Anda di halaman 1dari 1

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT MgO/ZEOLIT-X SERTA

UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI KATALIS TRANSESTERIFIKASI


MINYAK BIJI KARET MENJADI BIODIESEL
Leo Bahari Manik1, Kamisah D. Pandiangan2, Wasinton Simanjuntak2, Ilim2
1
Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Unila, 2Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung

Abstrak
Dalam penelitian ini telah dilakukan pengolahan minyak biji karet menjadi biodiesel dengan metode transesterifikasi menggunakan komposit MgO/zeolit-X sebagai katalis. Tahapan sintesis
komposit MgO/zeolit-X terdiri dari dua tahapan yakni pembuatan zeolit-X dan proses impregnasi MgO ke dalam zeolit-X. Zeolit-X dibuat dari bahan baku silika sekam padi dan aluminium
foil food grade dengan metode dan hidrotermal pada suhu 100 selama 96 jam, kemudian dikalsinasi pada suhu 550 selama 6 jam. Karakterisiasi dengan XRD menunjukkan adanya
kemiripan puncak 2 yang khas untuk zeolit-X dan IZA pada 6,11; 23,29; dan 30,92. Analisis SEM menunjukkan sampel terdiri dari gumpalan-gumpalan (aglomerasi) dan terbentuknya fasa
faujasite pada zeolit-X ditandai dengan bentuk heksagonal, oktahedral dan trigonal pada permukaan sampel. Zeolit-X selanjutnya digunakan sebagai matriks pendukung untuk sintesis
komposit MgO/zeolit-X. Komposit MgO/zeolit-X disintesis dengan mencampurkan zeolit-X dan Mg(NO3)2.6H2O menggunakan metode impregnasi dengan variasi konsentrasi logam Mg 1,
2, 3, dan 4%. Masing-masing komposit diuji aktivitas katalitiknya pada proses transesterifikasi dengan minyak biji karet dengan metanol. Proses transesterifikasi dilakukan dengan
menvariasikan nisbah minyak:metanol (1:4; 1:6; dan 1:8), kondisi terbaik digunakan untuk mengevaluasi pengaruh jumlah katalis (5; 7,5; 10; 12,5; dan 15%) terhadap tingkat konversi
minyak menjadi campuran metil ester. Hasil penelitian terbaik diperoleh pada reaksi transesterifikasi dengan nisbah minyak:metanol 1:8 dan jumlah katalis sebanyak 15% dengan tingkat
konversi sebesar 65%. Analisis GC-MS pada produk tranesterifikasi menunjukkan bahwa minyak biji karet telah terkonversi menjadi campuran senyawa ester.

Kata kunci: transesterifikasi, minyak biji karet, komposit MgO/zeolit-X, silika sekam padi

Pendahuluan Bagan Penelitian


Perkembangan teknologi dan industri saat ini berkembang sangat pesat sehingga
Preparasi Sekam Padi
diperlukan minyak bumi dalam jumlah besar. Namun cadangan minyak bumi di dunia
semakin lama semakin menipis sehingga akan menyebabkan bahan bakar menjadi
langka. Untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar maka diperlukan energi alternatif dan Ekstraksi Silika
terbarukan salah satunya biodiesel yang terus dikembangkan hingga saat ini. Biodiesel Sekam Padi
merupakan salah satu energi alternatif terbarukan yang dapat digunakan langsung atau
sebagai campuran bahan bakar mesin diesel yang diperoleh dengan mereaksikan asam Sintesis Metode hidrotermal
lemak dari minyak dengan bantuan katalis. Minyak yang berasal dari tumbuhan maupun waktu dan suhu kristalisasi: 96 jam dan 100
Zeolit-X suhu kalsinasi: 550
lemak hewan memiliki kemungkinan sebagai pengganti bahan bakar diesel (Srivastava
and Prasad, 2000). Biodiesel diperoleh dari reaksi transesterifikasi minyak nabati seperti
minyak jarak, minyak biji, minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan lain-lain. Reaksi
transesterifikasi minyak nabati umumnya dilakukan dengan alkohol rantai pendek seperti Karakterisasi
Metode impregnasi
XRD dan SEM Sintesis Komposit dengan variasi logam Mg
metanol dengan bantuan katalis (Pandiangan et al., 2017). Transesterifikasi pada Zeolit-X MgO/zeolit-X 1,2,3 dan 4%
penelitian ini menggunakan minyak biji karet sebagai minyak nabati yang direaksikan
dengan metanol dan komposit MgO/zeolit-X sebagai katalis. Minyak ini dapat digunakan
sebagai bahan alternatif karena ketersediaan bahan baku melimpah di Indonesia (Bobade Uji Aktivitas Komposit Perbandingan minyak :
MgO/zeolit-X Sebagai metanol (1:4, 1:6 dan 1:8)
et al., 2012) dan termasuk dalam golongan yang tidak dapat dikonsumsi (minyak nabati dan jumlah katalis (5; 7,5;
non pangan). Katalis 10; 12,5 dan 15%

