Anda di halaman 1dari 65

KERJA PRAKTEK SS 141320

DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN


SIPIL KOTA SURABAYA

Disusun Oleh :
Andriana Yoshinta H
Vinondang M.G.A Sinaga

NRP 1313 100 015


NRP 1313 100 131

Dosen Pembimbing
Dr. Drs. I Nyoman Latra, MS.

Program Studi S1 Jurusan Statistika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2016

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PROGRAM STUDI S1 STATISTIKA
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA SURABAYA

Disusun Oleh :
Andriana Yoshinta H
Vinondang M.G.A Sinaga

NRP 1313 030 040


NRP 1313 030 068

Dosen Pembimbing
Dr. Drs. I Nyoman Latra, MS.

Program Studi S1 Jurusan Statistika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2016

LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL Kota Surabaya
Surabaya, Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Jurusan Statistika FMIPA ITS

Dr. Drs. I Nyoman Latra, MS.


NIP. 19620603 198701 2 001

Ketua Jurusan Statistika FMIPA ITS

Drs. Soehartono
NIP. 19620408 198701 1 001

ii

LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT. PERTAMINA (Persero) MOR V Surabaya
Surabaya, Agustus 2015
Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing Kerja Praktek Lapangan

Antonius Rachmadi, SE, MM.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota


Surabaya

Joseph

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan hikmat Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan LAPORAN KERJA PRAKTEK PROGRAM
STUDI DIPLOMA III STATISTIKA di PT. PERTAMINA
(Persero) MOR V Surabaya Provinsi Jawa Timur dengan
baik dan lancar.
Penulis menyadari mulai dari pelaksanaan sampai
berakhirnya kerja praktek serta laporan kerja praktek ini tidak
lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini, dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Setiawan, MS. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberi arahan hingga terselesaikannya laporan
kerja praktek ini.
2. Dr. Muhammad Mashuri, MT. selaku Ketua Jurusan
Statistika ITS.
3. Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT. selaku Ketua Prodi
DIII Jurusan Statistika ITS.
4. Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si. selaku Sekretaris Prodi DIII
Jurusan Statistika ITS.
5. Bapak Abdul Kholik, selaku petugas tata usaha yang
membantu kelancaran administrasi kerja praktek Prodi DIII
Jurusan Statistika ITS.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Statistika ITS yang
telah membantu dalam terselesaikannya laporan kerja
praktek ini.
7. Bapak Iin Febrian selaku Manajer Fungsi Petrochemical
Trading PT. PERTAMINA (Persero) MOR V di Surabaya.
8. Bapak Aboe Bakar, Bapak Krishna Aditya Rachman dan
Bapak Perdana Juliansyah selaku pembimbing kerja praktek
yang memberikan arahan dan bimbingan selama kerja
praktek.
iv

9.

Seluruh pihak di PT. PERTAMINA (Persero) MOR V yang


telah ramah dan sangat membantu selama praktek, serta
menjelaskan informasi yang diperlukan.
10. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan doa,
kasih sayang, dukungan serta bimbingannya.
11. Teman-teman angkatan 2013 dan semua pihak yang telah
membantu dalam keberhasilan kegiatan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu memberkati.
12. Seluruh pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Laporan Kerja
Praktek ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran membangun akan sangat membantu Penulis untuk
memperbaikinya di masa yang akan datang. Semoga Laporan
Kerja Praktek ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
pengetahuan bagi semua pihak.

Surabaya, Agustus 2015

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum .................................................. 2
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................. 2
1.3 Manfaat ....................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 PT. PERTAMINA (Persero) ...................................... 5
2.2 Visi dan Misi PT. PERTAMINA (Persero) ................ 6
2.2.1 Visi ................................................................... 6
2.2.2 Misi .................................................................. 6
2.3 Petrochemical Trading ............................................... 6
2.3.1 Struktur Organisasi ........................................... 6
2.3.2 Proses Bisnis Petrochemical Trading .............. 8
2.3.3 Produk Petrochemical Trading ........................ 8
2.3.4 Mekanisme Penjualan Produk Petrochemical.. 9
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek ......................................... 11
3.2 Metode Penyelesaian Tugas ....................................... 13
3.3 Tinjauan Statistika ...................................................... 13
3.3.1 Ukuran Pemusatan Data ................................ 13
3.3.2 Ukuran Penyebaran Data ............................... 14
3.4 Tinjauan Non Statistika .............................................. 15
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Penjualan Produk Bitumen ........................... 17

vi

4.1.1 Analisis Data Penjualan Produk Bitumen Per


Tahun................................................................ 17
4.1.2 Analisis Data Penjualan Produk Bitumen
berdasarkan Region .......................................... 18
4.2 Analisis Penjualan Produk Special Chemial .............. 19
4.2.1 Analisis Data Penjualan Produk Special Chemial
Per Tahun ......................................................... 20
4.2.2 Analisis Data Penjualan Produk Special Chemial
berdasarkan Region .......................................... 21
4.3 Analisis Penjualan Produk Aromatic dan Olefin ........ 22
4.3.1 Analisis Data Penjualan Produk Aromatic dan
Olefin Per Tahun .............................................. 23
4.3.2 Analisis Data Penjualan Produk Aromatic dan
Olefin berdasarkan Region ............................... 24
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................. 27
5.2 Saran ........................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3

Rincian Kegiatan Kerja Praktek ......................... 11


Penjualan Bitumen .............................................. 17
Penjualan Special Chemical................................ 20
Penjualan Aromatic dan Olefin ........................... 23

viii

(halaman ini sengaja dikosongkan)

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6

Bagan Struktur Petrochemical Trading ......... 7


Bagan Struktur Petrochemical Trading
MOR V .......................................................... 7
Bagan Proses Bisnis Fungsi
Petrochemical Trading.................................. 8
Bagan Mekanisme Penjualan Produk
Petrochemical Trading .................................. 9
Plot Penjualan Bitumen Tahun
2011-2014 ...................................................... 18
Grafik Penjualan Bitumen berdasarkan
Region............................................................ 19
Plot Penjualan Special Chemical Tahun
2011-2014 ...................................................... 21
Grafik Penjualan Special Chemical
berdasarkan Region ....................................... 22
Plot Penjualan Aromatic dan Olefin Tahun
2011-2014 ...................................................... 24
Grafik Penjualan Aromatic dan Olefin
berdasarkan Region ....................................... 24

(halaman ini sengaja dikosongkan)

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjualan Produk Bitumen Fungsi
Petrochemical Trading Tahun 2011-2014 .......... 31
Lampiran 2 Karakteristik Penjualan Produk
Tahun 2011-2014 ................................................ 32
Lampiran 3 Surat Keterangan Penerimaan Kerja Praktek ....... 33
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek .............. 34
Lampiran 5 Bukti Kegiatan di Perusahaan .............................. 35
Lampiran 6 Bukti Pembimbingan Kerja Praktek .................... 40

xii

(halaman ini sengaja dikosongkan)

