Remunerasi merupakan hal yang sedang hangat diperbincangkan saat ini terutama
dikalangan para dosen khususnya dosen FEB Universitas Lampung. Remunerasi
sendiri memiliki arti yaitu penataan kembali sistem penggajian yang dikaitkan
dengan sistem penilaian kerja karyawan yang adil dan layak. Tapi apakah tujuan
dari remunerasi tersebut terpenuhi/tepat sasaran ? setelah dilakukan wawancara
terhadap beberapa dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Remunerasi
seharusnya sesuai konsep yaitu mensejahterakan, tetapi yang ada malah menjadi
demotivasi aakhirnya, karena besarannya yang tidak sesuai, perhitungan yang
dilakukan bersumber dari pendapatan Unila,murni berdasar SPP, ekonomi
merupakan salah satu fakultas yang mahasiswanya terbanyak di Unila, ketika
remunerasi diberlakukan itu dihitung dari jumlah mahasiswa seluruhya , sehingga
kita harus menstubtisui dari fakultas lain,sehingga ketika dihitung kembali
menjadi lebih kecil, berbeda kalau dihitung dari pendapatan FEB sendiri. Ujar
ibu Yuniarti Fihartini.S.E.,M.Si. Respon dari dosen pun rata-rata melakukan
penolakan, karena FEB merupakan salah satu fakultass yang memiliki pendapatan
banyak, karyawan sejahtera, dosen sejahtera, begitu masuk ke remun pagu harus
40% dari MBP, MBP FEB masih kecil sehingga pembagian juga kecil, sehingga
pendapatan menurun. Remunerasi ini tidak terlalu mempengaruhi kerja banyak
dosen, mungkin hanya beberapa saja yang kinerja nya menurun, tetapi tidak
terlalu parah.
Walaupun terjadi penolakan dan penurunan motivasi , remunerasi belum dapat
dievaluasi sepenuhnya apakah tepat sasaran atau tidak, karena seperti yang
dikatakan oleh ibu Fajar Gustiawaty , bahwa di Unila sendiri remunerasi baru
dimulai maret, artinya baru berjalan beberapa bulan, dan itu belum bisa
disimpulkan, kalau pun ingin melihat bisa dilihat dari satu paket pembayaran
yang artinya sistem berjalan, lalu pembayaran seperti apa, baru dapat dievaluasi
meningkat atau tidak setelah itu.
Para karyawan berharap, terkait dengan perhitungan remunerasi agar dapat
disesuaikan agar tidak terlalu merugikan, karena menurut mereka sistem
remunerasi ini sudah baik, asalkan perhitungannya diperbaiki agaR lebih fair.