Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

NOMOR : 04/YRSINP/01/2012

PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
SELONG LOMBOK TIMUR

P E M B U K AAN
Bahwa dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat, mutu kehidupan dan
kesejahteraan rakyat, diperlukan adanya Rumah Sakit untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
paripurna meliputi pencegahan, pengobatan, pemulihan dan peningkatan kesehatan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Bahwa selain mengikuti standard baku pelayanan
rumah sakit yang ditetapkan oleh pemerintah, Rumah Sakit hendaklah merupakan pusat
pelayanan medik yang solid, berkelas (bergengsi), memiliki standard baku pelayanan medik,
mampu berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi dan tuntutan zaman, turut
menciptakan atau menjaga kelestarian lingkungan, untuk memberikan kepuasan kepada
masyarakat.
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih, pada tanggal 9 Agustus 2011,
Rumah Sakit Islam Namira didirikan di Selong Kabupaten Lombook Timur, oleh para
pendirinya, yaitu antara lain: Ir.SUHERI ENDIKO,dengan badan hukum pendirian Rumah Sakit
Islam Namira adalah Yayasan yang bernama Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor (YRSNP)
telah

terdaftar

dan

disahkan

di

Departemen

Hukum

dan

HAM

Nomor

AHU.3252.AH.01.04.Tahun 2010 melalui Notaris Faniyah, SH pada tanggal 12 Juli 2010,


semula berada dibawah, dan dikelola oleh badan hukum yayasan, yaitu YAYASAN RUMAH
SAKIT NAMIRA PANCOR, berkedudukan di Selong Kabupatenn Lombok Timur.
Bahwa sebagai Rumah Sakit yang sedang merintis, dan untuk lebih memantapkan gerak
langkah seluruh komponen pendukung dan penyelenggara Rumah Sakit Islam Namira agar
seirama, selaras, serasi dan terpadu, serta berusaha setiap waktu meningkatkan dan
menyempurnakan pelayanannya kepada masyarakat sebagai wujud pencapaian visi dan misinya,
maka dengan nama PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA, yang berisi
ketentuan-ketentuan dasar atau ketentuan-ketentuan pokok sebagai pedoman yang berlaku di
lingkungan Rumah Sakit Islam Namira, dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
1) Rumah Sakit ini bernama RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA, disingkat RSI NAMIRA.
2) RSI NAMIRA didirikan pada tanggal 9 Agustus 2011 di Selong Kabupaten Lombok Timur,
untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.
3) RSI NAMIRA berkedudukan di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 17 Kelurahan
MajidiKecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Pasal 2
Pemilik dan penyelenggara RSI NAMIRA adalah YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA
PANCOR (YRSNP), yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, berkedudukan di Selong, Kabupaten Lombok Tiimur
Nusa Tenggara Barat.
Pasal 3
RSI NAMIRA adalah Rumah Sakit dengan klasifikasi Rumah Sakit Umum Kelas D,
diselenggarakan RSI NAMIRA berdasarkan izin Operasional dari Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kabupaten Lombok Timur.

BAB II
VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI RSI NAMIIRA
Pasal 4
Visi RSI NAMIRA adalah menjadi Rumah Sakit Unggul dan berkualitas dalam Pelayanan.
Pasal 5
Misi RSI NAMIRA adalah :
1) Melayani masyarakat dari segala lapisan tanpa membedakan unsur SARA ( Suku, Ras,
Agama dan antar Golongan) dengan melaksanakan pelayanan prima dan terjangkau.
2) Senantiasa secara terus menerus meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi seluruh
karyawan.
3) Menerapkan ekonomi Pemasaran sebagai spirit organisasi serta menumbuhkan ekonomi
pendukung.
4) Melaksanakan konsep pelayanan yang ramah lingkungan.
Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Islam Namira mempunyai fungsi :
1) Menyelenggarakan pelayanan medik.
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan non medik.
3) Menyelenggarakan pelayanan rujukan
4) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

