Anda di halaman 1dari 30

Kebijakan dan Strategi

Pelayanan Korban Kekerasan Terhadap


Perempuan dan Anak (KtP/A) dan
Tindak
Pidana Perdagangan Orang
Direktorat Kesehatan
(TPPO) Keluarga
Kementerian Kesehatan
Pelatihanan Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KtP/A Termasuk TPPO Bagi Tenaga Kesehatan
Jakarta, 27 September 2021
Tujuan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta Setelah mengikuti materi ini, peserta
memahami kebijakan dan strategi mampu:
pelayanan kesehatan kasus KtP/A, 1. Menyebutkan kebijakan global dan
termasuk TPPO. nasional dalam PP-KtP/A,
termasuk TPPO
2. Menjelaskan kebijakan dan strategi
sektor kesehatan terkait PP-KtP/A,
termasuk TPPO
3. Menjelaskan tugas dan peran
sektor kesehatan
penanganan KtP/A termasuk
dalam TPPO
upaya
Sistematika
penyajian

3
1.
Analisis Situasi

4
Situasi Kekerasan Terhadap Anak Di Indonesia
1 dari 6 perempuan di Sebanyak 26% anak berusia
Indonesia menikah sebelum 2-14 tahun mengalami
berusia 18 tahun (BPS, 2012) hukuman fisik di rumah yang
yang menempatkan anak dilakukan oleh ibu,
dalam risiko kesehatan, putus pengasuh, atau anggota
sekolah, dan jerat keluarga lainnya. (BPS, 2014)
kemiskinan.
Penelitian yang dilakukan terhadap 1738 siswa
kelas 8 di Jakarta dan Serang menunjukkan bahwa Jumlah laporan kasus kekerasan anak hingga April
84 % siswa mengaku pernah mengalami berbagai 2015 mencapai 6.006 kasus. Meningkat signifikan
dari tahun 2010 yang hanya 171 kasus, 2011
bentuk kekerasan di sekolah, dan 75 % mengaku
(2.179), 2012 (3.512), 2013 (4.311), dan 2014
pernah melakukan kekerasan dalam 6 bulan
sebanyak 5.066 kasus (KPAI, 2015).
terakhir. (ICRW, 2015)
Hasil Survey Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018 :
- 2 dari 3 anak berusia 13-17 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya
- 3 dari 4 anak melaporkan bahwa pelaku kekerasan emosional adalah teman atau sebayanya termasuk
pada kekerasan fisik
- Pelaku kekerasan seksual baik kontak maupun non kontak adalah teman atau sebayanya (47-73%) dan
sekitar 12-29% pacar menjadi pelaku kekerasan seksual
(KPPPA, 2018)
6
Pemberitaan Media Menunjukkan Isu KtP/A Yang Terus Meningkat

Kompas, 2021 Republika, 2019 BCC Indonesia, 2018 Tribun, 2017

Media VOA, 2016 Tempo, 2015 Detik, 2014 Tempo, 2013


2
.
Kebijakan Global dan Nasional
Dalam KtP/A, Termasuk TPPO

8
Kebijakan Global

CEDAW
SDGs (Tujuan 5 Kesetaran
• Bertujuan untuk Konverensi Tingkat
Gender)
melindungi dan Dunia ke-IV di Beijing •
ICPD • Sasaran strategis 12 Konvensi Hak- Mengakhiri semua bentuk
mempromosikan
• Paradigma baru dalam Hak anak PBB diskriminasi terhadap
hak-hak perempuan bidang kritis terkait
kebijakan Mendefisinisikan perempuan dan anak
termasuk anak masalah
kependudukan dan seorang anak perempuan di seluruh
perempuan di pemberdayaan
pembangunan dari sebagai manusia dunia.
seluruh dunia perempuan yang
pengendalian populasi yang berusia di • Menghapuskan segala
• Undang-Undang menjadi pusat
dan penurunan bawah 18 tahun, bentuk KtPA di ruang
Nomor 7 Tahun perhatian salah
fertilitas menjadi kecuali apabila publik dan privat,
1984 tentang satunya kekerasan
pendekatan yang ada ketentuan lain termasuk perdagangan
Pengesahan terhadap
terfokus pada secara hukum di dan eksploitasi seksual
Konvensi Mengenai perempuan,
kehidupan manusia, Negara dan jenis ekploitasi
Penghapusan termasuk kekerasan
dengan penekanan bersangkutan lainnya.
Segala Bentuk terhadap anak dan
pada kesehatan • Menghapus seluruh
Diskriminasi remaja perempuan.
reproduksi sebagai praktek berbahaya, seperti
Terhadap Wanita
hak dasar manusia. pernikah anak,
Kebijakan Nasional

1
3
Kebijakan dan.Strategi Sektor
Kesehatan Terkait PP-KtP/A,
Termasuk TPPO

1
1
Arah Kebijakan
KtP/A
 Menyediakan akses pelayanan kesehatan
yang berkualitas bagi korban KtP/A
 Menjalin kemitraan antar program dan
sektor untuk penanganan KtP/A yang
komprehensif dan sinergis
 Terpenuhinya hak-hak perempuan dan hak
anak untuk tumbuh kembang secara
optimal
 Meningkatkan kualitas hidup perempuan
dan anak
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI BIDANG KESEHATAN

