhi apa yang user lihat di layar. Suatu proses dianggap
Visible Process jika salah satu dari kondisi berikut ini :
Activity dengan dipanggil method onPause().
Service terikat dengan activity yang visible.
4. Service Process [3rd Highest Importance] , suatu proses dianggap Service Process jika kondisi
seperti berikut:
User tidak langsung berinteraksi
Memiliki service yang berjalan seperti memutar musik and tidak seperti 2 katagori di atas.
5. Background Process [2nd Lowest Importance]
User tidak berinteraksi sama sekali.
Jika activity baru dilihat oleh user maka proses tersebut akan di hancurkan terakhir.
6. Empty Process [Lowest Importance]
Tidak ada komponen yang berjalan.
proses ini akan tetap hidup untuk tujuan caching.
Jadi Service Process memiliki peringkat yang lebih tinggi dari pada proses yang tidak memiliki
service [gunakan threads untuk operasi suatu proses lebih lama]. Oleh karena itu,saat men-

download gambar dari worker threads menggunakan service lebih baik daripada men-download
tanpa service.
Demikian artikel Mengenal Processes, Thread dan Service di Android. Ikuti terus
teknorial.com untuk mengetahui banyak hal tentang pemrograman android. Jangan lupa untuk
Like Fanspage Teknorial di Facebook dan Google Plus untuk mendapatkan update terbaru dari
teknorial.com . Jika ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya dikotak komentar. Terima Kasih
Referensi
Processes and Threads
http://developer.android.com/guide/components/processes-and-threads.html
Share

Tags: android studiopemrograman

Reza Maulana
Seorang Mahasiswa Manajemen Informatika di Universitas Syiah Kuala. Disini Kalian bisa
membaca tulisannya tentang android, desain, pemrograman dan sebagainya. Kalian bisa Follow
twitter dan google + untuk bertanya-tanya lebih lanjut. Contact : rflash95@gmail.com

Mengenal SQLite Database Pada Aplikasi


Android
by Reza Maulana November 19, 2015
Mengenal SQLite Database Pada Aplikasi Android. SQLite adalah database SQL opensource
yang sudah built in pada device android. Setiap aplikasi memiliki SQLite database sendiri,
database ini dapat diakses oleh setiap class pada aplikasi,tapi tidak bisa diakses oleh aplikasi lain.
Database SQLite dibuat pada aplikasi selalu disimpan dalam /data/data/<nama package>/folder
database.

SQLiteOpenHelper
Untuk membuat dan meng-upgrade database pada aplikasi android gunakan subclass dari class
SQLiteOpenHelper.
Pada class ini kamu perlu override method berikut ini untuk membuat dan meng-upgrade
database.
onCreate(), dipanggil ketika database dapat diakses namum belum dibuat.
onUpdate(), dipanggil ketika aplikasi diupgrade dan nomor versi telah berubah pada kode
aplikasi android. method ini memungkinkan untuk memperbarui(update) skema database yang
ada atau drop database yang ada dan menciptakan kembali melalui method OnCreate ().
class SQLiteOpenHelper menyediakan method getReadableDatabase () dan getWritableDatabase
(), untuk mendapatkan akses ke objek SQLiteDatabase.
Berikut dua pola desain database untuk membuat aplikasi Android yang baik.

Level 2 design Database SQLite

Level 3 Design Database SQLite


Demikian Mengenal SQLite Database Pada Aplikasi Android.Untuk Tutorial Membuat
SQLite database pada Aplikasi Android akan menyusul. Ikuti terus teknorial.com untuk
mengetahui banyak hal tentang pemrograman android. Jangan lupa untuk Like Fanspage
Teknorial di Facebook dan Google Plus untuk mendapatkan update terbaru dari teknorial.com .
Jika ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya dikotak komentar. Terima Kasih
Share
0
0
0
Tags: androiddatabasepemrograman

Reza Maulana
Seorang Mahasiswa Manajemen Informatika di Universitas Syiah Kuala. Disini Kalian bisa
membaca tulisannya tentang android, desain, pemrograman dan sebagainya. Kalian bisa Follow
twitter dan google + untuk bertanya-tanya lebih lanjut. Contact : rflash95@gmail.com
Membuat Aplikasi WebView di Android Studio

by Reza Maulana Januari 31, 2015


https://www.youtube.com/watch?v=2fRVvGkRJE8

Membuat Aplikasi WebView di Android Studio. Pada tutorial kali ini, saya akan membahas
tentang pemrograman android dimana kita akan menggunakan webview di Android Studio.
WebView adalah sebuah class pada android yang menampilkan dan menjalankan aplikasi mobile
yang berbasis wen.Sederhananya, WebView itu seperti android browser,tetapi tidak mempunyai
address bar untuk memasukkan URL ,karena URL sudah kita didefinisikan dalam aplikasi
android tersebut.
Membuat Aplikasi WebView di Android Studio

