Anda di halaman 1dari 7

BLACK BOOK

LIST BUILDING

Pada eBook ini aku ingin membagikan study case yang aku temukan. Study case ini sangat
menarik dan pasti akan sangat berguna jika kamu terapkan ke bisnismu.
Study case ini menjabarkan bagaimana Yaro Starak (penulis aslinya) meng-generate $40.000
dengan mempromosikan satu produk affiliate saja.
Jika kamu mau membaca artikel aslinya, kamu bisa menuju ke https://www.entrepreneursjourney.com/8252/email-marketing-information/
Kamu juga bisa bergabung di newsletter Yaro dengan mengunjungi
https://www.ejinsider.com/blog-profits-blueprint-simple/
Aku yakin kamu akan memperoleh banyak manfaat darinya.
Mari kita simak bersama-sama apa kata beliau. Aku sengaja mentranslatenya ke dalam bahasa
Indonesia untuk mempermudah pembelajaranmu..

Menggunakan email untuk mempromosikan produk


Tindakan terbaik yang pernah aku lakukan adalah mulai membangun email newsletter dari blog ini
(http://entrepreneurs-journey.com)
Hal tersebut telah berlangsung 5 tahun lalu dan sejak itu aku telah membangun lebih dari 80.000
subscribers. Yang terbaik dari semua itu adalah aku tidak melakukan suatu hal yang baru untuk
membangun listku selama bertahun-tahun. Bahkan sejak aku memulainya setiap hari ada aliran
subscribers baru yang masuk ke listku
Hal terbaik dari memiliki list dan sebuah blog adalah aku dapat mempromosikan produk via email
dan melakukan segmentasi saat mengirimkan email promosi sehingga email tersebut hanya terkirim
ke orang-orang yang menunjukkan minat yang sama seperti niche produk yang aku promosikan.
Untuk melakukannya kamu butuh artikel-artikel di blog dan membagikannya ke publik.

Untuk melakukan segmen blog post akan sangat sulit tanpa menggunakan email. Memang blog juga
sangat bagus untuk affiliate marketing, tapi sepengalamanku, menambahkan komponen email
marketing memberikan hasil yang signifikan dan memungkinkanmu untuk mengatur pesan sehingga
tidak merusak relationship yang telah dibangun.
Artikel ini akan memberikanmu contoh lain kenapa email marketing sangat mengagumkan, dan
kenapa kamu harus memiliki email list jika kamu adalah blogger.

(aku menggunakan aweber untuk menangani email newsletterku, dan jika kamu belum memiliki
layanan email marketing, kamu bisa mencoba aweber hanya dengan $1)

Seimbangkan value dengan berjualan


Sebelumnya aku mempromosikan banyak produk yang berbeda tiap tahun. Hampir semuanya
adalah internet marketing course, software, dan ebook yang berhubungan dengan make money
online.
Dalam beberapa tahun terakhir aku telah mempromosikan beberapa launch karena banyak alasan,
sehingga ini membuat list jenuh, itu artinya mereka bosan dengan campaign yang sama terusmenerus.
Terutama jika mereka berlangganan berbagai newsletter dalam satu niche yang sama. Secara
pribadi, aku tidak punya waktu untuk mereview semua produk (aku tidak mau mempromosikan
sesuatu yang aku sendiri tidak tau isinya) dan aku tidak mau newsletterku hanya berisi promosi, ini
juga tentang mengajar (memberi) tanpa meminta apapun selain perhatian dari mereka.
Idealnya kamu selalu ingin mengirimkan suatu value untuk newslettermu, karenanya secara eksklusif
aku fokus pada merekomendasikan produk yang memiliki prelaunch content yang menawarkan
value tanpa harus membeli apapun terlebih dahulu.
Kuncinya ada pada menghadirkan produk dengan offer yang sesuai dengan subscribers yang aku
miliki dan free training yang akan sangat berguna bagi mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir Jeff Walkers Product Launch Formula dan Eben Pagans Guru
products adalah big launch yang aku dukung dan rekomendasikan ke subscribersku.
Aku mempelajari cara mereka dan menerapkan fundamental tersebut untuk mencapai tujuan
suksesku sendiri. Mereka berdua tau bagaimana cara melakukan launch yang sangat bagus dan
membagikan banyak value gratis ketika mereka melakukannya.

