Anda di halaman 1dari 23

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT
karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad Shallallahualaihi wa sallam. Manusia istimewa
yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah
kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.

Terimakasih

untuk

para dosen yang telah memberikan tugas ini untuk kami sehingga kami dapat
mengambil hikmah atas diberikannya tugas ini. Kami selaku penulis
menyimpulkan bahwa tugas kelompok ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas kelompok ini dan
bermanfaat bagi kami semua sebagai penulis dan pembaca pada umumnya.
Dengan demikian kami selaku penulis makalah ini meminta maaf jika terdapat
kesalahan, tentunya kami memiliki kesalahan itu.
Terimakasih.

Purwokerto, 05 Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 3
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika...................................................................................................... 5
B. Pengertian Etika Profesi Keperawatan.................................................. 6
C. Kode Etik Keperawatan........................................................................ 6
D. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Keperawatan......................................... 7
E. Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI, ANA dan ICN ...................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 19
B. Saran.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah.


Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan professional diberikan
berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan
dilandasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan
antara perawat dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama
anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap
pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi,
bentuk pelayanannya bersifat humanistic, menggunakan pendekatan secara
holistic, dilaksankan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta
menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan
atau asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik, setiap perawat akan
memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan
tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan secara
sembarangan.
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik
yang mungkin mereka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik
profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan
hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik.

Standard perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh
asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi.
Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang
terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan
bertindak sebagai advokat klien.
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan
lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang
berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas
terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan.
Secara umum terdapat dua alasan terhadap pentingnya para perawat tahu
tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk memberikan
kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten
dengan prinsip-prinsip hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas.
Untuk itu dalam makalah ini akan di bahas tentang kode etik keperawatan
dan berbagai hal yang terkait dengan kode etik tersebut.

B. Rumusan Masalah

C.

1.

Bagaimana pengertian etika profesi keperawatan ?

2.

Bagaimana kode etik perawat ?

3.

Bagaimana tujuan dan fungsi kode etik perawat ?

4.

Bagaimana kode etik perawat menurut ICN, ANA dan PPNI ?

Tujuan.
1. Untuk mengetahui pengertian etika profesi keperawatan.
2. Untuk mengetahui kode etik perawat.
3. Untuk tujuan dan fungsi kode etik perawat.
4. Untuk mengetahui kode etik perawat menurut ICN, ANA dan PPNI

BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut
Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford Advanced Learners Dictionary of Curret
English, AS Hornby mengartikan etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral
atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi AARN (1996), etika berfokus pada
yang seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik atau buruk. Sedangkan
menurut Rowson, (1992).etik adalah Segala sesuatu yang berhubungan/alasan
tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk
memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang
sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan (Degraf,
1988). Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan dengan keputusan
moral menyangkut manusia (Spike lee, 1994). Menurut Websters The discipline
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation, ethics
offers conceptual tools to evaluate and guide moral decision making.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan
pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai,
kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal
ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan
ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia

sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan


bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika
keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.

B. Pengertian Etika Profesi Keperawatan

Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat,
kebiasaaan, perilaku, atau karakter. Sedangkan menurut kamus webster, etik
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara
moral. Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang
menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku
yang benar, yaitu :
1.

Baik dan buruk

2.

Kewajiban dan tanggung jawab (Ismani,2001).


Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum. Pertama, etik mengacu

pada metode penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas perilaku


manuia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika digunakan dalam acara ini, etik
adalah suatu aktifitas; etik adalah cara memandang atau menyelidiki isu tertentu
mengenai perilaku manusia. Kedua, etik mengacu pada praktek, keyakinan, dan
standar perilaku kelompok tertentu (misalnya : etik dokter, etik perawat).
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin yang berarti adat dan kebiasaan.
Pengertian moral adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang
merupakan standar perilaku dan nilai-nilai yang harus diperhatikan bila
seseorang menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal.
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta
menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu
bentuk perbuatan yang nyata.

C. Kode Etik Keperawatan

Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari bentuk


tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan praktek di bidang profesinya, baik yang berhubungan dengan
pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat, profesi dan diri sendiri.
Sedangkan kode etik keperawatan merupakan daftar perilaku atau bentuk
pedoman (panduan etik) prilaku profesi keperawatan secara professional (Aiken,
2003). Dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan adalah memberikan
perlindungan bagi pelaku dan penerima praktek keperawtan.
Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya sendiri
yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional maupun
internasional. (Rejeki, 2005). Konsep etik yang merupakan panduan profesi
merupakan tanggung jawab dari anggota untuk melaksanakannya. Profesi
keperawatan sebagai salah satu profesi yang professional dan mempunyai nilainilai atau prinsip moral dalam melakukan prakteknya maka kode etik sangatlah
diperlukan. Perawat sebagai anggota profesi keperawatan hendaknya menjalankan
kode etik keperawatan yang telah di buat dengan sebaik-baiknya dengan tetap
memegang teguh dan selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral profesionalnya.
(Misparsih,2005).
Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang
diharapkan benar-benar tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai pedoman
menumbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi anggota tentang hak-hak
yang diharapkan oleh orang lain. Anggota profesi mempunyai pengetahuan atau
keterampilan khusus yang dipergunakan untuk membuat keputusan yang
mempengaruhi orang lain. (Samporno, 2005).