1.Klik start a new Android Studio Project untuk membuat project android baru.
2.Kemudian Konfigurasikan penamaan aplikasi dan package.
3.Pada bagian penentuan build target, SDK minimum yang anda inginkan.
4.Pada saat pemilihan Add an activity to mobile,pilih blank activity.
6.Pada choose optional for your new file, klik Finish.
Jika Anda masih kesulitan pada langkah diatas,dapat membaca artikel berikut ini Membuat
Project Android di Android Studio.
7.Pilih Mode design, Pilih WebView pada Palette.

click and drag webview dari Palette ke kanan bawah dari layar device,kemudian tarik webview
hingga penuh di layar device.
8.Untuk membuat aplikasi android kita dapat mengakses internet kita harus membuat permission
internet seperti berikut ini
< uses-permission android:name="android.permission.INTERNET" / >

pasangkan kode diatas kedalam AndroidManifest.xml.

9. Kemudian buka MainActivity.java,letakan kode berikut ini tepat dibawah


setContentView(R.layout.activity_main);
String url = "http://teknorial.com/"; //Pendefinisian URL
WebView view = (WebView) this.findViewById(R.id.webView); //sinkronisasi
object berdasarkan id
view.getSettings().setJavaScriptEnabled(true); //untuk mengaktifkan
javascript
view.loadUrl(url);
//agar URL terload saat dibuka aplikasi

Jangan lupa mengimport class webview agar webview terdefinisikan.

10. Aplikasi WebView kita sudah siap , saat nya untuk mencoba menjalankan aplikasi WebView,
Klik RUN app

11. Saya menggunakan bluestack sebagai emulator.


Untuk menggunakan bluestack sebagai emulator dapat membaca artikel berikut ini Cara
Menghubungkan Android Studio dengan Bluestack.

13. Jika aplikasi kita berhasil akan terlihat seperti ini di bluestack.

Kita sudah berhasil membuat aplikasi android WebView dengan android studio. Terus ikuti
teknorial.com untuk mendapatkan tutorial-tutorial lainnya.
Informasi Tambahan

Untuk membuat aplikasi webview fullscreen , hapus kode berikut dari activity_main.xml
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"

Untuk membuat aplikasi webview tidak redirect ke web browser saat di klik link , kita perlu
menambah class WebViewClient dan override method tersebut. Letak kode berikut di
MainActivity.java
import android.webkit.WebView; //import WebView class
import android.webkit.WebViewClient; //import WebViewClient class
public class MainActivity extends ActionBarActivity {
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);

WebView view = (WebView) this.findViewById(R.id.webView);


view.getSettings().setJavaScriptEnabled(true);
view.setWebViewClient(new MyBrowser());
view.loadUrl("http://teknorial.com");

private class MyBrowser extends WebViewClient {


@Override
public boolean shouldOverrideUrlLoading(WebView view, String url ){
view.loadUrl(url);
return true;
}
}

Untuk menambahkan fitur zoom di aplikasi webview, cukup menambahkan kode berikut di
MainActivity.java
view.getSettings().setBuiltInZoomControls(true);
view.getSettings().setSupportZoom(true);

Untuk membuat kondisi saat disentuh tombol back dan kembali pada halaman sebelumnya, kita
perlu menggunakan method goback() seperti berikut.
public boolean onKeyDown(int keyCode, KeyEvent event) {
//ketika disentuh tombol back
if ((keyCode == KeyEvent.KEYCODE_BACK) && view.canGoBack()) {
view.goBack(); //method goback() dieksekusi untuk kembali pada
halaman sebelumnya
return true;
}
// Jika tidak ada history (Halaman yang sebelumnya dibuka)
// maka akan keluar dari activity
return super.onKeyDown(keyCode, event);
}

Berikut source code lengkapnya : WebViewApp


Share

Tags: androidandroid studiobluestackemulator

Reza Maulana
Seorang Mahasiswa Manajemen Informatika di Universitas Syiah Kuala. Disini Kalian bisa
membaca tulisannya tentang android, desain, pemrograman dan sebagainya. Kalian bisa Follow
twitter dan google + untuk bertanya-tanya lebih lanjut. Contact : rflash95@gmail.com

Membuat Aplikasi Maps dengan Maps API V2 di Android Studio

by Reza Maulana April 20, 2015


Membuat Aplikasi Maps dengan Maps API V2 di Android Studio. Pada artikel ini kita akan
membuat aplikasi peta atau maps menggunakan android studio dan android maps API V2.
Sebelumnya android maps API V1 sudah tidak bisa digunakan lagi. Kita membutuhkan
memerlukan Android maps API V2 key untuk memulai membuat aplikasi maps .
Tutorial Mendapatkan Android Maps API V2 Key

Untuk mendapatkan API Key, kita terlebih dulu harus mendapatkan SHA1 Finger Key,
1. Buka CMD
2 Ketiklah kode seperti dibawah
cd .android
keytool -list -alias androiddebugkey -keystore debug.keystore -storepass
android -keypass android -v

3. Copy SHA1 finger print untuk membuat API Key pada Goole APIs Console.

4. Buka browser. Ketik https://code.google.com/apis/console


5. Create project, masukan nama project anda.
6. Pada APIs & auth, pilih APIs, klik google maps android api dan tekan enable api untuk
mengaktifkanya.

