Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel sel thyroid.Thyroid adalah sebuah
kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk kupu kupu.Kelenjar thyroid
menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju
metabolism, suhu dan berat badan.Kanker thyroid merupakan kanker yang jarang
terjadi.Kanker thyroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi
kemampuan menghasilkan hormon thyroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak
hormon thyroid sehingga terjadi hiperthyroidisme.
Kanker thyroid merupakan salah satu gangguan endokrin. Kanker thyroid jauh lebih
jarang ditemukan jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk kanker lain. Meskipun demikian,
penyakit kanker ini merupakan penyebab 90% semua kelainan malignasi endokrin.Kurang
lebih 13.000 kasus baru kanker thyroid terjadi setiap tahun. Menurut American Cancer
Society (1994), kurang lebih 1025 pasien meninggal setiap tahun akibat kanker ini (Brunner
dan Suddarth. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 hal.1315-16).Kanker thyroid
memiliki 4 tipe keganasan.yaitu; papiler, folikuler, anaplastik dan meduler.
Kanker thyroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan
pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar.

B. ETIOLOGI
Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well
differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis
meduler adalah factor genetic. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker
anaplastik dan meduler.Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker
thyroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali
lebih besar.
Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker thyroid. Banyak kasus kanker pada
anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya
efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun.Stimulasi TSH yang lama
juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker thyroid.Faktor resiko lainnya adalah adanya
riwayat keluarga yang menderita kanker thyroid dan gondok menahun.

C. TANDA DAN GEJALA


1
2
3
4
5
6

Merasa gugup, murung, lemah, atau lelah.


Tangan tremor/bergetar, jantung berdetak cepat, atau Anda mungkin memiliki masalah
pernapasan.
Panas dan berkeringat atau memiliki kulit gatal, merah dan hangat.
Buang air besar lebih banyak dari biasanya.
Rambut rontok.
Turun berat badan meskipun Anda makan sama atau lebih banyak dari biasanya.

D. PATOFISIOLOGI

PATHWAY
Terapi penyinaran di kepala, leher dan
dada,

timbul neoplasma, pertumbuhan kecil


(nodul) di kelenjar tiroid

Hipotalamus melepas
TRH
Hipofisis anterior akan merangsang
peningkatan sekresi TSH

T3,T4, Kalsitonin
meningkat
massa tiroid meningkat,
berdiferensi
memunculkan kanker tiroid

Pembengkakan laring

Kurang
pengetahuan

menyebar melalui aliran darah& saluran getah


bening
meluas dengan metastasis dan invasi

Cedera
pita
suara,
Gangguan
komunikasi
verbal

Cedera
pita
suara,
Nyeri
akut

Ganggua
n

kelenjar dan organ hati,

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG KANKER THYROID


1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas thyroid belum ada
yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam
serum.Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma thyroid
dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang.Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat
dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker thyroid diferensiasi baik.Walaupun
pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker thyroid, namun peninggian HTG ini setelah
thyroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali
(barsano).Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma
meduler.
2. RADIOLOGIS
1. Foto X-Ray
Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat
obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.
Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus
yang disertai stippledcalcification, sedangkan pada karsinoma meduler kalsifikasi
lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis
karsinoma pada kelenjar getah bening.Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk
survey metastasis pada pary dan tulang.Apabila ada keluhan disfagia, maka foto
barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.
2. Ultrasound
Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namun
cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih
sederhna dan murah.
3. Computerized Tomografi
CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor, namun tidak dapat membedakan
secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor thyroid.

4. Scintisgrafi
Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule.
Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas.Teknik ini dipergunakan juga sebagai
penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

3. BIOPSI ASPIRASI
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur
diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor thyroid. Teknik dan
peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan
mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan
aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi.Berdasarkan arsitektur sitologi dapat
diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan
karsinoma meduler.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS KANKER THYROID:


Penatalaksanaan medis dengan cara :
1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)
2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar thyroid baik sebagian (Thyroidectomi Partial), maupun
seluruhnya (Thyroidectomi Total)
Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif, Intra Operatif dan Post Operasi
1. Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
a. Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani oleh penderita
atau penanggung jawab penderita
b. Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan
cardiovasculer
c. Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada
d. Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalannya
operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan
e. Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan

f. Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan pembedahan
terutama jika dilakukan thyroidectomi total berhubungan dengan minum suplemen
hormone thyroid seumur hidup.
2. Penatalaksanaan Intra Operasi
Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab
sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter Anesthesi.
3. Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)
a.

Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil

b.

Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi

c.

Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

d.

Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah
penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita

e.

Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker thyroid merupakan salah satu gangguan endokrin.Gangguan ini lebih banyak
terjadi pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1 sampai 3:1. Insidensinya
berkisar antara 5,4 30 %.Berdasarkan usia, kanker thyroid jenis papiler biasanya terjadi
pada pasien berusia kurang dari 40 tahun. Yang berperan dalam well differentiated
carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis , dan untuk jenis
meduler adalah faktor genetik.Kanker thyroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes
laboratorium, yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum.Pemeriksaan T3 dan T4 kadangkadang diperlukan karena pada karsinoma thyroid dapat terjadi tirotoksitosis walaupun
jarang.Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk
melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa
tumor. Ultrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik, dan cara ini
aman serta tepat.CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak
dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas dan jinak. Dengan menggunakan
radioisotropik dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule.Pada dekade terakhir ini
biopsi aspirasi banyak dipergunakan sebagi prosedur diaknostik pendahuluan dari
berbagai tumor terutama pada tumor thyroid.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menjadi batu loncatan pembaca khususnya
mahasiswa keperawatan Universitas Ngudi Waluyo dalam mengikuti mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah agar mahasiswa dapat mengetahui latar belakang dari
Kanker Kelenjar Thyroid itu sendiri. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih

benyak memiliki kekurangan, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun dengan tujuan agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA:
Doenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C, 1999, "Pedoman Asuhan
Keperawatan", Edisi ke-3. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Long Barbara C, 1996, "Medical Bedah 2" Yayasan IAPK, Pajajaran, Bandung
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M, 1995 "Patifosiologi", Edisi ke-4 Buku ke II, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 hal.1315-16).

Anda mungkin juga menyukai