Anda di halaman 1dari 1

CARA PENGERJAAN PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN

Hitung debit aliran (Q) dengan langkah-langkah berikut: (1) Cari data curah hujan di
Lembaga Meteorologi dan Geofiksika (sesuai pasal 4.2.4 butir 1); (2) Tentukan periode ulang
rencana untuk saluran drainase, yaitu 5 tahun; (3) Tentukan lamanya waktu hujan yang
terkonsentrasi selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% dari jumlah hujan selama 24
jam; (4) Hitung intensitas curah hujan dengan rumus (1) dan (2), yaitu: XT = X + Sx / Sn (YT
Y) I = (mm/jam) (5) Buat garis lengkung intensitas curah hujan rencana dengan cara
memplot harga intensitas curah hujan (mm/jam), pada waktu konsentrasi 240 menit dan
kemudian tarik garis lengkung yang searah dengan lengkung basis; (6) Tentukan panjang
daerah pengaliran, L1, L2, dan L3, kemudian tentukan kondisi permukaan berikut koefisien
hambatan, nd (lihat Tabel 10); (7) Tentukan kecepatan aliran (V), sesuai dengan Tabel 2, serta
panjang saluran (L); (8) Hitung waktu konsentrasi (Tc) dengan rumus (3), (4), dan (5), yaitu:
TC = t1 + t2 t1 = ( 2/3 x 3,28 x Lo . )0.167 t2 = (9) Tentukan intensitas hujan rencana (I
rencana) dengan cara memplot harga Tc di kurva basis dan tarik garis lurus ke atas sampai
memotong garis lengkung intensitas hujan rencana, dan tarik garis lurus sampai memotong
garis intensitas hujan (mm/jam); (10) Tentukan panjang daerah pengaliran; (11) Identifikasi
jenis bahan permukaan daerah aliran; (12) Tentukan luas daerah pengaliran sesuai dengan
Sub-Bab 4.2.4 butir 9; (13) Tentukan koefisien aliran (C) berdasarkan kondisi permukaan
kemudian kalikan dengan harga faktor keamanan, sesuai Tabel 11; (14) Hitung koefisien
aliran rata-rata dengan rumus (6), yaitu: C1 . A1.fk1 + C2 . A2.fk2 + C3 . A3.F.fk + ........ C =
A1 + A2 + A3 + ....... (15) Hitung debit air (Q) dengan menggunakan rumus (7), yaitu: 1 Q =
C . I . A 3,6 5.2 Hitung Dimensi dan Kemiringan Saluran serta Gorong-gorong (1) Tentukan
kecepatan aliran air (V) yang akan melewati saluran/gorong-gorong, berdasarkan jenis bahan
saluran, sesuai Tabel 2; (2) Hitung luas penampang basah saluran/gorong-gorong (Fd)
berdasarkan debit aliran yang akan ditampung dengan menggunakan rumus (25), yaitu: Fd =
(m2) (3) Hitung luas penampang basah yang paling ekonomis yang dapat menampung debit
maksimum, berdasarkan bentuk saluran/gorong-gorong, sesuai pasal 4.2.5.1 (4) Hitung
dimensi saluran dengan menggunakan rumus (26), yaitu: Fe = Fd Sehingga didapat tinggi
saluran/gorong-gorong = d (m) Lebar dasar saluran/gorong-gorong = b (m) (5) Hitung tinggi
jagaan (W) saluran dengan rumus (27), yaitu: W = (m) (6) Hitung kemiringan saluran dengan
menggunakan rumus (29), yaitu: i = ( ) 2 (7) Periksa kemiringan tanah di lokasi yang akan
dibangun saluran dengan rumus (30), yaitu: i = x 100 % (8) Bandingkan kemiringan saluran
hasil perhitungan (i perhitungan) dengan kemiringan tanah yang diukur di lapangan (i
lapangan); i lapangan i perhitungan, artinya bahwa kemiringan saluran yang direncanakan
sesuai dengan i perhitungan; i lapangan > i perhitungan, berarti saluran harus dibuatkan
pematah arus, sesuai Tabel 4. (9) Bandingkan kemiringan gorong-gorong dengan kemiringan
gorong-gorong yang dijinkan, sesuai dengan Sub-Bab 4.2.3 butir 4);
Diposkan oleh Asep Machmud di 06.18

Anda mungkin juga menyukai