7. Sekarang kita akan membuat API key, klik credentials, pada public API Access, Klik create
new key dan pilih android key

8. Masukkan SHA1 Key dan tambahkan nama package aplikasi kita.

nama package aplikasi saya gunakan adalah com.teknorial.maps , maka hasil sepert berikut.

API key sudah kita dapat. Sekarang kita akan membuat aplikasi maps pada android studio.
Tutorial Membuat Aplikasi Maps di Android Studio

1. Buat project baru, dengan nama package com.teknorial.maps2 (sesuaikan dengan nama
package pada api key tadi). Jika anda belum mengerti cara membuat project diandroid studio,
saya anjurkan baca artikel ini Membuat Project Android di Android Studio
2. Pastikan SDK manager sudah terinstall google play service.

setelah google play service terinstall langkah selanjutnya mengimport library yang diperlukan
3. Import library google play service dan android support v4.Ikuti langkah berikut ini.
Klik project structure.
pilih Dependencies.
klik add, pilih dependency, pilih library play services (com.google.android.gms:play-

services:6.5.87) dan com.android.support-4:21.0.3.

4. Sekarang kita akan memasang API key dan beberapa permission yang diperlukan pada aplikas
maps kita. Ubah code file AndroidManifest.xml seperti berikut.
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
package="com.teknorial.maps2">

<permission android:name="com.teknorial.maps2.permission.MAPS_RECEIVE"
android:protectionLevel="signature"/>
<uses-permission
android:name="com.teknorial.maps2.permission.MAPS_RECEIVE" />
<uses-permission android:name="android.permission.INTERNET" />
<uses-permission android:name="android.permission.ACCESS_NETWORK_STATE" />
<uses-permission
android:name="android.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE" />
<uses-permission
android:name="com.google.android.providers.gsf.permission.READ_GSERVICES" />
<uses-permission
android:name="android.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION"/>
<uses-permission android:name="android.permission.ACCESS_FINE_LOCATION" />
<uses-feature android:glEsVersion="0x00020000"
android:required="true"/> //OpenGL ES version 2
<application
android:icon="@drawable/ic_launcher"
android:label="@string/app_name"
android:theme="@style/AppTheme" >
<meta-data android:name="com.google.android.maps.v2.API_KEY"
android:value="API_KEY_MU" />
<meta-data android:name="com.google.android.gms.version"
android:value="@integer/google_play_services_version" />
<activity
android:name=".MainActivity"
android:label="@string/app_name" >
<intent-filter>
<action android:name="android.intent.action.MAIN" />
<category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
</intent-filter>
</activity>
</application>
</manifest>

Ganti API_KEY_MU dengan API Key yang sudah kita dapatkan tadi.
4. Kemudian Ubah file activity_main.xml seperti berikut. File activity terletak di folder
/res/layout.
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">
<fragment
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:name="com.google.android.gms.maps.SupportMapFragment"
android:id="@+id/fragment"
android:layout_alignParentTop="true"

android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_alignParentEnd="true"
tools:layout="@layout/activity_main" />
</RelativeLayout>

Pada aplikasi maps ini, kita menggunakan MapFragment, sehingga di file xml kita menggunakan
fragment element, tapi element fragment hanya didukung oleh android honeycomb ke atas, kita
harus menambahkan android-support-v4 library agar aplikasi kita tetap bisa digunakan fragment
walaupun dijalankan pada aplikasi android honeycomb kebawah.
5. Pada file mainactivity.java , kita ubah seperti ini.
package com.teknorial.maps2;
import android.support.v4.app.FragmentActivity;
import android.os.Bundle;
public class MainActivity extends FragmentActivity {
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
}
}

Pada dasarnya di mainactivity.java kita hanya menambahkan kode untuk mewarisi (extends)
fragment activity pada aplikasi kita.
Jika kode aplikasi kita tida ada yang salah, maka kita bisa menjalankan aplikasinya diemulator.
Dalam tutorial ini saya menggunakan emulator bawaan dari android studio. Jika emulator
android studio anda lambat atau tidak bisa dijalankan,baca artikel ini Memperbaiki HAX is not

Running di Android Studio.

