tama guna menunjang terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai kebutuha
n:
SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah sistem dimana
data di-input dan diproses melalui tenaga SDM tersebut)
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2.2.1 . Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan den
gan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimp
ulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah
sakit.
Berikut merupakan gambar struktur hirarki dari sebuah sistem informa
si rumah sakit yang terdiri dari input,proses,output serta balikan kontrol.
Gambar 2.1 Struktur Hirarki Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2.2.2. Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit
Secara global sistem informasi rumah sakit terbagi atas :
1. Sistem Informasi Klinik
2. Sistem Informasi Administrasi
3. Sistem Informasi Manajemen
Masing- masing sistem bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau sec
ara bersamaan sebagai suatu kesatuan yang integral. Dibawah ini merupakan uraia
n lebih lanjut mengenai sistem informasi rumah sakit.
1. Sistem Informasi Klinik
Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk membantu pasien dalam hal
pelayanan medis. Contoh :
1.
Sistem Informasi di ICU
2.
Sistem Informasi pada alat seperti CT Scan, USG tertentu.
2. Sistem Informasi Administratif
Merupakan sistem informasi yang membantu pelaksanaan administratif di rumah saki
t. Contoh :
1.
Sistem Informasi Administratif
2.
Sistem Informasi Biling System
3.
Sistem Informasi Farmasi
4.
Sistem Informasi Penggajian
3. Sistem Informasi Manajemen
Merupakan sistem Informasi yang membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan
keputusan. Contoh :
1.
Sistem Informasi manajemen pelayanan
2.
Sistem Informasi Keuangan
3.
Sistem Informasi Pemasaran
Ketiga jenis sistem informasi diatas merupakan pembagian jenis sistem informasi
rumah sakit berdasarkan pemakaiannya dan apabila dikelompokan akan membentuk beb
erapa kelompok lagi, yaitu :
1. Individual
Sistem hanya berjalan sendiri tanpa terkait dengan sistem yang lain. Contoh
a.
Sistem Informasi Billing System
b.
Sistem Penggajian
2. Modular
Beberapa sistem dikaitkan dalam satu kelompok, sehingga tidak berjal
an secara individu. Contoh :
a.
Sistem Informasi Keuangan
b.
Sistem Informasi Administrasi terkait dengan Billing System.
3.Terpadu
Semua sistem terkait dan berjalan secara bersamaan serta menjadi satu kesatuan.
2.2.3 Desain SIRS
Rancang Bangun Rumah Sakit sangat bergantung kepada jenis dari rumah
sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menj
adi 2, sebagai berikut:
a.
Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh:
1) Departemen Kesehatan,
2) Departemen Dalam Negeri,
3) TNI,
4) BUMN.
Sifat rumah sakit ini adalah tidak mencari keuntungan (non profit)
b.
Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah yayasan, baik
yang sifatnya tidak mencari keuntungan (non profit) maupun yang memang mencari
keuntungan (profit)
Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi 2, sebagai berikut:
a. Rumah Sakit Umum
Untuk Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 4 tingk
atan, sebagai berikut:
1) Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesi
alistik dan subspesialistik yang luas.
2) Rumah Sakit Umum tipe B, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesi
alistik dan subspesialistik yang terbatas.
3) Rumah Sakit Umum tipe C, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis spesi
alistik yang terbatas, seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan dan anak.
4) Rumah Sakit Umum tipe D, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis dasar
.
Untuk Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum digolongkan menjadi 3 tingkatan sebag
ai berikut:
1)
Rumah Sakit Umum Pratama, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis
umum,
2)
Rumah Sakit Umum Madya, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis s
pesialistik,
3)
Rumah Sakit Umum Utama, rumah sakit umum yang memberikan layanan medis s
pesialistik dan subspesialisitik.
b. Rumah Sakit Khusus
Rumah sakit khusus ini banyak sekali ragamnya, rumah sakit ini melakukan
penanganan untuk satu atau beberapa penyakit tertentu dan layanan medis subspes
ialistik tertentu. Yang masuk dalam kelompok ini diantaranya: Rumah Sakit Karant
ina, Rumah Sakit Bersalin, dsb.
2.2.4 Fungsi SIRS
Berikut ini beberapa fungsi dari SIRS di bagian-bagian sub system yan
g ada dalam system (rumah sakit), yaitu :
a. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan kesehatan.
b. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
c. Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga medis maupu
n tenaga administrative Rumah sakit.
d. Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
e. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang ada di d
alam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan obat-obatan da
n bahan habis pakai lainnya.
f. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada didalam ru
mah sakit tersebut,termasuk pengelolaan data untuk plan jangka panjang,menengah,
pendek,pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.
Ke 6 subsistem tersebut diatas kemudian harus dijabarkan lagi ke dalam mo
dul-modul yang sifatnya lebih spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat dijaba
rkan lebih lanjut menjadi :
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan pengid
entifikasian m
aupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini meliputi pe
ndaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan info kamar rawat i
nap.
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dala
m, bedah, anak,obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mu
lut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain
sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien
agar tersimpan dalam rekam medis.
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsu
ltasi dokter,hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:
ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jal
an, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik
secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul in
i juga mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daft
ar piutang, manajemen deposit dan lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan.
2.2.5 Manfaat Sistem Informasi rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit memiliki beberapa manfaat yang didapat apabila sebu
ah rumah sakit menerapkanya dengan baik. Dibawah ini merukan contoh manfaat yang
didapat apabila menggunakan sistem informasi rumah sakit.
1.
Pengendalian mutu pelayanan medis,
2.
Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas,
3.
Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan,
4.
Perencanaan dan evaluasi program,
5.
Menyederhanakan pelayanan,
6.
Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga
memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen,
7.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelol
aan rumah sakit.
2.2.6 Konsep Dasar Pengembangan SIRS
Sistem informasi yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabka
n karna beberapa hal,yaitu :
a.
Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama
b.
Untuk memperoleh peluang
c.
Adanya instruksi
Adapun dampak dari pengembangan SIRS adalah sebagai berikut :
1.
Terjadi peningkatan kinerja para pegawai dalam organisasi,
2.
Adanya peningkatan informasi yang dibutuhkan organisasi,
3.
Meningkatnya efisiensi,
4.
Meningkatnya pengendalian,
5.
Meningkatnya operasional pelayanan.
Berikut konsep-konsep dasar pengembangan SIRS, yaitu :
a)
System informasi tidak indentik dengan system komputerisasi (system info
rmasi dengan cara manual dan system informasi berbasis computer/Computer Based I
nformation System atau CBIS),
b)
Sistem informasi adlah system yang dinamis,yaitu ditentukan oleh dinamik
a perkembangan organisasi dengan konsekuensi perkembangan informasi tidak pernah
berhenti,
c)
System informasi mengikuti siklus hidup system,yaitu lahir (berubah dari
system lain), berkembang,mantap dan mati (berubah menjadi system lain) dengan
konsekwensi ada umur layak guna,dimana umur layak guna ditentukan oleh perkemba
ngan organisasi,perkembangan teknologi,dan perkembangan tingkat kemampuan user
(tingkat pemahaman TI,tingkat kemampuan belajar,dan tingkat able beradaptasi ata
u yang dikenal dengan End User Computing/EUC,
d)
Daya guna system informasi ditentukan oleh tingkat integritas system info
rmasi itu ,artinya perlu adanya sinkronisasi antara aspek manual (yang berisi pr