Bagaimana aku menjual $40.000 Eben Pagan Training


Bulan lalu Eben Pagan membuka GURU Master Class Program, yang fokus pada bagaimana cara
menjual produk informasi secara online.
Jika kamu bukan subscribersku dan hanya membaca blog ini, kamu tidak akan tau tentang launchlaunch yang aku informasikan. Aku tidak pernah menulis postingan tentang product yang sedang
launch di blog Enterpreneur-Journey ini.
Jika kamu mendaftar di newsletterku (sign up here) kamu akan menerima setidaknya satu dari
Ebens free launch video dariku, yang berisi training yang sangat bagus tentang cara menemukan
profitable niche, bagaimana membuat info produk dan behind the scenes shots informasi publishing
bisnis Eben di niche seperti dating dan personal development.
Apa yang mereka lakukan pada email-email yang aku kirim akan menentukan tindakanku
selanjutnya. Tentu saja aku tidak mau mengirimkan email-email penawaran setelah email
tentang Eben launch pada orang-orang yang tidak tertarik pada launch ini.

Memang attrition adalah bagian alami dari email marketing, dan tidak masalah untuk kehilangan
beberapa subscribers setelah mengirimkan email, tapi kamu harus berhati-hati untuk
mempertahankan relationship.

Menggunakan email series memungkinkanku untuk mengirim konten yang relevan pada mereka
yang meunjukan ketertarikan dan menjamin email penjualan hanya terkirim pada orang yang
memiliki ketertarikan tinggi. Tentu saja ini jauh dari fool-proof system yang digunakan banyak
marketer. Itu tentu lebih unggul ketika mengirimkan setiap email ke setiap subscribers.

Biar aku jelaskan apa yang aku lakukan untuk campaign ini..

Apa yang dihitung : email open rate dan link clicked


Sebelum aku menjelaskan apa yang aku lakukan, kamu harus paham pada 2 metrics yang aku
gunakan untuk membuat keputusan.
Open rate email menunjukkan berapa banyak orang yang membuka email yang aku kirim. Aku tahu
ini karena layanan email yang aku gunakan (aweber) terdapat fitur untuk melihat open rate dari html
email.
Ini juga bisa memberitahuku berapa kali link pada emailku diklik, disebut Click Through Rate (CTR).
Meskipun datanya tidak 100% akurat, ini cukup bagus untuk menjadi indikator yang memberitahuku
apa yang dilakukan orang ketika mereka menerima email dariku.
Aku mengirimkan dua jenis email, yaitu HTML dan plain text ketika aku mengirim pesan ke
subscribersku. Plain text message hanya berisi tulisan, tanpa gambar dan layout. Meskipun HTML
messages bisa memberikan data yang cukup untukku mengukur hasil email yang dikirim, tapi dalam
opiniku, plain emails bekerja lebih baik karena biasanya antar teman saling mengirim email dengan
format plain text. Aku ingin menjadi seorang teman bagi subscribersku, bukan sebuah perusahaan
yang mengirimkan brosur penawaran via email.
Bagaimana tahapan campaign ini
Email campaign ini sederhana. Aku tahu dari pengalaman dan dari apa yang Eben lakukan pada
launch sebelumnya untuk menciptakan alur sebuah launch..
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prelaunch contect video 1


Video 2
Video 3
Video penawaran saat launch
Penutupan di akhir pekan
Relaunch pada pekan berikutnya selama 1 hari

(ini adalah vintage Product Launch Formula, yang sangat bekerja lagi dan lagi,as develop Jeff Walker,
yang mengajari system ini. Seperti yang aku sebutkan di awal, Jeffs program adalah program lain
yang aku promosikan tiap tahun dan membuatku belajar banyak)