Demikian artikel tentang Membuat Aplikasi Maps dengan Maps API V2 di Android Studio.
Jika Anda mengalami kesulitan jangan ragu untuk bertanya pada kotak komentar. Terima Kasih.
Membuat ListView di Android Studio

by Reza Maulana Juli 19, 2015


Membuat ListView di Android Studio. Android listview adalah tampilan beberapa item dan
bentuk list/daftar yang dapat digulir secara vertikal. Daftar item secara otomatis dimasukkan ke
dalam list menggunakan Adapter yang dapat mengambil konten atau isi dari source/sumber
seperti array atau database.
Adapter sebenarnya menjembatani antara komponen UI dan sumber data. Adapter memegang
data dan mengirim data ke adapter view, tampilan dapat mengambil dari adapter view dan
menampilkan data pada tampilan yang berbeda, seperti Spinner, ListView, GridView dan lainlain.
Array Adapter

Anda dapat menggunakan adapter ini jika sumber datanya adalah array. Secara default,
ArrayAdapter menciptkan tampilan untuk setiap item array dengan memanggil toString() pada
setiap item dan menempatkan konten dalam TextView. Jika Anda memiliki sebuah array string
yang ingin ditampilkan di ListView, inisialisasi ArrayAdapter baru menggunakan konstruktor
menentukan tata letak untuk setiap string dan array string.
ArrayAdapter adapter = new ArrayAdapter(this,R.layout.ListView,StringArray);

Setelah adapter dibuat, maka selanjutnya cukup memanggil setAdapter() pada objek ListView
Anda seperti berikut
ListView listView = (ListView) findViewById(R.id.listview);
listView.setAdapter(adapter);

Untuk mendefinisikan ListView Anda lihat direktori res/ layout dalam file XML. Sebagai contoh
saya akan menggunakan file activity_main.xml .
Tutorial Membuat ListView dengan ArrayAdapter

1. Buka MainActivity.java, letakkan kode berikut ini.


package com.teknorial.mylistview;
import android.app.Activity;
import android.os.Bundle;
import android.view.Menu;
import android.view.MenuItem;

import android.widget.ArrayAdapter;
import android.widget.ListView;
public class MainActivity extends Activity {
String[]
listArray={"Asus","Acer","Apple","Samsung","Thoshiba","Sony","Xiomi","Motorola
"};
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
ArrayAdapter adapter = new
ArrayAdapter(this,R.layout.activity_listview,listArray);
ListView listview =(ListView) findViewById(R.id.array_list);
listview.setAdapter(adapter);
}
}

2. Modifikasi activity_main.xml yang terletak di res/layout.


<LinearLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">
<ListView
android:id="@+id/array_list"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent">
</ListView>
</LinearLayout>

3. Buat TextView file dengan nama activty_listview.xml di direktori res/layout.


<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<TextView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
android:id="@+id/label"
android:layout_width="fill_parent"
android:layout_height="fill_parent"
android:padding="10dip"
android:textSize="16dip"
android:textStyle="bold" >
</TextView>

4. Jalankan aplikasi list view sudah kita buat, Jika berhasil maka akan seperti screenshot berikut.

Kalian dapat memodifikasi untuk tampilan lebih menarik. Kita sudah berhasil Membuat
ListView di Android Studio dengan sumber data dari array, untuk listview dengan sumber
database saya akan posting selanjutnya. Follow terus teknorial.com. Terima Kasih

Tutorial Menambah App Icon di Action Bar


by Reza Maulana Mei 14, 2015
Tutorial Menambah App Icon di Action Bar. Action Bar terletak di atas dari activity, hal ini
dapat menampilkan judul aktivitas, icon, tindakan lain untuk menampilkan tampilan tambahan
dan item interaktif lainnya.Dalam tutorial ini kita akan membahas tentang cara menambah app
icon di Action Bar.

Figure 1. An action bar that includes the [1] app icon, [2] two action items, and [3] action
overflow
(sumber gambar dari developer.android.com)

Tutorial Menambah App Icon di Action Bar

Dalam Tutorial ini saya menggunakan Android Studio.


1. Buat Project baru.
2. Klik kanan di folder drawable dan klik Show in Explorer.

3. Buat folder baru dengan nama berikut


drawablehdpi
drawablemdpi
drawablexhdpi
drawablexxhdpi

4. Copy logo kamu ke dalam folder tersebut dengan ukuran gambar seperti berikut.
drawablehdpi dengan ukuran gambar 72 X 72 Pixel.
drawablemdpi dengan ukuran gambar 48 X 48 Pixel.
drawablexhdpi dengan ukuran gambar 96 X 96 Pixel.
drawablexxhdpi dengan ukuran gambar 144 X 144 Pixel.
5. Kembali ke android studio, pada MainActivity.java, masukkan kode berikut :
getSupportActionBar().setDisplayShowHomeEnabled(true);
getSupportActionBar().setLogo(R.drawable.ic_costum);
getSupportActionBar().setDisplayUseLogoEnabled(true);

Ubah ic_costum dengan nama file logo Anda.

6. Jika tidak ada error, maka Aplikasi Kita akan seperti screenshot.

Demikian artikel Tutorial Menambah App Icon di Action Bar. Jika mengalami kesulitan,
jangan ragu untuk bertanya di kontak komentar. Terima Kash

Tutorial Memasang Admob di Aplikasi


Android
by Reza Maulana Agustus 8, 2015
Tutorial Memasang Admob di Aplikasi Android. Tutorial ini akan menunjukkan cara
mengintegrasi Google Mobile Ads SDK ke dalam aplikasi android dan menampilkan iklan
banner sederhana. Jika Anda baru dalam hal Google Mobile Ads, inilah tempat yang bagus untuk
memulai sebelum melanjutkan tutorial yang advanced.

Tutorial Memasang Admob di Aplikasi Android


1.Klik start a new Android Studio Project untuk membuat project android baru.
2.Kemudian Konfigurasikan penamaan aplikasi dan package. Sebagai contoh kita gunakan nama
AdsMob.
3.Pada bagian penentuan build target, pilih SDK minimum versi 9 :android 2.3:(Gingerbread).
Itu versi minimum yang didukung Google Mobile Ads SDK.
4.Pada saat pemilihan Add an activity to mobile,pilih blank activity.
5.Pada choose optional for your new file, klik Finish.
Jika Anda masih kesulitan pada langkah diatas,dapat membaca artikel berikut ini Membuat
Project Android di Android Studio.
6.Pastikan SDK Manager sudah terinstall Google Repository.

7. Sekarang google play service sudah terinstall di SDK, sekarang kita akan menambahkan
google play service di aplikasi. Masukkan kode berikut ini di build.gradle yang terletak di
AdsMob/App/
compile 'com.google.android.gms:play-services-ads:7.5.0'

Sekarang coba run aplikasi kita, jika tidak ada error berarti kita bisa melanjutkan langkah
berikut.
8. Untuk meta-data tag google play services, permission dan adActivity yang dibutuhkan oleh
mobile Ads SDK, Modifikasi file AndroidManifest.xml seperti berikut.
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
package="com.teknorial.adsmob" >
<!-- Include permission untuk Google Mobile Ads-->
<uses-permission android:name="android.permission.INTERNET"/>
<uses-permission android:name="android.permission.ACCESS_NETWORK_STATE"/>
<application
android:allowBackup="true"
android:icon="@mipmap/ic_launcher"
android:label="@string/app_name"
android:theme="@style/AppTheme" >
<!--meta-data tag yang diperlukan untuk menggunakan Google Play
Services.-->
<meta-data android:name="com.google.android.gms.version"
android:value="@integer/google_play_services_version" />
<activity
android:name=".MainActivity"
android:label="@string/app_name" >
<intent-filter>
<action android:name="android.intent.action.MAIN" />
<category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
</intent-filter>
</activity>

>

<!--memasukan elemen Activity dengan atribut configChanges dan theme--

<activity android:name="com.google.android.gms.ads.AdActivity"
android:configChanges="keyboard|keyboardHidden|orientation|
screenLayout|uiMode|screenSize|smallestScreenSize"
android:theme="@android:style/Theme.Translucent" />
</application>
</manifest>

9. Sekarang kita akan memasukkan Admob ID ke dalam aplikasi, contoh admob ID ca-app-pubXXXXXXXXXXXXXXXX/NNNNNNNNNN, Anda bisa mendapatkan Admob ID di
https://www.google.com/admob/. buka strings.xml yang berada di direktori berikut
Admob/app/src/main/res/values/strings.xml
<resources>
<string name="app_name">AdsMob</string>
<!-- Memasukkan Admob ID, Sebagai contoh Anda bisa gunakan ID berikut -->
<string name="banner_ad_unit_id">ca-app-pub3940256099942544/6300978111</string>
<string name="hello_world">Hello world!</string>
<string name="action_settings">Settings</string>
</resources>

10. Untuk menampilkan iklan di layout, kita perlu menambahkan elemen AdView dan
namespace yang dibutuhkan di activity_main.xml
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
xmlns:ads="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
android:layout_width="match_parent"

android:layout_height="match_parent"
android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
tools:context=".MainActivity">
<TextView android:text="@string/hello_world"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content" />
<!--menambahkan elemen AdView untuk menampilkan iklan/ads-->
<com.google.android.gms.ads.AdView
android:id="@+id/adView"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_centerHorizontal="true"
android:layout_alignParentBottom="true"
ads:adSize="BANNER"
ads:adUnitId="@string/banner_ad_unit_id">
</com.google.android.gms.ads.AdView>
</RelativeLayout>

11 Terakhir, kita perlu menambahkan beberapa class java di MainActivity untuk load iklan/Ad
masuk kedalam adView. Buka MainActivity.java dan modifikasi seperti berikut.
package com.teknorial.adsmob;
import android.support.v7.app.ActionBarActivity;
import android.os.Bundle;
import android.view.Menu;
import android.view.MenuItem;
import com.google.android.gms.ads.AdRequest; //Import class AdRequest

import com.google.android.gms.ads.AdView;
//import class Adview
public class MainActivity extends ActionBarActivity {
//ActionBarActivity sudah deprecated
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);

AdView mAdView = (AdView) findViewById(R.id.adView);


AdRequest adRequest = new AdRequest.Builder().build();
mAdView.loadAd(adRequest);

android.support.v7.actionbaractivity sudah deprecated, ini akan menjadi masalah jika Anda


menggunakan Android SDK versi 22 ke atas, Anda bisa menggantikan dengan
AppCompatActivity.
Run aplikasi kita, jika tidak error maka seharusnya kamu bisa melihat banner iklan seperti
screenshot berikut.

