Anda di halaman 1dari 11

DS Resiko tinggi Keterbatasan

Klien mengatakan terhadap penglihatan.


penglihatan kabur seperti cidera.
berawan, padahal sudah
menggunakan kaca mata
plus 1 dan minus 2.5
pada orbita dextra dan
sinistra
Kemungkinan klien
mengatakan kesulitan
untuk beraktivitas
Kemungkinan klien
mengatakan
penglihatannya tidak
jelas
Kemungkinan klien
mengatakan jika melihat
sesuatu berbayang-
bayang/menjadi dua
bayangan
6 DS : Risiko infeksi. Prosedur
Kemungkinan klien invasif
mengatakan badannya (operasi
panas sehabis operasi katarak).
beberapa hari kemudian
DO :
Vital sign :
a) TD : 140/90 mmHg
b) N: 84x/menit
c) T :37,4 0c
d) RR: 24x/menit
7 DS : Resiko ketidak kurang
Kemungkinan klien efektifan pengetahu
mengatakan tidak tahu penatalaksanaa kurang
dengan cara perawatan n regimen sumber
luka post operasi. terapeutik. pendukung
Kemungkinan klien
mengatakan berasal dari
keluarga kurang mampu.
DO :
Kemungkinan klien dan
keluarganya tampak
masih bingung dengan
perawatan luka post
operasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tanggal Tanggal
ditemukan Teratasi
1. Gangguan persepsi sensori-perseptual 12 05 / 2013 15 05 / 2013
penglihatan b.d Gangguan penerimaan
sensori/status organ indera ditandai dengan
menurunnya ketajaman.
2. Ansietas b.d Perubahan pada status kesehatan. 12 05 / 2013 15 05 / 2013
3. Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi 12 05 / 2013 12 05 / 2013
tentang penyakit
4. Nyeri b.d Luka pasca operasi. 15 05 / 2013 18 05 / 2013
5. Resiko tinggi terhadap cidera b.d Keterbatasan 15 05 / 2013 18 05 / 2013
penglihatan.
6. Risiko infeksi b.d Prosedur invansif ( operasi 15 05 / 2013 18 05 / 2013
katarak )
7. Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan 15 05 / 2013 18 05 / 2013
regimen terapeutik b.d kurang pengetahuan,
kurang sumber pendukung.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


N Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
o. Keperawat
an
1. Gangguan Setelah Mengenal 1. Kaji ketajaman 1. Kebutuhan
persepsi dilakukan gangguan sensori penglihatan, catat tiap individu
sensori- tindakan danber apakah satu atau dan pilihan
perseptual keperawat kompensasi dua mata terlibat. intervensi
2. Orientasikan klien
penglihatan an selama terhadap bervariasi
tehadaplingkungan.
b.d 3x24 jam perubahan. sebab
3. Observasi tanda-
Gangguan diharapka kehilanganpen
tandadisorientasi.
penerimaan n masalah Mengidentifikasi/ 4. Pendekatan dari glihatan terjadi
sensori/statu presepsi memperbaiki sisi yangtak lambatdan
s organ sensori potensial bahaya dioperasi, progresif.
dalam 2. Memberikan
indera penglihata bicaradengan
lingkungan. peningkatanke
ditandai n teratasi menyentuh.
5. Ingatkan klien nyamanan dan
dengan
menggunakan kekeluargaan,
menurunnya
kacamata katarak menurunkan
ketajaman
yang tujuannya cemas dan
penglihatan.
memperbesar disorientasipas
kurang lebih 25%, ca operasi.
3. Terbangun
penglihatan perifer
dalam
hilang.
6. Letakkan barang lingkungan
yang yang tidak
dibutuhkan/posisi dikenal dan
bel pemanggil mengalamikete
dalam rbatasan
jangkauan/posisi penglihatandap
yang sehat. at
mengakibatkan
kebingungan
terhadap orang
tua.
4. Memberikan
rangsangsensor
i tepat
terhadapisolasi
dan
menurunkanbi
ngung.
5. Perubahan
ketajaman
dankedalaman
persepsi dapat
menyebabkan
bingung
penglihatan
dan
meningkatkan
resiko cedera
sampai pasien
belajar untuk
mengkompens
asi.
6.
Memungkinka
n
pasienmelihat
objek lebih
mudah dan
memudahkan
panggilan
untuk
pertolongan
biladiperlukan.
2. Ansietas b.d Setelah Pasien 1. Kaji tingkat 1. Derajat
Perubahan dilakukan mengungkapkan kecemasan pasien kecemasan
pada status tindakan dan dan catat adanya akan
kesehatan. keperawat mendiskusikan tanda- tanda verbal dipengaruhi
an selama rasa dan nonverbal. bagaimana
2. Beri kesempatan
3x24 jam cemas/takutnya. informasi
pasien untuk
diharapka Pasien tampak tersebut
rileks tidak mengungkapkan
n : tidak diterima oleh
tegangdan isipikiran dan
terjadi melaporkan perasaan takutnya. individu.
3. Observasi tanda 2.
kecemasan kecemasannya
vital Mengungkapka
pada klien berkurang sampai
danpeningkatan n rasa takut
dan tidak pada tingkat dapat
respon fisik pasien. secara terbuka
ada diatasi.
4. Beri penjelasan
dimana rasa
perubahan
pasien tentang
takut dapat
status
prosedur tindakan
ditujukan.
kesehatan.
operasi, 3. Mengetahui
harapandan respon
akibatnya. fisiologis yang
5. Lakukan orientasi
ditimbulkan
danperkenalan
akibat
pasienterhadap
kecemasan.
ruangan,petugas, 4. Meningkatkan
dan peralatanyang pengetahuan
akan digunakan. pasien dalam
6. Beri penjelasan
rangka
dansuport pada
mengurangi
pasien padasetiap
kecemasan dan
melakukan
kooperatif.
prosedurtindakan. 5. Mengurangi
kecemasan dan
meningkatkan
pengetahuan.
6. Mengurangi
perasaan
takutdan
cemas.
3. Kurang Setelah Klien 1. Kaji informasi 1. meningkatkan
pengetahua dilakukan menyatakan tentang kondisi pemahaman
n b.d tindakan pemahaman individu, prgnosis, dan
Kurang keperawat mengenai tipe prosedur/lensa. meningkatkan
2. Informasikan
informasi an selama kondisi/proses kerja sama
pasien untuk
tentang 3x24 jam penyakit & dengan
menghindari tetes
penyakit. diharapka pengobatan. mata yang dijual perawat.
2. Dapat bereaksi
n: bebas.
3. Tekankan silang/campur
Klien
pentingnya dengan obat
lebih
evaluasi perawatan yang diberikan.
mengerti
3. pengawasan
rutin. Beri tahu
akan
periodik
untuk melaporkan
penyakitn
menurunkan
penglihatan
ya
risiko
berawan.
4. Anjurkan pasien komplikasi
menghindari serius.
4. aktivitas yang
membaca,
menyebabkan
berkedip;
mata
mengangkat berat,
lelah/regang,
mengejan saat
manuver
defekasi,
Valsalva, atau
membongkok pada
meningkatkan
panggul, meniup
TIO dapat
hidung.
mempengaruhi
hasil bedah dan
mencetuskan
perdarahan.
4. Nyeri b.d Setelah Nyeri berkuran. 1. Dorong pasien 1. Nyeri
Luka pasca dilakukan Klien terlihat untuk melaporkan dirasakan
operasi. tindakan lebih rileks tipe, lokasi dan dimanifestasik
keperawat intensitas nyeri, an dan
an selama rentang skala. ditoleransi
2. Pantau TTV.
3x24 jam secara
3. Berikan tindakan
diharapka individual.
kenyamanan.
2. Kecepatan