Meningkatkan peningkatan
peran keluarga & kapasitas
masyarakat jejaring, kerjasama

manajemen data &


program informasi,
monev

Peningkatan peran Pemerintah


Daerah dalam pembiayaan
pelayanan kasus KtPA

13
Peraturan Yang Mendukung PP-KtP/A
di Kementerian Kesehatan

1 Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak

2 Permenkes No. 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual (Proses Revisi)

3 Permenkes No. 3 Tahun 2016 tentang Pelatihan dan Penyelenggaraan Pelayanan


Aborsi Atas Indikasi Kedaruratan Medis dan Kehamilan Akibat Perkosaan

4 Permenkes No. 68 Tahun 2013 tentang Kewajiban Pemberi Layanan Kesehatan


Untuk Memberikan Informasi Atas Adanya Dugaan Kekerasan Terhadap Anak

14
PERMENKES NO. 68 TAHUN 2013
Setiap tenaga kesehatan wajib:
• Memberitahukan orang
• Kekerasan terhadap tua/pendamping bila
Anak (KtA) merupakan Permenkes nomor menemukan adanya dugaan
tindak pidana berat 68 Tahun 2013 kekerasan terhadap anak
sesuai Pasal 108 KUHAP tentang disertai anjuran untuk
ayat 2 melaporkan kepada
• Tenaga Kesehatan kewajiban bagi kepolisian
Sering menjadi orang pemberi Layanan • Jika orang tua/pendamping
pertama yang didatangi DISUSUN Kesehatan untuk menolak melaporkan, nakes
untuk mendapatkan memberikan wajib memberikan
pertolongan kesehatan informasi atas adanya
akibat kekerasan yang dugaan Kekerasan informasi kepada
dialami terhadap & Anak(KtPA) kepolisian.
• Anak tidak dapat • Tenaga kesehatan dalam hal
melaporkan sendiri ini berkedudukan sebagai
kasus kekerasan yang pemberi informasi, bukan
dialaminya saksi pelapor

DIHARAPKAN DENGAN PERMENKES INI, TENAGA KESEHATAN DI LAPANGAN DAPAT


BEKERJA SECARA PROFESIONAL DAN TERLINDUNGI SECARA HUKUM
Kewajiban Pemberi Layanan
(Permenkes nomor 68 Tahun 2013)
Pasal 3
Pemberi Layanan Kesehatan meliputi fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga Kesehatan

Pasal 4
Pemberi layanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada anak yang di duga menjadi anak korban
KTA mempunyai kewajiban:
a. memberikan pertolongan pertama;
b. memberikan konseling awal;
c. menjelaskan kepada orang tua anak tentang keadaan anak dan dugaan penyebabnya, serta mendiskusikan
langkah-langkah ke depan;
d. melakukan rujukan apabila diperlukan;
e. memastikan keselamatan anak;
f. melakukan pencatatan lengkap di dalam rekam medis serta siap untuk membuat Visum et Repertum
apabila
diminta secara resmi;
Kewajiban Pemberi Layanan
(Permenkes nomor 68 Tahun 2013)
Pasal 7
(4) Dalam hal orang tua atau pendamping anak korban KtA menolak dilakukan pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tenaga kesehatan memberikan informasi kepada kepolisian
sesegera mungkin.
(6) Pemberian informasi adanya dugaan anak korban KtA dapat dilakukan secara lisan atau tertulis

Pasal 8
(1) Pemberi layanan kesehatan yang memberikan informasi adanya dugaan anak korban KtA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 berkedudukan sebagai
pemberi informasi bukan sebagai saksi pelapor.
(2) Pemberi layanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak mendapat
perlindungan hukum.
(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bahan yang akan ditindaklanjuti
oleh kepolisian guna kepentingan penyelidikan.
4.
Tugas dan Peran Sektor
Kesehatan
Dalam PP-KtP/A Termasuk TPPO

1
8
PERAN SEKTOR KESEHATAN DALAM PP KTP/A
DI SETIAP TINGKATAN
Sektor kesehatan dalam PP KtP/A
berperan dalam menyediakan:
 Puskesmas Mampu Tata Laksana KtP/A dengan target minimal 4 (empat)
Puskemas pada setiap Kabupaten/Kota
 Tersedianya Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)/Pusat Krisis Terpadu (PKT) di RS
pada setiap Kabupaten/Kota
 Petugas kesehatan terlatih dalam menangani pasien korban KtP/A dan TPPO
di RS
 Petugas kesehatan terlatih dalam menangani pasien korban KtP/A dan TPPO
di Puskesmas

• 2.758 Puskesmas mampu PP KtPA di 514 Kab/Kota


• 466 RS mampu tatalaksana KtPA, termasuk 232 RS
dengan PPT/PKT di 289 Kab/Kota
TUGAS PENTING PETUGAS KESEHATAN