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya
adalah dinas yang memiliki tugas pokok penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kependudukan, pencatatan
sipil, dan transmigrasi. Empat bidang yang terdapat di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya adalah bidang
pendaftaran penduduk, bidang perencanaan dan perkembangan
kependudukan, bidang pencatatan sipil, serta bidang data dan
informasi. Pada Dinas Kependudukan dan atatan Sipil study analisis
tentang kependudukan tentunya sangat dibutuhkan. Salah satu ilmu
yang mempelajari tentang analisis kependudukan adalah ilmu
statistika.
Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
merupakan salah satu institusi di Indonesia yang bertujuan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dengan mendidik
mahasiswa agar dapat memiliki kepribadian yang mantap,
menguasai dan mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) dalam dunia kerja serta memiliki intelegensi yang tinggi
untuk kemajuan dan kesejahteraan negara. Adapun salah satu tujuan
Jurusan Statistika didirikan adalah menghasilkan lulusan yang
berbudi luhur, unggul dalam bidang statistika dan penerapannya,
berkepribadian mantap dan mandiri, mempunyai kemampuan
professional dan etika profesi, memiliki integritas dan tanggung
jawab yang tinggi, mempunyai kemampuan untuk mengembangkan
diri dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Statistika
diterapkan di berbagai bidang antara lain bidang ekonomi dan bisnis,
industri, komputasi, sosial pemerintahan, dan lingkungan kesehatan.
Penerapan ilmu Statistika di berbagai bidang diharapkan dapat
mendukung pembangunan Indonesia di berbagai sektor melalui
proses penelitian.
Kompleksnya data, kontinyuitas perubahan data, analisis dan
evaluasi data yang terdapat pada Dinas Kependudukan dan

2
Pencatatan Sipil Kota Surabaya dapat menggunakan ilmu statistika,
seperti analisis data. Dengan fasilitas ilmu statistik permasalahan
tersebut akan dapat diselesaikan. Oleh karena itu, diajukan
permohonan Kerja Praktek di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Surabaya. Selain dapat melakukan pengolahan dan
analisis data di bidang kependudukan.
1.2

Tujuan
Kerja Praktek (KP) yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan
Statistika FMIPA ITS memiliki beberapa tujuan yang dirumuskan ke
dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut ini adalah tujuan
umum dan tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktek.
1.2.1 Tujuan Umum
Beberapa tujuan umum yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut.
1.
Mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja.
2.
Mendapatkan pengalaman dalam hal berinteraksi dengan
masyarakat secara langsung.
3.
Belajar mengenai pelayanan publik dan mengetahui
perilaku masyarakat secara umum.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan secara khusus dari pelaksanaan kerja praktek ini
adalah mengolah data Demografi Kota Surabaya pada tahun 20122015.
1.3

Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja
praktek ini adalah sebagai berikut.
1.
Manfaat Bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surabaya.
Adanya kerja sama secara langsung antara Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya dengan
dunia pendidikan, khususnya Jurusan Statistika ITS,
Surabaya.

3
2.

3.

Manfaat Bagi Mahasiswa


Kerja Praktek dapat membantu menerapkan ilmu statistika
yang diperoleh ke dalam praktik secara nyata di dunia kerja
dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa mengenai dunia
kerja. Mahasiswa dapat belajar pelayanan publik dan
mengetahui perilaku masyarakat secara umum.
Manfaat Bagi Jurusan Statistika ITS
Mampu menjalin kerja sama secara langsung dengan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya sebagai
salah satu instansi yang menerapkan dasar aplikasi ilmu
statistika.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1

Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bedasarkan azas
otonomi dan tugas pembantuan di bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil. Dalam menyelenggarakan tugas yang tercantum
pada Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 8 Tahun 2008 Pasal
101, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga mempunyai
fungsi sebagai berikut.
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan
catatan sipil.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 101.
4. Pengelolaan ketatausahaan Dinas.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Adapun kegiatan yang dilakukan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil dalam mencapai tugas dan fungsinya adalah
meningkatkan pelayanan publik dalam bidang kependudukan dan
pencatatan sipil, meningkatkan layanan informasi kependudukan,
tersedianya
laporan
perkembangan
dan
pengendalian
kependudukan, kelancaran pelaksanaan tertib administrasi
perkantoran, dan tersedianya data kependudukan Kota Surabaya.
Dengan tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Surabaya adalah meningkatkan pelayanan administrasi dan
informasi kependudukan, mewujudkan tertib administrasi
kependudukan, dan mengkoordinasi pengendalian mobilitas
penduduk.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada, strategi
yang dibutuhkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surabaya adalah sumber daya manusia yang professional,

5
tersedianya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan, dan
tersedianya data dan informasi kependudukan. Dengan kebijakankebijakan yang dilakukan adalah peningkatan pelayanan
masyarakat di bidang administrasi kependudukan, peningkatan
pelayanan informasi kependudukan, dan peningkatan koordinasi
pengendalian mobilitas penduduk.
2.2

Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya
memiliki visi dan misi yang harus dicapai, yaitu dengan visi
sebagai berikut.
2.2.1 Visi
Pelayanan Prima Tertib Administrasi Kependudukan.
2.2.2 Misi
Adapun Misi yang dimiliki dan harus dicapai oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan Pelayanan di bidang Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
2. Meningkatkan Pelayanan Informasi Kependudukan.
3. Mengkoordinasi Pengendalian Mobilitas Penduduk.
2.3

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kota Surabaya
Setiap organisasi pasti memiliki struktur organisasi untuk
menyusun komponen-komponen atau unit-unit kerjanya. Struktur
organisasi ini menunjukan adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi kegiatan yang berbeda dikoordinasikan. Pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya struktur
organisasi dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kota Surabaya
Sumber: http://dispendukcapil.surabaya.go.id

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya


terdiri atas 4 bagian, yaitu kelompok jabatan fungsional,
sekretariat, empat bidang, dan UPTD. Sekretariat mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil di bidang kesekretariatan yang terdiri dari dua subbagian yaitu Sub-bagian umum dan Kepegawaian, dan Subbagian Keuangan. UPTD mempunyai sub-bagian Tata Usaha.
Empat bidang yang terdapat di Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Surabaya adalah

7
1. Bidang Pendaftaran Penduduk
Bidang
Pendaftaran
Penduduk
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil di bidang pendaftaran penduduk. Bagian Bidang
Pendaftaran Penduduk terdiri dari.
a. Seksi Mutasi WNI dan Orang Asing;
b. Seksi Fasilitasi Kependudukan.
2. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Kependudukan
Bidang Perencanaan dan Perkembangan Kependudukan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil di bidang perencanaan dan
perkembangan kependudukan. Bidang Perencanaan dan
Perkembangan Kependudukan terdiri dari.
a. Seksi Perencanaan Kependudukan;
b. Seksi Pengendalian Kependudukan.
3. Bidang Pencatatan Sipil
Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di bidang
pencatatan sipil. Bidang Pencatatan sipil terdiri dari.
a. Seksi Kelahiran, Pengakuan Anak dan Kematian;
b. Seksi Perkawinan, Pengesahan Anak dan Perceraian.
4.
Bidang Data dan Informasi
Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di bidang
data dan informasi. Bidang Data dan Informasi terdiri dari.
a. Seksi Pengolahan dan Penyimpanan;
b. Seksi Pelayanan Informasi.