Jika Anda ingin source code aplikasi diatas, dapat klik link berikut:
Download Source Code

Demikian Artikel Tutorial Memasang Admob di Aplikasi Android. Jika Anda mengalami
kesulitan jangan ragu untuk bertanya pada kotak komentar dan email saya. Ikuti terus
teknorial.com, Terima Kasih

Share
0
0
0
Tutorial Membuat Fragment dalam Activity

by Reza Maulana September 21, 2015


Tutorial Membuat Fragment dalam Activity. Tutorial ini akan menjelaskan bagaimana cara
membuat fragment di android dengan XML dan Java code. Berikut beberapa langkah cara
membuat fragment.
1. Buat Class baru kemudian extend fragment.
2. Buat Layout untuk fragment.
3. Gunakan method onCreateView untuk mengkaitkan dengan tampilan(UI).
4. Menambahkan fragment ke dalam activity dengan XML (menggunakan <fragment>) atau
dengan Java code. Beberapa fragment dapat di tambahkan ke dalam activity.
Tutorial Membuat Fragment dalam Activity

1. Buat project baru, pada tutorial ini saya menggunakan nama package
com.teknorial.cobafragment.
2. Modifikasi file MainActivity.java seperti diberikut dibawah ini.
package com.teknorial.cobafragment;
import android.app.Activity;
import android.os.Bundle;
public class MainActivity extends Activity {
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
}

3. Buat class java baru dengan fragmentkita.java , kemudian extend fragment


package com.teknorial.cobafragment;
import android.app.Fragment;
import
import
import
import

android.os.Bundle;
android.view.LayoutInflater;
android.view.View;
android.view.ViewGroup;

/**
* Created by Teknorial on 20-Sep-15.
*/
public class FragmentKita extends Fragment {
@Override
public View onCreateView(LayoutInflater inflater,ViewGroup container,
Bundle SavedInstanceState){
return inflater.inflate(R.layout.fragmentkita_layout,container,false);
}
}

4. Kemudian kita akan membuat file layout untuk fragment dengan nama
fragmentkita_layout.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<LinearLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
android:orientation="vertical" android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:background="#52B3D9">
<TextView
android:layout_margin="40dp"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:textAppearance="?android:attr/textAppearanceLarge"
android:text="Hello Fragment"
android:id="@+id/textView" />
</LinearLayout>

5.Untuk menambahkan fragment ke dalam activity ada dua cara,yaitu menambah pada file XML
layout atau dengan java code.
Menambahkan Fragment dengan XML

Buka MainActivity.xml, tambahkan tag fragment seperti berikut untuk manambahkan fragment
kedalam activity.

<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent" tools:context=".MainActivity"
android:background="#446CB3">
<!--tag fragment berikut untuk menambahkan fragment ke dalam activity -->
<fragment
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:name="com.teknorial.cobafragment.FragmentKita"
android:id="@+id/fragment"
android:layout_alignParentTop="true"
android:layout_alignParentLeft="true"
android:layout_alignParentStart="true" />
</RelativeLayout>

Jika tidak ada error kode aplikasi kita , maka tampilan akan seperti screenshot berikut.

Menambahkan Fragment dengan Java Code

1. Mendapatkan referensi untuk FragmentManager


Setiap Activity memiliki Fragment Manager sendiri yang dapat diakses melalui
getfragmentmanager(). FragmentManager mengatur reference untuk semua fragment dalam
activity.

Gunakan findfragmentById() atau findFragmentByTag() untuk mendapatkan reference dari


fragment tertentu.
2. Memulai transaction dengan memanggil beginTransaction()
FragmentTransaction dapat mengubah UI dalam hal menambahkan, menghapus, dan

mengganti fragment.