Melakukan dokumentasi dalam rekam medis


Penanganan Medis Penyidikan Pembuktian

Pro justitia
Nakes harus mampu mengenali ciri-ciri medis dan psikologis yang menunjukkan
adanya kekerasan baik fisik, seksual ataupun psikologis

Mampu menganalisis dan menginterpretasi setiap temuan medis


2
Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dalam PP KtP/A

Pelayanan dasar Pelayanan tk rujukan


• Deteksi dini dan tatalaksana korban • Dapat diakses 24 jam
• Sosialisasi pencegahan dan • Dilakukan secara komprehensif/one stop
penanganan services
• Rujukan (medis, psikososial dan medikolegal)

Promotif & Preventif Kuratif Rehabilitatif

RUJUKAN / JEJARING
MULTISEKTORAL DAN MULTIDISIPLIN
22
PELAKSANAAN DI TINGKAT
DASAR/PUSKESMAS
• Perencanaan
• Pelayanan
o Pencegahan KtPA melalu kegiatan kegiatan terkait seperti UKS, PKPR, Buku
KIA,
program lansia dll
o Mampu mendeteksi adanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
yang terintegrasi dengan program dan layanan terkait lainnya, seperti PKPR,
MTBS, imunisasi, KIA HIV AIDs dll
o Memberikan pelayanan kasus KtPA dan bekerjasama dengan jejaring terkait
dalam penaganan kasus KtPA
o pencatatan dan pelaporan

• Melaksanakan pengawasan dan pengendalian


PELAKSANAAN DI TINGKAT RUJUKAN/RS

 Pelayanan medis dan dukungan untuk


mengurangi dampak dan mencegah cedera
lebih lanjut, penderitaan dan ancaman
bahaya
 Pelayanan yang melibatkan multidisiplin dan
dilakukan satu pintu
 Meningkatkan cakupan korban kekerasan di
Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS.

24
PENANGANAN KASUS KtPA
KESEHATAN

Aspek medis
Deteksi dini

Penanganan gawat darurat Puskesmas melakukan


pelayanan tatalaksana
Aspek KtA
Psikososial Tatalaksana medis
Medikolegal

Rujukan Medis

Rujukan
Non medis

LINTAS SEKTOR TERKAIT PPT/PKT


KEMENEG.PP-PA,
KEMENSOS,
Rumah Aman/
POLRI, KEMENKUM- Shelter/ Panti
HAM, KEMENDIKNAS
KEMENDAGRI RS/ RSUD/ RS Pendidikan
PELAYANAN KESEHATAN BAGI KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (KtP/A) DI MASA
PANDEMI
Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A) tetap
tersedia dan dapat diakses selama masa pandemi

• Penguatan tim dan jejaring dalam upaya mencegah dan


menangani KtP/A mengingat kemungkinan terjadi
peningkatan kasus, terutama pada kelompok rawan seperti
keluarga yang dulunya pernah mendapat KDRT, keluarga yang
mempunyai masalah ekonomi.
• Mensosialisasikan adanya pelayanan bagi korban KtP/A.
• Kasus rujukan dari jejaring penanganan dilakukan dengan
membuat perjanjian terlebih dahulu.
• Dukungan psikososial dan konseling lanjutan kasus KtP/A
dapat dilakukan secara online, lewat telepon, atau
melalui media sosial lainnya.
MENCEGAH KDRT
1. Saling memberikan dukungan antar setiap anggota keluarga
2. Senantiasa menjaga ucapan dan perilaku guna menghindari
salah persepsi antar anggota keluarga
3. Kelola stress dengan baik. Jika Anda merasa marah atau
kesal, melangkahlah ke ruangan lain, atau keluar untuk
menarik napas panjang.
4. Perbanyak ibadah sesuai dengan agama masing-masing
5. Bila mengalami gangguan psikologis seperti cemas, reaksi
stres akut, depresi, psikosomatis atau pikiran bunuh diri
dapat mengakses konsultasi psikologis yang sudah
disediakan secara online oleh pemerintah maupun
organisasi profesi seperti Sehatpedia, konsultasi psikologis
online HIMPSI, atau Hotline 119 ext 8, dll
6. Komunikasikan kebutuhan ekonomi dalam keluarga secara
bersama-sama
7. Simpan nomor emergency dan hotline pengaduan
kekerasan terhadap perempuan jika sewaktu-waktu
dibutuhkan
Media KIE dan Panduan Pelayanan Kesehatan
Bagi Korban KtPA Dalam Situasi Pandemi Covid-19
Rangkuma
▸ n Perempuan dan Anak (KtP/A), termasuk
Kekerasan terhadap
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) merupakan
masalah global yang terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dan
ketimpangan gender.
▸ Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mengatasi
permasalahan KtP/A termasuk TPPO melalui berbagai
dukungan kebijakan terkait permasalahan tersebut
▸ Sektor kesehatan memegang peranan penting
dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
2
S A L A MS E H A
T

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai