Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Brelakang
Kebutuhan nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan,
zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan Wartonah, 2006).
Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan
fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun
jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik,
seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai
banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi diantaranya adalah sebagai energi,
memelihara jaringan tubuh, dan lain-lain (Asmadi, 2008).
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat
gizinya (nutrien). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi sebaikbaiknya. Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya,
nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial tertentu yang
seimbang. Nutrisi esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air (Asmadi, 2008).
Pada umumya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan kalori
pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat badan seseorang akan menambah. Dan ketika
pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan
kehilangan berat badan (Potter & Perry, 2005).
Status gizi merupakan ukuran kebehasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk
ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang
banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang
dikandungnya. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang maka
akan mengakibatkan defisiensi zat gizi. Kalori yang dibutuhkan tergantung aktivitas
yang dilakukan ibu hamil dan peningkatan Bassal Metabolic Rate (BMR). Untuk
ibuhamil ditambahkan 300 kalori/hari dari kebutuhan biasanya. Energi yang

diberikan tinggi berfungsi untuk menyediakanenergi yang cukup agar protein tidak
dipecah menjadi energi. Penambahan protein sebesar 10 g/kg BB/hari.
Penelitian yang dilakukan Mifbakhudin dan Yuliantini (2004), menyatakan
ada hubungan antara konsumsi energi dengan status gizi pada ibu hamil. Status gizi
merupakan suatu keadaan akibat dari keseimbangan konsumsi energi dan protein
serta penyerapan zat gizi lain dan penggunaannya, sehingga pada berbagai orang
dengan tingkat konsumsi yang berbeda didapatkan status gizi yang berbeda pula.
Pemahaman gizi bagi ibu hamil perlu diperhatikan mengingat fungsinya selain
untuk bu hamil untuk bayi yang dikandungnya. Ibu hamil perlu gizi yang bermutu,
tidak berlebihan, tidak kekurangan. Ibu hamil tidak hanya mengikuti selera makan
sendiri, karena bila hanya mengikuti selera ibu hamil belum tentu sesuai dengan
kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh ibu hamil dan bayi. Ibu hamil membutuhkan
gizi seimbang, sesuai dengan yang di kemukakan oleh Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial (2000 : 3), yaitu: Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah
keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu
dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan
zat gizi dari aneka ragam makanan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keseimbangan nutrisi
2. Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis nutrisi
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
5. Untuk mengetahui karakteristik status nutrisi
6. Untuk memahami contoh penerapan keseimbangan nutrisi pada pasien
ibu hamil

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keseimbangan nutrisi?
2. Bagaimana sistem tubuh berperan dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi?
3. Berapakah jenis-jenis nutrisi?
4. Bagaimana faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
5. Bagaimana karakteristik status nutrisi?
6. Bagaimana contoh penerapan keseimbangan nutrisi pada pasien ibu
hamil?

Anda mungkin juga menyukai