Hasil Penelitian Analisis Biodiesel GC-MS

1. Preparasi Minyak Biji Karet b. Scanning Electron Microscopy (SEM) 5. Analisis Biodiesel
Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS)

 
a. b. c. d.

Gambar 1. a.) Biji karet belum dikupas, b.) Biji karet telah dikupas, c.) Biji
karet dipress dengan mesin pengepres dan d.) Minyak biji karet

2. Sintesis zeolit-X
Gambar 6. Kromatogram biodiesel katalis zeolit-X 15%

a. b. c. Gambar 4. Mikrograf zeolit-X nisbah Si/Al = 2,4 dengan


d.
perbesaran (a) 5.000; b) 10.000 dan (c) 20.000 kali.
5. Uji fisik

4. Percobaan Transesterifiasi Tabel 1. Karakteristik fisik biodiesel katalis zeolit-X 15%

Gambar 2. a.) Larutan natrium silikat, b.) Penambahan potong aluminium


foil food grade, c.) Larutan aluminium silikat, dan d.) Zeolit-X
a. b. c. d. e.
3. Karakterisasi zeolit-X
a. X-Ray Diffraction (XRD)

Gambar 5. Hasil biodiesel (a). biodiesel minyak biji karet +


zeolit-X 5%, (b) biodiesel minyak biji karet + zeolit-
X
7,5%, (c) biodiesel minyak biji karet + zeolit-X 10%,
(d) biodiesel minyak biji karet + zeolit-X 12,5% dan
(e) biodiesel minyak biji karet + zeolit-X 15%.
Gambar 3. Difraktogram sinar-X sampel yang disintesis dengan suhu
kalsinasi 550 ºC selama 6 jam.

Simpulan Referensi
1. Hasil karakterisasi XRD dan SEM menunjukkan bahwa zeolit-X berhasil disintesis. Bobade, S. N., dan Khyade, V. B., 2012, Detail study on the Properties of Pongamia Pinnata
(Karanja) for the Production of Biofuel, Research Journal of Chemical Sciences, 2(7):
2. Komposit MgO/zeolit-X dapat disintesis menggunakan metode impregnasi dengan variasi
Pp. 16-20.
konsentrasi larutan Mg nitrat Pandiangan, K. D., S. Arief, N. Jamarun and W. Simanjuntak. 2017. Synthesis of Zeolite–X
3. Hasil analisis GC-MS produk transesterifikasi menunjukkan minyak biji karet telah terkonversi from Rice Husk Silica and Aluminum Metal as a Catalyst for Transesterification of
menjadi senyawa ester. Palm Oil. Journal of Materials and Environmental Sciences ISSN : 2028–2508. 8(5):
4. Uji aktivitas katalis terhadap proses tranesterifikasi minyak biji karet menjadi biodiesel diperoleh Pp. 1797–1802.
tingkat konversi 65% pada penggunaan nisbah minyak:metanol 1:8 dan jumlah katalis sebanyak Srivastava, A. and R. Prasad. 2000.Triglycride-Based Diesel Fuel. Renewable &
15%. Sustaiable Energy Reviews. 4(2): Pp. 111-133

Anda mungkin juga menyukai