BAB III
LOGO / LAMBANG RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
Pasal 7
Logo atau lambang RSI NAMIRA adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.
Pasal 8
Logo atau lambang sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 mengandung pengertian:
1) Tanda titik delapan penjuru mata angin mengandung arti bahwa RSI NAMIRA adalah
pusat pelayanan medik yang melayani semua lapisan masyarakat.
2) Tanda bulan sabit mengandung arti bahwa RSI NAMIRA dalam melayani konsumenya
dengan nilai nilai Islami.
3) Tulisan huruf RSIN merupakan singkatan dari Rumah Sakit Islam Namira.
4) Warna Orange menunjukan mudah dilihat dan mudah ditemukan meskipun dalam
suasana gelap.
5) Warna Kuning mengandung makna melambangkan suasana hati yang senang untuk
menolong.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 9
Organisasi RSI NAMIRA terdiri dari :
1) Direktur RSI NAMIRA.
2) Komite Medik dan Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA.
3) Kepala Bidang Pelayanan Medik
4) Kepala Bidang Penunjang Medik
5) Kepala Perawatan RSI NAMIRA.
6) Kepala Tata Usaha RSI NAMIRA.
7) Instalasi RSI NAMIRA.
Pasal 10
Direktur RSI NAMIRA dibantu oleh seorang Kepala Bidang Pelayanan Medik, seorang Kepala
Bidang Penunjang Medik, Kepala Keperawatan dan Kepala Tata Usaha, dengan ketentuan
ditetapkan oleh Direktur RSI NAMIRA atas persetujuan Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit
Namira Pancor.
Pasal 11
1) Bidang Pelayanan Medik dipimpin RSI NAMIRA oleh seorang Kepala.
2) Bidang Perawatan RSI NAMIRA dipimpin oleh seorang Kepala.
3) Bidang Penunjang Medik RSI NAMIRA dipimpin oleh seorang Kepala.
4) Bidang Tata Usaha RSI NAMIRA dipimpin oleh seorang Kepala.
5) Instalasi RSI NAMIRA dipimpin oleh koordinator.

BAB V

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN


Pasal 12
1) Direktur RSI NAMIRA diangkat dan diberhentikan oleh YAYASAN RUMAH SAKIT
NAMIRA PANCOR (YRSNP) atas persetujuan Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit
Namira Pancor untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya.
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak YAYASAN
RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) untuk memberhentikan sewaktu-waktu,
atas

persetujuan

Rapat

Umum

Yayasan

Rumah

Sakit

Namira

Pancor.

Pasal 13
Untuk dapat diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit Islam Namira adalah dokter umum, dokter
gigi, dokter spesialis, atau dokter gigi spesialis yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Warga Negara Indonesia
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang perumah-sakitan.
4) Memenuhi persyaratan lain sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan persyaratan yang ditentukan oleh Yayasan.
Pasal 14
Direktur RSI NAMIRA berhenti dari jabatannya karena :
1) Masa jabatannya berakhir
2) Mengundurkan diri
3) Meninggal dunia
4) Diberhentikan oleh YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) atas
persetujuan Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor
Pasal 15
1) Kordinator dan para Kepala Bagian/Instalasi diangkat oleh Direktur RSI NAMIRA untuk
masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya.
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak Direktur RSI
NAMIRA untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Pasal 16
Mekanisme pengangkatan dan pemberhentian, demikian juga perincian tugas, tanggung jawab
dan laporan serta penggajian Kordinator/Kepala Bagian dan Instalasi di RSI NAMIRA
ditetapkan oleh Direktur RSI NAMIRA.
BAB VI

TATA KERJA

Pasal 17
Direktur RSI NAMIRA mempunyai tugas pokok :
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan di
RSI NAMIRA
2) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen RSI NAMIRA secara terpadu, efisien, efektif
dan kreatif.
3) Mengelola RSI NAMIRA dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) atas persetujuan Rapat
Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor.