Sekarang kita akan mencoba menambahkan fragment ke dalam activity dengan java code.
1. Buka kembali actvity_main.xml, kemudian tambahkan id pada layout.
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent" tools:context=".MainActivity"
android:background="#446CB3"
android:id="@+id/my_layout">
</RelativeLayout>

2. Buka MainActivity.java, pada method onCreate, kita tambahkan FragmentManager dan


FragmentTransaction.

package com.teknorial.cobafragment;
import
import
import
import

android.app.Activity;
android.app.FragmentManager;
android.app.FragmentTransaction;
android.os.Bundle;

public class MainActivity extends Activity {


@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
FragmentKita frag= new FragmentKita();
FragmentManager manager=getFragmentManager();
FragmentTransaction transaction=manager.beginTransaction();
transaction.add(R.id.my_layout,frag,"Kita");/*parameter|id
layout,objek fragment, String berguna untuk findFragmentByTag()|*/
transaction.commit();
}

Sekarang kita coba jalan aplikasi yang kita buat, jika fragment menutupi activity, buka
fragmentkita_layout.xml
lihat pada tag LinearLayout, ubah lah atribut seperti berikut.
android:layout_height="wrap_content"

Jika tidak ada error kode aplikasi kita , maka tampilan akan seperti screenshot berikut.

Demikian Tutorial Membuat Fragment dalam Activity. Ikuti terus teknorial.com untuk
mengetahui banyak hal tentang pemrograman android. Jangan lupa untuk Like Fanspage
Teknorial di Facebook dan Google Plus untuk mendapatkan update terbaru dari teknorial.com .
Jika ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya dikotak komentar. Terima Kasih
Membuat Database SQLite di Aplikasi Android

by Reza Maulana November 22, 2015


Membuat Database SQLite di Aplikasi Android. Disarankan untuk membaca artikel
Mengenal SQLite Database Pada Aplikasi Android sebelum melanjutkan tutorial ini.
Langkah-langkah Membuat Database SQLite

1. Definisikan skema (Define Schema).


Definisikan nama database, versi, nama tabel, dan nama kolom.
2. Membuat database (Create Database).
Tulis query untuk membuat/modifikasi database.
3. Eksekusi Query (Execute Queries)
Eksekusi query seperti insert, update, delete dan lainnya.
1.Definisikan skema (Define Schema).

Contoh database

Gambar di atas adalah contoh database yang akan digunakan dalam tutorial ini.
Untuk mendefinisikan skema pelajari kode berikut ini.
String DATABASE_NAME="teknorialdatabase.db"; //bisa juga tanpa tulis
ekstensi .db
String TABLE_NAME="teknorialtable";
String UID ="_id";
String NAME ="Nama";
Int DATABASE_VERSION=1;

2. Membuat database (Create Database) dengan menggunakan


SQLiteOpenHelper.

Buat subclass dari SQLiteOpenHelper implementasikan onCreate(SQLiteOpenHelper), dan


onUpgrade(SQLiteDatabase,int,int). Class ini akan membuka database jika ada, membuat
database jika tidak ada dan meng-upgade jika diperlukan.
class RezaHelper extends SQLiteOpenHelper
{
private static final String DATABASE_NAME="teknorialdatabase.db";
private static final String TABLE_NAME ="teknorialtable";
private static final String UID="_id";
private static final String NAME="Nama";
private static final int DATABASE_VERSION=1;
RezaHelper(Context context)
{
super(context, DATABASE_NAME, null,DATABASE_VERSION);
}
public void onCreate(SQLiteDatabase db)
{
}
public void onUpgrade(SQLiteDatabase db, int oldVersion,int
newVersion)
{
}
}

- onCreate(): Dipanggil ketika database dapat diakses namum belum dibuat. Pembuatan tabel dan
data awal dalam tabel harus diletakkan di sini.
- onUpdate(): Dipanggil ketika database butuh diupgrade. Gunakan method ini untuk drop
tabel ,tambah tabel, atau hal lainnya yang perlu diupgrade versi skema baru.
Jika kamu ingin menambahkan kolom gunakan ALTER TABLE untuk menambahkan colom baru
ke dalam tabel dan jika kamu ingin rename atau remove kolom dapat juga menggunakan ALTER
TABLE.
3. Eksekusi Query (Execute Queries) dengan SQLiteDatabase

SQLiteDatabase memiliki method untuk create , delete ,eksekusi perintah SQL dan melakukan
tugas-tugas manajemen database umum lainnya. Nama database harus unik dalam suatu aplikasi,
tidak sama pada semua aplikasi. Untuk mengeksekusi perintah SQL gunakan public method dari
class SQLiteDatabase berikut ini:
public void execSQL(String sql)

Method ini hanya bisa mengesekusi statement SQL tunggal tapi tidak untuk SELECT atau SQL
statement lainnya yang mereturn data. Multiple Statment dengan memisahkan oleh
semicolon(titik koma) tidak didukung oleh method ini. Jika string SQL tidak valid gunakan
throws SQLException untuk penanganan error.

