Anda di halaman 1dari 8

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA


1.1

Gambaran Umum
Penelitian ini diadakan di 12 sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang.

Sekolah dasar yang menjadi subjek penelitian meliputi SDN 1 Sawojajar, SDN 6
Sawojajar, SDN Madyopuro 4, SDN Cemorokandang, SDN Mergosono 4, SDN
Buring, SDN Kotalama 6, SDN Kotalama 5, SDN Lesanpuro 4, SDN Bumiayu 4,
SDN Tlogowaru 1, SDN Arjowinangun 2. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 zona
yaitu zona 1 yang terletak di hulu sungai, zona 2 yang terletak di sekitar tengah
aliran sungai dan zona 3 yang terletak di hilr sungai.
Tabel 5.1 Pembagian SD di Kecamatan Kedungkandang
Zona
Zona 1 HULU

Nama Sekolah Dasar


SDN Cemorokandang 1
SDN Sawojajar 1
SDN Madyopuro 2
SDN Sawojajar 6
SDN Mergosono 4

Zona 2 TENGAH

SDN Buring
SDN Kotalama 6
SDN Lesanpuro 4
SDN Bumiayu 4

Zona 3 HILIR

SDN Kotalama 5
SDN Tlogowaru 1
SDN Arjowinangun 2

Penelitian
kecacingan,

diawali

faktor-faktor

dengan

melakukan

penyebab,

gejala,

penyuluhan
serta

berisi

pentingnya

tentang
menjaga

kebersihan terutama mencuci tangan sebagai bentuk pencegahan kecacingan.


Di akhir penyuluhan siswa dihimbau untuk bersedia mengumpulkan tinjanya ke
dalam pot yang sudah diberikan oleh peneliti untuk diteliti. Tinja yang terkumpul

lalu diteliti di Laboratorium Parasitologi menggunakan metode Kato Thick Smear


untuk mengetahui angka kecacingan dan juga cacing yang menginfeksi.
1.2

Karaktersitik Responden

Tabel 5.2 Distribusi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelas
Sekolah

Kelas
3

Cemorokandang 1

Sawojajar 1

Madyopuro 2

Sawojajar 6

Mergosono 4

Buring

Kotalama 6

Lesanpuro 4

Bumiayu 4

Kotalama 5

Tlogowaru 1

Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
18
14

32

Tinja
terkumpul
10

Jumlah

Presentase
31,25%

14

16

36

13

36,11%

16

29

45

14

31,11%

47

72

5
3

17

22

119
39

65
15

54,62%
38,46%

16

21

37

16,21%

20

20

40

15

37,50%

19

25

44

24

54,54%

20

27

47

20

42,55%

36

51

87

31

35,61%

10

18

38,89%

15

18

33

19

57,57%

15

26

41

24

58,53%

40

44

84

34

40,47%

33

48

81

33

40,74%

5
3

16

12

28

18

64,28%

20

17

37

28

75,67%

23

17

40

23

57,50%

3
4

42

54

5
3

24

18

96
42

33
27

34,37%
64,28%

14

18

32

10

31,25%

15

16

31

15

48,39%

21

30

51

16

31,37%

29

23

52

22

42.30%

34

23

57

18

31,57%

12

12

24

17

70,83%

11

17

28

16

57,14%

15

17

32

30

93,75%

Arjowinangun 2

39

38

77

55

71,42%

36

36

72

57

79,17%

38

32

723

829

70
1552

32
757

45,71%
48,78%

Total

1.3

Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pemeriksaan tinja didapatkan 35 siswa yang positif

terinfeksi cacing. Kasus kecacingan yang terbanyak ada pada SDN Arjowinangun
2 sebanyak 11 kasus (7,64%). Sedangkan pada 3 sekolah yaitu SD Sawojajar 1,
SD Sawojajar 6, dan SD Cemorokandang tidak ditemukan kasus kecacingan.
Jenis cacing yang menginfeksi antara lain Ascaris lumbrioides, Hookworm,
Trichuris trichiura, Enterobius vermicularis, Strongyloides stercoralis, dan
Hymenolepis nana. Data hasil pemeriksaan kecacingan dapat dilihat pada tabel
5.1 berikut
Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat 35 siswa (4,6%) sekolah dasar
di Kecamatan Kedungkandang yang terinfeksi cacingan. Dari hasil pemeriksaan
tinja yang dikumpulkan siswa sekolah dasar Kecamatan Kedungkandang
didapatkan jenis cacing yang paling banyak adalah Ascaris lumbricoides
sebanyak 28 kasus (80%), Hookworm 5 kasus (14,3%), Trichuris trichiura 1
kasus (2,85%), H nana 1 kasus (2,85%) di Kecamatan Kedungkandang Kota
Malang.

Tabel 5.3 Status Kecacingan di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang


Peserta
Penyuluhan

Tinja
Terkumpul

Coverage
(%)

Alu

Hw

Tt

Sawojajar 1

119

65

54,62%

Sawojajar 6

178

75

42,13%

Madyopuro 2

116

36

31,03%

Cemorokandang

113

37

32,74%

Mergosono 4

92

50

54,35%

Buring

165

77

46,67%

Kotalama 6

105

69

65,71%

Lesanpuro 4

96

33

Bumiayu 4

105

52

Arjowinangun 2

219

Tlogowaru 1
Kotalama 5
Total

1552

Sekolah

Cacing positif
Ev
Ss

Hn

0,00%

0,00%

5,56%

0,00%

6,00%

5,19%

7,25%

34,38%

3,03%

49,52%

7,69%

144

65,75%

11

11

7,64%

84

63

75,00%

4,76%

160

56

35,00%

3,57%

757

48,78%

2
28

35

4,62%

80%

14,3%

2,85%

0%

0%

2,85%

Keterangan tabel :
Al : Ascaris Lumbricoides
Tt : Trichuris trichiura
Ev : Enterobius vermicularis
Hn : Hymenolepsis nana

Ss : Strongyloides stercoralis

Hw : Hookworm

Gambar 5.1 Telur cacing Ascaris lumbricoides decorticated dengan perbesaran


mikroskop 10x

Gambar 5.2 Telur cacing Ascaris lumbricoides unfertil dengan perbesaran mikroskop
10x

5.5

Analisis Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji

Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua dan sanitasi rumah

siswa dengan angka kecacingan. Metode uji Cho-Square digunakan karena skala data yang
digunakan pada penelitian ini adalah skala nominal yaitu variabel infeksi cacing (postif dan
negatif) dan skala ordinal yaitu variabel pengetahuan orang tua (baik dan buruk) dan
variabel sanitasi rumah (baik, sedang, buruk). Hasil pengujian disajikan sebagai berikut :
Tabel 5.4 Uji Chi Square antara kecacingan, pengetahuan orang tua dan sanitasi rumah

Kecacingan
Variabel

Pengetahu
an orang
tua

Sanitasi
Rumah

Positif

baik
buru
k

Baik
seda
ng
buru
k

n
1
2
2
0
3
2
2
2

%
30,00
29,79
29,82
24,72

negatif
n
2
5
5
3
7
8
6
7
1
1

Total
N

70,00

37

100

70,21

73

100

70,18

110

100

75,28

89

100

61,11

18

100

38,89

100,00

0,00

100

3
2

29,09

7
8

70,91

110

100

Sig

Keterang
an

0.53
7

tidak
signifika
n

0.07
7

tidak
signifika
n

Tabel 5.5 Uji Chi Square antara pengetahuan orang tua dan sanitasi rumah

Pengetahuan Orang Tua


Variabel

Sanitasi
Rumah

1.4.1

Baik

Baik
seda
ng
buru
k

n
2
6

%
29,21

Buruk
N
6
3
1
4

Total
N

70,79

89

100

77,78

18

100

22,22

0,00

100,00

100

3
0

27,27

8
0

72,73

110

100

Sig

0.25
7

Keterang
an

tidak
signifika
n

Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Dengan Kejadian Kecacingan

Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Orang Tua Dengan Kejadian Kecacingan

Infeksi Kecacingan

Total

Positif
Baik
Pengetahuan
Orang Tua

Total

Count
% of
total

Buru
k
Count
% of
total
Count
% of
total

Negatif
12
25

37

32,43

67,57

17,5

20

53

73

27,39
32

72,60
78

82,5
110

29,09

70,91

100,0

Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa dari total 110 sampel dibagi menjadi 4
kelompok. Kelompok responden dengan pengetahuan orang tua yang buruk dan
kecacingan negatif berjumlah 53 orang (72,60%) kelompok dengan pengetahuan orang tua
buruk dan kecacingan positif berjumlah 20 orang (27,39%). Sedangkan kelompok dengan
pengetahuan orang tua yang baik dan kecacingan negatif berjumlah25 orang (67,57%),
kelompok dengan pengetahuan orang tua baik dan kecacingan positif berjumlah 12 orang
(32,43%).
Berdasarkan hasil Chi Square pada tabel 5.4 didapatkan p value sebesar 0,537 ,
karena p lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang tidak
signifikan antara pengetahuan orang tua dengan kejadian kecacingan. Hal ini dapat
dikatakan bahwa pengetahuan orang tua yang baik tentang kecacingan belum bisa
menurunkan angka kecacingan.

1.4.2

Hubungan antara Sanitasi rumah tangga dengan kejadian infeksi kecacingan


Bentuk tabulasi silang yang dapat menggambarkan penyebaran data secara lebih

rinci dari sanitasi rumah tangga dengan kejadian kecacingan dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 5.7 Tabulasi sialang antara Status sosial-ekonomi dengan kejadian infeksi kecacingan

Kejadian Kecacingan
Sanitasi Rumah
Total
Positif
Negatif

%
Sanitasi baik
22
24,7%
67
75,3%
89
Sanitasi sedang
7
38,89% 11 61,11%
18
Sanitasi buruk
3
100%
0
0%
3
Total
78
71%
32
29%
110
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
sanitasi yang baik 89, untuk kategori sanitasi sedang terdapat 18 responden

dan 3

responden termasuk dalam kategori sanitasi buruk. Variabel kejadian kecacingan, dari 110
responden yang diamati terdapat

78 responden (71%) negatif kecacingan dan 32

responden (32%) positif kecacingan. Hasil uji statistik dengan Chi-square antara sanitasi
rumah tangga dengan kejadian kecacingan didapatkan p-value sebesar 0,077 lebih besar
dari 0,05 (p>0,05) yang artinya terdapat hubungan yang tidak bermakna antara sanitasi
rumah tangga dengan kejadian kecacingan.

Anda mungkin juga menyukai