A. Definisi
Flu Burung adalah penyakit menular yang
E. Patofisiologi
1. Flu burung
Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas.
Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus
ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur
menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup
oleh manusia. Penularan pada manusia karena kontak
langsung, melalui kendaraan yang mengangkut
binatang itu, di kandang terdapat alat-alat peternakan,
melalui pakaian, dan pada saat jual beli ayam hidup di
pasar.
Makin banyak virus itu tereplikasi, makin banyak pula
produksi sitokin-protein dalam tubuh yang memicu
peningkatan respons imunitas dan berperan penting
dalam peradangan. Sitokin yang membanjiri aliran
darah karena virus yang bertambah banyak, justru
melukai jaringan tubuh (efek bunuh diri).
2. Flu babi
Virus masuk melalui saluran pernafasan atas
kemungkinan lewat udara. Virus menempel pada
trachea dan bronchi dan berkembang secara cepat
yaitu dari 2 jam dalam sel epithel bronchial hingga
24 jam pos infeksi. Hampir seluruh sel terinfeksi
virus dan menimbulkan eksudat pada bronchiol.
Infeksi dengan cepat menghilang pada hari ke 9 .
Lesi akibat infeksi sekunder dapat terjadi pada
paru-paru karena aliran eksudat yang berlebihan
dari bronkhi. Lesi ini akan hilang secara cepat
tanpa meninggalkan adanya kerusakan.
PENULARAN
1.Unggas ke unggas, unggas ke manusia
2.Melalui udara yg tercemar virus H5N1 yg
berasal dari :
a. Kotoran / sekreta burung / unggas yg
menderita flu burung
b.Penularan dr unggas kemanusia jg tjd jika
manusia tlh menghirup udara yg
mengandung virus flu burung atau kontak
langsung dgn unggas yg terinfeksi flu burung
c. Penularan dari manusia kemanusia belum
ada bukti
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan Serologi
2. Pemeriksaan PCR ( polymerase chain
reaction )
3. Darah lengkap (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit,
LED, Diff count).
4. Kimia Darah (SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin).
5. AGD
6. Pemeriksaan mikrobiologi bakteri gram.
7. Deteksi Antigen.
8. Pemeriksaan Radiologi.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Masyarakat Umum
Menjaga daya tahan tubuh
Tidak mengimpor daging ayam dari tempat
yang diduga terkena wabah avian flu .
Mengolah produk unggas dengan cara yang
benar
Pengamatan kesehatan pasif bagi yg berisiko
tinggi / terpapar dan keluarga jika ada gejala
gangguan pernapasan, flu dan infeksi mata
harus ke fasilitas kesehatan.
Golongan rentan ( anak-anak, lanjut usia,
penderita jantung, paru kronik ) agar
menghindari tempat terjangkit.
II KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pola Persepsi kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
2. Pola Nutrisi Metabolik
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas dan Latihan
5. Pola Tidur dan Istirahat
6. Pola Persepsi Kognitif
7. Pola persepsi dan Konsep Diri
8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
9. Pola Reproduksi Seksual
10.Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
11.Pola Nilai dan Sistem Kepercayaan
B. Diagnosa keperawatan
1.Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
virus influenza tipe A
2.Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
gangguan pengiriman oksigen.
3.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan penumpukan secret.
4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan tubuh.
5.Gangguan pola tidur berhubungan dengan sulit
bernapas.
6.Intoleransi beraktivitas berhubungan dengan
insufisiensi oksigenisasi untuk aktivitas dan latihan.
7.Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit
dan penatalaksanaan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
C. Rencana Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
influenza tipe A.
Tujuan : Hipertermi teratasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
Intervensi :
a. Beri kompres hangat.
b. Observasi TTV tiap 4 jam.
c. Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih
d. Anjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis dan
menyerap keringat.
e. Berikan lingkungan yang tenang, sirkulasi yang memadai
dan temperatur lingkungan yang sesuai dengan suhu tubuh
pasien.
f. Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian therapy
antipiretik.
D. Perencanaan Pulang
1. Jelaskan tentang perjalanan penyakit dan tanda-tanda
terjangkit flu burung maupun flu babi serta cara
pencegahannya.
2. Informasikan kepada pasien dan keluarga mengenai hasil
akhir dari pemeriksaan laboratorium dan foto toraks.
3. Informasikan mengenai cara pencegahan dan tempat yang
memiliki resiko tinggi untuk penyebaran flu burung maupun
flu babi.
4. Informasikan kepada pasien dan keluarga untuk kontrol
1minggu setelah pulang atau datang setiap saat bila dirasa
ada keluhan.
5. Jelaskan kepada paien dan keluarga tentang tata cara
minum obat/terapi yang dibawa pulang.
6. Ajarkan teknik mencuci tangan yang baik dan benar.
7. Informasikan mengenai diet dan intake nutrisi sesuai kontra
indikasi.
8. Bekali pasien dengan surat keterangan yang
memberitahukan bahwa yang bersangkutan saat ini bukan
pengidap /sembuh dari penyakit flu burung maupun flu babi.