3 video pertama berjarak lebih dari 2 minggu, dengan sales video launch muncul di minggu ketiga
dan penutupan program di akhir pekan pada minggu yang sama.
Aku tidak ingin mengirim setiap video pada semua listku, tidak memberitahu semua list bahwa
program (launch) sudah dibuka dan ditutup jika mereka tidak memiliki ketertarikan. Aku tahu
bagaimana rasanya dibombardir email tentang launch produk baru, itu alasan utamaku unsubscribe
dari hampir semua internet marketer list. Aku dapat memaklumi satu atau dua email tentang produk
baru, tapi jika aku terus ditawari produk yang sama lagi dan lagi, kemudian ditawari produk lain di
bulan berikutnya dengancara yang sama, maka tidak ada alasan untuk tetap menjadi subscriber
mereka.
Berkat aweber aku dapat mengirim email berurutan hanya ketika mereka terbukti memiliki
ketertarikan. Aku menggunakan variabel berikut untuk memutuskan apa pesan yang harus dikirim
ke subscribers supaya mereka tidak merasa terganggu dan sekaligus meningkatkan respon email :

Apakah orang tersebut membuka email yang aku kirim sebelumnya


Apakah orang tersebut tidak membuka email sebelumnya
Apakah orang tersebut mengklik link yang ada pada email

Ini bagaimana aku mengirimkan email :


1. Aku mengirimkan video launch pertama ke semua list
aku menonton videonya sehingga aku tau apa isinya dan sekaligus untuk
memastikan kualitasnya. Ini memberikan insight untuk merekomendasikan
bagian dari video yang aku pikir layak untuk difokuskan ketika aku mengirimkan
email ke listku.Aku juga belajar dari konten video tersebut dan belajar bagaimana
program ini diluncurkan, yang dapat aku terapkan di launchku sendiri.
2. Video kedua hanya ku kirim ke orang yang membuka email pertama
karena aku menonton videonya jadi aku bisa menulis email yang sesuai untuk
subscribersku dan memberitahu mereka bagian yang paling relevant. umumnya
open rate yang biasa aku dapatkan berkisar antaar 10% sampai 20%, jadi
sebagian besar subscribersku tidak akan menerima email kedua.Hanya mereka
yang membuka email kedua ini dan beralih ke konten launch.
3. Video ketiga hanya aku kirim ke orang yang tidak membuka email pertama
Tujuan utama dari email ini adalah menginformasikan tentang launch ini ke orang-orang
yang tidak membuka email pertama karena berbagai alasan. Mungkin subject email yang
tidak memberikan respon bagus, atau waktu pengiriman email pertama yang tidak tepat,
atau terjadi kesalahan teknis seperti emailku masuk ke spam box mereka.
Dengan cara ini 2700+ orang yang tidak membuka email pertama, akhirnya membuka email
ketiga ini.
4. Ketiga program dibuka aku mengrimkan video penawaran hanya pada orang yang membuka
email pertama.

Email ini bertujuan untuk menciptakan puncak penjualan, aku juga memberikan detail bonus
yang aku tawarkan pada email ini.
5. Deadline reminder email hanya aku kirim pada orang yang mengklik link pada email
sebelumnya.
Email ini hanya dikirim ke 7000+ orang, yang sangat responsif sejak mereka mengklik untuk
melihat video penawaran Ebens program. 84,4% orang-orang ini membuka email kelima ini.
6. Final 7 jam deadline email aku kirim hanya pada orang-orang yang mengklik link pada email
sebelumnya.
Email terakhir ini aku kirim ke orang-orang yang membuka link pada email sebelumnya (732
orang), jadi aku hanya menggiring orang yang sangat berminat pada program Eben. Dan juga
karena aku hanya mengirim ke 732 orang, aku tidak mengganggu semua anggota listku
dengaan mengatakan the program is closing now! pada orang-orang yang tidak tertarik
pada produk yang aku tawarkan ini. CTR dari email ini adalah 19,3% sedangkan considering
CTR normalku antara 1% sampai 5%.kamu bisa melihat bagaimana segmentasi membuat
perbedaan besar.

Ada relaunch untuk program tersebut di minggu berikutnya selama satu dan setengah hari. Aku
bisa saja mengirimkan email promosi lagi, tapi aku tidak melakukannya. Aku masih berhasil
membuat 2 penjualan lebih hari itu, jadi siapa yang tau, email lain mungkin meyakinkan banyak
orang atau memberi kesempatan ulang bagi mereka yang terkena deadline di minggu
sebelumnya, jika aku mengirim email.

