‐3‐
– DATA BERPASANGAN & PERSAMAAN
GARIS LURUS
1. GARIS RESISTEN
2. PROSES ITERASI DALAM GARIS RESISTEN
• Pemeriksaan:
– Jika rasio koefisien b kedua penggalan garis tersebut,
tersebut
sangat jauh dari nilai 1, maka hal tsb. menunjukkan
adanya pola lengkung.
– Jika semua titik-titik (xi,yyi) mengumpul di sekitar garis
lurus, maka perhitungan koefisien a dan b dapat
dilakukan dengan “Metode Kuadrat Terkecil” (Draper
dan Smith, 1981) yang merupakan metode baku
dalam analisis regresi
– Teknik eksplorasi data sangat berguna sebagai
pendahulu bagi analisis regresi terutama dalam
keadaan beberapa pengamatan berada di luar pola
utamanya atau kelurusannya tidak terlalu jelas terlihat
di dalam scatter plot nya.
300
200
BADAN
BERAT B
100
140 150 160 170 180
LINGKAR DADA
ADE 3: Data Berpasangan dan Persamaan Garis Lurus Page 13
INTERPRETASI
• Berdasarkan p
pencaran titik p
pada Gambar 1,,
nampak adanya suatu pola garis lurus tertentu
Ŷ = 569,3 + 5,3 X
¾ Akan
Ak t t i untuk
tetapi t k beberapa
b b k
kasus t t t perubahan
tertentu, b h nilai
il i
tersebut dapat berjalan sangat lambat sekali, atau
berfluktuasi karena nilai b’ selalu berganti tanda dengan
besaran yang kurang lebih sama.
¾ Untuk mengatasi
g hal tersebut, diperlukan
p penyesuaian,
p y
yaitu setelah mendapatkan b2’ , maka :
X r(1)
156 0,9
165 9,0
172 2,4
– b1’ = 3,3 / 16 = 0,20
– b2 = 5,3 + 0,2 = 5,5
• Tahap III :
r(2) = Y – ((569,3 + 5,5 X)
569,3 5,5 X)
sehingga didapat pasangan:
X r(2)
156 32,7
165 41,2
172 32,2
32 2
X r(2)
156 ‐32,7
165 ‐41,2
172 ‐32 2
‐32,2