Anda di halaman 1dari 17

step 3

1. apa hubungan keluhan (bicara kacau dan agitasi) dengan demam


2 minggu yang lalu ?
demam 2 minggu yang lalu
saat demam terjadi pelepasan pirogen endogen dan eksogen akibat ada
2. mengapa pasien tingkah lakunya aneh setelah demam tinggi ?

http://www.uspharmacist.com/continuing_education/ceviewtest/lessonid/1057
62/#tbl2
\
Penyebab utama dapat berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti
( sebagai contoh epilepsi ), penyakit sistemik, dan intoksikasi atau reaksi. 3
putus obat maupun zat toksik. Penyebab delirium terbanyak terletak di luar
sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. Neurotransmiter yang dianggap
berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat Area yang terutama
terkena adalah formasio retikularis.1 Formasi retikularis batang otak : daerah
utama yang mengatur PERHATIAN DAN KESADARAN, dan jalur utama yang
berperan dalam delirium adalah jalur TEGMENTAL DORSALIS, yang keluar dari
formasi retikularis mesensefalik ke tektum dan talamus.
Berbagai faktor yang menginduksi delirium : menyebabkan penurunan
aktivitas asetilkolin di otak.
Neurotransmiter lain yang berhubungan dengan delirium adalah : serotonin
dan glutamat.
Sinopsis Psikiatri Jilid I, Kaplan dan Sadock

3. apa pengertian organic mental disorder ? apa saja klasifikasi


organic mental disorder?
Gangguan mental organik :
gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit /gangguan sistemik
atau otak yang dapat didiagnosis tersendiri.

Termasuk, gangguan mental simtomatik, dimana pengaruh terhadap otak


merupakan akibat sekunder dari penyakit/gangguan sistemik di luar otak
(ekstracerebral).
PPDGJ III
4. mengapa penderita memiliki halusinasi visual dan merasa takut ?
Dukungan tambahan untuk hipotesis defisit kolinergik berasal dari observasi bahwa
antagonis kolinergik, seperti scopolamine dan atropine, mengganggu kemampuan kognitif,
sedangkan agonis kolinergik, seperti physostigmine dan arecholine, telah dilaporkan
meningkatkan kemampuan kognitif.
Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi adalah inteligensia umum, belajar dan ingatan, bahasa,
memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, dan konsentrasi, pertimbangan, dan
kemampuan sosial. Kepribadian pasien juga terpengaruhi.
Kaplan dan Saddock.
5. apa peran dari neurotransmitter terhadap gejala yang muncul ?
Neurotransmiter utama yang berperan dalam delirium : ASETILKOLIN.
Daerah neuroanatomis utama : FORMASI RETIKULARIS.
Berbagai faktor yang menginduksi delirium : menyebabkan penurunan aktivitas asetilkolin di otak.
Formasi retikularis batang otak : daerah utama yang mengatur PERHATIAN DAN KESADARAN, dan jalur
utama yang berperan dalam delirium adalah jalur TEGMENTAL DORSALIS, yang keluar dari formasi
retikularis mesensefalik ke tektum dan talamus.
Neurotransmiter lain yang berhubungan dengan delirium adalah : serotonin dan glutamat.

penurunan konsentrasi asetilkolin dan kolin asetiltransferase di dalam otak. Kolin


asetiltransferase adalah enzim kunci untuk sintesis asetilkolin, dan penurunan konsentrasi
kolin asetiltransferase menyatakan penurunan jumlah neuron kolinergik yang ada.
Kaplan dan Saddock.
6. apa hubungan penurunan leukosit, widal test + dengan keluhan
utama pasien ?

http://www.uspharmacist.com/continuing_education/ceviewtest/lessonid/105
762/#tbl2
Penyebab utama dapat berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti
( sebagai contoh epilepsi ), penyakit sistemik, dan intoksikasi atau reaksi. 3
putus obat maupun zat toksik. Penyebab delirium terbanyak terletak di luar
sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. Neurotransmiter yang dianggap
berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat Area yang terutama
terkena adalah formasio retikularis. 1 Formasi retikularis batang otak : daerah
utama yang mengatur PERHATIAN DAN KESADARAN, dan jalur utama yang
berperan dalam delirium adalah jalur TEGMENTAL DORSALIS, yang keluar
dari formasi retikularis mesensefalik ke tektum dan talamus.
Berbagai faktor yang menginduksi delirium : menyebabkan penurunan
aktivitas asetilkolin di otak.
Neurotransmiter lain yang berhubungan dengan delirium adalah : serotonin
dan glutamat.
Sinopsis Psikiatri Jilid I, Kaplan dan Sadock
7. apa ganggun utama dari organic mental disorder ?