Pasal 18
Direktur RSI NAMIRA mempunyai fungsi:
1) Menyusun kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan di RSI NAMIRA.
2) Membina pelaksanaan kegiatan di RSI NAMIRA.
3) Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas RSI NAMIRA sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan untuk dibahas dan ditetapkan
YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) atas persetujuan Rapat
Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor.
5) Mengusulkan kepada YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP)
rencana pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana RSI NAMIRA.
6) Bersama-sama dengan YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP)
merumuskan strategi dan rencana induk pengembangan RSI NAMIRA.
7) Melaporkan kegiatan penyelenggaraan RSI NAMIRA

meliputi laporan pelayanan,

ketenagaan kepada YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP),


sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan
8) Menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba kepada YAYASAN
RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP), sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulan.

9) Memelihara hubungan baik dengan pemerintah, organisasi perumahsakitan, organisasi


profesi dan masyarakat.
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pasal Pasal 17, Direktur RSI
NAMIRA mempunyai wewenang:
1) Mengeluarkan dana untuk membayar biaya-biaya kegiatan rutin RSI NAMIRA seperti
gaji, dapur, obat-obatan dan lain-lain.
2) Mengeluarkan dana untuk membayar biaya-biaya di luar kegiatan rutin RSI NAMIRA
seperti reparasi alat-alat kecil medik dan non medik guna memperlancar kegiatan RSI
NAMIRA yang jumlahnya maksimum sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
setiap bulannya.
3) Mengeluarkan dana di atas Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk membayar
biaya-biaya di luar kegiatan rutin dengan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum
Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor.
4) Mengeluarkan dana untuk pembelian alat-alat medik dan non medik RSI NAMIRA yang
jumlahnya maksimum sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) per kwartal.
5) Mengeluarkan dana di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk pembelian alat-alat medik dan non medik RSI
NAMIRA dengan mendapat persetujuan terlebih dahulu dari YAYASAN RUMAH
SAKIT

NAMIRA

PANCOR

(YRSNP).

Mengeluarkan dana melebihi Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan persetujuan
terlebih dahulu dari Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor.
6) Menetapkan kenaikan gaji pegawai/karyawan/staf RSI NAMIRA dengan persetujuan
Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor atau perangkat YAYASAN RUMAH
SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) yang ditunjuk oleh Rapat Umum Yayasan Rumah
Sakit Namira Pancor.
7) Menetapkan pengangkatan pegawai/karyawan/staf, akuntan publik, konsultan pajak, dan
konsultan hukum RSI NAMIRA dengan persetujuan YAYASAN RUMAH SAKIT
NAMIRA PANCOR (YRSNP).
8) Menetapkan kenaikan gaji karyawan RSI NAMIRA di luar kenaikan gaji rutin dengan
persetujuan YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP).
9) Menetapkan kenaikan tarif pelayanan dan honor dokter RSI NAMIRA dengan
persetujuan YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP).
10) Mengikut-sertakan YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP), dalam
kegiatan seleksi dan wawancara dalam rangka pengangkatan pegawai/karyawan/staf dan
dokter RSI NAMIRA.

Pasal 20
Bidang Pelayanan Medik RSI NAMIRA mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan
kesehatan terhadap pasien, membina hubungan dengan dokter-dokter yang merawat,dan menjaga
keharmonnisan hubunngan dokter dengan paasien demi tercapainya kepuasan pelanggan RSI
NAMIRA.
Pasal 21
Bidang Perawatan RSI NAMIRA mempunyai tugas melaksanakan bimbingan pelaksanaan
asuhan dan pelayanan keperawatan, etika dan mutu keperawatan, yang terdiri dari rawat jalan,
rawat inap, dan unit gawat darurat.
Pasal 22
Bidang Tata Usaha RSI NAMIRA mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketata-usahaan,
kepegawaian, teknik, sanitasi, perlengkapan, rekam medik, laporan, hukum, perpustakaan, supir
dan kerumah-tanggaan, yaitu dapur, satuan pengamanan (satpam), kebersihan, dan wasri.
Pasal 23
Bidang Penunjang Medik RSI NAMIRA mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pendukung pelayanan kesehatan berupa laboratorium, farmasi, ambulance,
radiologi dan gizi demi kelancaran dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan RSI NAMIRA .
Pasal 24
Instalasi RSI NAMIRA terdiri dari Instalasi UGD, Kamar Bedah, Radiologi, Farmasi, Gizi,
Fisioterapi, Laboratorium, Pemeliharaan dan IPAL.
Pasal 25
Kepala Bidang/Instalasi bertanggungjawab kepada Direktur RSI NAMIRA.
Pasal 26
1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSI
NAMIRA wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam
lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain di luar RSI NAMIRA.
2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan RSI NAMIRA wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSI NAMIRA bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSI NAMIRA wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk kepada bawahan.
6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja

BAB VII
KOMITE MEDIK DAN STAF MEDIK FUNGSIONAL RSI NAMIRA

Bagian Pertama
KOMITE MEDIK RSI NAMIRA

Pasal 27
1) Komite Medik RSI NAMIRA adalah Kelompok Tenaga Medik yang diangkat serta
diberhentikan oleh Direktur RSI NAMIRA untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya,
dengan susunan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan beberapa orang anggota
yang terdiri dari para Ketua Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA secara ex-officio,
dengan ketentuan, dalam hal tidak ada Ketua Staf Medik Fungsional, Komite Medik RSI
NAMIRA beranggotakan Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA sesuai dengan
keahliannya.
2) Komite Medik Rumah Sakit Islam Namira berada di bawah, bertanggung jawab kepada
Direktur RSI NAMIRA.
Pasal 28
1) Ketua dan Wakil Ketua Komite Medik RSI NAMIRA diangkat dan ditetapkan oleh
Direktur RSI NAMIRA dari dokter tetap, dokter organik, dokter paruh waktu atau dokter
tamu yang menjadi anggota Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA.
2) Sekretaris Komite Medik RSI NAMIRA dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Komite Medik
RSI NAMIRA dari dokter tetap, dokter organik, dokter paruh waktu atau dokter tamu
yang menjadi anggota Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA, atau dari staf RSI
NAMIRA yang bukan dokter, sesudah mendapat persetujuan dari Direktur RSI
NAMIRA.
3) Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Komite Medik RSI NAMIRA merangkap sebagai
Anggota Komite Medik RSI NAMIRA, dengan pengecualian, Sekretaris tidak
merangkap sebagai Anggota Komite Medik RSI NAMIRA jika berasal dari staf yang
bukan dokter
Pasal 29
Komite Medik RSI NAMIRA mempunyai tugas :
1) Membantu Direktur RSI NAMIRA menyusun standard pelayanan medik di RSI
NAMIRA dan memantau pelaksanaannya.
2) Memantau dan membina pelaksanaan tugas tenaga medik di RSI NAMIRA.
3) Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medik di RSI NAMIRA.
Pasal 30

Fungsi Komite Medik RSI NAMIRA adalah :


1) Memberikan saran dalam bidang medik kepada Direktur RSI NAMIRA.
2) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medik di RSI NAMIRA.
3) Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran.
4) Menyusun kebijakan / ketentuan / prosedur pelayanan medik sebagai Prosedur Tetap
(PROTAP) untuk ditetapkan oleh Direktur dan harus dilaksanakan oleh semua staf medik
di RSI NAMIRA.
Pasal 31
Wewenang Komite Medik RSI NAMIRA adalah :
1) Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga medik kepada Direktur RSI NAMIRA.
2) Memberikan pertimbangan tentang rencana pemeliharaan / pengadaan peralatan dan
penggunaan alat kesehatan serta pengembangan pelayanan medik di RSI NAMIRA
kepada Direktur RSI NAMIRA
3) Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di RSI NAMIRA.
4) Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunaan alat kedokteran di RSI
NAMIRA
5) Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi anggota Staf
Medik Fungsional di RSI NAMIRA.
6) Memberikan rekomendasi kepada Direktur RSI NAMIRA tentang kerjasama antara RSI
NAMIRA dan fakultas kedokteran / kedokteran gigi / institusi pendidikan lain.
Pasal 32
1) Untuk membantu pelaksanaan tugasnya Komite Medik RSI NAMIRA dapat membentuk
Sub Komite / Panitia sesuai dengan kebutuhan.
2) Sub Komite / Panitia ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Islam Namira atas usul dari
Ketua Komite Medik RSI NAMIRA