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1

Jadwal Waktu Pelaksanaan


Kerja praktek dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu dimulai
pada tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 18 Agustus 2016 di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya yang
berlokasi di jalan Tunjungan No. 1 3, Surabaya. Pelaksanaan
kerja praktek berdasarkan ketentuan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surabaya sebagai berikut.
1.
Hari Senin-Kamis jam masuk kerja pukul 07.30-15.00 WIB
dengan jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.
2.
Hari Jumat jam masuk kerja pukul 07.30-15.00 WIB
dengan jam istirahat pukul 11.00-13.00 WIB.
3.
Hari Sabtu dan Minggu Libur
Kerja praktek dilakukan oleh mahasiswa di bidang
Perencanaan
dan
Pengendalian
Kependudukan
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Berikut ini
rincian kegiatan kerja praktek.
Tanggal
18 Juli
19 Juli
20 Juli

21 Juli
22 Juli
25 Juli
26 Juli

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Kerja Praktek


Jam
Jam
Kegiatan
masuk keluar
Yustisi kependudukan di Kecamatan
07.30
15.00
Wonokromo
Yustisi kependudukan di Kecamatan
07.30
15.00
Asemworo
Mengikuti persidangan Tindak Pidana
07.30
15.00 Ringan (TIPIRING) kependudukan di
Pengadilan Negeri Surabaya
Sosialisasi Surat Keterangan Tinggal
07.30
15.00 Sementara (SKTS) di Kecamatan Banyu
Urip
Yustisi kependudukan di Kecamatan Dukuh
07.30
15.00
Pakis
Yustisi kependudukan di Kecamatan
07.30
15.00
Kenjeran
07.30
15.00 Sosialisasi Surat Keterangan Tinggal

27 Juli

07.30

15.00

28 Juli
29 Juli

07.30
07.30

15.00
15.00

01 Agustus

07.30

15.00

02 Agustus

07.30

15.00

03 Agustus

07.30

15.00

04 Agustus

07.30

15.00

05 Agustus

07.30

15.00

08 Agustus

07.30

15.00

09 Agustus

07.30

15.00

10 Agustus

07.30

15.00

11 Agustus

07.30

15.00

12 Agustus

07.30

15.00

15 Agustus

07.30

15.00

16 Agustus

07.30

15.00

17 Agustus

07.30

15.00

18 Agustus

07.30

15.00

Sementara (SKTS) di Kecamatan Bubutan


dan yustisi kependudukan di Kecamatan
Gubeng
Mengikuti persidangan Tindak Pidana
Ringan (TIPIRING) kependudukan di
Pengadilan Negeri Surabaya
Administrasi surat keluar
Administrasi surat keluar
Membuat persiapan seminar Analisis
Dampak Kependudukan Apartemen
Membuat persiapan seminar Analisis
Dampak Kependudukan Apartemen
Membuat Berita Acara Pidana (BAP) untuk
persiapan yustisi kependudukan
Membuat Berita Acara Pidana (BAP) untuk
persiapan yustisi kependudukan
Yustisi kependudukan di Kecamatan
Simokerto
Yustisi kependudukan di Kecamatan
Wiyung
Yustisi kependudukan di Kecamatan
Rungkut
Mengikuti persidangan Tindak Pidana
Ringan (TIPIRING) kependudukan di
Pengadilan Negeri Surabaya
Mengikuti Seminar Analisis Dampak
Kependudukan Apartemen
Yustisi kependudukan di Kecamatan
Genteng
Membuat surat undangan seminar
Penyusunan Profil Kependudukan 2016
untuk Kelurahan
Membuat persiapan seminar Penyusunan
Profil Kependudukan 2016
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
Mengikuti seminar Penyusunan Profil
Kependudukan 2016

10
3.2

Tahapan dan Metode Pelaksanaan


Selama melaksanakan kerja praktek Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya diberikan tugas berupa :
1. Pengenalan secara umum lokasi kerja praktek, struktur
organisasi dan pengenalan fungsi.
2. Melakukan yustisi kependudukan ke Kelurahan yang ada di
Kota Surabaya.
3. Mengikuti persidangan Tindak Pidana Ringan (TIPIRING)
kependudukan di Pengadilan Negeri Surabaya.
4. Melakukan sosialisasi SKTS (Surat Keterangan Tinggal
Sementara) di Kecamatan yang ada di Kota Surabaya.
5. Mengikuti seminar kependudukan yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
6. Melakukan analisis data Demografi Kota Surabaya pada
bulan Januari 2015 s.d. Desember 2015.
Berikut ini adalah sumber data dan langkah analisis yang
dilakukan untuk mengolah data.
3.2.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam kerja praktek ini merupakan
data sekunder yang diperoleh dari hasil rekap yang dilakukan oleh
bidang data dan informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil. Berikut ini adalah variabel yang digunakan dalam analisis.
Tabel 3.1 Variabel yang Digunakan
Simbol

Variabel

Simbol

X1

Kecamatan

X6

X2

Kelahiran

X7

X3

Kematian

X8

X4

Pindah

X9

X5

Datang

Variabel
Jumlah Penduduk
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Pendidikan

11
3.2.2

Langkah Analisis
Berikut ini adalah langkah-langkah analisis laporan kerja
praktek di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
1. Mengidentifikasi masalah yang akan dianalisis
2. Menentukan tujuan melakukan analisis
3. Melakukan statistika deskriptif data demografi masyarakat
Kota Surabaya pada bulan Januari 2015 s.d. Desember 2015.
4. Analisis Cluster data LAMPID (Laporan Lahir, Mati, Pindah,
Datang) masyarakat Kota Surabaya pada bulan Januari 2015
s.d. Desember 2015.
5. Analisis proyeksi jumlah penduduk tahun 2016.
Berikut adalah diagram alir dari langkah analisis yang
dilakukan.
Mulai
Mengidentifikasi Masalah
Menentukan Tujuan
Statistika Deskriptif
Analisis Cluster
Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk
Kesimpulan dan Saran

Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir

12
3.2.3 Metode Analisis
3.2.3.1 Statistika deskriptif
Statistika deskriptif merupakan metode-metode yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga didapatkan informasi yang sempurna. Dimana informasi
yang diberikan hanya mengenai data yang dipunyai dan sama
sekali tidak menarik inferensia. Statistika deskriptif sendiri dapat
digunakan dalam penyusunan tabel, diagram, grafik, dan besaranbesaran lain (Walpole, 1995).
1) Ukuran Pemusatan Data
a. Mean (rata-rata)
Mean adalah jumlah nilai pada data dibagi dengan banyaknya
data tersebut. Keuntungan dari menghitung rata-rata adalah angka
tersebut dapat digunakan sebagai gambaran atau wakil dari data
yang diamati.Rumus yang digunakan untuk menghitung mean
adalah sebagai berikut (Walpole, 1995).
n

x
i 1

(3.1)

Keterangan :
x
= rata-rata
n
= banyak data
n

x
i 1

= jumlah seluruh data

b. Median (nilai tengah)


Median adalah segugus data yang telah diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar atau terbesar sampai terkecil, dimana
pengamatan yang dilakukan tepat di tengah-tengah apabila
banyaknya pengamatan itu ganjil, atau rata-rata kedua
pengamatan berada di tengah apabila banyaknya pengamatan
genap. Rumus yang digunakan ditampilkan pada persamaan (3.2)
(Walpole, 1995).