Tanda utama Delirium : suatu gangguan kesadaran, biasanya terlihat bersamaan dengan gangguan
fungsi kognitif secara global.
Tanda lain yang merupakan gejala psikiatrik yg umum : kelainan mood, persepsi, dan perilaku.
Tanda lain yang merupakan gejala neurologis yang umum : tremor, asteriksis, nistagmus,
inkoordinasi, dan inkontinensia urin.
Kaplan dan Saddock.
8. apa etiologi dari organic mental disorder ?
Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan
jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat
dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat
disfungsi otak Disfungsi ini dapat primer seperti pada penyakit, cedera,
dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder,
seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak
sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh 4
PPDGJ II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan Gangguan
Mental Organik.Sindrom Otak Organik dipakai untuk menyatakan sindrom
(gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan etiologi. Gangguan
Mental Organik dipakai untuk Sindrom Otak Organik yang etiolognnya
(diduga) jelas Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun
berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya (reversibilitas) gangguan
jaringan otak atau Sindrom Otak Organik itu dan akan berdasarkan
penyebabnya, permulaan gejala atau lamanya penyakit yang
menyebabkannya. Gejala utama Sindrom Otak Organik akut ialah
kesadaran yang menurun (delirium )dan sesudahnya terdapat amnesia,
pada Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah demensia
DELIRIUM :
ETIOLOGI
Penyebab utama : panyakit sistem saraf pusat (contoh epilepsi), penyakit
sistemik (contoh gagal jantung), dan intoksikasi maupun putus dari agen
farmakologis atau toksik.

Jika dokter memeriksa pasien delirium : kita harus menganggap bahwa semua
obat yang digunakan oleh pasien mungkin BERHUBUNGAN dengan delirium.
Penyebab lain yang tersering : toksisitas dari banyak sekali medikasi yang
diresepkan yang mempunyai aktivitas ANTIKOLINERGIK (amitriptyline,
doxepim,thioridazine,dll). Padahal obat antikolinergik itu sendiri sering di
gunakan dalam psikiatrik.
Neurotransmiter utama yang berperan dalam delirium : ASETILKOLIN.
Daerah neuroanatomis utama : FORMASI RETIKULARIS.
Berbagai faktor yang menginduksi delirium : menyebabkan penurunan aktivitas
asetilkolin di otak.
Formasi retikularis batang otak : daerah utama yang mengatur PERHATIAN DAN
KESADARAN, dan jalur utama yang berperan dalam delirium adalah jalur
TEGMENTAL DORSALIS, yang keluar dari formasi retikularis mesensefalik ke
tektum dan talamus.
Neurotransmiter lain yang berhubungan dengan delirium adalah : serotonin dan
glutamat.
Penyebab lain : delirium yang diinduksi LITHIUM.
Pasien dengan konsentrasi lithium 1,5 mEq/L resiko delirium.
Onset pada pasien ini : letargi umum, kegagapan, dan fasikulasi otot
yang berkembang selama perjalanan beberapa hari sampai minggu.
Delirium ini membutuhkan waktu sampai 2 minggu untuk menghilang
bahkan setelah pemberian lithium dihentikan.
Dalam pemulihan : sering terjadi stupor dan kejang.
Pengobatan
:
menghentikan
lithium,
pengobatan
suportif,
pemeliharaan keseimbangan elektrolit, mempermudah ekskresi lithium.
Cara terbaik menghilangkan lithium dari tubuh : HEMODIALISIS.
Penyebab
Demensia mempunyai banyak penyebab tetapi demensia tipe Alzheimer
dann demensia vaskular secara bersama-sama berjumlah sebanyak 75 persen
dari semua kasus. Penyebab demensia lainnya yang disebutkan dalam DSM-IV
adalah penyakit Pick, penyakit Creutz-Feldt-Jakob, penyakit Huntington, penyakit
kinson, human immunodeficiency virus (HIV) dan trauma kepala.

Kaplan dan Saddock.

9. apa DD ?