Bagian Kedua
STAF MEDIK FUNGSIONAL RSI NAMIRA
Pasal 33

Staf Medik Fungsional adalah kelompok-kelompok yang beranggotakan para tenaga profesional
medik yang memberikan pelayanan langsung secara mandiri dalam jabatan fungsional, seperti
Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Apoteker.
Pasal 34
Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA terdiri dari:
1) Staf Medik Fungsional Kebidanan dan Penyakit Kandungan;
2) Staf Medik Fungsional Bedah Umum;
3) Staf Medik Fungsional Gigi dan Mulut;
4) Staf Medik Fungsional Penyakit Dalam;
5) Staf Medik Fungsional Penyakit Anak;
6) Staf Medik Fungsional Penyakit Syaraf;
7) Staf Medik Fungsional Penyakit Urologi;
8) Staf Medik Fungsional Radiologi;
Pasal 35
1) Semua dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan Apoteker yang memiliki izin
praktek dan bekerja di RSI NAMIRA dalam jabatan fungsional, baik sebagai dokter tetap
atau dokter organik, dokter tamu maupun dokter paruh waktu, wajib menjadi anggota
Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA.
2) Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA beranggotakan lebih dari 1 (satu) orang dokter.
3) Dalam hal hanya ada satu dokter dalam Staf Medik Fungsional, maka yang bersangkutan
bergabung dengan kelompok Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA yang terkait.
4) Penempatan dokter ke dalam Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA, termasuk dokter

tamu maupun dokter paruh waktu, ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSI
NAMIRA, dengan ketentuan, untuk dokter tamu dan dokter paruh waktu, penempatannya
ke dalam Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA harus dilengkapi dengan perjanjian kerja.

Pasal 36
1) Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA diangkat oleh Direktur RSI NAMIRA
untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya.

2) Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada oleh Direktur RSI NAMIRA
Pasal 37
Tugas Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA adalah :
1) Melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan
dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan.
2) Menyusun Prosedur Tetap (PROTAP) pelayanan medik bidang administrasi /
manajerial, meliputi antara lain pengaturan tugas rawat jalan, pengaturan tugas
rawat inap, pengaturan visite, pertemuan klinik, presentasi kasus, kasus kematian,
prosedur konsultasi, dan lain-lain.
3) Menyusun Prosedur Tetap (PROTAP) pelayanan medik bidang keilmuan /
keprofesian.

BAB VIII
PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAAN

Pasal 38
1) Pengelolaan RSI NAMIRA dilaksanakan berpedoman kepada rencana kerja dan rencana
anggaran tahunan RSI NAMIRA yang ditetapkan oleh YAYASAN RUMAH SAKIT
NAMIRA PANCOR (YRSNP) atas pewrsetujuan Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit
Namira Pancor.
2) Tahun Buku RSI NAMIRA adalah tahun takwim, yaitu dari tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember.
3) Pengelolaan RSI NAMIRA dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Yayasan
Rumah Sakit Namira Pancor.
Pasal 39
Pengelolaan keuangan dan harta kekayaan RSI NAMIRA dilaksanakan langsung oleh
YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP), mencakup :
1) Penguasaan perbendaharaan RSI NAMIRA,
2) Mencari dana untuk RSI NAMIRA,
3) Pencari dana bagi RSI NAMIRA,
4) Penjamin kredit bagi RSI NAMIRA,
5) Penjamin leasing bagi RSI NAMIRA;
6) Penerima donasi bagi RSI NAMIRA
7) Mengagunkan kekayaan RSI NAMIRA, menghapuskan kekayaan RSI NAMIRA
8) Merencanakan dan melaksanakan pembangunan pengembangan RSI NAMIRA.
9) Menetapkan gaji Direktur RSI NAMIRA
10) Mengesahkan program kerja dan anggaran tahunan yang diajukan oleh Direktur
RSI NAMIRA
11) Menerima dan menilai laporan pertanggung-jawaban pelaksanaan program
Direktur RSI NAMIRA dengan koreksi / penyesuaian jika diperlukan.

BAB IX
KETENAGAAN RSI NAMIRA

Pasal 40
RSI NAMIRA mempunyai ketenagaan yang terdiri dari tenaga medik, paramedik perawatan,
paramedik non perawatan dan tenaga non medik.
Pasal 41
Mekanisme pengangkatan, pemberhentian, perincian tugas, tanggung jawab dan laporan serta
penggajian tenaga medik, para medik perawatan, paramedik non perawatan dan tenaga non
medik RSI NAMIRA ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Islam Namira.

BAB X
BANGUNAN, PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN OBAT-OBATAN RSVI

Pasal 42
RSI NAMIRA mempunyai ruangan untuk penyelenggaraan pelayanan rawat jalan, rawat nginap,
gawat darurat, penunjang medik dan non medik sesuai dengan standarisasi bangunan rumah sakit
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pasal 43
RSI NAMIRA mempunyai peralatan medik dan non medik sesuai dengan standarisasi yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Pasal 44
RSI NAMIRA dilengkapi dengan tenaga listrik, penyediaan air bersih, sistem pembuangan air
limbah dan atau air kotor, alat komunikasi dan alat pemadam kebakaran serta peralatan rumah
sakit.
Pasal 45
RSI NAMIRA menyediakan berbagai jenis dan bahan obat-obatan yang sama dengan yang
ditentukan dalam Daftar Obat Esensial Nasional ( DOEN )

BAB XI
RAPAT-RAPAT

Pasal 46
Jenis-jenis atau bentuk-bentuk Rapat di RSI NAMIRA yaitu :
1) Rapat Pimpinan RSI NAMIRA
2) Rapat Staf RSI NAMIRA.
3) Rapat Komite Medik
4) Rapat Staf Medik Fungsional RSI NAMIRA
Pasal 47
1) Rapat Pimpinan RSI NAMIRA adalah rapat yang diselenggarakan antara Direktur,
Kepala-Kepala Bidang, Ketua Komite Medik, dan pimpinan unit organisasi RSI
NAMIRA lainnya.
2) Rapat Pimpinan RSI NAMIRA diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setiap bulannya atau setiap kali bila dipandang perlu oleh Direktur RSI NAMIRA.
3) Sebelum rapat diselenggarakan, undangan rapat yang memuat hari, tanggal, tempat dan
materi rapat serta bahan-bahan rapat harus telah dibagikan terlebih dahulu kepada para
peserta rapat.
4) Peserta rapat adalah Direktur dan seluruh pimpinan unit organisasi RSI NAMIRA atau
bila dipandang perlu Direktur Rumah Sakit Islam dapat mengundang pihak-pihak lain
dalam rapat.
5) Dalam setiap rapat, Direktur RSI NAMIRA bertindak selaku pimpinan rapat, dalam hal
Direktur RSI NAMIRA berhalangan, rapat dipimpin oleh salah seorang peserta rapat
yang ditunjuk oleh Direktur RSI NAMIRA.
6) Setiap peserta rapat mempunyai hak untuk berbicara.
7) Pengambilan keputusan pada prinsipnya ditetapkan oleh Direktur RSI NAMIRA
8) Untuk setiap rapat harus dibuat notulen / risalah rapat yang ditanda-tangani oleh
pimpinan rapat dan salah seorang peserta rapat serta notulis, yang di dalamnya tercantum
antara lain:
a. Tempat dan acara rapat,
b. Hari / tanggal dan jam dibuka serta ditutupnya rapat,
c. Pimpinan rapat,
d. Nama-nama anggota rapat yang hadir dan yang tidak hadir beserta alasan ketidakhadirannya,
e. Hasil-hasil atau keputusan-keputusan rapat.

Pasal 48
1) Rapat Staf RSI NAMIRA adalah rapat yang diselenggarakan oleh unit-unit organisasi
RSI NAMIRA
2) Tatacara Rapat Staf RSI NAMIRA ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Islam.
Pasal

49

Tata cara Rapat Komite Medik dan Rapat Staf Medik Fungsional ditetapkan oleh
Direktur RSI NAMIRA.

BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 50
Untuk menangani masalah etik di luar etik kedokteran, Direktur RSI NAMIRA dapat
membentuk Komite atau Panitia tersendiri di luar Komite Medik.
Pasal 51
Dokter warga negara asing yang bekerja atau hanya mengikuti pelatihan di RSI NAMIRA wajib
mengindahkan dan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan ini maupun peraturan
perundang-undangan yang berlaku..
Pasal 52
Bagan susunan organisasi dan tata kerja yang diatur dalam Peraturan ini adalah sebagaimana
tergambar dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.

BAB XIII
KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53

1) Peraturan Internal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2) Peraturan Internal ini hanya dapat dirubah, ditambah, diperbaiki dan diberlakukan serta
dicabut oleh Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor atau peraangkat
YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP) yang diberi wewenang oleh
Rapat Umum Yayasan Rumah Sakit Namira Pancor.
3) Hal-hal yang perlu untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Internal ini
dapat diatur lebih lanjut oleh YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR
(YRSNP) atau Direktur RSI NAMIRA, akan tetapi tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Internal ini.
Ditetapkan di : Selong.
Pada tanggal : 21 Agustus 2011
Oleh : RAPAT UMUM YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP)
PARA PESERTA RAPAT UMUM
YAYASAN RUMAH SAKIT NAMIRA PANCOR (YRSNP)
Pengawas :
a. H. Mohammad Juaeni.
b. H. Soehadi, BA.
c. Ir. H. Mohammad Edwin Hadiwidjaya, MM.
Pembina :
a. Ir. H. Suheri Endiko.
b. Ulan Mandasari.
c. Dr. Hj. Wikan Tyasning, Sp. PD
Pengurus :
a. Awal Rahmadianto
b. Zuhrotul Badriah, S. Far. Apt.
c. Rahmadiana Fitri, Amd.Keb

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

Direktur

: dr. Basirun, MMRS

Kabid Pelayanan medik

: dr. Edy Surya Bara

- Penanggung jawab Rawat Inap

: dr. L. Dona Mayartha

- Penanggung jawab Rawat Jalan

: dr. Syarif Hidayatullah

- Penanggung jawab UGD

: dr. Rohadi

- Penanggung jawab Ruang Operasi : Zuhriah, Amd.Kep


- Penanggung jawab Rekam Medik : Agus Purna Irawan, A.md.Kes

Kabid Penunjang Medik

: dr. Niswati Rindang Lestari

- Penanggung jawab Laboratorium

: Sabri, Amd.

- Penanggung jawab Apotik

: Zuhrotul Badriah, Apt

- Penanggung jawab Fisioterapi

: Indri, Amd.Fis

- Penanggungjawab Gizi

: Siti Maryam

Kabid keperawatan

: Riza Pahroni, Amd.Kep

- Kepala ruangan perawatan

: Nurlaila Wasti, Amd.Kep

- Kepala ruang VK

: Anisa Firda, Amd.Keb

Kabid Umum dan Administasi

: Doddy

- Kepala urusan kepegawaian

: Doddy

- Kepala urusan Keuangan

: Ulan Mandasari

- Kepala urusan IPRS

: Hasan Basri

- Kepala urusan IPAL

: Hamdani

Lampiran Peraturan Internal RSI NAMIRA

LOGO RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA


(Gambar1)
Lampiran Peraturan Internal RSI NAMIRA

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Anda mungkin juga menyukai