10

Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai


implementasinya diwujudkan dalam asuhan praktik keperawatan. Perawat harus
membiasakan diri untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada sebagai
gambaran tanggungjawabnya dalam praktik keperawatan.

D. Tujuan dan Fungsi Kode Etik Keperawatan


Secara umum menurut Koizer (1992). Dikatakan bahwa tujuan kode etik
profesi keperawatan adalah meningkatkan praktek keperawatan dengan moral dan
kualitas dan menggambarkan tanggung jawab, akontabilitas serta mempersiapkan
petunjuk bagi anggotanya.
Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur prilaku moral
dalam keperawatan. Dalam menyusun alat pengukur ini keputusan diambil
berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku
moral perawat. (Suhaemi. 2002). Adanya penggunaan kode etik keperawatan,
organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka berfikir perawat untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat anggota tim
kesehatan lain dan kepada profesi.
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda
satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan,
kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar
tidak sama.

Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
5.

Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab


terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya

11

6.

Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan


apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema
etika dalam pekerjaan

7.

Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama


dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan
yang jahat dari anggota-anggota tertentu

8.

Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan


moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika
menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode
etik) profesi dalam pelayanannya

9.

Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan


integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi

10. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum
(atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik
profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi
profesinya
Sesuai tujuan tersebut diatas, perawat diberi kesempatan untuk dapat
mengembangkan etika profesi secara terusmenerus agar dapat menampung
keinginan dan masalah baru dan mampu menurunkan etika profesi keperawatan
kepada perawat-perawat muda. Disamping maksud tersebut, penting dalam
meletakkan landasan filsafat keperawatan agar setiap perawat dapat memahami
dan menyenangi profesinya.

E. Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI, ANA dan ICN

1.

Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI


Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai

pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan

12

yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi


perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat
selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik
dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan
Pinpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas
PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik keperawatan Indonesia
tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal yaitu:

a.

Bab 1: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab


perawat terhadap individu,keluarga, dan masyarakat.

b.

Bab 2: terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab


perawat terhadap tugasnya.

c.

Bab 3: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab


perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.

d.

Bab 4: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab


perawat terhadap profesi keperawatan.

e.

Bab 5: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab


perawat terhadap pemerintah,bangsa,dan tanah air.

a.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien


Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,

atau komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan


filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap
pelaksanaan

praktik

keperawatan,

dimana

inti

dari

filsafat

tersebut

adalah hak danmartabat manusia. Karena itu, fokus dari etika keperawatan
ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat, di perlukan peraturan tentang hubungan dengan perawat
dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

13

1)

Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman


pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu,keluarga,dan masyarakat.

2)

Perawat, dalam melaksanakan pengabdian di bidang keperawatan,


memelihara

suasana

lingkungan

budaya,adat

istiadat,

dan

yang

menghormati

kelangsungan

hidup

nilai-nilai

beragama

dari

individu,keluarga, dan masyarakat.


3)

Perawat,

dalam

melaksanakan

kewajibannya

terhadap

individu,keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas


sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4)

Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu,keluarga, dan


masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai
bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

b.

Tangung Jawab Perawat terhadap Tugas

1)

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang


tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat.

2)

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan


dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3)

Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan


keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.

14

4)

Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa


berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik dan agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

5)

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien


dalam

melaksanakan

tugas

keperawatan

serta

matang

dalam

mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan


tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

c.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Sejawat

Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
adalah sebagai berikut :
1)

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat


dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara
kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

2)

Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan


pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan
dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam bidang keperawatan.

15

d.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi Keperawatan

1)

Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya


secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah
ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.

2)

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan


dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

3)

Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan


dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan
pendidikan keperawatan.

4)

Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu


organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

e.

Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara

1)

Perawat

senantiasa

melaksanakan

ketentuan-ketentuan

sebagai

kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang


kesehatan dan keperawatan.
2)

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan


pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
dan keperawatan kepada masyarakat.

f.

Tujuan Kode Etik Keperawatan


Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat

dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya dapat menghargai dan


menghormati marabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah
sebagai berikut :

16

1)

Merupakan

dasar

dalam

mengatur

hubungan

antar-perawat,

klien/pasien, teman sebaya, masyarakat dan unsur profesi, baik dalam


profesi keperawatan sendiri maupun hubungannya dengan profesi lain
di luar profesi keperawatan.
2)

Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh


praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya.