13

n
fk
2
median BB
i
fm

(3.2)

Keterangan :
BB = batas bawah kelas median
n
= banyak data
fk
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fm
= frekuensi yang bersesuaian dengan median
i
= besarnya interval kelas
2) Ukuran Penyebaran Data
1. Varians
Varians adalah rata-rata kuadrat selisih dari semua nilai data
terhadap rata-rata hitung. Jika kita memiliki n observasi yaitu

x1 , x2 ,......., xn , dan diketahui x yang merupakan rata-rata dari


sampel. Maka rumus yang digunakan untuk menghitung varians
ditampilkan pada persamaan (2.3) (Walpole, 1995).
n

S
2

x
i 1

n 1

(3.3)

Keterangan :
S 2 = varians sampel

xi
x

= datake-i

= rata-rata
n = banyak data
2.
Minimum dan Maksimum
Minimum adalah nilai terkecil dari data yang diperoleh dari
suatu percobaan. Sedangkan maksimum adalah nilai terbesar dari
data yang diperoleh dari suatu percobaan. Nilai maksimum dan
minimum biasanya digunakan untuk mencari range pada data
berkelompok.

14

3.2.3.2 Analisis Cluster


Analisis cluster merupakan salah satu analisis statistika
yang bertujuan untuk mengelompokkan data sedemikian hingga
data yang berada dalam kelompok yang sama mempunyai sifat
yang relatif homogen daripada data yang berada dalam kelompok
yang berbeda. Analisis kelompok ini biasa digunakan pada data
yang
bersifat
multivariat.
Berdasarkan
obyek
yang
dikelompokkan, maka analisis cluster dibagi menjadi dua macam.
a.
Pengelompokan observasi
b.
Pengelompokan variabel
Secara umum terdapat dua metode di dalam analisis
kelompok, yaitu:
a.
Metode hirarki hasil pengelompokkannya disajikan secara
hirarki atau berjenjang dari n, (n-1) sampai 1 kelompok. Yang
termasuk dalam metode ini adalah single linkage, complete
linkage, average linkage, median linkage, dan centroid linkage.
Metode ini digunakan jika belum diketahui banyaknya kelompok
yang terjadi.
b.
Metode non hirarki. Metode ini dipakai jika banyaknya
kelompok sudah diketahui dan biasanya metode ini dipakai untuk
mengelompokkan data yang berukuran besar, yang termasuk
dalam metode ini adalah metode K-means.
Untuk menyatakan suatu observasi atau variabel mempunyai sifat
yang lebih dekat dengan observasi tertentu daripada dengan
observasi yang lain digunakan fungsi yang disebut jarak
(distance). Suatu fungsi disebut jarak jika mempunyai sifat
sebagai berikut.
a.
Non negatif d ij 0 dan d ij 0 jika i = j
b.
c.

Simetri d ij d ji
d ij d ik d jk panjang salah satu sisi segitiga selalu lebih

kecil atau sama-dengan jumlah dua sisi yang lain


Beberapa macam jarak yang biasa dipakai dalam analisis
kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.1.

15

No.

Tabel 3.1. Rumus Jarak dalam Analisis Cluster


Jarak
Formula

Euclidean

d ij

x jk

k 1

ik

Manhattan

d ij xik x jk
k 1

4
5

Pearson

Korelasi
Mutlak
Korelasi

d ij

k 1

x jk

ik

var x k

d ij 1 rij
d ij 1 rij

Metode-metode pengelompokan hirarki dibedakan


berdasarkan konsep jarak antar kelompok, penentuan jarak antar
kelompok untuk metode-metode tersebut dapat dilihat pada Tabel
3.2.
No.
1
2

3
4

Tabel 3.2. Metode Penentuan Jarak Antar Kelompok


Jarak antara kelompok (i,j) dengan
Metode
k
Single linkage
Complete
linkage
Average
linkage
Median linkage

d (i , j ) k min( d ik , d jk )

d (i , j ) k max( d ik , d jk )
d (i , j ) k average(d ik , d jk )
d (i , j ) k median(d ik , d jk )

16

Wards Method

ESS j 1 ( x j x )' ( x j x )
n

Tahap-tahap pengelompokan data dengan menggunakan


metode hirarki adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan matriks jarak antar data yang dikelompokkan.
2.
Menentukan dua data yang mempunyai jarak terkecil
kemudian gabungkan data ini ke dalam satu kelompok.
3.
Memodifikasi matriks jarak sesuai aturan jarak antar
kelompok yang sesua dengan metode pengelompokan yang
dipakai.
4.
Melakukan langkah 2 dan 3 sampai matriks jarak
berukuran 1 x 1.
Sedangkan tahap-tahap pengelompokan data dengan
menggunakan metode non hirarki adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan k buah pusat awal.
2.
Menentukan jarak setiap data ke tiap pusat.
3.
Melakukan pengelompokan setiap data ke pusat terdekat.
4.
Menentukan nilai pusat baru sebagai rata-rata data dalam
kelompok.
5.
Melakukan langkah 3 sampai dengan 5 hingga nilai pusat
kelompok tak berubah lagi.

3.2.3.3 Proyeksi Penduduk


Proyeksi penduduk adalah penghitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi
perkembangan kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas),
dan perpindahan penduduk (migrasi). Kegunaan proyeksi
penduduk adalah untuk memperbaiki kondisi sosialekonomi dan perencanaan pembangunan pada berbagai
bidang di suatu wilayah. Terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk di
suatu wilayah salah satunya adalah metode komponen.

17

Berikut rumus perhitungan proyeksi penduduk dengan


metode komponen.
Pt P0 B1 D1 I1 O1

Keterangan :
Pt

= Proyeksi penduduk

P0

= Penduduk pada Periode 0 (dasar)

B1

= Kelahiran

D1

= Kematian

I1

= Migrasi In

O1

= Migrasi Out

(2.4)

18

BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK
4.1

Kepadatan Penduduk Pada Setiap Kecamatan di Kota


Surabaya Tahun 2015
Kota Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur dengan
luas wilayah sebesar 326,81 km2. Kota Surabaya merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.943.280 jiwa pada tahun 2015 dan
2.853.661 jiwa pada tahun 2014. Berdasarkan jumlah penduduk
pada tahun 2014 dan 2015 dapat diketahui petumbuhan penduduk
di Kota Surabaya mengalami kenaikan sebesar 89.619 jiwa.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dapat berubah-ubah
karena adanya proses demografi yang meliputi kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), penduduk datang (in migrasi),
dan penduduk pindah (out migrasi). Pada subbab selanjutnya
akan dibahas mengenai karakteristik faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk Kota Surabaya tahun 2015 pada setiap
kecamatan dan proyeksi jumlah penduduk pada tahun selanjutnya
yaitu tahun 2016.
Pada tahun 2015 kepadatan penduduk Kota Surabaya
sebanyak 9.006 jiwa/km2. Besarnya kepadatan penduduk di Kota
Surabaya dikarenakan Surabaya merupakan kota metropolitan
dan merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan
pendidikan di kawasan Indonesia Barat. Kepadatan penduduk
selain dilihat secara keseluruhan dapat dilihat di setiap
kecamatan. Wilayah Kota Surabaya terbagi menjadi lima wilayah
yaitu, Surabaya Pusat dengan empat kecamatan, Surabaya Utara
dengan lima kecamatan, Surabaya Timur dengan tujuh
kecamatan, Surabaya Selatan dengan delapan kecamatan, dan
Surabaya Barat dengan tujuh kecamatan. Total kecamatan yang
dimiliki Kota Surabaya sebanyak tiga puluh satu kecamatan
dengan jumlah kelurahan sebanyak seratus enam puluh tiga.
Berikut grafik yang menggambarkan kepadatan penduduk di
setiap kecamatan Kota Surabaya pada tahun 2015.