n : nyeri 4. Beritahu pasien
jantung
berkurang, bahwa wajar saja ,
biasanya
hilang dan meskipun lebih
meningkat
terkontrol. baik untuk
karena nyeri.
meminta analgesik
segera setelah 3. meningkatkan
ketidaknyamanan relaksasi.
4. adanya nyeri
menjadi
menyebabkan
dilaporkan.
tegangan otot
Kolaborasi : yang
5. Berikan obat menggangu
sesuai indikasi sirkulasi
memperlambat
proses
penyembuhan
dan
memperberat
nyeri.
5. Rasionalisasi :
Untuk
mengontrol
nyeri adekuat
dan
menurunkan
tegangan.
5. Resiko Setelah Menyatakan 1. Diskusikan apa 1. Membantu
tinggi dilakukan pemahaman yang terjadi pada mengurangi
terhadap tindakan factor yang pascaoperasi rasa takut dan
cidera b.d keperawat terlibat dalam tentang nyeri, meningkatkan
Keterbatasa an selama kemungkinancede pembatasan kerja sama
n 3x24 jam ra aktivitas, dalam
penglihatan. diharapka Mengubah penampilan, pembatasan
n : cedera lingkungan sesuai balutan mata. yang
indikasi untuk 2. Beri pasien posisi
dapat diperlukan.
meningkatkan bersandar, kepala 2. Istirahat hanya
dicegah
keamanan tinggi atau miring beberapa menit
ke sisi yang tak sampai
sakit sesuai beberapa jam
keinginan. pada bedah
3. Batasi aktivitas rawat jalan
seperti atau menginap
menggerakkan semalam bila
kepala tiba-tiba, terjadi
menggaruk mata, komplikasi.
membongkok. Menurunkan
4. Ambulasi dengan
tekanan pada
bantuan; berikan
mata yang
kamar mandi
sakit,
khusus bila sembuh
meminimalkan
dari anastesi.
risiko
perdarahan
atau stres pada
jahitan/jahitan
terbuka.
3. Menurunkan
stres pada area
operasi/menuru
nkan TIO.
4. Memerlukan
sedikit
regangan
daripada
penggunaan
pispot, yang
dapat
meningkatkan
TIO.
6. Risiko Setelah Tidak ada tanda- 1. Diskusikan 1. Menurunkan
infeksi b.d dilakukan tanda infeksi pentingnya jumlah bakteri
efek tindakan seperti kemerahan mencuci tangan pada tangan,
samping keperawat dan iritasi. sebelum mencegah
prosedur an selama menyentuh / kontaminasi
invasive. 3x24 jam mengobati mata. area operasi.
2. Gunakan / 2. Tekhnik
diharapka tunjukkan tekhnik aseptik
n : tidak yang tepat untuk menurunkan
terjadi membersihkan bola resiko
infeksi. mata. penyebaran
3. Tekankan
bakteri dan
pentingnya tidak
kontaminasi
menyentuh /
silang.
menggaruk mata 3. Mencegah
yang dioperasi. kontaminasi
4. Berikan obat
dan kerusakan
sesuai indikasi.
sisi operasi.
4. Digunakan
Kolaborasi : untuk
5. Berikan obat menurunkan
sesuai indikasi. inflamasi.
5. Sediaan
topikal
digunakan
secara
profilaksis,
dimana terapi
lebih
diperlukan bila
terjadi infeksi.
7. Resiko Setelah Klien mampu 1. Kaji tingkat 1. Sebagai
ketidakefekt dilakukan mengidentifikasi pengetahuan pasien modalitas
ifan tindakan kegiatan tentang perawatan dalam
penatalaksa keperawat keperawatan paska hospitalisasi. pemberian
2. Terangkan cara
naan an selama rumah (lanjutan) pendidikan
penggunaan obat-
regimen 3x24 jam yang diperlukan kesehatan
obatan.
terapeutik diharapka Keluarga tentang
3. Berikan
b.d kurang n: menyatakan siap perawatan di
kesempatan
pengetahua perawatan untuk rumah.
bertanya.
2. Klien mungkin
n, kurang rumah mendampingi 4. Tanyakan kesiapan
mendapatkan
sumber berjalan klien dalam klien paska
pendukung. efektif. melakukan hospitalisasi. obat tetes atau
5. Identifikasi
Yang perawatan salep(topical).
kesiapan keluarga 3. Meningkatkan
ditandai
dalam perawatan rasa percaya,
dengan,
diri klien paska rasa aman, dan
pertanyan
hospitalisasi. mengeksploras
atau
6. Terangkan i pemahaman
peryataan
berbagai kondisi serta hal-hal
salah
yang perlu yang mungkin
konsepsi,
dikonsultasikan. belum
tak akurat
dipahami.
mengikuti
4. Respon verbal
instruksi,
untuk
terjadi
meyakinkan
komplikasi
kesiapan klien
yang dapat
dalam
dicegah
perawatan
hospitalisasi.
5. Kesiapan
keluarga
meliputi orang
yang
bertanggung
jawab dalam
perawatan,
pembagian
peran dan
tugas serta
penghubung
klien dan
institusi
pelayanan
kesehatan.
6. Kondisi yang
harus segera
dilaporkan :
Nyeri pada dan
disekitar mata,
sakit kepala
menetap.
Setiap nyeri
yang tidak
berkurang
dengan obat
pengurang
nyeri.
Nyeri disertai
mata merah,
bengkak, atau
keluar cairan :
inflamasi dan
cairan dari
mata.
Nyeri dahi
mendadak.
Perubahan
ketajaman
penglihatan,
kabur,
pandangan
ganda, selaput
pada lapang
penglihatan,

Anda mungkin juga menyukai