OBESITAS
a. Pengertian
Balita merupakan salah satu kelompok rawan gizi. Dalam hal ini pola makan yang di
berikan orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi status gizinya. Salah satu pola
makan yang salah yaitu tingginya asupan energi dari bahan makanan dibandingkan
dengan energi yang di keluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi
makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah
disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style.
Obesitas pada anak berisiko berlanjut ke masa dewasa, disebabkan karena kondisi
patologis obesitas yang merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit metabolik
dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis,
dan penyakit lainnya. Selain itu, obesitas pada anak juga dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan
pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (napas berhenti sesaat) dan
gangguan pernafasan lain.
Pengukuran obesitas pada anak lebih sulit dibandingkan orang dewasa, karena anak
sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ukuran adiposa pada anak bersifat
linier dengan masa perkembangan atau pematangan anak. Terdapat dua periode
peningkatan jaringan adiposa untuk anak yaitu pada usia 5-7 tahun dan pada masa
pubertas awal, meskipun cut off yang digunakan pada obesitas dewasa sudah dianggap
tepat, tetapi hal ini memerlukan adanya penyesuaian apabila digunakan pada anak dan
remaja.
DAFTAR PUSTAKA :
Komang, Wirdani. 2017. Ilmu gizi teori dan aplikasi. Jakarta : EGC
Kemenkes RI. 2012. Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan obesitas
pada anak sekolah. Jakarta : Kemenkes RI