19

PAKAL
BENOWO
SAMBI KEREP
LAKAR SANTRI
ASEMROWO
SUKOLILO
RUNGKUT
WIYUNG
GUNUNG ANYAR
MULYOREJO
DUKUH PAKIS
BULAK
GAYUNGAN
KARANG PILANG
TANDES
TENGGILIS MEJOYO
SUKOMANUNGGAL
JAMBANGAN
WONOCOLO
PABEAN CANTIAN
KREMBANGAN
GENTENG
GUBENG
WONOKROMO
KENJERAN
SEMAMPIR
TEGALSARI
TAMBAK SARI
BUBUTAN
SAWAHAN
SIMOKERTO

10000

20000

30000

40000

Gambar 4.1 Grafik Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Tahun 2015

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa tiga


kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terbesar adalah
Kecamatan Simokerto, Sawahan, dan Bubutan. Kecamatan
Simokerto memiliki kepadatan penduduk terbesar dikarenakan
kecamatan ini memiliki luas wilayah paling kecil yaitu 2,59 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 100.045 jiwa, sehingga
Kecamatan Simokerto memiliki kepadatan penduduk sebesar
38.627 jiwa/km2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil
adalah Kecamatan Pakal, Benowo, dan Sambi Kerep. Luas
wilayah di Kecamatan Pakal sebesar 22,07 km2 dengan jumlah
penduduk 50.865 jiwa memiliki kepadatan penduduk sebesar
2.305 jiwa/km2, hal ini membuat Kecamatan Pakal menjadi

20
kecamaatan di Kota Surabaya dengan kepadatan penduduk paling
kecil. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk melebihi
rata-rata adalah sebanyak 11 kecamatan yaitu Kecamatan
Krembangan, Genteng, Gubeng, Wonokromo, Kenjeran,
Semampir, Tegalsari, Tambak Sari, Simokerto, Sawahan, dan
Bubutan.
Berikut ini statistik deskriptif kepadatan penduduk di setiap
kecamatan Kota Surabaya pada tahun 2015.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Tahun
2015

Statistik Deskriptif
Rata-Rata
Stdev

12421
9313.064

Minimum

2305

Maksimum

38627

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata kepadatan jumlah


penduduk setiap kecamatan adalah 12421 jiwa/km2. Berdasarkan
Tabel 4.1 terlihat bahwa standart deviasi sebesar 9313,064
memiliki nilai yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai
rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman atau variasi
kepadatan penduduk di setiap kecamatan tergolong seragam atau
bervariasi kecil. Artinya pada setiap kecamatan di Kota Surabaya
memiliki kepadatan penduduk yang tidak jauh beda antara
kecamatan satu dengan kecamatan lainnya.
4.2

Kondisi Demografi Kota Surabaya Tahun 2015


Kondisi Demografi suatu wilayah dapat dipengaruhi
beberapa hal diantaranya kelahiran, kematian, pindah masuk, dan
pindah keluar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
demografi Kota Surabaya dapat memberikan informasi mengenai
pertumbuhan penduduk yang menyebabkan bertambah atau
berkurangnya populasi per satuan waktu. Kelahiran merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertambahan jumlah

21
penduduk. Berikut grafik yang menggambarkan jumlah kelahiran
di Kota Surabaya pada tahun 2015.
6,000

5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Kelahiran di Kota Surabaya Berdasarkan Bulan

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa jumlah kelahiran di Kota


Surabaya paling banyak terjadi pada bulan September yaitu
mencapai 5.468 jiwa. Jumlah kelahiran di Kota Surabaya pada
tahun 2015 mencapai 55.373 jiwa dengan rata-rata per bulan
kelahiran sebesar 4.614 jiwa. Hal ini berarti rata-rata per hari
terdapat kelahiran sebesar 153 jiwa dan rata-rata 6 kelahiran per
jam. Faktor lain yang menyebabkan jumlah penduduk di Kota
Surabaya meningkat adalah jumlah penduduk yang pindah
masuk. Berikut grafik yang menggambarkan jumlah pindah
masuk di Kota Surabaya pada tahun 2015.

22

4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Gambar 4.3 Grafik Jumlah Pindah Masuk Tahun 2015 Berdasarkan Bulan

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa jumlah pindah masuk di


Kota Surabaya paling banyak terjadi pada bulan Januari yaitu
mencapai 3.884 jiwa. Pindah masuk paling besar terjadi di bulan
Januari dikarenakan awal tahun dan seusai libur tahun baru. Total
jumlah pindah masuk di Kota Surabaya pada tahun 2015
mencapai 37.978 jiwa dengan rata-rata per bulan pindah masuk
sebesar 3.165 jiwa. Hal ini berarti rata-rata per hari terdapat
perpindahan masuk sebesar 104 jiwa.
Kondisi Demografi suatu wilayah selain ditentukan oleh
bertambahnya penduduk juga dipengaruhi oleh berkurangnya
penduduk. Faktor-faktor yang mempengaruhi berkurangnya suatu
populasi adalah kematian dan pindah keluar. Kematian
(mortalitas) adalah pengurangan jumlah individu per satuan
waktu. Tinggi rendahnya mortalitas penduduk pada suatu daerah
tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga
menjadi ukuran dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat di daerah tersebut. Tingkat kesehatan yang rendah
akan menunjukkan jumlah kematian yang tinggi, sedangkan
tingkat kesehatan yang tinggi akan menunjukkan jumlah kematian
yang rendah. Berikut grafik yang menggambarkan jumlah
kematian di Kota Surabaya pada tahun 2015.

23
2,500
2,000
1,500

1,000
500
0

Gambar 4.4 Grafik Jumlah Kematian di Kota Surabaya Berdasarkan Bulan

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa jumlah kematian di Kota


Surabaya paling banyak terjadi pada bulan Desember yaitu
mencapai 2.108 jiwa. Total jumlah kematian di Kota Surabaya
pada tahun 2015 mencapai 20.642 jiwa dengan rata-rata per bulan
terjadi kematian sebanyak 1.720 jiwa. Hal ini berarti rata-rata per
hari terjadi kematian sebanyak 57 jiwa dan rata-rata per jam 1
jiwa. Faktor lain yang mempengaruhi menurunnya jumlah
penduduk adalah pindah keluar. Berikut grafik yang
menggambarkan pindah keluar di Kota Surabaya pada tahun
2015.
2500
2000
1500
1000
500
0

Gambar 4.5 Grafik Jumlah Pindah Keluar Tahun 2015 Berdasarkan Bulan

24
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa jumlah pindah keluar di
Kota Surabaya paling banyak terjadi pada bulan September yaitu
mencapai 2.123 jiwa. Total jumlah pindah keluar di Kota
Surabaya pada tahun 2015 mencapai 22.019 jiwa dengan rata-rata
per bulan pindah keluar sebesar 1.835 jiwa. Hal ini berarti ratarata per hari terdapat perpindahan keluar sebesar 60 jiwa.
4.3