DELIRIUM
Tanda utama Delirium : suatu gangguan kesadaran,
bersamaan dengan gangguan fungsi kognitif secara global.

biasanya

terlihat

Tanda lain yang merupakan gejala psikiatrik yg umum : kelainan mood, persepsi,
dan perilaku.
Tanda lain yang merupakan gejala neurologis yang umum : tremor, asteriksis,
nistagmus, inkoordinasi, dan inkontinensia urin.
Onset : mendadak (beberapa jam atau hari), perjalanan yang singkat,
berfluktuasi, dan perbaikan yang cepat jika factor penyebab diidentifikasi dan
dihilangkan.
Semua cirri di atas bervariasi pada tiap individu.
Delirium merupakan suatu SINDROM, bukan penyakit.
Sebab : banyak semua menyebabkan pola gejala yang sama yang
berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien dan gangguan kognitif.
Sebagian besar penyebab delirium terletak di luar sistem saraf pusat, contoh :
gagal ginjal atau hati.

EPIDEMIOLOGI.
Merupakan suatu gangguan yang umum.
10-15% pasien di bangsal bedah umum dan 15-25% pasien di bangsal medis
umum mengalami delirium di RS selama di rawat.
30% pasien ICU dan rawat jalan intensif dan 40-50% pasien yg dalam pemulihan
setelah pembedahan fraktur mengalami delirium.
20% pasien luka bakar berat dan 30% pasien AIDS mengalami delirium saat di
rawat di RS.
Penyebb delirium pasca operasi : stres pembedahan, jalur pasca operasi,
insomnia, medikasi nyeri,dll.
Faktor resiko utama delirium : USIA LANJUT.
30-40% pasien uasia lanjut yang di rawat di RS delirium .
faktor presdisposisi lain : usia muda (anak-anak), cedera otak yang telah ada
sebelumnya(demensia,vaskuler, tumor), riwayat delirium, ketergantungan
alkohol, diabetes, dll.
Adanya delirium menandakan PROGNOSIS BURUK.
Angka mortalitas tiga bulan pada pasien yang mengalami delirium : 50%.

ETIOLOGI
Penyebab utama : panyakit sistem saraf pusat (contoh epilepsi), penyakit
sistemik (contoh gagal jantung), dan intoksikasi maupun putus dari agen
farmakologis atau toksik.
Jika dokter memeriksa pasien delirium : kita harus menganggap bahwa semua
obat yang digunakan oleh pasien mungkin BERHUBUNGAN dengan delirium.
Penyebab lain yang tersering : toksisitas dari banyak sekali medikasi yang
diresepkan yang mempunyai aktivitas ANTIKOLINERGIK (amitriptyline,
doxepim,thioridazine,dll). Padahal obat antikolinergik itu sendiri sering di
gunakan dalam psikiatrik.
Neurotransmiter utama yang berperan dalam delirium : ASETILKOLIN.
Daerah neuroanatomis utama : FORMASI RETIKULARIS.
Berbagai faktor yang menginduksi delirium : menyebabkan penurunan aktivitas
asetilkolin di otak.
Formasi retikularis batang otak : daerah utama yang mengatur PERHATIAN DAN
KESADARAN, dan jalur utama yang berperan dalam delirium adalah jalur
TEGMENTAL DORSALIS, yang keluar dari formasi retikularis mesensefalik ke
tektum dan talamus.

Neurotransmiter lain yang berhubungan dengan delirium adalah : serotonin dan


glutamat.
Penyebab lain : delirium yang diinduksi LITHIUM.
Pasien dengan konsentrasi lithium 1,5 mEq/L resiko delirium.
Onset pada pasien ini : letargi umum, kegagapan, dan fasikulasi otot yang
berkembang selama perjalanan beberapa hari sampai minggu.
Delirium ini membutuhkan waktu sampai 2 minggu untuk menghilang bahkan
setelah pemberian lithium dihentikan.
Dalam pemulihan : sering terjadi stupor dan kejang.
Pengobatan : menghentikan lithium, pengobatan
keseimbangan elektrolit, mempermudah ekskresi
menghilangkan lithium dari tubuh : HEMODIALISIS.

suportif, pemeliharaan
lithium. Cara terbaik

DIAGNOSIS
Berdasarkan DSM IV
Tabel 10.2-2
Tabel 10.2-3
Tabel 10.2-4
Tabel 10.2-5
Tabel 10.2-6

