Anda di halaman 1dari 3

27

IV. ANALISIS KASUS

1. Apakah penegakkan diagnosis pada kasus ini sudah benar?


An. JN umur 4 bulan didiagnosis Demam dengue. Dasar diagnosis mengacu
pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Anamnesis diambil melalui alloanamnesis. Pasien mengalami demam 5 hari
SMRS. Demam pada hari berikutnya disertai batuk pilek. Saat hari ketiga
setelah demam, muncul bintik kemerahan diseluruh tubuh. Sebelumnya baik
pasien maupun keluarga tidak ada yang pernah mengalami sakit yang serupa.
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi, wajah tampak flushing dan tampak bintik- bintik merah
diseluruh tubuh. Pasien tampak sakit sedang dan kesadaran compos mentis.
Pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil 38,2OC, frekuensi nadi 121x/m dan
nafas 24x/m. Tidak ada pembesaran hepar dan limpa. Turgor baik. Pada
pemeriksaan thoraks, jantung, abdomen dan pemeriksan fisik lainnya dalam
batas normal.
Pemeriksaan Penunjang
Didapatkan penurunan kadar Trombosit (10 x 103/l), penurunan Hb (8,2
gr/dl), Ht (24,9%), MCV (76,9 fl), MCH (25,3). Pada hasil Dengue test
didapatkan hasil IgG IgM, hasilnya IgM(+) positif.
Diagnosis pada pasien tersebut sudah sesuai dengan kriteria diagnosis
sebagaimana dijelaskan pada Pedoman Pelayanan Medis IDAI menurut WHO
1997, yaitu sebagai berikut :
Anamnesis
-- Demam merupakan tanda utama, terjadi mendadak tinggi, selama 2-7 hari
-- Disertai lesu, tidak mau makan, dan muntah
-- Pada anak besar dapat mengeluh nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri perut
-- Diare kadang-kadang dapat ditemukan

28

-- Perdarahan paling sering dijumpai adalah perdarahan kulit dan mimisan.


Pemeriksaan fisik dan penunjang
-- Gejala klinis DBD diawali demam mendadak tinggi, facial flush, muntah,
nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dengan faring
hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta tersebut
lebih mencolok pada DD daripada DBD.
-- Sedangkan hepatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering ditemukan
pada DBD.
-- Perdarahan dapat berupa petekie, purpura, epistaksis, melena, ataupun
hematuria
-- Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada DBD terjadi peningkatan
permeabilitas

kapiler sehingga menyebabkan

perembesan

plasma,

hipovolemia dan syok.

Pada pasien ini demam dengue dapat ditegakkan karena memenuhi kriteria
yaitu demam 5-7 hari, Pada hari sakit ke 3-4 timbul ruam kulit
makulopapular, tidak ada tanda perembesan plasma, sedangkan kriteria pada
laboratorium didapatkan trombositopenia <100.000 sel/mm3, peningkatan
hematokrit sebesar16%.
Pada Kasus ini pasien juga didiagnosis anemia dengan suspek anemia
defisiensi besi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil laboratorium berupa Hb,
MCV, MCH yang rendah. Namun harus dilakukan pemeriksaan penunjang

29

lain untuk mendukung diagnosa tersebut, seperti cek kadar Fe Serum, saturasi
transferin, TIBC serum dan apusan darah tepi.
2. Apakah tatalaksana untuk kasus ini sudah benar?
Pasien diberikan terapi berupa IVFD IVFD Nacl 0,9%:Dx 5% (1:3) /KAEN
1B 650 ml/hari, Parasetamol 3 x 2,5ml, minum banyak, 1-2 liter perhari atau
sendok makan tiap lima menit, (jenis minuman : air putih, sirup, susu, jus
buah, oralit, teh manis,), dan dimonitor gejala klinis dan laboratorium
(Perhatikan tanda syok, palpasi hati setiap hari ,mengukur dieresis setiap hari,
awasi perdarahan, dan rutin memeriksa : Hb, Ht, trombosit tiap 6- 12 jam.
Hal tersebut sesuai dengan tatalaksana tersangka DBD (Rawat Inap) atau
Demam Dengue menurut PPM IDAI

Anda mungkin juga menyukai