Statistik Deskriptif Data LAMPID Tahun 2015


Perkembangan penduduk dapat dilihat dari pertambahan
jumlah penduduk dengan adanya penduduk lahir maupun datang
dan penurunan jumlah penduduk dengan adanya penduduk mati
atau pindah. Berikut adalah hasil statistik deskriptif dari jumlah
penduduk lahir, mati, datang, dan pindah pada tahun 2015 dari
setiap kecamatan di Kota Surabaya.
GAYUNGAN
BULAK
JAMBANGAN
PAKAL
ASEMROWO
TENGGILIS MEJOYO
GUNUNG ANYAR
LAKAR SANTRI
SAMBI KEREP
DUKUH PAKIS
GENTENG
BENOWO
KARANG PILANG
WIYUNG
WONOCOLO
MULYOREJO
PABEAN CANTIAN
TANDES
SIMOKERTO
BUBUTAN
TEGALSARI
SUKOMANUNGGAL
RUNGKUT
SUKOLILO
GUBENG
KREMBANGAN
WONOKROMO
KENJERAN
SAWAHAN
TAMBAK SARI
SEMAMPIR

722
822
889
973
973
973
1,048
1,065
1,078
1,088
1,116
1,215
1,367
1,383
1,410
1,419
1,483
1,733
1,868
1,876
1,892
1,903
1,967
1,973
2,264
2,380
2,616

3,720
3,740
4,054
4,363

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

Gambar 4.6 Grafik Jumlah Kelahiran Di Setiap Kecamatan Tahun 2015

25
Berdasarkan Gambar 4.6 jumlah kelahiran tertinggi adalah
Kecamatan Semampir, Tambak Sari, dan Sawahan. Kecamatan
Semampir memiliki jumlah kelahiran tertinggi dengan jumlah
kelahiran berjenis kelamin perempuan sebanyak 2.265 jiwa dan
laki-laki sebanyak 2.098 jiwa, sehingga total kelahiran di
Kecamatan Semampir mencapai 4.363 jiwa. Kecamatan
Semampir menjadi kecamatan dengan jumlah kelahiran tertinggi
dikarenakan banyaknya jumlah pasangan usia subur di kecamatan
ini. Tiga kecamatan yang memiliki jumlah kelahiran sedikit
adalah Kecamatan Gayungan, Bulak, dan Jambangan. Kecamatan
Gayungan menjadi kecamatan dengan kelahiran paling sedikit
dikarenakan jumlah pasangan usia subur di kecamatan ini sedikit.
Rata-rata kelahiran di setiap kecamatan mencapai 1.786 jiwa.
Kecamatan yang memiliki jumlah kelahiran lebih besar dari ratarata adalah sebanyak 13 kecamatan, yaitu Kecamatan Semampir,
Tambak Sari, Sawahan, Kenjeran, Wonokromo, Krembangan,
Gubeng, Sukolilo, Rungkut, Sukomanunggal, Tegalsari, Bubutan,
dan Simokerto. Grafik berikutnya adalah jumlah kematian dari
setiap kecamatan pada tahun 2015.
ASEMROWO
BULAK
GAYUNGAN
PAKAL
GUNUNG ANYAR
TENGGILIS MEJOYO
JAMBANGAN
BENOWO
DUKUH PAKIS
LAKAR SANTRI
SAMBI KEREP
MULYOREJO
WIYUNG
GENTENG
PABEAN CANTIAN
KARANG PILANG
RUNGKUT
WONOCOLO
KREMBANGAN
SUKOLILO
SIMOKERTO
TANDES
SUKOMANUNGGAL
BUBUTAN
KENJERAN
TEGALSARI
SEMAMPIR
GUBENG
WONOKROMO
TAMBAK SARI
SAWAHAN

500

1,000

1,500

2,000

Gambar 4.7 Grafik Jumlah Kematian Di Setiap Kecamatan Tahun 2015

26
Gambar 4.7 menunjukkan jumlah kemtian tertinggi adalah
Kecamatan Sawahan, Tambak Sari, dan Wonokromo. Kecamatan
Sawahan memiliki jumlah kematian tertinggi dengan total
mencapai 1.718 jiwa. Tiga kecamatan yang memiliki jumlah
kematian sedikit adalah Kecamatan Asemworo, Bulak, dan
Gayungan. Rata-rata kematian di setiap kecamatan mencapai 666
jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah kematian lebih besar dari
rata-rata adalah sebanyak 11 kecamatan, yaitu Kecamatan
Sawahan, Tambak Sari, Wonokromo, Gubeng, Semampir,
Tegalsari, Kenjeran, Bubutan, Sukomanunggal, Tandes, dan
Simokerto.
Migrasi keluar (out migrasi) adalah perpindahan penduduk
yang keluar dari daerah asal (area of origin). Berikut ini grafik
yang menggambarkan jumlah penduduk yang pindah dari Kota
Surabaya pada tahun 2015.
ASEMROWO
BULAK
LAKAR SANTRI
BENOWO
PAKAL
GENTENG
SAMBI KEREP
JAMBANGAN
WIYUNG
DUKUH PAKIS
GUNUNG ANYAR
GAYUNGAN
TENGGILIS MEJOYO
PABEAN CANTIAN
SIMOKERTO
MULYOREJO
KARANG PILANG
WONOCOLO
SUKOMANUNGGAL
TANDES
RUNGKUT
BUBUTAN
TEGALSARI
KENJERAN
SUKOLILO
KREMBANGAN
GUBENG
SEMAMPIR
TAMBAK SARI
WONOKROMO
SAWAHAN

500

1,000

1,500

2,000

Gambar 4.8 Grafik Jumlah Penduduk Pindah dari Kota Surabaya Pada Tahun
2015

27
Berdasarkan Gambar 4.8 menunjukkan bahwa penduduk
pindah pada setiap kecamatan pada tahun 2015 memiliki jumlah
yang bervariasi dengan jumlah penduduk pindah terbanyak pada
kecamatan Sawahan sebanyak 1.620 jiwa, dan jumlah penduduk
yang paling sedikit pindah adalah Kecamatan Asemworo
sebanyak 253 jiwa dan Kecamatan Bulak sebanyak 261 jiwa.
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang pindah diatas
rata-rata pada tahun 2015 adalah Kecamatan Sawahan,
Wonokromo, Tambak Sari, Semampir, Gubeng, Krembangan,
Sukolilo, Kenjeran, Tegalsari, Bubutan, Rungkut, Tandes, dan
Sukomanunggal.
Migrasi masuk (in migrasi) adalah masuknya penduduk ke
suatu daerah tempat tujuan (area of destination). Sebagai ibukota
Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya merupakan salah satu daerah
tujuan yang diminati bagi para pendatang. Hal ini disebabkan
oleh berbagai macam lapangan pekerjaan yang ada di Kota
Surabaya.
BULAK
LAKAR SANTRI
SAMBI KEREP
GENTENG
DUKUH PAKIS
GAYUNGAN
PABEAN CANTIAN
WIYUNG
JAMBANGAN
PAKAL
GUNUNG ANYAR
KARANG PILANG
MULYOREJO
BENOWO
TANDES
TENGGILIS MEJOYO
WONOCOLO
SIMOKERTO
BUBUTAN
TEGALSARI
SUKOLILO
GUBENG
SUKOMANUNGGAL
RUNGKUT
WONOKROMO
KREMBANGAN
ASEMROWO
SAWAHAN
TAMBAK SARI
KENJERAN
SEMAMPIR