PEMERIKSAAN FISIK DAN LABORATORIUM


Biasanya didiagnosis pada sisi TEMPAT TIDUR pasien dan ditandai oleh gejala2
yang tiba2.
Penggunaan status pemeriksaan MMSE, Mental Status Examination, Tes WajahTangan berguna dalam mencatat gangguan kognitif dan memberikan suatu
dasar yang digunakan untuk mengukur perjalanan klinis pasien.
Pemeriksaan fisik untuk petunjuk pada penyebab delirium tabel 10.2-7.
Pemeriksaan lab untuk pasien delirium :tes-tes standar dan pemeriksaan
tambahan yang diindikasikan oleh situasi klinis tabel 10.2-8
Pada EEG ; delirium menunjukkan perlambatan umum pada aktivitas dan dapat
berguna dalam MEMBEDAKAN delirium dari depresi atau psikosis.
EEG pasien delirium : daerah fokal hiperaktivitas.

GAMBARAN KLINIS
Gambaran kunci dari delirium : GANGGUAN KESADARAN.

Dalam DSM IV : penurunan kejernihan kesadaran terhadap lingkungan,


dengaan penurunan kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan, atau
mengalihkan perhatian.
Keadaan delirium mungkin didahului selama beberapa hari oleh perkembangan
kecemasan, mengantuk, insomnia, halusinasi transien, mimpi menakutkan di
malam hari, kegelisahan. jika ada pasien yang mengalami gejala2 ini, dokter
harus mengamatinya dengan cermat.
Pasien yan gpernah mengalami delirium, kemungkinan akan mengalami delirium
kembali dalam keadaan yang sama (REKUREN).
Kesadaran ( Arousal)
Terdapat DUA pola kelainan kesadaran.
1. HIPERAKTIVITAS , berhubungan dengan peningkatan kesiagaan. Biasanya
dialami oleh pasien yang delirium karena PUTUS ZAT, yang juga disertai oleh
tanda otonomik, seperti kemerahan kulit, pucat, berkeringat, takikardi, pupil
dilatasi, mual, muntah,dll.
2. PENURUNAN KESIAGAAN.
Terdapat pula pasien dengan campuran dari dua pola di atas.
Orientasi
Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang harus di uji.
Orientasi terhadap waktu sering hilang (meskipun pada delirium ringan)
Orientasi tempat dan orang (hilang pada delirium berat).
Orientasi terhadap diri sendiri jarang hilang.
Bahasa dan Kognisi
Sering terdapat kelainan bahasa.
Berupa : bicara melantur, tidak relevan, membungungkan, gangguan mengerti
pembicaraan. DSM IV ; dalam mendiagnosis tidak diperlukan adanya kelainan
bahasa karena orang bisu tidak dapat didiagnosis.
Fungsi kognisi dan ingatan terganggu.
Kemampuan untuk menyusun, mempertahankan, dn mengingat kenangan
mungkin terganggu, tetapi INGATAN JAUH masih dipertahankan.
Fungki kognisi menurun drastis.
Mungkin memiliki WAHAM yang tidak sistematik dan kadang2 PARANOID.
Persepsi
Pasien delirium tidak mampu membedakan STIMULI dan untuk MENYATUKAN
persepsi sekarang dengan pengalaman masa lalu mereka.
Dengan demikian pasien sering tertarik oleh stimuli yang tidak relevan atau
menjadi teragitasi jika dihadapkan informasi baru.
Sering mengalami HALUSINASI.

Halusinasi tersering : visual/auditoris, jarang : taktil/olfaktoris.


Sering juga mengalami ILUSI visualdan auditori.
Mood
Kelainan PENGATURAN mood.
Gejala tersering : kemarahan, kegusaran, rasa takut yang tidak beralasan.
Gejala lain : apati, depresi, dan euforia.
Beberapa pasien dengan cepat berpindah antara emosi-emosi di atas.
Gejala Penyerta
Gangguan TIDUR-BANGUN.
Tidur singkat danterputus-putus. Pasien sering mengalami eksaserbasi gejala
delirium tepat sebelum tidur di kenal dengan SUNDOWNING.
Gejala neurologis
Disfasia, tremor, asteriksis, inkoordinasi dan inkontinensia urin, dan tanda
neurologis fokal.

