Sistem aktivitas
Sistem aktivitas dalam sebuah lingkungan terbentuk dari rangkaian
sejumlah behavior setting. Sistem aktivitas seseorang menggambarkan
motivasi, sikap, dan pengetahuannya tentang dunia dengan batasan
penghasilan, komperensi, dan nilai nilai budaya yang bersangkutan
(Chapin dan Brail 1969; Porteous, 1977). Dengan mengetahui sistem
aktivitas inilah maka arsitek mulai merancang dan mengelolah bentuk
batas batas behavior setting; berupa batas fisik yang jelas atau batas
simbolik atau kombinasi keduanya; menata setiap setting dalam rangkaian
sistem aktivitas.
Dalam pengamatan behavior setting, dapat dilakukan analisis melalui
beberapa cara, antara lain sebagai berikut,
a. Menggunakan Time Budget
Time budget memungkinkan orang mengurai/ mendekomposisikan
suatu aktivitas sehari hari, aktivitas mingguan atau musiman, ke
dalam seperangkat behavior setting yang meliputi hari kerja mereka,
atau gaya hidup mereka (Michelson dan Reed, 1975). Fungsi dari time
budget adalah mengonsumsi atau menggunakan waktunya.
Informasi ini meliputi hal hal sebagai berikut,
(i)
Jumlah waktu yang dialokasikan untuk kegiatan tertentu,
dengan variasi waktu dalam sehari, seminggu, atau semusim.
(ii)
Frekuensi dari aktivitas dan jenis aktivitas yang dilakukan.
(iii)
Pola tipikal dari aktivitas yang dilakukan.
Dari data tersebut dapat diketahui pilihan yang dibuat orang untuk
melakukan perilaku tertentu. Artinya, menjadi dasar yang
mempengaruhi sikap, nilai, dan hierarki nilai seseorang ataupun
masyarakat setempat. Premis yang dipakai adalah aktivitas yang
disukai atau dihargai ialah yang paling sering dilakukan atau yang
menyita waktu paling lama, terutama diwaktu senggang mereka.
Melalui informasi ini, selain dapat diketahui fasilitas apa saja yang
paling diminati, layanan yang diperlukan, khususnya diarea
transportasi, area rekreasi atau perencanaan tata guna lahan, juga
dapat dianalisis bentuk organisasi yang ada.
b. Melakukan Sensus
Sensus adalah istilah yang dikemukakan oleh para ahli psikologi
lingkungan untuk menggambarkan proses pembelajaran semua
aktivitas seorang individu dalam waktu tertentu dengan metode
pengamatan. Seperti yang dilakukan Barker dan Wright dengan
mengamati perilaku seorang anak sepanjang hari. Cara yang dipakai
dengan tujuan mendapatkan pengertian mengenai, misalnya
bagaimana para pekerja menggunakan sebuah bangunan.
Untuk mendapat data mengenai pola interaksi dalam lingkungan
tersebut, dilakukan sejumlah pengamatan yang membandingkan
bagian demi bagian dalam sebuah lingkungan, atau membandingkan
bagian lingkungan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
membandingkan lingkungan yang berbeda sama sekali. Biasanya
tahun dilakukannya survei atau pengamatan merupakan suatu interval
tertentu untuk mendapatkan data rata rata dari fluktuasi perubahan