3)

Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya


diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarkat.

4)

Merupakan dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar


dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional
keperawatan.

5)

Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai/pengguna tenaga


keperawatan akan pentingnya skap professional dalam melaksanakan
tugas praktik keperawatan.

g.

Fungsi Kode Etik Keperawatan

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
1)

Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat


diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2)

Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan


menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan
praktek etikal.

3)

Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang


harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai

17

advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai


teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4)

2.

Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Kode Etik Keperawatan Menurut ANA

Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA), terdapat 11


butir, diantaranya :
a.

Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat


kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah
kesehatannya.

b.

Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh


informasi yang bersifat rahasia.

c.

Perawat

melindungi

keselamatannya

klien

terancam

dan
oleh

publik
praktek

bila

kesehatan

seseorang

yang

dan
tidak

berkompoten, tidak etis atau illegal.


d.

Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan


perawatan yang dijalankan masing-masing individu

e.

Perawat memelihara kompetensi keperawatan.

f.

Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan


kompetensi

dan

kualifikasi

individu

sebagai

kriteria

dalam

mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan


kegiatan keperawatan kepada orang lain.
g.

Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan


pengetahuan profesi.

h.

Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan


meningkatkan standar keperawatan.

18

i.

Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan


membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.

j.

Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik


terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan
integritas perawat.

k.

Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga


masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public.

3.

Kode Etik Keperawatan Menurut ICN.

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London
dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
a.

Tanggung jawab utama perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah


timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
1) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagaitempat adalah
sama.
2) Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak
asasimanusia.
3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

19

b.

Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai


dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas,
perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai
nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya.
Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat
memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang berkepentingan atau
pengadilan.
c.

Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan


standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.
Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai
dengan standar profesi keperawatan.

d.

Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan


dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

e.

Perawat dan sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.

20

f.

Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar


praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan
secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan
praktik keperawatan.

21

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Keperawatan

sebagai

suatu

profesi

bertanggung

jawab

dan

bertanggunggugat atas pelayanan / asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh


sebab itu pemberian pelayanan / asuhan keperawatan harus berdasarkan pada
landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan keperawatan di Indonesia
sangat di perlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat
masih sulit dilaksanalan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih
belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk teknisnya.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang dapat di
pertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan
di dalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku
manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk
didalamnya bagai mana nilai-nilai moral dalam profesikeperawatan. Penerapan
nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi
dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang, demikian juga
sebagai pasien penerima asuhan keperawatan mempunyaihak yang sama
walaupun sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Keduaduanya mempunyai hak dan kewajiban sesuai posisinya.
Etika merupakan pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral,
sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk
suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang.
Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika

22

merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai
manusia sebagai dasar prilakunnya.

B.

Saran
1.

Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan


dapat dipertanggung jawabkan.

2.

Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan


sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima
praktek keperawatan

3.

Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara
baik dilapangan.

4.

Keputusan etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan


dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik
disetiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang
mengawasi dan mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek
keperawatan.

5.

Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan


dan bila perlu diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika
keperawatan secara periodic dan tidak terbatas.

6.

Penyelesaian yang terbaik bila terdapat kasus etik, seperti pada kasus
Ny.M, penting adanya bentuk koordinasi dan kolaborasi yang jelas
antara tim pengelola pasien dan kasus tersebut dapat diselesaikan
didalam tim/komite etik yang ada di Rumah Sakit bersangkutan.

23

DAFTAR PUSTAKA
Craven & Hirnle. (2000). Fundamentaks of nursing. Philadelphia. Lippincrott.
Canadian Nurses Association (1999). Code of Ethics. For Registered
Nurses:Otawa, Canada: CNA.
Huston, C.J, (2000). Leadership Roles and Management Functions in
Nursing; Theory and Aplication; third edition: Philadelphia: Lippincott.
Husted Gladys L. (1995). Ethical Decision Making in Nursing, 2nd ed, St.Louis:
Mosby.
Ismani, Nila. Etika Keperawatan.Jakarta : Widya Medika,2001.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and
practices. Philadelphia. Addison Wesley.
Leah curtin & M. Josephine Flaherty (1992). Nursing Ethics; Theories and
Pragmatics: Maryland: Robert J.Brady CO.
Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan,
lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI
Staunton, P and Whyburn, B. (1997). Nursing and the law. 4th ed.Sydney:
Harcourt.
Suhaemi, mimin. 2004. Etika Kepeawatan Aplikasi pada Praktik. Jakarta : EGC.
Tonia, Aiken. (1994). Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2nd Ed.
Philadelphia. FA Davis.
http://phiephie3nurse.blogspot.co.id/2014/04/kode-etik-perawat.html

Anda mungkin juga menyukai