Implementasi onCreate
class RezaHelper extends SQLiteOpenHelper
{
private static final String DATABASE_NAME="teknorialdatabase.db";
private static final String TABLE_NAME ="teknorialtable";
private static final String UID="_id";
private static final String NAME="Nama";
private static final int DATABASE_VERSION=1;
RezaHelper(Context context)
{
super(context, DATABASE_NAME, null,DATABASE_VERSION);
}
public void onCreate(SQLiteDatabase db)
{
db.execSQL("CREATE TABLE teknorialtable (_id INTEGER PRIMARY
KEY
AUTOINCREMENT,Nama VARCHAR(255));");
}catch(SQLException e){
e.printStackTrace();
}
public void onUpgrade(SQLiteDatabase db, int oldVersion,int
newVersion)
{
}

Implementasi onUpdate
class RezaHelper extends SQLiteOpenHelper
{
private static final String DATABASE_NAME="teknorialdatabase.db";
private static final String TABLE_NAME ="teknorialtable";
private static final String UID="_id";
private static final String NAME="Nama";
private static final int DATABASE_VERSION=1;
RezaHelper(Context context)
{
super(context, DATABASE_NAME, null,DATABASE_VERSION);
}
public void onCreate(SQLiteDatabase db)
{
...
}
public void onUpgrade(SQLiteDatabase db, int oldVersion,int
newVersion)
{
db.execSQL("DROP TABLE IF EXISTS teknorialtable");
onCreate(db);
}
}

Tutorial membuat aplikasi database SQLite dengan Android Studio

1. Buat class baru dengan nama message.java dan ikuti kode berikut. class ini berguna untuk
mendapatkan pesan yang bisa digunakan untuk melihat error pada statment SQL atau bisa juga
melihat proses create dan upgrade database.
package com.teknorial.belajardatabase;
/**
* Created by Teknorial on 22-Nov-15.
*/
import android.content.Context;
import android.widget.Toast;
public class Message {
public static void message (Context context, String message)
{
Toast.makeText(context,message,Toast.LENGTH_LONG).show();
}
}

2. Buat class baru yang menjadi subclass dari class SQLiteOpenHelper dengan nama
RezaHelper.java.
package com.teknorial.belajardatabase;
import
import
import
import

android.content.Context;
android.database.sqlite.SQLiteDatabase;
android.database.sqlite.SQLiteException;
android.database.sqlite.SQLiteOpenHelper;

/**
* Created by Teknorial on 22-Nov-15.
*/
public class RezaHelper extends SQLiteOpenHelper {
private static final String DATABASE_NAME="teknorialdatabase";
private static final String TABLE_NAME="teknorialtable";
private static final String UID="_id";
private static final String NAME="Nama";
private static final int DATABASE_VERSION= 1;
private static final String CREATE_TABLE="CREATE TABLE
"+TABLE_NAME+"("+UID+" INTEGER PRIMARY KEY AUTOINCREMENT, "+NAME+"
VARCHAR(255));";
private static final String DROP_TABLE="DROP TABLE IF EXISTS
"+TABLE_NAME;
private Context context;
public RezaHelper (Context context) {
super(context,DATABASE_NAME,null,DATABASE_VERSION);
this.context=context;
Message.message(context,"Constructor dipanggil");
}
@Override
public void onCreate (SQLiteDatabase db) {
try {

db.execSQL(CREATE_TABLE);
Message.message(context,"onCreate dipanggil");
} catch (SQLiteException e){
Message.message(context,""+e);
}

@Override
public void onUpgrade(SQLiteDatabase db, int oldVersion,int newVersion){
try{
Message.message(context,"onUpgrade dipanggil");
db.execSQL(DROP_TABLE);
onCreate(db);
}catch (SQLiteException e){
Message.message(context,""+e);
}
}
}

3. Modifikasi class MainActivity seperti berikut.


package com.teknorial.belajardatabase;
import android.app.Activity;
import android.database.sqlite.SQLiteDatabase;
import android.os.Bundle;
public class MainActivity extends Activity{
RezaHelper rezaHelper;
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
rezaHelper=new RezaHelper(this);
SQLiteDatabase sqLiteDatabase = rezaHelper.getWritableDatabase();
}
}

Jika aplikasi kita berhasil akan terlihat seperti screenshot dibawah.

Constructor dipanggil

Pada saat pertama aplikasi diinstall akan muncul pesan onCreate dipanggil berarti
database belum ada dan akan dibuat.

onCreate dipanggil

Untuk mencoba melihat proses upgrade database, ubahlah DATABASE_VERSION=1


menjadi DATABASE_VERSION=2, dan akan mencul pesan onUpgrade dipanggil dan
disusul pesan onCreate dipanggil. Untuk pembahasan query SQLite lainnya seperti
SELECT, INSERT dan lainnya akan menyusul.

Demikian artikel Membuat Database SQLite di Aplikasi Android. Ikuti terus teknorial.com untuk
mengetahui banyak hal tentang pemrograman android. Jangan lupa untuk Like Fanspage
Teknorial di Facebook dan Google Plus untuk mendapatkan update terbaru dari teknorial.com .
Jika ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya dikotak komentar. Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai