Anda di halaman 1dari 4

II.

3 Kinematika Dalam Dua atau Tiga Dimensi


A. Analisis Vektor
Gerak dalam dua dimensi dapat berupa antara lain: gerak pada bidang miring, gerak
peluru dan gerak melingkar. Sedangkan gerak dalam tiga dimensi dapat ditemukan
dalam kasus antara lain: gerak molekul, hamburan dan gerak revolusi bumi (gerak
bumi mengelilingi matahari). Pembahasan gerak dalam dua dan tiga memerlukan
konsep vektor.
Besaran-besaran vektor yang membentuk sudut (misalkan ) terhadap sumbu-x,
sumbu-y maupun sumbu-z dalam koordinat kartesia, dapat diproyeksikan berdasarkan
defenisi fungsi trigonometri berdasarkan Gambar 2.3 Segitiga Siku

Gambar 2.3

(2.13)
C2 = A2 + B2 (dalil Phytagoras)
(2.14)
maka

(2.15)
Pandang dua buah vektor D1 dan D2 (Gambar 2.4). Komponen-komponen vektor
dapat diuraikan menjadi:

Gambar 2.4 Uraian komponen-komponen vektor


D = D1 + D2 = iDx + jDy (2.16a)

D1 = iD1x + jD1y (2.16b)


D2 = iD2x + jD2y (2.16c)
Dx = D1x + D2x (2.16d)
Dy = D1y + D2y (2.16e)
Berdasarkan Dalil Phytagoras:

(2.17) dan berdasarkan persamaan (2.13) diperoleh: (2.18a)

Dx = D cos

(2.18b)

Dy = D sin

(2.18c)

Contoh 5: Seorang eksplorer berjalan 22,0 km ke arah utara, kemudian berjalan 47,0
km ke arah 60o (arah tenggara), lalu berhenti. Berapa jauhakah ia dari posisi semula
dan berapa sudut yang dibentuknya?
Jawab:

Gambar 2.5 Uraian komponen vektor soal 5.


D1x = 0 km, D1y = 22 km
D2x = (47 km) (cos 60o) = 23,5 km
D2y = (-47 km) (sin 60o) = -40,7 km
Dx = D1x + D2x = 0 + 23,5 km = 23,5 km
Dy = D1y + D2y = 22 km + (-40,7 km) = -18,7 km

B. Gerak peluru
Gerak peluru menggambarkan gerak benda yang dilepaskan ke udara dengan
kecepatan awal yang membentuk sudut tertentu terhadap horozontal. Contoh gerakan
benda yang mengikuti gerak peluru adalah bola yang dilemparkan atau ditendang,
peluru yang ditembakkan dari moncong senapan, benda yang dijatuhkan dari pesawat
udara yang sedang terbang. Apabila benda dilepaskan dari suatu ketinggian dengan
kecepatan awal v0 = 0, maka benda dikatakan jatuh bebas.

Pandang jejak suatu obyek yang bergerak di udara dengan kecepatan v0 dan
membentuk sudut terhadap sumbu-x (Gambar 2.6)

Gambar 2.6 Gerak peluru


Pada tabel 2.1 disajikan persamaan-persamaan umum kinematika untuk percepatan
tetap dalam dua dimensi.

(arah-x positif, ax=0 dan ay = -g)


Umumnya diambil y-yo = h untuk gerak peluru dan gerak jatuh bebas. Dari persamaan
(2.18), vx0 = v0 cos dan vy0 = v0 sin .
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa lintasan peluru adalah parabolik, jika kita dapat
mengandaikan gesekan udara dan menganggap percepatan gravitasi konstan.
Misalkan xo = yo =0, berdasarkan Tabel 2.1 (persamaan (2.11) diperoleh x = vxot dan
y = yo + vyot-(1/2)gt2 dari kedua persamaan ini diperoleh:

atau y = ax - bx2 (2.19) dengan a = tan (tangen arah) dan masing-masing adalah
konstan.
Contoh 6: Sebuah bola ditendang sehingga memiliki kecepatan awal 20,0 m/s dan
membentuk sudut 37,0o, hitunglah:
1. Tinggi maksimum bola
2. Waktu lintasan bola hingga menyentuh tanah
3. Jarak horizontal bola menyentuh tanah
4. Vektor kecepatan pada tinggi maksimum
5. Vektor percepatan pada tinggi maksimum.
Jawab. vxo = vo cos 37o = (20 m/s)(0,799) = 16,0 m/s vyo = vo sin 37o =(20 m/s)(0,602)
= 12 m/s
1. Pada tinggi maksimum vy = 0; vy = vyo - gt, maka
t = vyo/g = 12 / 9,8 =1,22 s
y = vyo - (1/2) gt2 = (12)(1,22)-(1/2)(9,8)(1,22)2 =7,35 m
atau y=(vyo2-vy2)/(2g)=[(12)2-(0)2] / 2(9,8)=7,35 m
2. Pada saat ditendang yo = 0, setelah menyentuh tanah kembali y =0, maka
y = yo + vyot - (1/2)gt2
0 = 0 + vyot - 1/2)gt2, maka
t=(2vyo)/g = [(2)(12)]/ 9,8 = 2,45 s
3. Jarak horizontal x = xo + vxot, dengan xo = 0 x = vxot = (16,0 m/s)(2,45 s) =39,2
m
4. Pada titik tertinggi, vy = 0 V = vx =vxo = vo cos 37o=16,0 m/s
5. a = -g =-9,8 m/s2

Anda mungkin juga menyukai