DIAGNOSIS BANDING
Delirium vs Demensia
Tabel 10.2-9
Delirium : enset tiba2, perubahan kognisi tidak stabil/berfluktuasi,kadang2
terjadi pada pasien demenesia (disebut PENGABURAN DEMENSIA/BECLOUDED
DEMENTIA)
Demensia : sebaliknya.
Delirium vs Psikosis/Depresi
Pada depresi :biasanya pasien berpura-pura delirium/buatan.
Pada delirium buatan : mereka biasanya mengungkapkan sifat berpura-pura dari
gejalanya dengan inkontinensia pada pemeriksaan statusmentalnya, dan EEG
dapat secara mudah memisahkan kedua diagnosis.
Pasien psikotik : memiliki episode perilaku yang sangat terdisorganisasi yang
mungkin sulit dibedakan dari delirium. Tapi umumnya halusinasi dan waham
pada pasien ini biasanya lebih konstan dan terorganisasi dengan baik.
Diagnosis Banding Lain :
gangguan disosiatif.

gangguan

psikotik

singkat,

skizofreniform,

dan

PERJALANAN DAN PROGNOSIS


Gejala PRODROMAL (misal kegelisahan dan ketakutan) dapat terjadi sehari
sebelum onset delirium.

Lalu gejala delirium berlangsung selama faktor penyebab ditemukan, walaupun


biasanya berlangsung kurang dari 1 minggu.
Setelah faktor penyebab hilang : gejala delirium hilang dalam waktu 3-7 hari,
beberapa gejala mungkin sampai 2 minggu.
Semakin lanjut delirium semakin LAMA menghilang
Ingatan mengenai apa yang dialami selama delirium, jika delirium telah berlalu,
biasanya HILANG-TIMBUL. Dan biasanya pasien menganggap sebagai
mimpiburuk atau pengalaman yang mengerikan yang hanya diingat samarsamar.
Sumber : Kaplan dan Saddock.
10.
apa penatalaksanaan dari skenario tsb ?
PENGOBATAN
Tujuan utama : mangobati gangguan dasar yang MENYEBABKAN
delirium.
Jika penyebabnya toksisitas antikolinergik, obatnya adalah :
physostigmine salicylate (antilirium) 1- 2mg intravena atau intra
muskuler dengan dosis ulang dalam 15 menit-30 menit.
Tujuan lain : memberi bantuan fisik, sensori dan lingkungan.
Bantuan fisik agar pasien tidak mengalami kecelakaan.
Pasien delirium : tidak boleh dalam lingkungan tanpa stimulasi
sensori atau stimulasi berlebihan.
Pengobatan Farmakologis
DUA gejala yang membutuhkan penanganan farmakologis :
PSIKOSIS dan INSOMNIA.
Obat psikosis : HALOPERIDOL (haldol). Dosis awal 2-10 mg
intramuskuler, di ulang dalam 1jam jika pasientetap teragitasi.
Setelah pasien tenang, indikasi oral dalam ciran konsentrat atau
bentuk tablet dimulai. Dua dosis oral harian harus mencukupi,
dengan duapertiga dosis diberikan sebelum tidur. Untuk mencapai
efek terapetik yang sama, dosis oral harus kira-kira 1,5x lebih
tinggi dibanding dosis parenteral. Dosis harian efektif total
haloperidol mungkin terentang dari 5 samapi 50 mg untuk
sebagian besar pasien delirium.
Obat lain : Droperidol
Obat INSOMNIA : golongan BENZODIAZEPIN dengan waktu paruh
pendek atau HYDROXYZINE (vistaril), 25-100 mg.
Golongan benzodiazepine dengan waktu paruh panjang
DIHINDARI.
Sumber : Kaplan dan Saddock.
11.

kriteria diagnostik organic mental disorder ?

A. DIAGNOSIS

Sinopsis Psikiatri Jilid I, Kaplan dan Sadock


12.

apa arti dari proses berfikir ?

PROSES BERFIKIR ialah suatu proses intra-psikik yang meliputi pengolahan dari
berbagai fikiran atau faham ,dengan jalan membayangkan
,mengkhayalkan,memahami,membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga
terjelma fikiran dan faham baru.
Bagi manusia proses berfikir merupakan hal yang penting karena melalui proses
berfikir itulah terjadi pengolahan dari pada berbagai siasat untuk menentukan
sikap dan tingkah laku kemudian.
Didalam proses berfikir itu diolah segala pengaruh dan kesan serta pengalaman
yang pernah diperoleh manusia , baik dalam interaksi psikososialmaupun yang
bersifat konstitusi atau organo biologik, sehingga terjelmalah suatu bentuk yang
lebih kompleks, lebih integratif dan bertaraf lebih tinggi.
PSIKIATRI II SIMTOMATOLOGI FK UNDIP

Anda mungkin juga menyukai