1,000

2,000

3,000

4,000

Gambar 4.9 Grafik Jumlah Penduduk Datang ke Kota Surabaya Pada Tahun
2015

28
Berdasarkan Gambar 4.9 menunjukkan bahwa penduduk
datang pada setiap kecamatan pada tahun 2015 memiliki jumlah
yang bervariasi dengan jumlah penduduk datang terbanyak pada
Kecamatan Semampir sebanyak 3.721 jiwa, dan jumlah penduduk
datang yang paling sedikit adalah Kecamatan Bulak sebanyak 470
jiwa dan Kecamatan Lakar Santri sebanyak 543 jiwa. Kecamatan
yang memiliki jumlah penduduk datang diatas rata-rata pada
tahun 2015 adalah Kecamatan Semampir, Kenjeran, Tambak Sari,
Sawahan, Asemworo, Krembangan, Wonokromo, Rungkut,
Sukomanunggal, Gubeng, Sukolilo, dan Tegalsari
4.4 Analisis
Cluster
Kecamatan
Kota
Surabaya
berdasarkan data LAMPID (Lahir, Mati, Pindah,
Datang)
Analisis cluster kecamatan yang ada di Kota Surabaya
berdasarkan data LAMPID digunakan untuk mengelompokkan
kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Surabaya berdasarkan
kesamaan karakteristik atau relatif homogen diantara kecamatankecamatan tersebut. Analisis cluster yang akan dilakukan dengan
menggunakan metode hierarki, yaitu metode Wards.
Sebelum melakukan analisis cluster dilakukan terlebih
dahulu pre-processing data untuk mengetahui apakah ada data
yang missing atau tidak dan agar hasil yang diberikan tidak
menjadi bias.
Tabel 4. 2 Case Processing Summary
Cases
Valid
N

Missing

Percent
31

100.0

Total

Percent
0

N
.0

Percent
31

100.0

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa tidak ada data


yang missing yang dapat diketahui dengan melihat nilai N pada
kolom missing sebesar 0 dan data tersebut sudah valid. Sehingga,
dapat dilakukan analisis selanjutnya yaitu menentukan cluster
yang optimum yang terbentuk.

29
Tabel 4. 3 Agglomeration Schedule
Stage

Cluster Combined

Coefficients

Stage Cluster First

Next Stage

Appears
Cluster 1

Cluster 2

29

30

Cluster 1

Cluster 2

20695575706.085

27

26

30

76889592727.548

29

28

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai stage yang memiliki


lompatan paling tinggi adalah stage ke-29, sehingga cluster
optimum yang terbentuk adalah 2 cluster. Selanjutnya, akan
disajikan hasil pengelompokan kecamatan-kecamatan yang
memiliki kesamaan karakteristik berdasarkan data LAMPID Kota
Surabaya Tahun 2015.

Gambar 4.10 Dendogram Kecamatan di Kota Surabaya Berdasarkan Data


LAMPID

30
Berdasarkan Gambar 4.10, dapat dilihat 2 cluster yang
terbentuk adalah kecamatan-kecamatan yang memiliki kesamaan
karakteristik. Kecamatan-kecamatan yang terdapat dalam cluster
ke-1 adalah Kecamatan Genteng, Kecamatan Sambi Kerep,
Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Benowo, Kecamatan
Jambangan, Kecamatan Pakal, Kecamatan Lakar Santri,
Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kecamtan Gunung Anyar
Kecamatan Gayungan, Kecamatan Asemworo, Kecamatan Bulak,
Kecamatan Gubeng, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Sukolilo,
Kecamatan Tegalasari, Kecamatan Bubutan, Kecamatan
Simokerto,
Kecamatan
Sukomanunggal,
Kecamatan
Krembangan, Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Wiyung,
Kecamatan Wonocolo, Kecamatan Pabean Cantian, Kecamatan
Mulyorejo, dan Kecamatan Tandes. Kecamatan yang terdapat
pada cluster ke-2 adalah Kecamatan Wonokromo, Kecamatan
Kenjeran, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Tambak Sari, dan
Kecamatan Semampir.
4.5

Analisis
Cluster
Kecamatan
Kota
Surabaya
berdasarkan data Pindah dan Datang
Analisis cluster kecamatan yang ada di Kota Surabaya
berdasarkan data Pindah dan Datang digunakan untuk
mengelompokkan kecamatan-kecamatan yang ada di Kota
Surabaya berdasarkan kesamaan karakteristik atau relatif
homogen diantara kecamatan-kecamatan tersebut. Analisis cluster
yang akan dilakukan dengan menggunakan metode hierarki, yaitu
metode Wards.
Sebelum melakukan analisis cluster dilakukan terlebih
dahulu pre-processing data untuk mengetahui apakah ada data
yang missing atau tidak dan agar hasil yang diberikan tidak
menjadi bias.

31
Tabel 4. 4 Case Processing Summary
Cases
Valid
N
31

Missing

Percent

100.0

Total

Percent
0

Percent

.0

31

100.0

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa tidak ada data


yang missing yang dapat diketahui dengan melihat nilai N pada
kolom missing sebesar 0 dan data tersebut sudah valid. Sehingga,
dapat dilakukan analisis selanjutnya yaitu menentukan cluster
yang optimum yang terbentuk.
Tabel 4. 5 Agglomeration Schedule
Stage

Cluster Combined

Coefficients

Stage Cluster First

Next

Appears

Stage

Cluster 1

Cluster 2

Cluster 1

Cluster 2

29

16

7780105.658

28

30

30

18878011.161

26

29

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai stage yang


memiliki lompatan paling tinggi adalah stage ke-29, sehingga
cluster optimum yang terbentuk adalah 2 cluster. Selanjutnya,
akan disajikan hasil pengelompokan kecamatan-kecamatan yang
memiliki kesamaan karakteristik berdasarkan data Pindah dan
Datang Kota Surabaya Tahun 2015.

32

Gambar 4.11 Dendogram Data Pindah dan Datang Kota Surabaya Tahun 2015

Berdasarkan Gambar 4.11, dapat dilihat 2 cluster yang


terbentuk adalah kecamatan-kecamatan yang memiliki kesamaan
karakteristik. Kecamatan-kecamatan yang terdapat dalam cluster
ke-1 adalah Kecamatan Wiyung, Kecamatan Jambangan,
Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Pakal, Kecamatan Dukuh
Pakis, Kecamatan Gayungan, Kecamatan Pabean Cantian,
Kecamatan Benowo, Kecamatan Lakar Santri, Kecamatan Sambi
Kerep, Kecamatan Genteng, Kecamatan Bulak, Kecamatan
Wonocolo, Kecamatan Bubutan, Kecamatan Simokerto,

33
Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Tandes, Kecamatan
Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Mulyorejo. Kecamatan yang
terdapat pada cluster ke-2 adalah Kecamatan Sawahan,
Kecamatan Tambak Sari, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan
Rungkut, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Tegalasari,
Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan
Gubeng, Kecamatan Kenjeran, Kecamatan Asemworo, dan
Kecamatan Semampir.
4.6

Proyeksi Penduduk Kota Surabaya Tahun 2016


Proyeksi Penduduk merupakan pethitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan perkembangan
kelahiran (natalis), kematian (mortalitas), dan migrasi. Untuk
mengetahui jumlah penduduk pada Tahun 2016, dilakukan
proyeksi penduduk Kota Surabaya dengan Tahun 2015 sebagai
tahun dasar perhitungan. Berikut proyeksi penduduk Kota
Surabaya pada Tahun 2016.

