TIU: Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mempelajari ruang lingkup dan sejarah perkembangan mikrobiologi TIK: 1. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mampu mendeskripsikan pengertian dan ruang lingkup mikrobiologi 2. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat Mampu menjelaskan sejarah perkembangan Mikrobiologi. A. Pengertian dan Ruang Lingkup Mikrobiologi Makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar. Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Obyek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah,
mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba
spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optikal. Dia merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokus dari lensa tersebut. Kemudian berkembang kini mikroskop elektron yang memungkinkan kita mengamati hingga tingkat subseluler bahkan molekuler. Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang pertama menghuni bumi. Mereka hidup di mana pun selama kehidupan memungkinkan, jumlahnya lebih banyak daripada organisme lain dan mungkin penyusun terbesar komponen biomassa bumi. Gbr 1. Seluruh ekosistem tergantung pada aktivitas Mikroskop mikroorganisme dan mikroorganisme cahaya mempengaruhi masyarakat dunia. Mikrobiologi mempunyai imbas terhadap banyak bidang, diantaranya kedokteran, pertanian, ilmu pangan, ekologi, genetika, biokimia dan biologi molekuler. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain. Mikrobiologi diperlukan dalam bidang farmasi, kedokteran, higiene, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi. Mikrobiologi dikaji lebih spesifik lagi dalam mikrobiologi riset dasar yang terdiri atas cabang-cabang mikrobiologi bakteriologi, virologi, mikologi, protozoologi, fikologi, parasitologi, taksonomi mikroba, metabolisme, ekologi dan genetika mikroba, imunologi, epidemologi, etiologi, maupun dalam mikrobiologi terapan seperti kontrol infeksi, kemoterapi, farmasi, mikrobiologi lingkungan, teknologi makanan dan minuman serta rekayasa genetika. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan
membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada
abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Karena sifatnya yang sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisme, maka mikroba digunakan sebagai model penelitian di bidang genetika. Saat ini mikroorganisme diteliti secara intensif untuk mengetahui dasar fenomena biologi. Mikroorganisme juga muncul sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi (gasohol). Strain-strain baru dari mikroorganima yang dihasilkan melalui proses rekayasa genetika dapat menghasilkan bahan yang penting bagi kesehatan manusia seperti insulin. Sebelumnya hanya insulin yang diekstrak dari pancreas lembu yang dapat menerimanya. Sekarang, insulin manusia dapat diproduksi dalam jumlah yang tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa. Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan lingkungan, misal: dari tumpukan minyak di lautan atau dari herbisida dan insektisida di bidang pertanian. Hal ini dikarenakan mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk mendekomposisi/ menguraikan senyawa kompleks. Kemampuan mikroorganisme yang telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan cabang baru dalam mikrobiologi industri yang dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme anda akan menghargai, mengagumi mikroorganisme anda akan menghargai, mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, algae, protozoa dan virus yang merupakan organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri makanan. B. Sejarah Mikrobiologi Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme muncul kurang lebih 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks di lautan, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup
pertama di bumi, mikroorganisme sianobakteria diduga
merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup. Pada awalnya seorang ahli botani, Robert Hooke pada tahun 1665, mengembangkan mikroskop sederhana untuk mengamati sruktur sel tumbuhan dan organisme berukuran kecil lain, seperti jamur. Mikroorganisme lain belum menjadi bahan kajian Hooke pada waktu itu.
Gbr 2. Salah satu gambar bakteri
hasil pengamatan van Leeuwenhoek dengan mikroskop buatannya Antoni van Leeuwenhoek (16321723) menggunakan mikroskop yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya pada tahun 1684. Ia tertarik dengan banyaknya bendabenda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumbuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Penemuan animalcule di alam, menimbulkan rasa ingin tahu mengenai asal usulnya. Menurut teori abiogenesis, animalculus
timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
Doktrin abiogenesis dianut sampai jaman Renaissance, seiring dengan kemajuan pengetahuan mengenai mikroba, semakin lama doktrin tersebut menjadi tidak terbukti. Sebagian ahli menganut teori biogenesis, dengan pendapat bahwa animalculus terbentuk dari benih animalculus yang selalu berada di udara. Untuk mempertahankan pendapat tersebut maka penganut teori ini mencoba membuktikan dengan berbagai percobaan. Fransisco Redi, memperoleh hasil dari percobaannya bahwa ulat yang berkembang biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila daging tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ulat tidak secara spontan berkembang dari daging. Percobaan lain yang dilakukan oleh Lazzaro Spalanzani memberi bukti yang menguatkan bahwa mikroba tidak muncul dengan sendirinya, pada percobaan menggunakan kaldu ternyata pemanasan dapat menyebabkan animalculus tidak tumbuh. Percobaan ini juga dapat menunjukkan bahwa perkembangan mikroba di dalam suatu bahan, dalam arti terbatas menyebabkan terjadinya perubahan kimiawi pada bahan tersebut. Louis Pasteur menjebak mikroorganisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan leher labu angsa, mensterilkan media, membiarkan ujung leher labu terbuka. Hasil percobaannya menunjukkan tidak ada pertumbuhan mikroba sebab partikel debu yang membawa organisme tidak mencapai medium, namun terjebak pada leher labu, jika leher labu dipecah, atau medium dilalukan pada leher, mikroba akan tumbuh. Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur juga membuktikan bahwa teori abiogenesis tidak mungkin, tetapi tetap tidak dapat menjawab asal usul animalculus. Penemuan Louis Pasteur yang penting adalah (1) Udara mengandung mikrobia yang pembagiannya tidak merata, (2)Cara pembebasan cairan dan bahan-bahan dari mikrobia, yang sekarang dikenal sebagai pasteurisasi dan sterilisasi.
Gambar 3. Skema percobaan Louis Pasteur
Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62o C. Sterilisasi adalah cara untuk mematikan mikroba dengan pemanasan dan tekanan tinggi, cara ini merupakan penemuan bersama ahli yang lain. Penelitian John Tyndall menunjukkan bahwa debu lah yang membawa mikroba. Jika debu tidak ada, medium tetap steril, bahkan jika medium terpapar udara. Tyndal juga memberikan bukti keberadaan bakteri yang resisten panas. Pengenalan hubungan antara mkroorganisme dengan penyakit diawali oleh Agustino Bassi yang menunjukkan bahwa penyakit ulat sutera disebebakan oleh sejenis jamur. Kemudian M.J. Berkeley menunjukkan bahwa penyakit kentang (The Great Potato Blight) di Irlandia juga disebabkan oleh sejenis jamur. Selain penelitian yang lain, Louis Pasteur juga berhasil menunjukkan bahwa penyakit Peine pada ulat sutera disebabkan oleh parasit sejenis protozoa. Sementara Joseph Lister (tahun 1800) menunjukkan suatu sistem pembedahan yang dirancang untuk mencegah mikroorganisme menginfeksi luka bedah, sehingga pasiensi jauh lebih sedikit yang terinfeksi pascaoperasi; Lister memberikan bukti secara tidak langsung bahwa mikroorganisme adalah agen penyebab penyakit manusia, yaitu pada infeksi pasca operasi. Robert Koch, yang menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh gurunya, Jacob Henle, dapat menjelaskan hubungan antara bakteri jenis Bacillus anthracis dengan penyakit anthrax. Kriterianya dikenal sebagai postulat Koch dan hingga kini masih digunakan untuk menjelaskan hubungan antara mikroorganisme tertentu dengan penyakit tertentu. Kerja Koch pada tahun 1876 ini dikorfirmasi secara independen oleh Pasteur. Postulat Koch:
a. Mikroorganisme harus ada
di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada pada individu sehat. b. Mikroorganisme yang dicurigai (suspected) harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam kultur murni. c. Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi diinokulasi tersebut pada individu sehat. d. Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang sakit tersebut. Pengembangan teknik untuk mempelajari mikroba dilakukan oleh Robert Koch dan kawankawan. Mereka Gbr. 4. Postulat Koch mengembangkan teknik, reagen dan materi lain untuk mengkultur bakteri patogen pada media pertumbuhan padat. Dengan demikian para ahli mikrobiologi dapat mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni. Sementara itu Charles Chamberland membuat filter (saringan) bakteri untuk menapis bakteri dan mikroba yang lebih besar dari spesimen. Melalui teknik ini juga memungkinkan ditemukannya virus sebagai agen penyebab penyakit. Kajian imunologis dilakukan pada tahun 1794 oleh Edward Jenner menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi individu dari penyakit cacar (smallpox). Sementara Louis Pasteur mengembangkan vaksin lain untuk penyakit kolera ayam, antraks, dan rabies. Di samping itu, Emil von Behring and Shibasaburo Kitasato menginduksi pembentuk antitoksin dari toksin dipteri pada kelinci. Antitoksin ini digunakan secara efektif untuk mengobati manusia dan memberikan bukti imunitas humoral. Elie Metchnikoff di tempat lain menunjukkan keberadaan sel fagositik dalam darah, yang menunjukkan imunitas dimediasi sel.
Sementara itu, penemuan antibiotik dari jamur Penicillium
sp. oleh Alexander Flemming pada tahun 1928 mengubah cara pengobatan terhadap luka. Antibiotik dianggap sebagai obat ajaib yang pertama kali diproduksi secara massal untuk para tentara korban perang dunia ke II. RUANG LINGKUP
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang pertama kali
di planet bumi, hidup di mana pun selama kehidupan memungkinkan, lebih banyak dibandingkan organisme lain, dan mungkin penyusun terbesar komponen biomasa bumi Seluruh ekosistem tergantung pada aktivitas mikroorganisme, dan mikroorganisme mempengaruhi masyarakat manusia Mikrobiologi mempunyai imbas terhadap banyak bidang di antaranya kedokteran, pertanian, ilmu pangan, ekologi, genetika, biokimia, dan biologi molekuler