Ada banyak variabel untuk dipertimbangkan


Ini bukan contoh sempurna tentang bagaimana menjalankan afilliate marketing via email.
aku mungkin bisa melakukan ini dengan lebih baik, khususnya jika aku bisa mengukur hasil
email pada sales (sulit untuk dilakukan tanpa akses ke Ebens thank you page untuk
memasukkan tracking code-ku
Faktanya, aku setidaknya menerima satu komplain karena mempromosikan produk ini
terlalu banyak dan seolah menekan mereka untuk membeli dan mengikuti program ini, tapi
aku juga menerima email terima kasih karena mengirimkan video gratis yang sangat bagus,
meskipun mereka tidak membeli produknya.

Kamu tidak bisa menyenangkan semua orang tiap saat, tapi setidaknya kamu bisa melakukan
beberapa usaha untuk mewujudkan hal tersebut, seperti,

Jangan biarkan keserakahan membuatmu melakukan tindakan yang dapat merusak


relationship antara kamu dan listmu dengan cara mengirimkan email promosi untuk
produk yang sama lagi dan lagi.

Lakukan segmentasi pada pesan yang kamu kirim, sehingga kamu dapat meminimalisir
complain dari listmu (karena dibombardir pesan promosi) dengan tetap menghasilkan

angka penjualan yang memuaskan dari mereka yang memang tertarik pada produk yang
ditawarkan.

Aku bisa mengirimkan beberapa email dengan tujuan split tes untuk mengetes subject yang berbeda
dan mengirim ke segment yang berbeda (contohnya, aku tidak mengirimkan ke orang ang tidak
membuka email penawaran pertama), ada banyak waktu untuk menulis email.
Dengan aweber kamu punya banyak pilihan untuk melakukan tes, dengan split test, open rates dan
click rates, sehingga kamu harus mengukur apa yang kamu mau lakukan dan mempelajari hasilnya
hingga memperoleh hasil yang terbaik. Sebenarnya pada listku persentase pembelian produk dari
link affiliateku sangatlah kecil, sebagian besar menonton video gratis dan konten lainnya dari Eben,
sedangkan segmen terbesar dari subscribersku bahkan tidak usah repot-repot membuka emailku,
karena aku telah melakukan segmentasi sehingga aku hanya mengirim email ke mereka yang
berminat saja.
Dalam email marketing ada begitu banyak hal yang bisa membuat kamu kewalahan. Karenanya
kamu butuh melakukan tes-ukur untuk mencari tau mana yang bekerja, mana yang bisa
meminimalkan complain, dan mana yang meningkatkan hasil.
Aku tau beberapa blogger (email marketer) menerima beberapa complain setelah mereka
mengirimkan email penawaran atau promosi.
Kamu harus tau kemauan dan sifat subscribermu dan bagaimana memperlakukan mereka. Tapi
jangan biarkan complain-complain tersebut membuatmu berhenti mempromosikan produk.
Karena tujuan utamamu adalah menciptakan uang, tanpa promosi uang tidak akan datang.

Newsletter mu mungkin berbeda denganku, tapi aku berharap apa yang aku bagikan ini akan
emmberikanmu ide baru. Kamu tidak perlu list yang besar untuk memulai segmentasi. Selama email
sistemmu seperti aweber dan kamu memiliki tools yang memungkinkan, kamu bisa memulai
segmentasi proses.

Jika aku merangkum apa yang telah dilakukan oleh Yaro Starak, ia berusaha sebaik mungkin
untuk tetap nenjaga relationship dengan para subscribersnya.
Yaro tidak ingin memborbardir mail box para subscribersnya dengan cara mengirimkan email
promosi untuk produk yang mereka tidak ada minat terhadapnya secara terus menerus.
Cara yang dilakukan Yaro adalah dengan melakukan email segmentation, shingga ia tau list
mana saja yang tertarik dengan produk yang ditawarkan dan list mana saja yang tidak tertarik.
Sekian eBook kali ini, sampai jumpa di eBook selanjutnya

Temanmu,
Kusnan Aji
Bonusdan.review

Anda mungkin juga menyukai