Pt P0 B1 D1 I1 O1

Pt 2.817.865 55.373 20.642 37.943 22.015


Pt 2.868.524
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk Kota
Surabaya pada Tahun 2016, dapat diketahui jumlah penduduk
Kota Surabaya pada Tahun 2016 sebesar 2.868.524 jiwa. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk pada Tahun 2015, terjadi
pertambahan jumlah penduduk sebesar 50.659 jiwa.

34

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
analisis dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya.
1.
Analisis penjualan bitumen didapatkan hasil penjualan
terbesar terjadi pada tahun 2012 dan di region Jawa Timur.
Penjualan produk menghasilkan Plot seasonal yang
menunjukkan adanya kecenderungan memiliki titik-titik
ekstrem di periode yang sama yaitu pada 6 bulan di
semester kedua tiap tahunnya.
2.
Analisis penjualan bitumen didapatkan hasil penjualan
terbesar terjadi pada tahun 2013 dan di region Jawa Timur.
Penjualan produk menghasilkan Plot yang tidak ada trend
tertentu yang menunjukkan fluktuasi yang sama pada
periode tertentu tiap tahunnya, selain itu penjualan
memiliki keragaman yang kecil tiap tahunnya.
3.
Analisis penjualan bitumen didapatkan hasil penjualan
terbesar terjadi pada tahun 2013 dan di region Jawa Timur.
Penjualan produk menghasilkan Plot dengan trend naik
yang menunjukkan terjadinya fluktuasi yang besar pada
bulan April hingga Mei 2013 dengan peningkatan penjualan
yang signifikan.
5.2

Saran
Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan untuk
memperbaiki sistem penjualan dan pendataan laporan penjualan
agar dapat dengan cepat dianalisis dan diketahui penyebabnya
jika terjadi fluktuasi dan keragaman dari volume penjualan yang
cukup besar.

35

36

(halaman ini sengaja dikosongkan)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Overview Bisnis Lini Bisnis Petrochemical
Trading. Surabaya: Sekretariat Perusahaan PT.
PERTAMINA (Persero)
Brilianta.
2012.
Industri
Petrokimia.
http://chemistclopedia.wordpress.com. Diakses pada 4
Agustus 2015 pukul 01.34 WIB.
Reval. 2012. Pengertian Dasar Industri Petrokimia
http://www.prosesindustri.com. Diakses pada 4 Agustus
2015 pukul 06.57 WIB.
Sukirman.
2003.
Pengertian
Aspal.
http://evaervina.wordpress.com. Diakses pada 4 Agustus
2015 pukul 01.23 WIB.
Walpole (1995). Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta : PT
Gramedia.

37

(halaman ini sengaja dikosongkan)

38

LAMPIRAN
Lampiran 1. Penjualan Produk Bitumen Fungsi Petrochemical
Trading Tahun 2011-2014
Bulan
JAN 2011
FEB 2011
MAR 2011
APR 2011
MAY 2011
JUN 2011
JUL 2011
AUG 2011
SEP 2011
OCT 2011
NOV 2011
DEC 2011
JAN 2012
FEB 2012
MAR 2012
APR 2012
MAY 2012
JUN 2012
JUL 2012
AUG 2012
SEP 2012
OCT 2012
NOV 2012
DEC 2012
JAN 2013
FEB 2013
MAR 2013
APR 2013
MAY 2013
JUN 2013
JUL 2013
AUG 2013
SEP 2013
OCT 2013
NOV 2013

Aromatic Olefin (MT)


336
230
444
558
21
239
436
290
378
268
495
521
281
311
1735.583
1716.956
94
118
288
82.35
346
151
450.75
12
177.25
192
68
456.25
215.57
140
281.62
1741
596
791.8
2030.41

Bitumen (MT)
20194.213
16445.963
25144.333
14651.434
24245.791
20954.059
18947.897
27104.249
25413.106
36594.087
49443.858
37081.463
28411.51
21806.67
32692.05
19996.13
23741.36
24571.17
37530.41
28246.17
41640.58
44675.12
39108.13
44569.87
25103.368
18456.794
18092.789
27681.753
28339.467
26170.902
40135.034
16380.937
43242.848
33975.78
40431.205

39

Sp Chemical (MT)
3215.342092
14951.11301
9479.112143
7739.98015
3715.877798
17808.98186
6081.74224
19108.98455
12748.60301
3820.043047
9254.000369
2416.172374
7567.396495
9308.795224
7326.714571
17620.91814
7360.923255
9009.361211
12851.86078
10120.94215
2357.646208
9250.709318
15486.7284
4397.114062
8700.093034
3807.304391
10824.14879
3372.275124
13036.71661
8641.78064
20590.99366
18985.48634
17171.19274
6106.24066
9178.7863

DEC 2013
JAN 2014
FEB 2014
MAR 2014
APR 2014
MAY 2014
JUN 2014
JUL 2014
AUG 2014
SEP 2014
OCT 2014
NOV 2014
DEC 2014

1085.175
1504.5
1778
1340.5
5293
10029
2808
1588
766.5
9420.79
7025
6817.5
2299.036

33514.042
16718.093
11503.833
18007.825
18589.5
28395.771
25602.944
28034.455
30955.451
45089.208
26977.988
38873.561
27923.138

9570.836664
2775.700564
3247.442002
20366.69412
9089.307702
9749.300618
2959.257677
14729.11926
8840.823925
4031.932636
3557.210828
14517.04867
2272.675392

Lampiran 2. Karakteristik Penjualan Produk Tahun 2011-2014


Descriptive Statistics: Sp Chemical_, Sp Chemical_, Sp Chemical_, Sp Chemical_
Variable
Sp Chemical_2011
Sp Chemical_2012
Sp Chemical_2013
Sp Chemical_2014

Mean
9195
9388
10832
8011

Descriptive
Statistics:
Bitumen_2014
Variable
Bitumen_2011
Bitumen_2012
Bitumen_2013
Bitumen_2014

Mean
26352
32249
29294
26389

StDev
5806
4303
5623
5948

Sum
110340
112659
129986
96137

Bitumen_2011,
StDev
10079
8999
9127
9451

Sum
316220
386989
351525
316672

Minimum
2416
2358
3372
2273

Median
8497
9130
9375
6436

Bitumen_2012,
Minimum
14651
19996
16381
11504

Median
24695
30552
28011
27451

Maximum
19109
17621
20591
20367

Bitumen_2013,
Maximum
49444
44675
43243
45089

Descriptive Statistics: Aromatic Ole, Aromatic Ole, Aromatic Ole, Aromatic Ole
Variable
Arofin_2011
Arofin_2012
Arofin_2013
Arofin_2014

Mean
351.3
466
648
4222

StDev
152.6
603
654
3340

Sum
4216.0
5587
7775
50670

40

Minimum
21.0
12
68
767

Median
357.0
285
369
2554

Maximum
558.0
1736
2030
10029

Lampiran 3. Surat Keterangan Penerimaan Kerja Praktek

41

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek

42

Lampiran 5. Bukti Kegiatan di Perusahaan

43

44

45

46

47

Lampiran 6. Bukti Pembimbingan Kerja Praktek

48

49

Anda mungkin juga menyukai